PopNovel

Baca Buku di PopNovel

EMILLIO

EMILLIO

Penulis:Sia

Berlangsung

Pengantar
Emillio Xia He mendapat serángan térror di waktu yang berdekatan. *** Hongkong selalu menjadi kota yang ramai dan dipenuhi dengan segala macam yang ada di dalamnya. Semua berlomba-lomba memasuki negara satu itu. Tanpa sadar, ketika mereka menginjakkan kaki di Hongkong, disitu pula para pelaku kejahatan beraksi. Termasuk Emillio, lelaki blasteran Italiy dan Tiongkok itu harus menghadapi kenyataan bahwa kasus pembunuhán yang selama ini terjadi hanya ditujukan untuk dirinya sendiri. Si pémbunuh tidak sembarangan mèmbunuh, dia hanya mengambil nyawa-nyawa pemilik kekuatan istimewa yang selama tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Si pémbunuh berantai itu menginginkan agar Emillio mengembalikan apa yang sudah dia ambil sebelumnya. Apakah Emilio tahu apa yang sudah dia ambil? Karena pada kenyataannya, sejak terbangun dari komanya. Emilio hanya memiliki sebuah identitas baru, tanpa tahu siapa sosok dirinya dimasa lalu.
Buka▼
Bab

"Kyle Maximus?"

Sial, aku mengumpat dalam hati ketika mendengar nama itu. Aku tidak tahu apa yang saat ini sedang mereka lakukan pada Kyle. Tapi, apapun itu, itu bukanlah hal yang baik. Ruangan seluas kamar mandi ini mungkin akan menjadi tempat yang paling di curigai sebagai tempat persembunyian. Aku menarik nafas gemetaran, terlebih ketika mendengar teriakan dari balik pintu kamar mandi. Pemisah antara keberadaanku dengan lautan darah di luar sana.

"Apa yang kau inginkan dariku, Toby?"

Samar-sama aku mendengar Kyle menyebutkan nama Tobi. Siapa gerangan itu? Selama bertugas, nama itu sama-sekali tidak pernah terlintas di list daftar cacatan kriminal atau buronan. Aku semakin gemetaran, ketika mendengar ada langkah yang mendekat ke tempat persembunyianku ini. Pasti itu adalah para lelaki bertopeng dengan senjata yang siap di tembakkan jika mereka mengetahui bahwa aku masih hidup dan bersembunyi di sini.

Bruk—bertepatan saat aku menarik kakiku memasuki asbes, pintu kamar mandi terbuka dengan kasar. Bilik kamar mandi di tendang, dari balik asbes yang sedikit bocor, aku melihat si sosok bertopeng tadi menatap ke atas. Nafasku tercekat, apakah dia mengetahui bahwa aku sedang bersembunyi di sini? Jika dia tahu, tamat sudah riwatku. Namun aku bisa menghembuskan nafas legah ketika sosok bertopeng itu pergi dari kamar mandi, tanpa mengetahui keberadaanku di atas? Beruntung aku memiliki tubuh ramping dan kurus, dan tinggi tentunya, sehingga aku bisa dengan mudah bergantungan dan bersembunyi di sini.

"Dimana...."

Suara berat dan sedikit serak itu kembali mengalihkan perhatianku, aku merangkak menjauh sepelan mungkin, berusaha untuk tidak membuat diriku berada dalam bahaya. Ada sedikit lubang, aku mengintip dari sana. Namun begitu menatap ruangan itu, badanku kembali gemetar hebat. Kyle di sandra di sana, lehernya di ikat di sebuah tali yang menggantung di atas lampu. Aku berani bertaruh jika Kyle bergerak, lampu itu akan memutus lehernya dan lautan darah pasti akan menggenangi ruangan itu lagi.

"Apa yang kau inginkan hah? Dasar bajingan, seharusnya kau mati saja!" Kyle mengumpat, membuat sosok bernama Tobi itu terlihat marah.

"Apa setelah aku memutuskan tanganmu, baru mulut bau busukmu ini mau buka suara? Jangan salahkan aku dengan ini, salahkan saja Emilio. Dia yang membuatmu harus mengalami hal ini!"

Emilio? Siapa lagi gerangan itu. Aku yang lupa, atau nama itu sengaja di hapus dari ingatanku?

Bruk—aku terkejut ketika melihat kepala Kyle tiba-tiba jatuh menggelinding di atas karpet putih itu. Darah merah pekat itu bersimbah dan semakin membanjiri ruangan itu. Nafasku tercekat, bukan lampu tadi yang memutus leher itu. Tapi sebuah samurai yang tajamnya berkali-kali lipat baru saja memutus leher itu. Sosok berjubah hitam dengan topeng menutupi wajahnya lekas menarik kembali samurai itu.

Aku mundur dengan pelan sembari menutupi mulutku agar tidak mengeluarkan bunyi apapun, melihat tatapan melotot Kyle membuatku gemetaran dan tidak tahu harus berbuat apa-apa. Emilio, Tobi, siapa mereka berdua? Kenapa aku sama-sekali tidak tahu?

"Dia tidak akan mengatakan apa-apa mengenai Emilio, Toby. Aku sudah muak dengan semua ini, bajingan itu akan mengetahui bahwa ini adalah perbuatanku. Dia harus menyerahkan dirinya sendiri dengan sukarela, sebelum aku menyerahkan semua kepala ini padanya!"

Bruk—kepala Kyle di tendang, membuatnya menggelinding jauh. Sosok yang tadi memegang samurai itu melap pedang tajam itu dan memasukkannya ke dalam sarung. Sosok itu menatap Toby dengan tajam, hal itu bisa terlihat, sekalipun wajahnya tertutup di balik topeng itu.

"Selesaikan bocah yang bersembunyi di asbes, aku masih ingin Emilio merasa penasaran dengan hal ini semua. Biarkan dia yang menyerahkan dirinya sendiri dan menyerah dengan ini, apa kau paham, Toby?"

Aku menahan nafas, keringat dingin keluar dari keningku. Tubuhku gemetar daripada sebelumnya. Sosok pemegang samurai dan lelaki bernama Toby itu melirik ke arahku. Aku mundur dan menabrak benda-benda di sekitarku. Tidak, aku tidak ingin mati seperti Kyle. Seharusnya aku tidak menerima misi bodoh ini hanya karena komisinya banyak. Aku bodoh, ini sama saja dengan menyerahkan nyawaku.

Arghhh...Teriakan memenuhi ruangan itu, darah bersimbah dimana-mana.

Tong Wei, dinyatakan bunuh diri dan kasus di tutup. Entah apa yang para bedebah itu lakukan pada para pencetak kabar dan pada para penyiar, tapi di seluruh kota, semua orang melihat kematian Tong Wei adalah sebagai sesuatu yang menjijikkan. Kota kecil yang mengharamkan kematian jika itu , adalah kasus bunuh diri.

Para polisi yang bertugas pun tidak tahu, tidak ada jejak yang tertinggal di rumah itu. Mereka hanya menerima perintah untuk menutup kasus penyelidikan pembunuhan di rumah terbengkalai bekas panti asuhan itu. Membiarkan arwah penasaran Tong Wei dan yang terbunuh lainnya di rumah itu terus bergentayangan. Melakukan kejahatan yang tidak seorangpun ketahui.