PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Yohan Van The Boy

Yohan Van The Boy

Penulis:Diah ayu dewi

Berlangsung

Pengantar
Sebuah perjalanan kisah cinta seorang laki-laki yang terbilang berengsrek, namun karna bertemu dengan seorang gadis sederhana Jadi merubah sikapnya. Namun sayang perjuangannya dalam memperjuangkan cintanya mengalami penolakan dari sang gadis Namun dia tak menyerah begitu saja, segala cara dia lakukan agar bisa menggapai cintanya " Aku akan pastikan kau akan menjadi milikku " ucapnya saat pertama kali menyatakan perasanya namun mendapat penolakkan " Jika kamu yakin dengan keyakinan itu, maka aku lebih yakin lagi dengan keyakinan ku " balas Dian gadis pertama yang berani menolak Dion, menurutnya Bagaimanakah perjuangan Dion dalam memperjuangkan cintanya,bisakah dia menaklukan hati Dian ,gadis yang bahkan tak pernah melihatnya.
Buka▼
Bab

Yohan Van the boy, orang tongkrongan mengenalku, namun nama asliku Dion, tak banyak yang tau tentang nama itu hanya orang terdekat ku saja yang tau, karena jika di luaran sana nama Yohan lah yang pamiliar orang kenal,

Aku cukup populer di kampus, ya aku seorang mahasiswa jurusan bisnis namun aku tak pernah serius dalam pelajaran karena, kupikir aku masih muda untuk serius dalam itu, aku masih ingin menikmati kehidupanku yang bebas tanpa harus memikirkan masalah itu,

Aku juga populer di kalangan para wanita, tinggal menunjuk siapa yang aku mau dan bisa berganti kapan saja semauku juga tanpa mempedulikan perasaan, masa bodo dengan perasaan mereka, dan ya satu lagi mereka yang membuatku senang maka dialah yang aku pilih untuk menjadi cewek ku, tepatnya teman kencan ku.

" Nanti sore mau kemana?" Tanya teman ku adit dia cukup dekat dengan ku,

" Ntahlah aku sedang malas kemana-mana " jawab ku asal

" O iya, Lo udah tau belum ada mahasiswi baru?, katanya lumayan cantik " ucap nya lagi

" Serius ko gue belum lihat, tadi pas pelajaran juga nggak ada " jawabku, ya karna memang aku tak melihat ada mahasiswa/mahasiswi baru pas pelajaran tadi,

" Serius, tapi masuknya besok, begitu kata anak-anak " jawabnya,

Aku tak menanggapinya lagi karna Adel menghampiri kami,

Adel gadis cantik berkulit putih mulus, dia selalu menawarkan diri menjadi kekasih ku,namun aku selalu menolak, bukan apa-apa aku tak bisa bermain-main dengannya karena seratus keluarganya, terlalu berbahaya jika aku mempermainkannya,

Teman-teman ku bilang Takan rugi juga bila harus ku jadikan pendamping ku, namun tunggu dulu walau aku terkenal brengsek namun aku juga tak mau jika harus memiliki pasangan sembarangan,

Aku ingin memiliki pendamping yang yang anggun, berakhlak dan berperi laku baik, sopan santunnya sudah melekat padanya dari dia kecil, masalah Matri aku tak peduli dia dari kalangan kaya,miskin, bahkan sederhana pun tak jadi masalah toh yang ku miliki sekarang saja bukan punya ku melainkan milik orang tuaku.

" Sayang " manja Adel padaku, begitulah dia tingkahnya persis seperti wanita gampangan, namun percayalah itu hanya padaku

" He'mh " datarku

" Kamu bisa nggak sih bersikap manis sedikit saja padaku, toh pada mereka saja yang murahan kamu bisa kan ?" Ucapnya, aku hanya tersenyum menanggapi perkataannya yang tak pernah di pikir dulu bila berucap

" Baiklah kita coba " jawabku dengan muka meremehkan, namun dia memberi respon berbeda

" Tentu, aku mau mengajak mu untuk ikut ke pesta ulang tahun ayah ku " ajaknya,

" Pesta ayahmu, apa aku pantas datang ke pesta itu kau tau aku bukan siapa-siapa " ucapku, bukan apa-apa aku hanya malas yang berbau pesta orang tua pasti membosankan

Lama aku dan adik berbasa-basi dengan Adel dan membuat aku sedikit jenuh karena yang dia omongkan hanyalah kesombongannya, tentang semua yang dia pakai dan dia miliki

" Han gue cabut duluan bosan gue di sini " ucap Adit berpamitan padaku

" He'mh " jawabku

Aku terus mendengarkan ocehan Adel sampai aku merasa bosan dan ingin pergi dari sana, namun Adel terus mencegah ku,

" Sis mau kemana ?" Tanyaku ada wanita cantik yang berjalan melewati meja kami

Kulihat raut wajah tak suka dari Adel saat aku menyapa gadis itu, namun aku justru sengaja merangkul nya agar Adel kesal dan meninggalkan ku

" Mau pesan makanan dan duduk di sebelah sana kak " jawabnya manis, aku suka bibir tipis nya bila berbicara bahkan ketika tersenyum sungguh menggoda

" Disini saja, " aku merangkul pinggang rampingnya, dan dia tersenyum ya mau bagaimana lagi siap cewe yang berani menolakku

Dia duduk tepat di sampingku, aku terus mengajaknya bicara dengan sikap manisnya dia terus meladeni ku, hingga kejadian tak ku duga terjadi, Adel menyiram Siska dengan sengaja, tak hanya itu mulutnya juga mengeluarkan kata-kata yang tak ku suka dari seorang wanita, aku membantu Siska membersihkan bajunya, Siska pamit untuk membersihkan bajunya di kamar mandi namun karna ku lihat bajunya hanya basah jadi aku mencegahnya,

" Gunakan ini saja " aku memberikan kemeja yang membalut kaos oblong ku untuk menutupi bagian atas yang basah

" Terimakasih " ucapnya lembut,Aku menuntunya menjauh dari Adel sempat Adel marah-marah dan ingin mendorong Siska namun segera ku cegah, dan membawa Siska menjauh dari Adel sampai di luar kampus

" Apa kmu masih ada kelas " tanya ku, jujur aku merasa tak enak hati karna aku dia harus memakai baju Bash

" Sudah tak ada " jawabnya, dan aku mengajaknya untuk mengikuti ku ke motor ku, ya aku hanya mengendarai motor kemanapun aku pergi karna itu hobi ku, aku membawanya ke tempat perbelanjaan, sepanjang aku berjalan dengannya dia hanya tertunduk sungguh aku suka wanita yang seperti ini,

" Kenapa terus menunduk ?" Tanya ku,mencoba bersuara

" Tidak apa-apa, hanya saja saya takut membuat kak Yohan malu " ucapnya lembut, aku tersenyum, memang yang ku tau dia selalu bersikap lembut pada siapa saja bahkan tak jarang aku selalu mendengar para lelaki kampus ku membicarakan tentang sikap lembutnya dan hangatnya, namun ntah kenapa dia masih bukan tipe ku

" Santai saja tidak perlu seperti itu, dan maaf kau begini karna ku " ucap ku sekedar basa bari saja, ku lihat nampak senyum manis tersungging di bibir tipis nya oh itu sungguh manis,

" Siska maukah kau menjadi kekasih ku " tanpa basa-basi aku mengatakan itu, aku yakin gadis ini sama saja Takan mampu menolakku, dan aku menginginkan gadis ini namun harus ada seratus dulu walau hanya untuk bermain-main saja,

Dia hanya diam saja namun senyum di bibirnya membuat ku tersenyum, sudah ku duga siapa yang akan mampu menolakku, aku bertanya kembali hanya sekedar untuk meyakinkan

" Apa kau menolakku karna kau hanya diam ?" Tanya ku lagi

" Ah bukan begitu, bukankah kak Adel kekasih kakak " ucapnya

" Benarkah kau berpikir begitu ?" Ucapku, dan dia mengangguk

" Aku bukan kekasihnya namun aku akui dia memang menginginkan ku, sayangnya bukan gadis seperti itu yang ku inginkan " ucapku berusaha meyakinkannya

" Tapi, bukankah yang ku dengar kak Yohan banyak pacarnya " ragu nya

" Kata siapa? Aku itu hanya rumor, kamu tidak percaya padaku " aku terus saja berusaha membuatnya percaya, namun dia memberi ekspresi yang membuat ku tak mampu menahan diri melihat bibir manisnya, sontak saja aku melahap bibir itu tanpa mempedulikan pemiliknya, ku rasakan dia tak menolakku maka akupun semakin memperdalam ciumanku, namun setelahnya tersadar dimana aku sekarang, aku melepaskan ciuman itu

" Apa kau masih mau menolakku " ucapku dengan nada menggoda, dia menggelengkan kepala

" Jadi kita pacaran ?" Tanyaku lagi, sebenarnya tanpa aku bertanya lagi pun aku sudah yakin dia mau, dengan malu-malu dia menganggukan kepala.