PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Ex Boyfie Comeback

Ex Boyfie Comeback

Penulis:Juni Kudo

Berlangsung

Pengantar
Aleeza, perempuan yang pergi merantau dengan hidup yang damai dan cukup tenang, tiba-tiba kembali bertemu dengan mantan kekasihnya 6 tahun lalu. "Aku mau kita sama-sama lagi," ucap Kenzo kemudian. Kenzo meninggalkan Aleeza 6 tahun lalu tanpa alasan yang pasti akhirnya bertemu lagi secara ajaib di kota yang ternyata tempat mereka bekerja selama beberapa tahun belakangan ini.
Buka▼
Bab

“Baiklah sekian dari podcast hari ini, terima kasih untuk para pendengar setia yang sudah mau bertahan pada 90 menit kali ini, selamat menjalani akhir pekan semua, saya Aleeza terima kasih,” tutur Aleeza pada penutup podcast kali ini.

Aleeza sudah 2 tahun lebih menjalani ini dan sudah banyak sekali seminar yang menghubungi Aleeza untuk menjadi tamu tetapi Aleeza selalu saja menolak dengan alasan dia tidak ingin dan tidak suka wajahnya di kenali banyak orang.

Hidupnya memang sudah lebih baik di banding 4 tahun lalu saat dia tinggal bersama orang tuanya. Dengan alasan ingin kuliah di luar kota akhirnya dia dan sahabatnya Rara sampai juga di Jakarta dan cukup sukses untuk di katakan sebagai mahasiswa.

Bagaimana tidak, saat tahun pertama mereka merantau, mereka kerja habis-habisan seperti orang gila. Alhasil inilah yang mereka dapatkan sekarang, sebuah apartemen kelas atas, dan sebuah mobil. Sedangkan Rara , karena harus mengirimi orang tuanya uang, dia hanya ditugaskan Aleeza untuk memenuhi kebutuhan pangan saja.

Rara Laras Reytami, sahabat Aleeza sejak bangku SMP. Dia ikut dan memberanikan diri untuk merantau bersama Aleeza karena dia melihat sosok pekerja keras dalam diri Aleeza dan ingin menjadi seperti Aleeza. Alhasil inilah dia sekarang, mandiri dan sudah dapat bekerja apapun itu, ditambah dia akan menggandeng gelar sarjana pula dalam waktu dekat ini.

Sedang Aleeza, Aleeza Agatha Keenan. Itu nama aslinya, namun sejak dia merantau teman-temannya mengenalnya sebagai Aleeza Putri Megantara, itu karena setiap dia memperkenalkan dirinya dia mengganti nama aslinya. Parasnya sangat cantik, kulit putih, tinggi dan proporsi wajahnya sangat indah. Dia cukup ramah tapi tak ekstrovert, Aleeza tipe introvert yang suka ketenangan.

“Eh Al, udah podcastnya?” tanya Rara saat melihat Aleeza keluar dari ruang kerjanya.

“Udah, hari ini makan apa ya?” tanya Aleeza sambil membuka kulkas dan mencari apa yang dia inginkan.

“Kulkas udah gak ada cemilan Ra, kok belum lo isi sih,” ucap Aleeza sambil duduk di samping Rara yang sedang menonton berita pagi ini.

“Lo liat dong Al ini masih setengah 7 pagi! Dan gue tau ini hari minggu jadwal belanja mingguan tapi itu nanti sore ya gak ada belanja pagi-pagi!” ucap Rara dengan kesal. “Gue udah pesen sarapan juga kok bentar lagi datang,” lanjutnya.

“Oh gitu, padahal baru aja gue mau ke bawah liat menu apa yang ada, tapi ternyata lo udah pesen ya. Ya udah deh dompet gue aman kalo gitu,” ucap Aleeza sambil tertawa.

Tak lama setelah itu sarapan mereka pun tiba dan mereka makan dengan tenang. “Hm, Al! Nyokap lo nelpon gue semalem dan tanya kabar lo gimana dan kapan lo wisuda,” ucap Rara dengan pelan karena takut di marah oleh Aleeza.

Mendengar ucapan Rara barusan Aleeza menarik napasnya dan menghembusnya dengan kasar. “Soalnya lo gak angkat telpon lo Al, jadinya gue dihubungin terus. Dan gue merasa berdosa aja kalo gue gak jawab pertanyaan nyokap lo jadinya gue kasih tau semuanya Al,” lanjut Rara mencari pembelaan atas tindakannya.

“Gue udah kenyang, tolong lo beresin ya. Gue ada urusan,” ucap Aleeza lalu dia kembali ke kamarnya dan mengambil jaket, topi, dan kunci mobilnya.

Aleeza mengemudi tanpa arah, terus melajukan mobilnya dan mulai merogoh dasbor sebelah kanan untuk mengambil obat penenangnya dan segera meminumnya. Namun beberapa saat setelah itu yang Aleeza rasa adalah kantuk yang parah dan saat ia melihat obat apa yang barusan ia minum ternyata itu adalah obat tidur Aleeza. Buru-buru Aleeza menepikan mobilnya di rest area sebelum ia terlibat kecelakaan karena salah minum obat.

Saat selesai ia parkir, kantuknya datang dengan parah dan ia segera tertidur di parkiran rest area. Tak lama setelah tertidur ada seorang pria datang ke mobil di samping mobil Aleeza, namun benar-benar sial, Aleeza memarkir mobilnya dengan menutup akses pintu masuk mobil di sebelahnya.

Dengan terpaksa pria itu masuk ke mobilnya melalui kursi penumpang, dan saat pria itu sampai ke kursi pengemudi ia dapat melihat Aleeza dari mobilnya. “Aleeza?” gumam pria itu. Pria itu mengenali Aleeza dan pria itu adalah mantan Aleeza beberapa tahun lalu.

Dengan cepat Kenzo turun dari mobilnya dan mencoba untuk membangunkan Aleeza dan ia melihat botol obat di kursi penumpang. Kenzo mengira Aleeza overdosis dan Kenzo segera menghubungi tukang kunci untuk membuka mobil Aleeza dan Kenzo segera membawa Aleeza ke rumah sakit.

“Suster, tolong cepat tangani pasien ini dan segera hubungi Dokter Kevin!” ucap Kenzo.

“Dokter Kenzo? Inikan akhir pekan? Sedang apa? Oh ini siapa?” tanya Dokter Kevin saat melihat Kenzo.

“Ah nanti saja ya tanya-tanya, tolong segera periksa dulu dia, kayaknya dia overdosis, ini obat yang saya dapat di mobilnya, tolong di cek ini obat apa. Dan ini juga obat lainnya yang saya dapat, tolong dicek semua dan laporkan ke saya ya!” ucap Kenzo.

“Baik Dok,” turut Dokter Kevin.

Kenzo menunggu hasil tes Aleeza sambil duduk bersama para suster di ugd itu, tak lama Dokter Kevin datang membawa hasil. “Dokter Kenzo? Ikut saya dulu ke sana, hasilnya sudah keluar,”

“Jadi pasien ini bukan overdosis dan kondisinya normal. Hasil cek darah menunjukkan dia telah minum obat tidur berdosis tinggi makanya dia tak sadarkan diri seperti orang pingsan. Dan obat yang Dokter temukan itu adalah obat tidur berdosis tinggi, untuk mendapatkan obat itu kita perlu resep dan tidak dijual secara sembarangan. Dan terakhir obat yang dokter minta untuk dicek obat apa ini adalah beberapa obat penenang, obat healing, obat depresi dan semacamnya, didapatkan saat kunjungan psikiater biasanya tidak dijual secara bebas juga. Dokter kenal dengan pasien ini?” tanya Dokter Kevin usai menjelaskan.

“Dia sadarnya masih lama tidak?” tanya Kenzo penasaran.

“Ini masih pagi, kemungkinan menjelang malam baru dia akan sadar. Kalau Dokter ada keperluan lain ditinggal juga tidak apa-apa,” jawab Dokter Kevin.

Kenzo setelah mendengar penjelasan Dokter Kevin tadi hanya bisa terdiam. Dia berpikir ‘Kenapa Aleeza minum obat tidur dan berakhir seperti tadi? Kenapa dia punya banyak obat tentang kondisi mental? Apa dia depresi? Jika iya apa pemicunya? Sejak kapan? Dan terlebih apa yang Aleeza lakukan di Jakarta? Apa Aleeza tinggal di sini? Bersama siapa? Atau hanya sekadar liburan?’ seperti itulah isi kepala Kenzo saat ini.

Kenzo kemudian menghembuskan napasnya dan segera beranjak pergi untuk menghirup udara segar terlebih dahulu, lagi pula Aleeza baru akan bangun saat malam.

Kenzo sedang menyeruput kopi panasnya di kantin rumah sakit. Tadinya dia berencana untuk keluar dan melanjutkan rencananya hari ini untuk berjalan-jalan, tapi melangkah keluar dari rumah sakit ini rasanya berat dan dia takut Aleeza akan sadar dan akan kabur.