PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Derita Istri Kawin Kontrak

Derita Istri Kawin Kontrak

Penulis:Ariesta DP

Tamat

Pengantar
Sania Alisya merupakan seorang gadis cantik yang baru saja menyelesaikan study nya di salah satu universitas di Indonesia. Ia sengaja merantau ke ibu kota Jakarta, untuk mengubah nasibnya. Kedua orang tua Sania hanya bekerja sebagai buruh tani. Untuk membiayai kuliah Sania, mereka harus bekerja sangat keras membanting tulang kesana kemari demi masa depan anak semata wayangnya. Beberapa bulan lulus kuliah, Sania berusaha melamar pekerjaan ke perusahaan besar di kota tempatnya merantau. Setelah bersusah payah berkeliling melamar pekerjaan, Sania akhirnya di terima di salah satu perusahaan property terbesar di negeri ini sebagai pegawai staf keuangan. PT. Barackat Company, merupakan perusahaan terbesar yang memegang beberapa kendali anak perusahaan, tidak hanya property, ia bahkan menguasai bidang pertanahan, apartemen, dan juga barang eksport import. Karena suatu kesalahan, Sania harus menandatangani pernikahan kontrak dengan sang direktur yang sangat terkenal dengan karakter nya yang dingin. Hidup Sania berubah 180 derajat, dari yang sebelumnya hanya seorang pegawai biasa, kini statusnya sudah mnejadi seorang istri direktur perusahaan. Akankah nasib pernikahannya akan berakhir bahagia?? Atau malah menjadi kenangan buruk dalam hidup Sania???
Buka▼
Bab

Kring...kring....kring.....

Suara alarm jam berbunyi nyaring membangunkan sang empunya yang sedang tertidur pulas.

Sania menggeliat bangun dari tidur pulasnya, Ia merenggangkan otot-otot tubuhnya yang kaku.

Tangan Sania meraih alarm jam nya yang ia letakkan di atas meja kecil di samping ranjang tidurnya.

"Hmmm, sudah jam 7." Gumamnya sembari mengucek-ngucek kedua matanya mengembalikan kesadarannya.

"Jam 7, Astaga!!!!!" Teriak Sania, ia tersentak bangun dari tempat tidurnya karena baru sadar bahwa jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, hari ini merupakan hari pertama ia bekerja di perusahaan tempatnya melamar kerja.

Ya, beberapa hari yang lalu, Sania mengirimkan lamarannya ke salah satu perusahaan terbesar dikotanya.

Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya Sania diterima bekerja.

"Ya ampun, mampus gue!!" Seru Sania, ia bergegas berlari ke kamar mandi dan menyambar handuk yang tergantung di pintu kamar kosannya.

Sania mandi dengan cepat, tak mau berlama-lama, setelah ia sudah berpakaian rapi Sania langsung berangkat tanpa sarapan terlebih dahulu.

Sebelum berangkat, Sania sudah memesan ojek online terlebih dahulu.

"Mbak Sania ya?" Tanya tukang ojek yang sudah terparkir stand by di depan kosan Sania.

"Iya pak," Seru Sania terburu-buru menaiki motor ojek online.

"Ayo pak, ngebut saya sudah terlambat!!" Perintah Sania.

Tukang ojek tersebut mengikuti perintah Sania, ia menarik full gas motornya, dengan cepat dan lincah motor tukang ojek tersebut meliuk-liuk melewati jalanan ibukota yang padat merayap karena macet.

Hanya butuh 35 menit, akhirnya mereka sampai didepan gedung tinggi pencakar langit, tempat dimana Sania akan memulai pekerjaan barunya.

"Ini pak uangnya, ambil saja kembaliannya." Seru Sania menyodorkan selembar uang 50 ribu kepada tukang ojek tersebut.

"Iya neng, terima kasih, jangan lupa kasih bintang lima ya!" Ujar sang tukang ojek online senang mengambil selembar uang berwarna biru yang disodorkan Sania.

"Siap pak!!!" Seru Sania, ia pun bergegas masuk kedalam gerbang kantornya sembari mengetik bintang lima untuk driver ojek online yang ia pesan tadi, Sania disambut oleh satpam penjaga kantor.

"Selamat pagi mbak," Sapa satpam penjaga dengan ramah.

"Pagi pak," balas Sania tak kalah ramah.

"Mbak pegawai baru ya." Tanya satpam yang bernama Toni.

"Iya pak, ini hari pertama saya masuk kerja." Jawab Sania sembari tersenyum.

"Oalah, pantas saja saya baru pertama kali lihat wajah mbak disini." Seru nya.

"Iya pak, saya masuk dulu ya pak, takut terlambat soalnya." Pamit Sania, ia tersenyum ramah kepada satpam tersebut.

Begitulah karakter Sania, ia gadis cantik yang periang dan sangat ramah terhadap siapa pun, oleh sebab itu, tidak sedikit orang yang menyukainya, bahkan pada saat kuliah ia menjadi salah satu incaran para pria di kampusnya.

"Hufff... Syukurlah, gue belum terlambat, masih ada waktu 15 menit lagi dari jadwal kantor." Serunya senang.

Sania langsung menuju ruangan yang sudah di tunjuk oleh atasannya pada saat interview.

Karena otak Sania yang cerdas dan penampilannya yang good looking, membuatnya mudah diterima oleh HRD yang meng interview nya di perusahaan tersebut.

Ting.....

Suara lift terbuka.

Sania masuk kedalam lift yang masih kosong, ia menekan angka 35 yang merupakan lantai tempat ruangannya berada.

Dengan cepat lift bergerak keatas mengantarkan Sania ketujuannya.

Ting....

Suara lift terbuka.

Sania keluar dari lift, ia berjalan dengan santai menuju ruangannya. Setelah sampai, Sania meletakkan tas nya di atas meja kerja miliknya, ia menyusun alat-alat penunjang yang ia bawa sendiri, baik itu notebook, pulpen, pensil dan lain-lain.

Diruangan tersebut terdapat beberapa meja kerja milik staf lainnya, total ada lima meja kerja milik staf biasa, dan satu lagi meja kerja yang terletak di dalam ruang khusus kepala keuangan yang ada didalam ruangan tersebut.

Sania orang pertama yang datang diruangan tersebut.

Tidak berapa lama, satu persatu karyawan datang memasuki ruangannya.

"Hay, kamu anak baru ya?" Sapa seorang wanita yang ternyata pegawai staf keuangan yang satu ruangan dengan Sania.

"Iya, saya pegawai baru disini." Jawab Sania tersenyum ramah.

"Kenalin nama aku Citra, aku duduk dimeja sebelah kanan kamu." Ujar Citra memperkenalkan dirinya.

"Aku Sania Alisya, panggil saja Sania." Seru Sania membalas memperkenalkan dirinya juga.

"Salam kenal ya, Eh aku duduk dulu ya, soalnya sebentar lagi bos kita datang." Seru Citra sembari berjalan ke mejanya.

Benar apa yang dikatakan Citra, tak lama kepala keuangan yang memegang ruangan tersebut masuk dan berjalan dengan tegas memasuki ruangan.

Ia berjalan melewati beberapa meja yang penghuninya sudah duduk rapi dimejanya masing-masing sembari menghadap kearah komputer alat media kerjanya.

Tibalah sang kepala ruangan berjalan melewati meja kerja Sania, Ia berhenti tepat di hadapan Sania.

"Kamu staff baru??" Tanya nya kepada Sania.

"Iya pak, saya Sania Alisya, staff baru disini." Jawab Sania tegas.

Sang kepala ruangan bernama Albert Ricardo, sekilas mengamati Sania dengan intens.

Seakan menilai Sania dari penampilan hingga tampangnya.

"Masuk keruangan saya!" Perintah Albert dingin, ia pun melanjutkan langkahnya memasuki ruangannya sendiri.

Sania bergegas berdiri dan mengikuti langkah atasannya memasuki ruangan khusus milik atasannya tersebut.

Albert duduk di kursi kebesarannya, ia membuka jas dan meletakkannya di senderan kursi kerjanya.

Sania mengikutinya dari belakang, ia berdiri terpaku melihat kearah atasannya.

"Silahkan duduk!" Perintah Albert.

"I..iya pak." Seru Sania. Ia pun bergegas duduk di kursi berhadapan dengan Albert.

"Kamu sudah tahu kan, apa tugas kamu disini."

"Iya pak, tugas saya membuat laporan keluar masuk keuangan kantor dan mempresentasikannya." Jawab Sania lugas.

"Bagus! Tidak hanya itu, kamu juga harus menyalin semua data keuangan dan menganalisis jika ada pengeluaran yang tidak wajar." Jelas Albert singkat.

"Baik pak, saya akan melakukan tugas saya dengan sebaik mungkin." Ujar Sania meyakinkan atasannya.

"Baiklah, saya akan pegang perkataanmu. Sekarang silahkan kamu bawa dokumen ini dan salin semua data yang ada di dalamnya." Perintah Albert sembari menyodorkan setumpuk dokumen kepada Sania.

"Baik pak, terima kasih." Sania mengambil dokumen yang diberikan oleh atasannya, ia pun bergegas kembali ke meja kerjanya dan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Albert.