PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Love is Rainy Day

Love is Rainy Day

Penulis:lavender_fla

Berlangsung

Pengantar
Kinan adalah seorang wanita cantik namun dingin berusia 31 tahun . Berprofesi sebagai dokter spesialis bedah jantung dan toraks, membuat wanita itu tak memiliki cukup waktu untuk memikirkan pasangan hidup. Hidup yang dijalani terlalu monoton, hingga satu hari dia mengikuti saran dari sahabatnya untuk melakukan kencan buta. Seorang pria berdarah Jepang mencoba untuk menjalin hubungan. Tapi sayang rupanya mereka tak berjodoh. Namun Kinan tak merasa patah hati, wanita itu tetap menjalani kehidupannya yang membosankan tanpa mengeluh sedikit pun. Pertemuannya dengan pemimpin baru rumah sakit dimana dirinya bekerja menimbulkan desiran lembut yang membuai hatinya ingi terus tersenyum. Walau si pria sangat dingin dan kaku, tapi Kinan merasa nyaman dan yakin bisa menjalni harinya menjadi lebih berwarna. Jalan yang mereka lalui tidak selalu mulus. Segala peristiwa yang menyakitkan hingga mengancam nyawa dilalui Kinan. juga Ervano si pria dingin. Dan ketika Tuhan menetapkan takdir mereka, mereka berupa tersenyum setelah badai yang mereka lalui.
Buka▼
Bab

Dokter Kinan baru saja memejamkan matanya saat terdengar suara ketukan di pintu ruang kerjanya. Diliriknya jam yang tergantung di dinding ruang kerja dokter bedah. Belum ada setengah jam ternyata dirinya tidur.

Tok tok tok

Ketukan itu terdengar lagi, dan sedikit lebih cepat dari sebelumnya. Kinan bergegas beranjak masuk kamar mandi untuk cuci muka, lalu bergegas membuka pintu setelah mengeringkan wajah cantiknya.

"Ada apa ?" tanyanya saat dua orang perawat masuk kedalam ruangannya.

"Dok , pasien dikamar 341 mengalami Heart failure ." lapor seorang perawat pria sembari menjajari langkah cepat Kinan .

Kinan membaca dengan teliti laporan hasil pemeriksaan pasien yang dimaksud oleh asisten perawatnya. Wanita itu mengangguk lalu menoleh kearah asisten yang masih berdiri menunggu intruksi darinya.

"Baiklah. Kamu tolong dampingi saya, dan bawa semua catatan media milik pasien." Perintah Kinan pada asisten perawatnya.

Dikenakannya kembali jubah dokternya, lalu keluar dari ruang kerjannya. Mereka bergegas berjalan menuju kamar rawat inap pasien dengan diagnosis kelainan jantung yang tadi dilaporkan oleh perawat.

Pintu kamar 341 segera dibuka tampak terbaring diatas ranjang  seorang gadis muda dengan peralatan medis ditubuhnya . Kinan segera memeriksa kondisi pasien tersebut dan meminta agar pasien segera dipindahkan keruang ICU agar lebih terpantau kondisinya .

Ketiga perawat itu mengangguk dan segera melaksanakan perintah Kinan . Melalui pesawat telphone yang ada diruangan pasien. Dokter Kinan memberitahukan kepala ruang ICU terkait pasien yang akan dikirim keruangan steril itu.

****

Kinan menutup wajahnya dengan kedua tangan, tubuhnya terasa lelah sangat terasa . Disandarkannya punggung dan kepala pada sandaran kursi yang ada di ruang kerjanya . Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 wib, itu berarti selama 3,5  jam dia berada diruang operasi , bertarung dengan waktu untuk menyelamatkan korban aksi kriminal yang mendapat luka tusukan senjata tajam di perut dan punggungnya.

Sebenarnya ini bukan jam dinas Kinan, Jika melihat pada jadwal kerjanya, hari ini dirinya kena shif pagi, tapi karena menggantikan rekannya dokter Freddy yang izin tidak masuk karena ibundanya berpulang kerahmatulloh, Akhirnya Kinan berdinas hingga shif sore dan hari ini, dokter cantik itu harus menangani 3 operasi dalam sehari  dengan kasus yang berbeda.

Setelah menyegarkan diri dengan mencuci muka , akhirnya Kinan beranjak keluar dari ruang kerjanya , tujuannya pulang karena waktu kerja Shif sore sudah berakhir 15 menit yang lalu .

"Malam dok , mau pulang dok ?." sapa seorang suster cantik yang sedang memeriksa catatan pasien  dimeja pelayanan .

"Malam. iya sus, tubuh saya sudah remuk redam rasanya ." sahut Kinan sembari berhenti sebentar dimeja itu .Suster cantik yang bernama Tiara itu tertawa mendengar jawaban dramatis dokter yang dikenal jarang bercanda apalgi mengobrol yang diluar topik kesehatan.

"Bukannya dokter Kinan hari ini kena  shif pagi , kok sampai jam segini dokter  baru mau pulang ." Tiara bertanya sembari menyorongkan secangkir teh crissan kehadapan Kinan yang sedang duduk didepan Tiara . Setelah mengucapkan terima kasih , Kinan meminum teh itu menghirup aroma teh dan bunga crisaannya yang melegakan membuat rasa lelahnya sedikit berkurang.

"Saya menggantikan Dokter Fredy , sehingga saya harus kerja dalam 2 shif skaligus ."

"Wahhh... luar biasa dokter. Pasti angka di slif gaji untuk bulan ini bertambah donk," goda Tiara dengan tawa kecilnya , suster cantik itu masih sibuk dengan berkasnya .

"Aishhh... nambah ? Mungkin ya. Saya tak pernah menghitungnya kecuali dalam kondisi kepepet." sahut Kinan tidak perduli. Tatapnya terfokus pada layar smarphonenya. Membaca artikel kesehatan adalah hobinya, dia paling jarang berinteraksi dengan dunia maya kecuali saat sedang bosan itupun sangat jarang sekali .

"Kau masih disini rupanya , aku  kira sudah pulang ." Suara berat seorang pria mengagetkan Kinan. Didongakannya kepala kearah asal suara dan didapatinya wajah tampan seorang pria berjas putih yang sedang tersenyum kearahnya .

"Dokter Mahesa.Ssaya baru mau pulang. Kena Shif malam, Dok?" sapa Kinan diiringi senyum tipis , Dokter Mahesa lalu mengambil kursi disebelah Kinan, memperhatikan gadis disebelahnya yang tampak asik dengan ponselnya .

Belum juga dokter Mahesa menjawab pertanyaan Kinan .Dari kejauhan terdengar langkah tergesa - gesa di koridor lantai 5 rumah sakit yang sunyi , tampak dua orang perawat berjalan setengah berlari, wajah mereka terlihat tegang .

"Ada apa kalian terburu - buru?" tanya Mahesa ketika dua orang perawat itu sampai ditempanya  berada,"Wajah kalian seperti habis melihat hantu saja ." ejek Mahesa tanpa dosa . Sementara Kinan hanya diam memperhatikan kedua perawat tersebut.

Perawat pria yamg bertubuh jangkung hanya nyengir sambil mengatur nafasnya,"Di UGD lagi ramai, Dok ." sahutnya masih dengan nafas yang belum normal.

"Ramai kenapa, rumah sakit kita didemo orang ? atau boyband Exo dan BTS lagi  ngadain konser di UGD?" Petanyaan nyeleneh keluar begitu saja dari mulut Kinan membuat dokter Mahesa dan Tiara tersenyum lucu sementara dua perawat pria itu tampak shock dengan pertanyaan dokter cantik itu.

"Bukan dok. Tapi di UGD kedatangan 10 orang  pasien korban tabrakan beruntun tahap pertama." Perawat yang bertubuh sedikit padat mencoba menjelaskan .

"Tahap pertama. Bahasa kamu seperti sedang mengikuti seleksi masuk bintara saja." Komentar dokter Mahesa sembari sedikit mencibir.

"Lalu kenapa kalian malah main kejar - kejaran tadi?" tanya Kinan lagi masih dengan wajah yang  tanpa dosa, sembari memghabiskan teh crisannya. Dua perawat itu kembali melongo atas pertanyaan Kinan , mereka merasa sedang berhadapan demgan manusia dari dimensi yang berbeda.

"Kami tidak sedang ikut lomba lari dok, tapi kami mau keruang perlengkapan ." Perawat jangkung itu pun bersuara .

"Ya sudah, nunggu apalagi cepatan kesana," sahut Kinan membuat dua perawat itu tersadarkan akan tujuan awal mereka , Setelah memberi salam untuk Kinan dan Mahesa mereka kembali berlari menuju ruang perlengkapan di ujung koridor lantai 5 ini.

"Saya mau mengecek ke UGD , apakah kamu mau ikut, Kinan ." Dokter Mahesa berdiri dari kursinya dan berniat berjalan kearah lift untuk turun keruang UGD yang berada 2 lantai dari tempat mereka saat ini .

"Oke aku ikut , Siapa tahu ada yang seru disana," sahut Kinan segera berdiri dan memasukkan ponselnya di kantong Sneilli yang masih dipakainya, "Tiara thanks ya, atas tehnya. Jangan takut kalau lagi sendirian, Nanti kalau ada mahluk dunia lain yang menyoba ngodain kamu  jangan ragu untuk bilang. Kalau kamu tidak butuh mereka ." Kalimat super dari Kinan berhasil membuat wajah cantik Tiara menjadi pucat.

"Dokter Kinannn...." teriak gadis itu kesal. Sementara Kinan malah tertawa sembari berjalan masuk kedalam lift bersams Mahesa tujuan mereka sama. Yaitu sama - sama ingin menyapa penghuni UGD .