PopNovel

Baca Buku di PopNovel

EPOCH

EPOCH

Penulis:Iamgrace

Berlangsung

Pengantar
Hari pertama yang sangat lama bahkan perjalanannya juga.. dimana sekolah ini sih? Kulangkahkan kakiku memasuki pintu gerbang. Aku berdiri terdiam dan bingung. 2 anak perempuan datang menghampiriku. Aku Diana dan ini Resya. Semua suasana asing ini sangat canggung. Senyuman anak laki-laki yang meminjam penghapusku. Masa-masaku di SMA pun dimulai, dunia baru yang sangat asing ini.
Buka▼
Bab

Pagi yang menyebalkan... pagi ini aku harus pergi kesekolah yang gak tau dimana, karena aku gak masuk kesekolah Negeri aku jadinya sekolah disana...

“uuuuuh dimana sih?” aku menggerutu di belakang ayahku yang sedang mengendarai sepeda motor.

Sudah 20 menit aku diperjalanan, kenapa sekolahnya jauh sekali uuuuh...

Serasa dalam perjalanan pulang kampung saja, jalanannya juga asing sekali.. juga tidak seperti di rumahku.. dimana sih ini

kataku dalam hati

Hari pertama sekolah yang sangat lama, bahkan perjalanan nya juga ..

Dimana ya sekolahku?... ku perhatikan jalan-jalan yang kulewati.

Tidak diujung kota tapi bisa dibilang hampir kepinggiran kota, hatiku mulai risau, apakah nanti aku bakal dapat teman baru? Bagaimana mereka? Apa masa SMAku bakalan indah seperti kata-kata orang.

30 menitpun berlalu, ayah mengendarai sepeda motor kearah gang, jalanannya menanjak kemudian turun menanjak dan menurun lagi, sebelah kanan kulit ada kebun ubi yang cukup luas juga terlihat ada jalan keperumahan.

Beberapa saat kemudian aku melihat sekolah bertingkat dengan pohon-pohon yang rindang, tampak bagus lapangannya bersih dan gedungnya juga, walaupun lebih luas SMP dulu.

Ayahku berhenti didepan pintu gerbang, aku turun dan mulai berjalan “semoga hari ini menyenangka fiuuuuh” ku menghela nafas panjang.

Sungguh asing wajah-wajah para siswa yang lain, tangan ku berkeringat..

Aku Hayati hari ini hari pertamaku menjadi anak SMA , karena hari ini hari pertaam kami masih belum mempunyai seragam SMA jadi kami pagi seragam SMP. Bajuku sudah semit badanku memang berisi dan tidak tinggi. Aku memakai baju putih dongker ni dengan rapi tanpa melupkan topi serta dasiku. Dala berpenampilan disekolah aku tidak suka melanggar aturan yang ada, anggap saja siswa taladan. Walaupun alasanku sebenarnya karena aku tidak suka kenak hukum. Lebih tepatnya malu bakalan dibilang anak perempuan yang nakal, aku benci sebutan itu.

Ku langkah kan kakiku memasuki pintu gerbang, disebelah kananku ada bapak satpam yang sedang tagak didepan posnya sambil melihat siswa yang baru datang, Mataku meihat kesekelilingku.. langkah ku sudah sampai kelapangan sekolah, sambil kebingungan dimana kelas ku ya.

Aku berdiri terdiam bingung, seorang anak perempuan dengan wajah seperti orang batak didepanku berkata

“waaah, anak baru ya?”

Aku anggukkan kepalaku... “kelas satu di atas, naik aja ketangga yang di sana, nanti kelas yang pertama kamu jumpai itu dia”

Aku anggukkan kepala ku lagi dan sedikit tersenyum.. dan berjalan menuju tangga.

Ditangga aku melewati anak perempuan yang sedang berbincang-bincang, aku hanya berjalan kepala tertunduk, kemudian setelah tangga anak laki-laki yang sekitar 3 orang saling mendorong dan tertawa-tawa dengan riangnya.

Sesampainya di kelas aku lihat sekeliling sudah banyak bangku yang terisi, ada bangku kosong di barisan paling pinggir kelas yang kosong. Urutan ke 3 dari paling belakang.

Kuperhatikan semua siswa yang baru masuk mereka sudah tampak akrab sakali.

Sambil menunggu bel upacara berbunyi aku hanya melamun memandangi jendela.

“cepatlah hari ini berlalu, aku merasa sangat asing disini... bahkan sebagian besar mereka menggunakan bahasa batak, aku tidak mengerti..”

Bel pun berbunyi TRIIIIIIING

aku pakai topiku dan turun kelapangan sendiri.para siswa lain sudah berbaris. Dan lagi-lagi aku disni menjadi anak yang pendek, sejak SMP pun begini barisan ku antara paling depan atau ucuma 2 atau 3.

Yah aku sudah terbiasa berada dibarisan paling depan, tanpa ada seorangpun yang menghalangi pandanganku,

“hei kamu” seorang anak perempuan yang terlihat tomboy memanggilku

“kamu pendek, kamu didepan” katanya

Disamping anak perempuan itu tampak anak perempuan yang lebih kecil dariku. Dia anak perempuan yang cantik matanya coklat dengan jilbab menutupi dada dan ada tai lalat di atas bibirnya. Dia tampak pendiam.

“kamu paling depan” kata anak perempuan tomboy itu padanya.

Dia berjalan kedepanku dan akhirnya kami berada di barisan paling depan. Kami membuat 2 barisan. Dan harini aku berada dibarisan paling depan. Aku sedikit lega ternyata bukan aku siswa yang paling kecil.

Upacarapun dimulai...

Selama upacara teman sekelasku banyak bercanda juga, ada juga yang diam sepertiku.

Karena aku berada di depan barisan aku memperhatikan pada gur-guru yang asing, siswa-siswa yang tampak sangat asikng juga bagiku.

Aku berpikir dalam hati

“wah siapa anak perempuan tomboy yang tadi ya?, dia memakai jam tangan anak laki-laki gelang di tangan kirinya, ikat pinggang hitam yang seperti anak laki-laki juga. Suaraya yang berat. Siapa ya dia ? dan anak permpuan yang lebih kecil dariku ini siapa dia? Dia cantik.

Apakah aku bisa memiliki teman disini?

Ku melanjutkan lamunanku yang sangat membosankan ini.

Yaa. Aku bukannya anak yang banyak bicara disekolah. Sejak SMP aku banyak bicara jika aku sudah mengenal teman ku dengan dekat. Jika tidak aku hanya berbicara pada waktu yang penting saja.

Upacara pun selesai dan setelah kupikir-pikir tidak banyak siswa yang memakai topi harini baik senior atau junior.. sekolah yang tidak terlalu ketat pikirku.

“BUBAR JALAN”

Aku putar badan ku kebelakang dan pergi kekelasku kembali

Dengan kerumuna siswa yang baru sama sepertiku. Sampainya di kelas lagi-lagi siswa yang lain sudah tampak akrab mereka bercanda canda.

Dan aku hanya tertunduk tidak tau memikirkan apapun.

Jam pertamapun dimulai. “hallo anak-anak saya ibu vera wali kelas kalian, selamat datang di sekolah NUSA BANGSA. Baik.. semuanya mari kita perkenalkan diri masing-masing dulu”

Dan kamipun mulai memperkenalkan diri kami, sampai akhirnya aku “Nama ku hayati, aku dari SMP 13 FAJAR” semua mata memandangku. Aku dengar bisikan mereka

“wah Fajar itu jauh dari sini, berapa jam atau berapa menit ya/. Kenapa dia bisa sampai kesini?”

Giliranku sudah selesai dan aku melihat siswa lain ternyata anak tomboy tadi nanya “Diana” dan yang cantik dan bertubuh kecil tadi “Resya”.

Ternyata mereka berasal dari daerah lain yaitu sumatera barat. Tetapi tempat tinggal mereka wilayahnya sama denganku.

Mereka dari sekolah yang sama. Pantas saja mereka tampak akrab pikirku.

Apakah aku dan mereka dapat berteman dengan mereka?

Apakah aku bisa punya teman? Kuulangi pikiran itu lagi dan lagi. Dikelas ini hanya ada 3 siswa yang memakai jilbab yaitu kami Diana , Resya dan aku.

Apakah mereka semua nonmuslim ???

Dimana aku sebenarnya?

Jam pertamapun berakhir moodku memang sudah bagus sejak datang kesini.

Kekantin saja rasanya sangat malas.Bahkan aku tidak tau dimana kantin.

Kenapa aku sangat asing? Ya karena aku tidak datang ketika OSPEK

Karena aku mendaftar terlambat. Mereka mengenal satu sama lain sebelumku. Untukku ini hari pertama tapi bagi mereka tidak. “SANGAT ASING”.