PopNovel

Baca Buku di PopNovel

GIRLIES

GIRLIES

Penulis:Linn

Berlangsung

Pengantar
Shinby tak pernah meminta kepada Tuhan untuk dilahirkan dalam keadaan seperti apa pun itu. Bahkan, tak pernah meminta kepada semesta untuk membuatnya masuk ke dalam penderitaan. Namun, di usianya yang ke 15 tahun, puncak kesialan dalam hidupnya datang. Segala kesedihan, kekesalan, penyesalan, penderitaan, seakan selalu mengikuti. Sekarang, gadis cantik berwatak dingin itu seperti terlahir kembali, tak ada yang menyadari bahwa ia ... seorang pembunuh. Dengan kehidupan yang dipenuhi oleh rahasia, dan masa lalu yang memiliki banyak luka, akan kah ada seorang pria yang bisa mencintai dan menerima segalanya? Jika ada, sebelum semua orang mengetahui siapa dirinya, ia ingin merasakan manisnya jatuh cinta. “Aku memang menyukai vanila, tetapi aku tak semanis itu.” – Alaric Lim Shinby.
Buka▼
Bab

"Dua hari yang lalu, anak berusia 15 tahun dari keluarga Alaric telah membunuh orang tuanya sendiri. Belum diketahui penyebab pasti pembunuhan ini, pihak keluarga Alaric pun masih enggan mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut," tutur salah satu penyiar di acara berita.

Ken melempar remot tv yang sedang ia genggam dengan emosi yang meluap. Pria berusia 27 tahun itu adalah putra pertama dari keluarga Alaric. Memang benar, adik perempuannya telah membunuh orang tua mereka. Ia juga marah, kesal, bahkan Ken membanting semua barang-barang di kamarnya, termasuk TV yang sedang menampilkan berita-berita tentang keluarganya. Kamar Ken terlihat acak-acakan karena ulahnya sendiri.

"Kalian tidak mengetahui kebenarannya," ucap Ken dengan lirih. Ia mengambil ponsel di saku celananya, lalu menelepon seseorang.

"Setelah semua urusan di rumah sakit selesai, segera bawa Shinby jauh dari publik, jangan biarkan seorang pun mengenalinya!" Ken mematikan panggilan.

***

"Perkenalkan, saya Alaric Zyan Kenzo, putra pertama dari keluarga Alaric. Tepat satu minggu setelah kematian orang tua saya, hari ini saya sampaikan bahwa apa yang diberitakan mengenai keluarga Alaric memang benar."

"Ada apa sebenarnya dengan keluarga ini?"

"Apa adik anda melakukannya dengan sengaja? Jelas ini bukan hal yang biasa."

"dari rumor yang beredar, keluarga Alaric memiliki dua putra dan satu putri. Apakah benar pembunuhnya adalah putri dari keluarga Alaric?"

Berbagai macam pertanyaan dilontarkan oleh wartawan yang sedang merekam Ken. Tentu semua orang bingung akan kasus ini, keluarga Alaric cukup dikenal karena kebaikan dan merupakan pemilik perusahaan terkenal, juga cabang perusahaan yang berada di setiap kota. Bagaimana bisa sampai ada kasus pembunuhan seperti ini di keluarga Alaric?

Butuh waktu satu minggu bagi ken untuk menghadapi banyak wartawan yang selalu berkumpul di depan rumahnya untuk meminta informasi. Hari ini, ia memberanikan diri untuk menjawab semua pertanyaan mereka. Tentu dengan persiapan yang sangat matang. Ken tidak ingin sampai salah bicara dan membuat adiknya menjadi bulan-bulanan publik.

"Hal terpenting yang akan saya sampaikan adalah ...." Ken tampak ragu akan hal yang ingin ia sampaikan. "Seperti yang kalian tahu, putri kedua dari keluarga Alaric lah yang telah membunuh Mr. Gerald dan Mrs. Adenatha. Akan tetapi, kasus ini benar-benar tidak disengaja. Adik perempuan saya buta sejak ia lahir, dan seminggu yang lalu, ia tak sengaja membunuh orang tua kami," jelas Ken, ia berharap wartawan dan orang-orang dapat mengerti tentang apa yang sudah ia sampaikan dan mengakhiri tayangan pemberitaan yang tak jelas.

"Apa ada bukti? Sejak dulu kedua adik anda belum dipublikasikan. Tak ada seorang pun dari kami yang percaya bahwa adik anda buta. Apakah ... pembunuhan ini disengaja agar seluruh harta orang tua jatuh ke tangan anak-anaknya?" tanya seorang wartawan dengan lancangnya. Ken menggeram kesal, emosinya kembali memuncak setelah berhari-hari ia menahannya. Jelas pria itu sangat marah mendengar pertanyaan seperti itu. Namun, Ken tetap berusaha tenang untuk menyelesaikan kesalahpahaman.

"Tolong jaga bicara anda. Keluarga kami tidak mengenalkan anak-anak yang masih di bawah umur kepada publik agar mereka bisa hidup seperti anak pada umumnya. Tidak dikenal dan dihormati hanya karena kekayaan."

"Semua yang saya katakan adalah benar, jadi tolong hentikan pemberitaan ini, semua itu hanya akan menyakiti keluarga kami," tutur Ken untuk menutup wawancara hari ini. Beberapa wartawan ingin menanyakan lebih jelas mengenai bagaimana rincian kematian Mr. Gerald dan Mrs. Adenatha, tetapi tak ada satupun dari mereka yang berani membuka mulut.

Keluarga Alaric memang terkenal, mereka mempunyai banyak cabang perusahaan. Bahkan, memiliki beberapa sekolah besar atas nama keluarganya. Meskipun demikian, keluarga mereka sebenarnya tak ingin dikenal banyak orang. Publik mengenal keluarga Alaric karena sering masuk berita di setasiun televisi, bahkan hampir setiap hari.

Keluarga mereka juga dikenal sebagai orang-orang yang sering berbagi. Bukan hanya kedermawanannya saja, keluarga Alaric juga dikenal tertutup dan misterius. Rumah besar yang ditempati oleh keluarga Alaric selalu terlihat sepi, hanya ada beberapa pekerja rumah yang terlihat. Tak sedikit pula orang-orang yang beramsumsi buruk tentang keluarga ini. Walaupun begitu, keluarga Alaric sebelumnya tak pernah terkena sekandal. Nama keluarga Alaric sangat bersih, membuat orang-orang tak pernah menyangka akan ada kejadian seperti ini.

Tak ada seorang pun yang tahu bagaimana sebenarnya keluarga ini, kecuali orang-orang yang dekat dengan mereka. Yang publik ketahui, keluarga Alaric benar-benar menutupi identitas anak yang masih dibawah 18 tahun di keluarga mereka. Setelah anak tersebut berumur 18 barulah akan dikenalkan pada publik, dan setelah sekolah mereka selesai, anak dari keluarga Alaric akan memegang satu perusahaan. Tentu saja sebelumnya akan diajari bagaimana cara mengelola perusahaan.

***

Tiga tahun berlalu, semua pemberitaan buruk tentang keluarga Alaric hilang begitu saja, semua orang mencoba melupakan kejadian. Namun, tak sedikit pula yang masih saja membicarakannya. Kejadian itu tentu tak dapat terlupakan begitu saja, pasti ada saja orang-orang yang memandang buruk keluarga itu.

Hari ini, adik perempuan Ken akan kembali ke rumah, tentu saja tanpa sepengetahuan publik. Yang orang-orang tahu, Shinby dikirim ke luar negeri dan tinggal di sana, tak dipenjarakan karena masih di bawah umur dan mempunyai riwayat kebutaan sejak lahir.

"Malam nanti kakakmu akan tiba, dan akan tinggal bersama kita," ucap Ken pada adiknya—Alaric Zyan Ezra, yang sedang menyantap makanan di meja makan sebelum berangkat sekolah.

"Aku tidak peduli," tutur Ezra. Lelaki yang satu tahun lebih muda dari Shinby itu bangkit dari duduknya. "Aku berangkat sekarang." Ezra beranjak pergi.

Sebelum kematian ayah dan ibunya, keluarga mereka begitu harmonis. Namun, sekarang benar-benar berbeda, mereka menjadi dingin dan tak banyak bicara satu sama lain, terutama Ezra, ia selalu menyalahkan Shinby atas semua masalah yang telah terjadi.

Ken mendengus kasar. "Semoga saja aku bisa membuat keluarga ini kembali seperti dulu,” ucapnya. Apa pun yang terjadi ia tetap bertekad untuk menyatukan keluarganya kembali.

***

"Tolong masukan Shinby ke salah satu sekolah terbaik milik keluarga Alaric. Dan ingat satu hal, pastikan tak ada yang mengetahui Shinby berasal dari keluarga Alaric, kecuali wali kelasnya dan kepala sekolah," perintah Ken kepada asisten pribadinya—Juan Andrian.

“Apa tak masalah jika memasukan Shinby ke sekolah milik keluarga anda? Akan lebih baik jika ia dimasukan di sekolah lain agar identitasnya bisa lebih terjaga,” jelas Juan.

“Tak masalah, karena aku membutuhkan kepala sekolah yang bisa kupercaya untuk menjaga identitas adikku. Aku juga harus memantau Shinby di sekolahnya.”

"Baik, Tuan, kalau begitu saya permisi."

Ken duduk kembali di kursi kerjanya. Sejak kejadian tiga tahun lalu, ia harus menggantikan posisi ayahnya sebagai pemimpin perusahaan terbesar milik keluarga Alaric, yaitu StarPlace.