PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Godaan Tetangga Baru

Godaan Tetangga Baru

Penulis:Slawi media

Berlangsung

Pengantar
Mempunyai tetangga yang baru saja mengontrak disebelah rumah, wanita itu sangat ramah dan genit juga sexy, setiap hari selalu menggoda dengan pakaian yang sexy dan menggairahkan, dia bekerja di sebuah Bar, selama menjadi tetangga dia selalu memberikan senyuman binalnya untuk menggoda. suatu saat dia menarikku kedalam kamarnya dan menciumiku dengan gairah sexsualnya
Buka▼
Bab

Sinar matahari yang sangat terik mengiringi langkah kaki seorang pemuda yang kebingungan mencari rumah kontrakan, Pemuda itu terus berjalan menyusuri jalan setapak, ia pun beristirahat sebentar dan duduk di bawah pohon sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

‘’Kemana lagi aku harus mencari rumah kontrakan? Kampung apa ini?’’ pemuda itu bertanya kepada dirinya sendiri sambil terus mengibaskan tangannya supaya mendapat angin segar.

Pemuda itu berjalan lagi untuk mencari rumah kontrakan, hari sudah mulai sore tapi pemuda itu belum juga menemukan rumah kontrakan, ia singgah di kedai kopi yang ada di kampung tersebut, ‘’Bu, kopi satu’’ ia memesan kopi untuk dirinya.

‘’Tunggu sebentar mas’’ jawab wanita pemilik kedai tersebut, ‘’ini mas kopinya, kelihatannya kamu bukan orang sini?’’ wanita itu berkata sambil menyodorkan kopi tersebut.

‘’Iya Bu, aku sedang mencari rumah kontrakan, apa Ibu tahu rumah kontrakan di kampung ini?’’ Pemuda itu bertanya kepada wanita tersebut.

‘’Wah kebetulan sekali, ada mas, rumah orang tuaku yang sudah lama tidak di tempati, tapi rumah itu ada di kampung sebelah’’ jawab wanita itu sambil tersenyum ‘’kalau kamu berminat bisa saya antar kesana’’ ucap wanita itu lagi sambil tersenyum kepada pemuda tersebut.

‘’Boleh Bu, kapan kita kesana?’’ Pemuda itu bertanya lagi kepada wanita itu.

‘’Nanti tunggu suamiku kesini, kalau boleh tahu mas ini namanya siapa?’’ wanita itu menjawab sambil bertanya nama pemuda itu.

‘’Oh iya kenalkan namaku Farel’’ pemuda itu menyebutkan namanya sambil menjulurkan tangan kepada wanita itu.

‘’Maryam’’ wanita itu menjabat tangan Farel sambil menyebutkan namanya.

Tak lama kemudian terdengar suara motor yang berhenti di samping kedai tersebut, ‘’Pah kamu jaga kedai dulu, aku mau mengantar Farel kerumah orang tuaku di kampung sebelah’’ Bu Maryam menyuruh suaminya untuk menjaga kedai tersebut.

‘’Baiklah tapi jangan lama-lama soalnya aku mau kerumah paman’’ jawab suaminya Bu Maryam.

‘’ayo mas Farel kamu bonceng aku’’ Bu Maryam mengajak Farel ke rumah tersebut yang berada di kampung sebelah, setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit akhirnya mereka sampai di rumah tersebut.

Farel turun dari motor itu sambil melihat-lihat sekeliling tempat tersebut, ‘’di sini banyak wanita-wanita cantik ya Bu’’ Farel berkata kepada Bu Maryam karena dirinya melihat rumah yang ada di sekitar sedang berlalu lalang perempuan-perempuan cantik.

‘’Kamu di sini pasti betah, apa lagi kalau malam banyak cewek-cewek nongkrong ‘’ Bu Maryam membalas sambil tersenyum kepada Farel, ‘’kalau kamu butuh kehangatan, kamu bisa panggil mereka untuk bercinta dengan mu, tarifnya seratus ribu permalam, murahkan?’’ bisik Bu Maryam di telinganya Farel.

‘’Yang benar Bu?’’ Farel masih belum percaya dengan omongan dari Bu Maryam tersebut.

‘’Kalu gak percaya coba saja nanti malam’’ Bu Maryam menjawab sambil tersenyum, ‘’ayo masuk’’.

Mereka berdua masuk kedalam rumah tersebut, mata Farel melihat-lihat seisi rumah tersebut, ‘’masih bagus dan layak untuk di tempati’’ ucap Farel sambil berjalan melihat-lihat ruangan yang lainnya.

‘’Seminggu sekali suamiku membersihkan rumah ini’’ Bu Maryam berkata sambil mengajak Farel untuk melihat-lihat kamar yang ada di rumah tersebut.

‘’Uang sewa untuk satu tahun berapa Bu?’’ Farel bertanya kepada Bu Maryam mengenai uang sewa rumah tersebut.

‘’Lima juta saja itung-itung kamu menjaga dan merawat rumah ini, gimana?’’ balas Bu Maryam kepada Farel.

‘’Baiklah aku setuju’’ mereka berdua saling menjabat tangan menandakan kesepakatan mereka berdua, Reza memberikan amplop yang berwarna coklat kepada Bu Maryam ‘’ini uang sewa untuk satu tahun, silahkan Ibu hitung lagi?’’.

‘’Gak usah dihitung lagi, aku percaya sama kamu, makasih ya, lain hari aku akan kasih kamu bonus kalau suamiku tidak dirumah, oke’’. Bu Maryam menjawab sambil tersenyum dan berbisik kepada Farel.

‘’Ah Ibu bisa saja’’ sahut Farel kepada wanita itu, ‘’ya sudah aku pulang dulu, ini kunci rumahnya’’ Bu Maryam memberikan kunci rumah tersebut kepada Farel.

Setelah Bu Maryam pergi, Farel membereskan barang-barang miliknya kedalam kamar, lalu ia bergegas untuk mandi karena hari sudah mulai gelap.

*Bersambung*