PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Ethereal

Ethereal

Penulis:Hanny DY

Berlangsung

Pengantar
Cinta adalah sesuatu yang sangat halus hinggah kadang tak bisa diketahui, tapi bisa dirasakan. Bagi Tasya, jatuh cinta adalah hal baru bagi dirinya. Ketika seorang laki-laki bernama Yohan tiba-tiba datang mengacaukan hatinya, lantas dia tidak tahu harus berbuat apa? Namun dengan kebersamaan yang mereka habiskan bersama akhirnya Tasya bisa menyadari bahwa dia benar-benar telah jatuh cinta kepada Yohan. Seorang laki-laki yang untuk pertama kali telah membuat dia tahu apa itu cinta.
Buka▼
Bab

Tujuh belas tahun. Usia dimana kita mencari jati diri kita yang sebenernya. Masa-masa peralihan menjadi lebih dewasa. Juga masa dimana kita memulai ujian lebih berat. Yakni ujian kehidupan. Dan salah satu ujian terberat itu adalah saat kita mulai mengenal rasanya jatuh cinta yang sesungguhnya.

Meski begitu, bagi Tasha tujuh belas tahunnya sangat menyenangkan walau tanpa hadirnya orang yang spesial dalam hidupnya. Walau tanpa cinta sekalipun dia akan tetap hidup bahagia.

Kriiinggg, suara bel istirahat berdering dengan keras. Semua siswa maupun siswi keluar kelas. Sebagian pergi ke kantin, dan sebagian yang lain pergi perpustakaan atau sekedar bermain bakset di lapangan. Normalnya anak-anak SMA. Begitu pula dengan Natasha dan kawan-kawannya, Bella, Rangga, dan Kenzo.

Natasha dan Bella pergi ke kantin, Rangga sibuk mengurus OSIS, dan Ken yang pergi ke lapangan menemui klub basketnya untuk berlatih bersama. Meski begitu, mereka selalu punya waktu untuk bersama, di sekolah maupun di luar sekolah.

“Nanti habis sekolah kita mau kemana, nih?” Tanya Bella, sembari menyeruput es teh.

“gimana kalau kita karaokean dirumah gue?”

“wah ide bagus,” seketika mata Bella bersinar karena senang, “habis sekolah kita borong semua makanan dan minuman di supermarket,”

“oke..”

Tak lama Ken datang menghampiri mereka.

Dengan badan yang basah karena keringat dia berkata, "Haus, sha, bagi minum dong," Tasha menyodorkan minumannya kepada Ken.

Saat Ken hendak meminum air pemberian Tasha, tiba-tiba Rangga datang dan menepuk kepalanya keras.

"Aisshhh! Rangga!" Ken memuntahkan air yang ia minum sampai muncrat kemana-kemana.

"Ihhh Ken. Jorok tau," Bella mengibas-ngibas tangannya yang terkena percikan air dari mulut Ken. Sedang Tasha tertawa terbahak-bahak.

"Rasain, lo," kata Rangga tertawa puas,

"Lo yang kemaren ngilangin laporan kegiatan OSIS kan? Tapi lo gak mau ngaku. Itu hukuman dari gue!" Lanjut Rangga dengan senyum sarkastiknya.

"Yaelah, ngga. Lo kejam bener sama temen sendiri. Gue kan gak sengaja ngilanginnya. Lo juga, dateng main tabok-tabok aja," oceh Ken,

"Udah-udah. Nih Ken, minum dulu," Ujar Bella kemudian memberikan es jeruk miliknya.

Tak lama, bel masuk pun berbunyi. Mereka pun bergegas kembali ke kelas.

***

Natasha Yuriko, si siswi teladan yang selalu jadi juara pertama di kelasnya dan terkenal sebagai bidadari di sekolah Nusantara adalah cewek yang memutuskan menjoblo dalam waktu yang tidak ditentukan. Semua itu bukan tanpa alasan. Karena cinta hanya sebuah permainan peran yang palsu.

Maurin menghembuskan nafas besar.

Dia memijat kepalanya yang terasa sakit.

Tok tok! Suara ketukan terdengar dari pintu luar. Tasha bergegas bangkit dan berjalan menuju pintu.

Tok tok! Suara ketukan terdengar lagi.

"Iya,"

Tasha pun membuka pintu.

Terlihat seorang cowok berdiri disana, sembari membawa sekotak roti di tangannya.

"Hai. Maaf mengganggu. Saya baru pindah kemaren. Jadi.. Ini buat anda." Dia meemberikan kotak itu kepada Tasha.

"Thanks."

"Kalau gitu saya pulang dulu. Permisi." Ucap cowok itu kemudian pergi.

Tasha tersenyum. "Bagaimana bisa dia melalukannya dengan wajah datar seperti itu? Dasar es,"

Tasha pun kembali masuk kedalam rumah.

Tasha melirik ke jam yang terletak di dinding.

"Ya, ampun. Gue telat," dengan cepat Tasha berlari menuju kamar mandi.

10 menit kemudian Tasha siap untuk pergi ke sekolah.

Seperti biasa, dia berangkat sekolah menggunakan sepeda motor miliknya.

Sesampainya di sekolah, betapa kagetnya dia saat dia melihat Pak Marto, si satpam sekolah sudah siap mau menutup gerbang.

"Pak! Tunggu!" Teriak Tasha,

Dan seperti biasanya, dengan kebaikan Pak Marto, beliau pun menunggu Tasha masuk ke dalam.

"Pak marto memang yang terbak," ujar Tasha memuji.

"Tapi ya jangan sering-sering juga to. Nanti bisa habis saya, kalau ketahuan kepala sekolah."

"Lain kali enggak kok, pak. Janji." Ucap Tasha sembari menganggat telapak tangannya. Pak Marto pun hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Tasha! cepet masuk!" Teriak Bella.

"Pak, saya masuk dulu, ya. Assalamualaikum."

"Wa'allaikumsalam."

Tasha menghelah nafas besar. Dia merasa legah setelah duduk di kursinya.

"Kebiasaan, lo, sha." Kata Rangga merasa agak jengkel.

"Sorry. Lain kali enggak telat lagi kok. Gue janji."

"Gue yakin, lo pasti ngomong gitu juga ke pak marto," sahut Ken.

Tasha tertawa cekikian. Para sahabatnya memang sudah sangat mengenal dirinya.

Tak lama, jam pertama pun di mulai.

***

Kringg! Suara bel istirahat berbunyi. Semua siswa maupun siswi bersorak gembira.

"Eh, sha, ke kantin yuk," ajak Bella,

"Yuk. Gue laper nih, tadi belum sarapan soalnya."

"Yaudah, yuk."

Tasha dan Bella pun pergi keke kantin bersama.

"He, gue ikut," teriak Ken, kemudian berlari mengikuti di belakang Tasha dan Bella.

Setelah sampai mereka pun segera memesan tiga mangkok bakso dan tiga gelas es teh. Saat mereka menunggu pesanan mereka ditersenyum anter, terdengar obrolan beberapa siswi yang duduk di belakang mereka.

"Gila, ganteng banget tu anak baru. Sayanh banget gue udah punya pacar,"

"Dasar loh."

"Gue denger dia pindahan dari Jakarta, ya? Cowok Jakarta kan gak di ragukan lagi wajahnya."

Di ikuti dengan suara cekikian mereka.

"Emang ada anak baru, ya?" Tanya Bella penasaran.

Tasha menggelengkan kepala. Karena dia memang tidak tahu apa ada murid baru atau tidak.

"Ada. Di kelas IPA. Kalau gak salah nnamanya Yohan," sahut Ken.

"Lo kok bisa tahu sih," Bella merasa heran,

"Dia emang pusat informasi. Semacam surat kabar gitu, haha" Ucap Tasha sembari tertawa.

"Ngejek, lo, sha." Ken merengut.

Tak berselang lama, makanan yang mereka pesan.

Di tengah-tengah mereka makan bakso, tiba-tiba terdengar keriuhan dari sebrang kantin.

Semua siswi berbisik-bisik.

"Dia si anak baru,"

"Eh, ganteng ternyata."

"Gue pengen jadi pacarnya,"

Dan masih banyak lagi kata-kata mereka.

Tak lama seorang siswa cowok masuk ke area kantin. Tasha, Bella, dan Ken sontak melihat.

"Ughuk! Ughuk!" Tasha tersedak. Dia sangat kaget saat mengetahui murid baru itu adalah cowok yang tadi pagi datang ke rumahnya. Si cowok berwajah dingin. Ternyata namanya adalah Yohan.