PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Tuan Arogan Adalah Ayah Anakku

Tuan Arogan Adalah Ayah Anakku

Penulis:Sandi Hasan

Berlangsung

Pengantar
Kejadian yang menimpa Clara Larasati beberapa tahun silam menjadikan ia menutup diri dari banyak lelaki yang mendekati nya . namun rasa tauma yang mendalam tak membuat ia menyerah akan keadaan hidup nya Tragedi itu terjadi saat ia menggantikan ibunya untuk pergi kekota menjadi pelayan seorang konglomerat kaya raya . Namun di saat bersamaan ia tak sengaja berurusan dengan Dewa Atmaja pewaris tunggal kekayaan Atmaja Group tersebut , sikapnya yang Arogan dan tak mau berbicara dengan orang yang tak selevel dengan nya membuat Clara sangat membenci nya Hingga suatu malam kejadian yang tak terlupakan bagi Clara terjadi, kesuciannya direnggut secara paksa oleh Dewa hingga ia akhirnya melahirkan putra yang tak di ketahui oleh keluarga Atmaja . Bagaimana kelanjutannya ? langsung saja ikuti ! "Tuan Arogan Adalah ayah anakku".
Buka▼
Bab

Seorang gadis yang mengenakan pakaian sekolah nampak menangis di atas pusara ayah nya,air matanya tumpah ruah di atas pusara tersebut , tepat di bawah pohon besar itu ada makam yang hanya di tandai dengan batu saja

"Ayah... Clara rindu , hari ini adalah hari kelulusan ku ayah ,tapi sama seperti hari-hari sebelumnya Clara hanya bisa menatap ayah dari atas ini ,apa ayah Mendengar Clara ? "

Hembusan angin di tengah pemakaman itu mengibaskan rambut panjang gadis tersebut

terdengar suara yang memanggil nya

"Clara ...ayo kita pulang ,aku sudah di gigitin nyamuk ni "

Ia adalah Yolanda sahabat baik Clara hanya dia lah satu-satunya sahabat baik Clara ,ia tak pernah memilih-milih teman ,orang tua Yolanda cukup terpandang di desanya

"Sebentar aku akan segera kesana "

Clara menghapus air matanya

Mereka lalu bergandengan tangan menyusuri jalan setapak di pinggir sungai yang airnya Benar-benar jernih sekali

"Cla aku akan melanjutkan kuliah ku di kota ,apa kau tak mau ikut dengan ku ?"

Clara berdiri dan menatap aliran air sungai alam pedesaan sungguh benar-benar syahdu sekali , suara air sungai yang bergemericik menimbulkan alunan musik secara alami yang menenangkan jiwa

"Yola apa kau lupa aku ini bisa tamat sekolah menengah keatas saja aku sudah sangat bersyukur ,aku tak ada niat untuk melanjutkan kuliah ,jika ada niat pun aku lebih memilih untuk bekerja dulu , aku ingin ibuku istirahat di rumah saja dulu "

Yolanda langsung berdiri dan tertawa renyah

"Oh iya aku lupa jika teman ku ini memiliki hati seperti malaikat ia tak akan mau menyusahkan siapapun "

Clara pun langsung tersenyum ia memang tak pernah bisa marah pada Yolanda , selain kaya Yolanda juga tak pernah pelit padanya

"Kita harus membuat janji "

Mengaitkan kelingking mereka

"Apapun yang terjadi kita akan tetap bersahabat dan selalu ada dalam hal sesulit apapun "

Mereka berdua pun saling berpelukan

"Ayo kita pulang sudah sore "

Berjalan menyusuri tempat yang asri membuat Clara merasa bersyukur karena telah lahir di dunia ini , ia tak pernah mengeluh meski ia tak seberuntung taman-temannya yang lain ,karena apa ? mengeluh bukanlah solusi untuk setiap masalah

Sesampainya di rumah nampak tubuh renta sedang membungkuk menyiapkan makanan di atas meja ,hanya rebusan sayur singkong dan ikan teri saja yang selalu ada di atas meja , untung lah neneknya memiliki beberapa lahan pertanian yang di tanami sayuran

semenjak ayahnya meninggal Clara sama sekali tak pernah di jenguk oleh keluarga ayahnya , karena selain berada jauh dari desa nya , saudara ayahnya juga berasal dari keluarga kaya , mereka tak pula mengingat Clara

padahal jika seorang anak menjadi yatim tentu saja pihak keluarga sebelah ayahnya lah yang bertanggung jawab atas hidup nya

"Clara sudah pulang ?"

Deretan gigi Nenek nya yang ompong saat tertawa adalah hal yang selalu ia dapatkan setiap pulang kerumah . sebuah senyuman ketenangan dan ikhlas yang selalu ia pancarkan dengan segala ketenangannya

"Sudah nek ,wah makanan favorit ku "

Clara langsung duduk Terdengar suara gelak tawa nenek nya

Ia selalu memberikan wejangan pada Clara bahkan hampir setiap hari hingga Clara hapal dengan semua perkataan nya

" Cucuku hidup ini kita harus bersyukur ,karena manusia itu adalah makhluk yang tak pernah puas ,mau di berikan sebanyak apapun pasti selalu kurang , apa lagi hidup ini hanya sekali jadilah manusia yang selalu lapang dada ,jangn pernah iri dengan hidup orang lain setiap orang memiliki porsi kebahagiaan masing-masing "

Lalu kedua nya tertawa karena mereka berbicara serentak

"Ahh enak sekali masakan nenekku "

"Cla... tadi ibu mu menelpon menanyakan kabar mu , coba telpon ibu mu dulu sana .."

"Iya nek nanti ya..Clara mau mandi dulu "

Jarak kamar mandi yang cukup jauh , membuat Clara harus berjalan ke sungai untuk mandi

ya maklumlah tidak semua orang di desa tersebut memiliki kamar mandi hanya orang-orang kaya saja ,lagi pula jangankan untuk membuat kamar mandi rumah nenek Clara saja hanya terbuat dari papan

Karena gaji ibu nya setiap bulan di belikan tanah sedikit demi sedikit oleh neneknya , selebihnya untuk Clara sekolah dan makan , neneknya tak mau mengajarkan Clara untuk berfoya-foya meski gaji yang di kirimkan ibu nya sebenarnya cukup untuk itu namun sekali lagi bukan tentang pelit , neneknya menyiapkan Clara untuk lebih mengerti jika dunia ini sangatlah keras , kasarnya ada uang kita di pandang tak ada uang kita di tendang

Kebetulan di kampung Clara ada beberapa anak kuliah yang sedang magang dari kota ,

dan ada juga pelajar Indonesia yang kuliah dari luar negeri juga melakukan penelitian di desanya , apa lagi desa Clara sangat kaya akan sumber daya alam , tanahnya yang subur membuat jenis tanaman apapun bisa tumbuh dengan subur di tempat itu

Seperti biasa Clara berjalan menuju sungai ,namun Terdengar dari kejauhan ada Suara-suara orang menggoda nya

"Hei lihat ada gadis cantik "

"Mana-mana...."

Beberapa orang langsung berdiri untuk melihat Clara yang sedang berjalan ,dia menggunakan kain untuk mandi tentu saja lekukan tubuhnya terlihat jelas , atasan nya ia memberikan handuk untuk menutupi

"Wah ia memang cantik , wajah nya mirip orang luar negeri ,apa mungkin ia keturunan penjajah "

mereka semua tertawa

"Dia kembang desa seperti nya , wah lumayan juga kalau di bawa kekota "

"Hai neng siapa nama nya "

Clara yang tak terbiasa bertemu dengan orang asing pun langsung mempercepat langkahnya

"Astagaaaaa siapa mereka pakaiannya aneh sekali tak seperti orang desa pada umumnya ,lagi pula apa yang sedang mereka lakukan di tempat ini ,tidak sopan sama sekali "

"Wah gadis desa cuy..pasti original punya ,Wak waww dia tak kalah cantik dengan gadis kota yang menjadi bintang di kampus kita "

",Oh aku harus mendapatkan siapa namanya , aku baru beberapa hari di sini sudah menemukan bidadari saja "

"Eh kau tak melihat anak juragan tanah tempat kita tinggal ,dia juga memiliki anak gadis , aduh siapa ya namanya aku lupa"

memegang kepalanya untuk berpikir

"Yolanda maksud nya ?"

"Nah iya Yolanda , Yolanda ..."

"Tapi masih cantik yang barusan lewat itu "

Salah satu perempuan dari rombongan tersebut langsung berucap

"Husss kalian hati-hati jangan sembarangan menggoda perempuan di desa ini ,apa kalian lupa jika perempuan di desa pada umumnya yang seusia kita bahkan lebih muda dari kita rata-rata sudah menikah dan menjadi istri orang , kalian tau lah kan bagaimana resiko nya jika berurusan dengan orang desa "

Mereka pun langsung terdiam dan saling berpandangan

"Iya benar juga "

Menggaruk kepalanya