PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Suami Pernikahan Kilat Itu Sangat Buruk

Suami Pernikahan Kilat Itu Sangat Buruk

Berlangsung

Pengantar
Dapatkan segar dari sertifikat pernikahan, Su asing mata konyol! Siapa yang bisa memberitahunya, selamatkan dia keluar dari api dokter otak ini, mengapa berubah menjadi angin dan awan, angin dan ketakutan akan ahli waris keluarga! "Yan Zexing, kamu mengaduku lagi." "Istri saya, lubangnya lebih sehat." Sejak saat itu, hidupnya tidak lagi damai. "Suami, aku sepertinya berada dalam masalah lagi." "Yang mana yang tidak memiliki mata panjang, itu hilang!" Dia membuat panggilan telepon. Semua mengatakan bahwa cinta tergantung pada Kultivasi, pernikahan tergantung pada dukungan, karena Mao cinta dan pernikahannya bergantung pada - pit?
Buka▼
Bab

Di gereja, "Wedding Song" versi Beethoven diputarkan.

Mayasari Saksono yang mengenakan gaun pengantin, berjalan menuju pria yang memiliki peranan paling penting dalam kehidupannya kelak.

Hatinya merasa sangat bahagia, akhirnya dia berhasil menunggu kedatangan hari ini, dia akan menikah dengan tunangannya yang sudah saling mencintai selama tujuh tahun!

Juga pada hari ini, dia akhirnya memahami sebuah motto tentang cinta.

Pernikahan adalah kuburan cinta, menguburkan dirinya yang polos dan bodoh selama dua puluh dua tahun ini!

Di depan salib suci, pendeta menatap Suhendra Calsam, dia bertanya dengan serius, "Pak Suhendra, apakah Anda bersedia Nona Mayasari menjadi istri Anda?"

Suhendra melihat senyuman bahagia yang ada di wajah Mayasari, dia mengulurkan tangan untuk menarik, kemudian berkata, "Pak Pendeta, saya bersedia... Wanita ini menjadi istri saya."

Mayasari terkejut.

Melihat tangan Suhendra yang berbelok di depannya, kemudian diulurkan ke belakangnya.

Pengiring pengantin yaitu Raina Saksono melewati sosok Mayasari, menubruk langsung ke pelukan Suhendra.

Di depan publik, Suhendra meletakkan lengan di pinggang kecil Raina, tersenyum dan berkata, "Nona Raina, apakah Anda ingin menikahi Pak Suhendra sebagai istrinya?"

Eh?

Hei!

Semua tamu di gereja seketika membeku ketika melihat kejadian yang ada di depan mereka!

Sekelompok gagak dan pesawat terbang melintas di atas kepala orang-orang, kemudian mereka mengedipkan mata, melihat kejadian ini dengan tampak terkejut. 

Ekspresi Raina sedikit berubah, dia menatap Suhendra dengan penuh kasih sayang, bertanya dengan semangat, "Kak Hendra, apa yang Kakak katakan?"

Suhendra menyeka air mata Raina, dia berkata dengan lembut, "Mulai sekarang, kamu tidak perlu menjalani hidup dengan memperhatikan perasaan Mayasari, tidak perlu hidup di bawah naungan Mayasari, kamu adalah istriku."

Percakapan mereka terdengar lembut, kedekatan mereka seolah-olah sepasang kekasih.

Mayasari melihat Suhendra dan Raina yang sedang berpelukan dengan tatapan kosong, menggenggam buket bunga dengan erat, bertanya dengan linglung, "Hendra, Raina, apa yang kamu lakukan? Aku barulah pengantinmu!"

Raina memandang Mayasari dengan tidak bersimpati, dia mengejek, "Kakak, apakah kamu benar-benar mengira bahwa Kak Hendra akan menikahi kamu seorang... Wanita yang sudah rusak! Hal yang terjadi pada empat tahun lalu, apakah kamu sudah lupa?"

Begitu ucapan ini keluar, Mayasari tampak terkejut.

Di antara para tamu, gosip mulai bermunculan.

"Wanita yang rusak? Apa yang terjadi pada empat tahun lalu? Nona Mayasari dan Pak Suhendra, bukankah hubungan mereka sangatlah baik sejak kecil?"

"Empat tahun yang lalu, dikatakan bahwa Mayasari bersenang-senang dengan pria lain pada malam sebelum pertunangannya. Namun keesokan harinya dia tetap bertunangan dengan Pak Suhendra seolah-olah tidak terjadi apa-apa."

"Melihat reaksi Pak Suhendra pada hari ini, maka berita tersebut sebagian besar benar."

"Ah ...." Para hadirin terkejut.

Empat tahun lalu, menjelang pertunangannya, Mayasari berselingkuh di belakang Suhendra.

Hingga hari ini, Suhendra mempermainkan pernikahan ini, menampilkan drama penggantian pengantin di depan umum.

"Suhendra... Empat tahun yang lalu, kamu tahu! Kamu bilang bahwa kamu percaya padaku! Kamu sudah mendengar penjelasanku." Mayasari memandang Suhendra dengan gugup, dia ingin melihat kepastian dari mata Suhendra.

Dia tidak percaya bahwa Suhendra akan memperlakukan dirinya seperti ini, hal ini tidak mungkin terjadi!

Ini hanyalah lelucon yang dibuat oleh Suhendra dan Raina di depan umum. Mayasari tersenyum dengan canggung, "Jadi, hal ini tidak benar, kan?"

Seluruh tubuh Mayasari gemetar, matanya merah, senyumannya terpaksa, "Hendra, jangan bercanda, permainan di pernikahan juga tidak boleh keterlaluan, hari ini adalah hari pernikahan kita...."

"Aku tidak bercanda, aku akan menikahi Raina menjadi istriku." Suhendra memeluk pinggangnya dan mencium bibirnya.

Sebuah pukulan besar menghantamnya! Mayasari merasakan sebuah sambaran petir yang menghantam pikirannya dengan kuat.

Mayasari telah berpacaran dengannya selama tujuh tahun. Pada sebulan yang lalu, Suhendra melamarnya, mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling dia cintai, mengatakan bahwa dia akan memberinya kebahagiaan, mengatakan bahwa mereka akan bersama hingga usia tua.

Semuanya, terasa begitu nyata, dia dapat mengingatnya dengan jelas!

Tapi, apa yang barusan dia katakan padanya? Dan apa yang dia lakukan?