PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Di Antara Dua Pilihan

Di Antara Dua Pilihan

Penulis:Rahmawati AzZahra

Berlangsung

Pengantar
Rania Parawangsa telah menjalani hubungan dengan kekasihnya selama lima tahun, hidup bahagia dan tak pernah mengalami masalah apa pun. Namun, secara tiba-tiba keputusan keluarga mengharuskan dirinya untuk menjalani hubungan dengan sepupunya sendiri. Perjodohan yang dilakukan secara paksa itu menuntut Rania dan Arya terjebak dalam situasi yang menyulitkan mereka. Perdebatan dan masalah terus saja terjadi, Rania semakin membenci sepupu yang selama ini dianggapnya seperti abang itu. Sementara Arya berusaha keras membuat Rania mencintainya, walaupun pada dasarnya Arya sendiri masih tak menyadari apakah perasaan yang dirasakannya selama ini adalah cinta. Apakah Rania akan menerima Arya atau mempertahankan Dika, kekasih hatinya selama ini?
Buka▼
Bab

Prolog

Cinta lahir tanpa sebuah alasan, cinta terkadang datang dengan cara tiba-tiba. Bisa melalui pertemuan sesaat dan bisa pula dari sesuatu yang tumbuh seiring berjalannya waktu.

Arya dan Rania adalah dua orang yang terjebak dalam masalah percintaan. Mereka tiba-tiba saja harus menjalani sebuah hubungan yang begitu rumit.

Sebuah amanat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Arya Wiguna dan Rania Parawangsa dua orang yang memiliki karakter yang jauh berbeda.

Meski mereka sejak kecil selalu bersama. Sudah saling mengenal satu sama lain bahkan seperti saudara sendiri. Tapi Arya memang cenderung lebih pendiam dan cuek, dia seorang relawan di salah satu yayasan panti asuhan sekaligus seorang yang sangat peduli dengan lingkungan. Sementara Rania adalah perempuan yang hidupnya berfoya-foya dan kadang larut dalam nikmatnya fatamorgana percintaan.

Rania memang tidak terlalu mendominasi pada nilai sosial dan pendidikan agama, dia pula tidak terlalu bebas dalam hal bergaul. Semua seimbang, berjalan semestinya. Rania dan juga Arya sebenarnya memiliki ikatan darah dari kedua orang tua mereka.

Terlahir sebagai sepasang sepupu membuat mereka layaknya kakak beradik, kedekatan seperti saudara. Hal terumit yang harus mereka jalani sekarang adalah mulai menabung sebuah rasa. Menumbuhkan sesuatu yang tidak pernah ada.

Mungkin bagi Rania, ini adalah sesuatu yang sangat berat tapi berbanding terbalik dengan Arya. Lelaki yang bahkan tidak pernah menjalani sebuah hubungan dengan siapa pun.

Rania memiliki kekasih hati bernama Dika, lebih tepatnya Dika Wiratama. sementara Arya belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Fokusnya terhadap pendidikan membuat lelaki berhidung mancung dan berbola mata cokelat itu cenderung mengabaikan prihal perasaan.

Part 1

"Siapapun yang bersedia menjadi pasanganmu, syukuri adanya. Jatuh cinta yang berlebihan pun tidak menjamin tanpa kecewa." -El Khamaly-

Senja perlahan menutup tirainya. Meski masih ada secercah semburat jingga yang menghiasi dinding langit.

Awan kelabu, langit pelan-pelan akan menghitam. Lantaran malam yang datang menyapa dengan gelap. Bintang gemintang merayu dengan sinarnya, bulan seolah melambaikan diri di tengah gelap yang menerpa.

Suasana malam yang begitu pelik, terlalu banyak drama yang terlewati. Dunia telah di skenariokan sangat indah oleh sang maha pencipta.

Malam itu setelah kematian nenek mereka yang terjadi beberapa hari yang lalu, Arya dan Rania harus mengikuti pertemuan keluarga di rumah Bibi Asi.

Rania adalah gadis yang terlahir sebagai seorang anak tunggal 22 tahun yang lalu. Dia berasal dari salah satu keluarga terhormat yang ada di kotanya. Meski keluarga terpandang, tapi keluarga mereka berbeda dengan keluarga besar lain pada umumnya. Lebih tepatnya memiliki keunikan tersendiri.

Gadis bernama Rania itu memiliki kulit putih, mata bening yang berwarna cokelat dan bibir yang tipis. Postur badan tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek, hanya 158 cm sedangkan berat badannya 48 kg saja. Orang-orang sering menyebutnya si imut yang menyebalkan.

Tingkah keras kepala dan ingin menang sendiri menjadi salah satu hal yang sangat sulit di atur oleh kedua orang tuanya.

Hobbinya hanya menghambur-hamburkan uang dan jalan-jalan. Meski berasal dari keluarga yang terhormat. Akan tetapi Rania bukan tipikal perempuan yang mendalami nilai-nilai moral dan pendidikan agama. Dia cenderung lebih agresif dan tidak fanatik pada hal-hal seperti itu.

Kegiatan mendadak yang diadakan malam ini, membuat beberapa keluarga mereka tampak sedikit terkejut. Apalagi dengan Rania yang memang baru mengetahui tentang rencana pertemuan keluarga itu.

Rania sejak kecil sebenarnya sudah terbiasa dengan sikap keluarga besar yang begitu menghargai budaya leluhur. Akan tetapi, malam ini ada beberapa hal yang membuatnya sedikit kesal dengan acara yang menurutnya terjadi secara sepihak itu. Hati Rania mendadak terasa panas, terbakar oleh keadaan dan waktu.

Gadis dengan kedua bola mata bening itu akhirnya memutuskan untuk mengikuti acara tersebut setelah berpikir cukup lama dan membatalkan rencana makan malamnya bersama Dika lantaran terdesak kepentingan keluarga.

Dika Wiratama, seorang lelaki muda yang sudah sukses dalam berbagai kariernya. Dia adalah kekasih hati dari Rania Parawangsa.

Sudah menginjak usia pacaran lima tahun, orang tua mereka pun sudah saling mengenal. Kedua pasangan itu tampak serasi jika sedang bersama.

Malam ini sebenarnya mereka merencanakan akan bertunangan, tapi keadaan justru berbalik. Rania harus terpaksa menunda pertemuan itu lantaran acara keluarga yang datang secara mendadak.

Di sisi lain, sebagai seorang relawan bagi anak-anak yatim-piatu. Arya justru menanggapi semua itu dengan santai. Dia mengganti jadwal berkunjung untuk berbagai aktivitasnya dan malah sangat senang karena untuk pertama kalinya dia akan bertemu dengan keluarga besar.

Arya memang tergolong jarang diundang dalam pertemuan keluarga. Selain tempat tinggalnya yang jauh, dia juga sibuk dengan beberapa aktivitas sosial. Sehingga jarang bisa mengikuti acara besar yang diadakan oleh keluarga mereka.

Sikap dingin dan tenang dalam segala hal membuat Arya bisa menyesuaikan diri dengan siapa saja, dia beberapa kali mendapatkan Nobel sebagai relawan di berbagai kegiatan sosial sejak kecil. Lelaki itu memang sangat menyukai dunia luar dan berbagai kegiatan yang mendekatkan diri dengan masyarakat.

Arya memiliki tingkat kepedulian pada hal-hal kecil, rasa perhatian yang kadang terlalu berlebihan. Dia bahkan menghabiskan waktu luangnya untuk membantu anak-anak terlantar dan kaum dhuafa. Oleh karena itu, anggota keluarganya cukup paham dan sangat mengerti dengan jelas bagaimana kehidupan dari lelaki yang memiliki hidung mancung tersebut.

Namun dari banyaknya keistimewaan dari Arya, lelaki itu justru mengabaikan prihal perasaan. Walaupun hidupnya tampak mulus dari segala bidang. Tapi hatinya sebeku es di kutub Utara, dingin tanpa ruang dan suhu yang panas.

Bukan tak bisa! Atau tak ingin memulai dengan wanita manapun, tapi entah mengapa ada sesuatu yang membuatnya tidak ingin melakukan hal yang menurutnya sia-sia.

Arya bukan tipikal lelaki selektif, tapi dia memang terlalu peduli dengan perasaan perempuan. Impiannya satu, bertemu dengan perempuan yang baik lalu menikahinya tanpa harus bermain-main dengan perasaan.

Baginya wanita adalah ratu, cukup satu dan di nomor satukan. Jatuh cinta hanya sekali, jika memulai dengan semua orang maka itu bukan jatuh cinta tapi nafsu yang serakah ingin memiliki banyak hal.

Imannya kuat, seperti kekuatan cinta Ali bin Abi Thalib dalam diam pada Fhatimah Az-Zahra. Dia mungkin akan malu pada Tuhan jika menyakiti banyak wanita, seperti karakter Ustman bin Affan yang sangat pemalu hingga malaikat pun merasa canggung kepadanya.

Akan tetapi di dunia ini, lelaki mana yang tidak mempunyai hasrat? Lelaki mana yang benar-benar pandai menundukkan kepalanya? Meski berusaha keras, namun tetap akan ada celah untuk bisa menyukai perempuan. Allah telah menciptakan umat manusia secara berpasang-pasangan. Tidak terlepas dari Arya juga lelaki mana pun.

Bukankah mencintai itu adalah fitrah umat manusia? Sesuatu yang sudah Allah ciptakan di dasar hati. Entah bagaimana datangnya, seperti lagunya Afgan. "Jodoh pasti bertemu."