PopNovel

Baca Buku di PopNovel

RANGGA KAYLA

RANGGA KAYLA

Penulis:MarniHL

Berlangsung

Pengantar
"Lo tau kenapa sampe sekarang lo belum punya pacar?" ucap Rangga seraya tersenyum miring. "Kenapa?" tanya Kayla dengan mata berbinar-binar. Mungkin Rangga bisa memberikan solusi untuk dirinya. "Karena lo itu JELEK! Dasar Ratu Jomblo," jawab Rangga seraya tertawa kemudian pergi begitu saja. "Sialan. Enak aja dia ngatain gue jelek. Awas aja kalo jatuh cinta sama gue. Gue tolak mentah-mentah. Gue akan buktiin kalo gue bisa punya pacar," gumam Kayla.
Buka▼
Bab

Empat orang gadis tengah berjalan menyusuri berbagai toko yang ada di dalam mall.

Mereka sangat senang mengelilingi toko-toko tersebut. Belanjaan mereka kini sangat banyak.

"Eh, kita ke sana yuk. Itu kayaknya ada tas bagus deh. Lumayan buat pake hangout," ujar salah satu cewek yang bernama Nina.

"Iya. Yuk guys," ujar cewek yang lain bernama Fani.

"Em guys kalian duluan aja yah. Gue mau ke toilet bentar," ujar salah seorang cewek bernama Kayla.

"Ya udah. Mau gue temenin?" tawar teman mereka yang bernama Via.

"Em gak usah. Gue sendiri aja deh."

Via hanya mengangguk.

"Gue titip ya," ujar Kayla seraya menyerahkan kantong belanjaannya pada Via.

Kemudian Via pergi ke toilet sedangkan ketiga temannya berjalan ke arah toko yang menyediakan tas tersebut.

Setelah selesai ia keluar dari toilet. Ia hendak berjalan menyusul teman-temannya tapi ia bertubrukan dengan seorang cowok.

"Ah so-sorry," ujar Kayla merasa bersalah.

"Gak papa kok. Gue yang salah," ujar cowok itu.

Kayla menatap cowok itu cukup lama.

'Nih cowok cakep banget. Andai aja dia bisa jadi pacar gue,' batin Kayla.

"Lo gak papa kan?" tanya cowok itu membuat Kayla sadar dari lamunannya.

"Gu-gue gak papa kok. Sekali lagi maaf ya," ujar Kayla.

"Iya gak papa," ujar cowok itu sembari tersenyum kemudian pergi ke toilet

"Hufft. Gila tuh cowok cakep banget. Mimpi apa gue ketemu cowok cakep gitu," gumam Kayla.

Kayla segera menyusul teman-temannya. Pasti mereka sudah menunggu lama.

"Kayla kok lama banget sih. Katanya cuma ke toilet doang."

"Iya lama banget. Apa dia boker ya." Ujar Fani

"Mungkin kali. Tadi gue liat mukanya kayak nahan boker," sahut Nina

Tak lama kemudian Kayla datang.

"Lo lama banget sih. Abis boker ya?" celetuk Nina.

"Ya enggak lah."

"Terus lo abis ngapain di toilet? Lama bener," sahut Fani.

"Gue cuma pipis doang."

"Pipis doang tapi lama."

"Udah deh. Kesannya gue kayak buat kesalahan," ujar Kayla

"Ya iyalah. Kita udah nunggu lama tau. Kita juga udah laper mau makan."

"Sorry deh. Gimana kalo kita sekarang makan aja?"

"Emang daritadi kita mau makan Kayla. Lo gak denger omongannya Nina?"

Kayla hanya cengengesan.

Mereka pun berjalan menuju salah satu tempat makan yang berada di dalam Mall.

***

Kini mereka tengah menikmati makanan yang sudah mereka pesan.

Drrt...Drrt...

"Na, hp lo bunyi tuh. Pacar lo nelpon kali," ujar Fani pada Nina

Nina melirik ponselnya dan benar saja ternyata pacarnya yang meneleponnya.

"Bentar ya gue jawab dulu," ujar Nina hendak berjalan menjauh dari ketiga temannya

"Lah teleponannya disini aja kan bisa."

"Gak bisa. Gue takut kalian iri sama gue. Apalagi yang jomblo," ujar Nina seraya melirik Kayla.

"Kenapa lo liatnya ke gue?" tanya Kayla.

"Kan lo jomblo. Dan cuma lo aja yang jomblo di antara kita semua," ujar Nina kemudian tertawa.

Kayla menatapnya tajam kemudian memakan makanannya.

"Yang sabar ya Kay, gue yakin lo pasti bakal punya pacar."

Kayla hanya mengangguk.

"Emang lo beneran gak pernah punya pacar ya Kay?" tanya Fani

"Fan, gue kan udah bilang gue gak pernah punya pacar. Gue aja gak pernah ditembak." Ujar Kayla

"Kasihan ya lo. Gue juga heran kenapa gak ada cowok yang nembak lo. Apa lo---"

"Udah deh. Jangan buat gue kesel."

Via dan Fani tertawa karena berhasil membuat Kayla kesal.

Nina yang sudah selesai menelepon bingung karena Via dan Fani yang tertawa sedangkan Kayla memasang wajah cemberut.

"Lo berdua ngapain Kayla?" tanya Nina

"Enggak kok." jawab Via dan Fani bersamaan

"Lo kalo mau ngejek gue juga silahkan. Gue mah terima aja." Ujar Kayla

Nina tertawa pelan.

"Enggak kok. Gue gak bakal ngejek lo. Karena gue yakin lo pasti bakal dapet pacar."

Kayla tersenyum karena Nina tidak mengejeknya.

"Meskipun gak tau kapan. Mungkin sampe kita nikah juga lo belum dapet pacar." Lanjutnya kemudian mereka bertiga tertawa

"Ck. Nyebelin banget sih kalian. Liat aja gue bakal dapet pacar." Ujar Kayla yakin

"Iya deh."

***

Kayla membaringkan tubuhnya di kasur empuknya. Sambil menatap langit-langit kamar nya.

Ia kembali mengingat wajah cowok yang tadi sempat bertubrukan dengannya di depan toilet.

"Wah gila tuh cowok bener-bener cakep sampe gue gak bisa lupain wajahnya. Ciptaan Tuhan memang indah ya. Coba aja kalo dia jadi pacar gue. Pasti gue akan jadi orang yang paling bahagia di dunia." Gumamnya

"Ah tapi mana mungkin dia suka sama gue yang jelek begini. Dia pasti lebih milih cewek yang lebih cantik daripada gue."

"Tapi gue pengen ketemu dia lagi. Liat wajahnya aja gue udah seneng banget."

"Kay." Panggil mamanya yang bernama Citra

"Iya ma. Masuk aja."

Citra membuka pintu kamar Kayla.

"Kenapa ma?" Tanya Kayla

"Ah itu tadi temen mama nelpon katanya anaknya mau pindah sekolah. Mau pindah ke sekolah kamu."

Kayla hanya manggut-manggut.

"Katanya sih pindahnya besok. Nanti kamu ngajak ngobrol sama anak temen mama ya. Biar dia ada temen di sekolah baru nya."

"Emang anak temen Mama cewek apa cowok?"

"Cowok."

"Kirain cewek. Aku males ah kalo ngajak ngobrol duluan sama cowok. Apalagi kan aku gak kenal."

"Gak papa lah. Lagian anak temen Mama ganteng kok. Siapa tau aja kamu sama dia berjodoh. Jadi kamu gak jomblo lagi." Ujar Citra seraya tersenyum

"Ih Mama. Hobinya gangguin anak mulu."

Citra terkekeh.

"Ya udah Mama mau masak dulu ya."

"Iya Ma."

Setelahnya Citra berjalan keluar dari kamar Kayla.

"Bener juga yang dibilang Mama. Siapa tau aja anaknya temen Mama bisa jadi pacar gue. Biar gue gak jomblo dan gak digangguin temen-temen lagi."

*****

Seorang cowok tengah sibuk bermain game online pada ponselnya.

Tidak menghiraukan mamanya yang sedaritadi memanggilnya.

"Ya ampun Rangga. Kamu ini daritadi mama manggil kamu bukannya nyahut malah asik main game." Ujar mama Rangga yang bernama Tika sambil menjewer telinga Rangga

"Aduh Ma. Ampun Ma."

Tika melepas jewerannya.

"Kamu besok pindah sekolah."

"Hah? Pindah sekolah lagi? Tapi aku kan baru pindah sekolah dua bulan lalu. Masa udah pindah lagi sih, Ma."

"Itu karena kamu selalu buat masalah di sekolah. Jadi kamu harus pindah sekolah."

"Ya jangan dong Ma. Masa aku harus cari temen baru lagi sih."

"Di sekolah baru kamu udah ada anak temen mama jadi kamu bisa ngobrol sama dia."

"Tapi Ma aku kan gak kenal sama dia."

"Apa jangan-jangan mama sengaja ya pindahin aku ke sekolah itu karena ada anak temen Mama."

"Iya. Biar kalo kamu buat masalah di sekolah ada yang bisa ngelapor ke Mama."

"Tapi Ma---"

"Gak ada tapi-tapian. Kalo kamu gak mau nanti Mama gak kasih kamu uang jajan selama dua bulan. Mau kamu?"

"Enggak Ma."

"Siapin barang-barang kamu biar besok gak ada yang kelupaan."

"Iya Ma."

Rangga berjalan menuju kamarnya untuk menyiapkan peralatan sekolah yang akan di bawanya besok.

"Pasti mama sengaja pindahin gue ke sekolah baru biar gue gak bisa bikin ulah lagi. Apalagi ada anak temen mama. Pasti gue bakal diawasin terus," gumamnya.

--