PopNovel

Baca Buku di PopNovel

I Hate Mr Abraham

I Hate Mr Abraham

Penulis:Kiiwii

Berlangsung

Pengantar
Brianna gadis berusia 20thn, berparas cantik dengan tinggi badan 160cm harus menerima kenyataan bahwa kematian Barra Atmaja disebabkan oleh Belinda Atmaja yang berselingkuh dengan Shaka Abraham, rival bisnis ayahnya dan mengakibatkan Barra Atmaja frustasi dan mengakhiri hidupnya. Tidak hanya di situ saja, dua bulan setelahnya Belinda memutuskan untuk menikah dengan selingkuhannya, Shaka Abraham yang memiliki dua anak laki-laki sebaya dengan Brianna. Aldrich Abraham dan Zelvin Abraham, keduanya yang nantinya akan mengusik kehidupan Brianna.
Buka▼
Bab

Kehidupan Anna berbeda setelah kepergian Barra. tidak ada pelukan, tidak ada belaian, dan yang paling di rindukan adalah ucapan selamat pagi Putri Papa tersayang. Ya, sudah dua bulan Barra pergi untuk selama lama nya meninggalkan Anna seorang diri. Sudah hampir dua bulan namun kesedihan gadis itu masih

terasa sampai saat ini. Gadis itu meringkuk dengan tangannya memeluk figura dengan foto Barra di dalam nya. "Pah Aku sangat merindukanmu! Kenapa Papa tega meninggal kan ku sendiri, bukan kah Papa bilang Aku Putri kesayangan Papa hikss"

Anna menangis setiap kali melihat figura dengan foto Barra Pradipta Atmaja pria paruh baya yang kini sudah berada di surga. Gadis berusia 20 tahun dengan parasnya yang cantik, bermata bulat, serta mempunyai bibir yang mungil dan tinggi badan sekitar 160 cm ini terlihat rapuh. Ia menangis meratapi kepergian Papanya.

~~~~~

Ke esokan pagi nya, sarapan tanpa ke hadiran Barra membuat Anna tidak bernafsu untuk menghabiskan makanan yang sudah tersedia di atas meja.

Sejak tadi Anna hanya mengaduk-aduk makanan yang sudah di sediakan Bi Mina. Ya mungkin karna Anna lebih suka makan di luar atau makan di kantin kampus, tempat Anna berkuliah. Atau Anna sendiri hanya ingin menghindari Belinda selaku Mamanya.

Bukan Anna belum mengikhlaskan kepergian Barra. Namun karna Anna tidak ingin bertemu dengan Belinda di rumah ini. Sejak Anna mengetahui penyebab kematian Barra, yang di karnakan Belinda berselinguh dengan rival bisnis Papanya, Shaka Al Abraham, membuat Anna begitu membenci Belinda. Bukan hanya berselingkuh. Belinda juga membocorkan rahasia perusahan pada Shaka, dan mengambil alih aset perusahan tersebut dengan bantuan Shaka juga. Hal itu lah yang membuat Barra depresi dan memilih mengakhiri hidup nya sendiri.

Sebelum nya Anna tidak pernah tahu penyebab Barra meninggal. Sampai suatu ketika Anna membuka Smartphone milik Barra. Dan menemukan sebuah video serta chat yang tertinggal di dalam nya, bukti penting, jika Belinda dan Shaka Abraham berselingkuh di belakang Barra. Sejak saat itu hubungan Anna dengan Belinda semakin renggang.

Tidak ada lagi percakapan hangat antara Anna dengan Belinda sampai detik ini. Setidaknya sampai Belinda membuka percakapan ketika sarapan pagi ini.

"Anna Mama ingin bicara!"

"Katakan saja, Aku dengar kan" Anna menanggapi dengan sangat dingin. "Mama akan menikah dengan Om Shaka."

Mendengar ucapan Belinda seketika Anna berdiri dan berteriak. "Apa Mama sudah gila, Hhah!"

"Jaga ucapan mu Anna! kamu sedang berbicara dengan Mama, bukan dengan teman mu" hardik Belinda

"Mah, Aku tanya pada mu, apa Mama tidak merasa bersalah atas kematian Papa? baru dua bulan Mah, Papa meninggalkan kita. Dan sekarang, Mama ingin menikah dengan Om Shaka secepat itu?!" ucap Anna berderai air mata.

"Mama mengerti Anna. Mama juga sedih atas kematian Papa mu. Tapi ini semua Mama lakukan demi perusahaan keluarga kita, Anna!"

"Hahaha..! Demi perusahan, Mah?Persetan dengan perusahaan. Apa Mama pikir Aku tidak tahu perbuatan Mama dan Om Shaka, Hhah!"

"Apa maksud mu, Anna?" tanya Belinda.

"Bukan kah penyebab kematian Papa karna ulah Mama yang berselingkuh dengan Om Shaka!" Ucap Anna dengan suara lantang.

Ppllaakkkk...!!

"Tutup mulut mu, Anna!."

Satu tamparan keras mendarat tepat di pipi Anna. Hingga memperlihatkan guratan kemerahan di pipi sebelah kanan nya. Anna menatap tajam ke arah Belinda sambil memegang pipi kanannya yang terasa sakit.

"Mama akan tetap menikah walau tanpa persetujuan mu, Anna"

"Lakukan Mah! lakukan semau mu. Aku tidak perduli lagi dengan semuanya, Aku akan keluar dari rumah ini" ucap Anna sembari memegang pipinya.

Belinda terkejut dengan apa yang barusan Anna ucapkan. Wajah yang tadinya penuh dengan guratan kemarahan berangsur melunak.

"Tidak boleh! kamu tidak boleh pergi tanpa seizin Mama, Anna. Mama minta maaf karna sudah menampar mu, kita bicarakan ini baik-baik oke" rayu Belinda

"Tekad ku sudah bulat Mah! Aku sudah muak, biar kan Aku dengan jalan ku sendiri, dan Mama, Aku tidak perduli jika Mama ingin menikah dengan Om Shaka sekali pun"

Anna berlari meninggal kan Belinda yang sejak tadi berdiri di ruang makan. Anna berlari ke arah kamar dan menutup pintu kamar dengan sangat keras. Sehingga bunyi bantingan pintunya terdengar sampai ke penjuru ruangan. Anna jatuhkan tubuh nya ke atas ranjang yang berukuran king size. Di peluknya figura yang berisi foto Barra sambil menangis.

"Pah apa yang harus Aku lakukan?Apakah keputusan ku untuk pergi dari rumah sudah benar? kenapa Mama bisa setega itu, Hiks! Aku kecewa dengan semua perbuatan Mama, Pah! Apakah kebahagiaan keluarga kita selama ini hanya kebohongan belaka. Sebenarnya apa kesalahan keluarga ku di masa lalu Tuhan, sehingga keluarga ku menjadi seperti ini" ujar Anna seraya menyalahkan sang maha kuasa.

Anna memejamkan matanya dan mengingat semua kenangan indah yang pernah Anna dan keluarga nya lakukan saat mendiang Barra masih hidup. Sangat bahagia pada saat Anna, Barra, Belinda tertawa dengan sangat riang dan penuh kehangatan di masa itu.

Tanpa sadar Anna pun tertidur hingga waktu menunjukan pukul 11:35 siang. Anna terbangun dan menghapus air mata yang masih tersisa di pelupuk matanya. Anna segera mengambil koper yang berukuran cukup besar. Kemudian Anna memasukan baju, buku tabungan, serta figura Barra ke dalam koper tersebut. Lalu, Anna mengambil Smartphone dan menekan nama Jessy yang tertera dilayar Smartphone milik nya.

Tuutt..!Tuuutt..!

"Halo An!" suara Jessy dari sebrang sana. "Jess, Aku butuh bantuan mu!" "Anna ada apa dengan suara mu? Apa kamu menangis?"

"Jess, Aku..hiks" Entah mengapa mendengar suara jessy air mata Anna kembali mengalir. "Aku hiks!" suara Anna yang tertahan di tenggorokan membuat pernafasannya sedikit terganggu.

Saat itu Anna tau Jessy pasti akan panik mendengar suara Anna yang terdengar lirih di telinga jessy.

"Jess, bisa kah kamu jemput ku, Aku berada di rumah sekarang.

Bersambung.