PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Obsesif

Obsesif

Penulis:OldStory

Tamat

Pengantar
Winda putri semata wayang dari pasangan Bram dan Sari. Tidak pernah menduga kalo pada akhirnya akan jatuh cinta pada kharisma sang papa. Berawal dari rahasia kecil yang ditemukannya pada sebuah surat usang milik Mama, membuatnya terobsesi kagum dan memiliki hasrat pada sang papa. Namun harapan dan impian tidaklah seindah kenyataan. Dengan berbagai tantangan hidup yang menerpa, seolah membuatnya hampir putus asah bahkan nyaris terlantar. Mengetahui sang putri kesayangan terobsesi pada dirinya lalu apakah yang akan dilakukan sang papa. Apakah Bramansyah sang papa memilih menjalani hubungan terlarang dengan sang putri kesayangan... Simak dan ikuti alur ceritanya. Buku ini dikenakan batasan usia khusus 18 tahun keatas.
Buka▼
Bab

"kita bisa saja berkhayal tinggi akan dilamar putra bangsawan atau dinikahkan dengan seseorang dari keluarga sultan...

Tapi apakah kamu pernah tau pada siapa akhirnya kamu jatuh cinta"

"Seringkali lamunan/khayalan hanyalah sebuah mimpi yang tak pernah menjadi kenyataan...Lalu, bagaimana jika sebuah kenyataan berubah menjadi sebuah khayalan...

Berpikirlah nyata lalu khayalkanlah kenyataan itu, maka tanpa bermimpi pun khayalanmu itu telah menjadi nyata"

Ada orang yang jatuh cinta karena sebuah rahasia kecil..

Ada orang yang jatuh cinta karena sakit hati...

Ada yang jatuh cinta karena balas dendam dan ada juga orang yang jatuh cinta karena OBSESI.

*****************

Sabtu pagi pukul 6 aku dan Papa sedang berkemas untuk berangkat ke sekolah untuk mengambil rapor kenaikan kelas. Yang pasti pagi itu suasana hati benar-benar semangat dan ceria.

"Duuh Papa...kenapa pakai kemeja yang itu siih...yang corak kotak-kotak merah lebih keren deh Pa..."

Ucapku protes pada kemeja berwarna biru muda yang sedang dikenakan Papa.

"Papa lebih terlihat gagah dan tampan bila memakai kemeja yang kotak-kotak ini Pa..."

Ucap ku lagi sembari menyodorkan kemeja kotak merah yang agak gelap kepada Papa yang baru saja kuambil dari lemari pakaian Papa.

"Hemm...Putri kesayangan Papa yang satu ini, memang suka banget bikin papa repot"

Gerutu Papa sambil membuka kemeja birunya dan menyambar kemeja kotak merah dari tanganku, lalu bergegas ke depan cermin kamar untuk berganti baju.

"Ayo buruan sayang...kita berangkat sekarang"

Ucap Papa penuh semangat sambil menggenggam kunci mobil yang waktu itu sudah terlihat elegan sangat gagah dan tampan dengan kemeja kotak-kotak merah yang ku pilihkan

Saat berada dihalaman parkir sekolah Papa sempat mewanti-wanti akan nilai rapor ku.

"Hei dengar ya...jangan sampai nilai rapormu an-jlok ,,,jangan sampai Putri kesayangan Papa tidak dibelikan tiket pesawat untuk jalan bareng teman-teman nya ke Singapura..."

Ucap Papa mengingatkanku dengan gaya serius. Tapi aku langsung pura-pura merengek manja karena aku tau gak bakalan dapat ranking 5 besar seperti yang diharapkan Papa.

"iiih jangan pakai pelit gitu donk paaa...yang penting kan gak bakalan ada nilai 5 nya..."

Ucapku manja kecentilan sambil membuka pintu mobil.

Sementara anak-anak yang lain pada terlihat datang dengan wali orang tua masing-masing.

"Tung Ting tunggg..."

Tiba-tiba masuk pesan WhatsApp dari Nana

Nana :"Winda, tu cowok gagah yang jalan disebelah mu cakep banget loh Win? Kok kamu gak pernah cerita kalo kamu punya kakak yang cakep?

Winda : "hemmm...bibir mu nomor berapa sih Na,,,sejak kapan sih aku punya kakak??""

Nana : "trus?? Jangan bilang kalo itu Om atau Papa kamu...Jujur aku terpesona loh Win...tipeku bangeeett"

Winda: "duuh pening lah Na..."

Nana dan aku termasuk wanita yang sama-sama punya selera dan nafsu yang tinggi, cuek dan gak suka ngecampurin urusan orang lain. Tapi aku masih bisa menjaga kesucianku dan tidak berpikir untuk segampang dan mudah terpancing bujuk rayuan para lelaki. Aku hanya akan memberikan milikku pada pria yang akan menjadi suamiku kelak.

Hari itu Selasa sore hari yang rileks dan santai buatku untuk berada di rumah dan saat sedang mencari Novel Romantis koleksi kepunyaan Papa tanpa sengaja aku menemukan amplop usang berwarna kuning dari rak buku yang ada dalam gudang disamping dapur. Sebenarnya diriku ini bukanlah tipe cewek yang terlalu peduli dengan barang-barang usang, maksudku bukan tidak menghargai ataupun berpikir bahwa itu tidak bernilai ataupun tak berarti, aku hanya terbiasa cuek. Tapi sore itu seakan batin ini berkata :

"Winda...apa kamu benar-benar masih cuek dengan amplop kuning didepan matamu ini?? Apa kamu memang sama sekali tak ingin tau apa isi didalamnya?"

Hatiku berbisik dan batinku pun cepat bereaksi menanggapi bisikan kalbu yang hanya sekilas itu. Jari lentik nan indah ini pun perlahan membuka amplop usang itu dengan penuh kelembutan. Ternyata isinya bukan surat pembelian emas ataupun intan Berlian seperti yang kubayangkan...hanya secarik kertas double polio yang penuh dengan tulisan tangan.

"Kok ada nama pengirimnya?"

Gumamku dalam hati penasaran, karena pada sampul luar amplop itu tertulis nama Mama sebagai pengirimnya dan ditujukan kepada Koresponden Tanya Jawab dokter.

"Tapi kenapa Mama gak jadi mengirimnya ya??"

Batinku penuh tanda tanya dan semakin penasaran. Lalu kubuka surat tulisan tangan dengan tinta berwarna biru tua itu. Dan mulai fokus membaca :

Salam hormat pak dokter...

Semoga pak dokter dalam keadaan baik dan penuh keberkahan...Amin.

Ijinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu, nama saya Sari usia 25 tahun seorang ibu rumah tangga, saat ini saya memiliki seorang putri yang berusia 5 tahun. Dan saya memiliki suami yang saat ini berusia 27 tahun yang bekerja sebagai staf keuangan di salah satu perusahaan besar milik asing.

Yang ingin saya sampaikan adalah tentang masalah rumah tangga saya yang pada awal pernikahan sebenarnya baik-baik saja tanpa masalah yang berarti. Namun setelah kelahiran putri semata wayang kami masalah dalam rumah tangga pun mulai muncul perlahan. Hampir setiap malam saya dan suami selalu bertengkar. Walaupun sebenarnya pernikahan antara saya dan suami bukan diawali rasa cinta, tapi karena saat itu orang tua lah yang menjodohkan kami. Namun seiring berjalannya waktu ada tumbuh cinta diantara kami karena telah memiliki buah hati. Namun masalah datang dari hal yang lain yang membuat saya merasa menderita Secara lahir dan batin.

Begini pak dokter adapun masalah yang sedang saya hadapi, bahwa saya sebagai seorang istri rasanya sudah tidak mampu menjalani tugas dan tanggung jawab saya sebagai seorang istri terhadap suami. Semua itu dikarenakan sifat egois suami saya yang selalu memaksa saya untuk melayaninya melakukan hubungan intim dan harus setiap malam. Saya merasa sudah tidak kuat melayani suami saya setiap malamnya, dan selain harus setiap hari juga suami saya memiliki ukuran kemaluan yang tidak biasa, menurut saya itu sangat besar. Juga setiap kali berhubungan intim suami saya tahan sampai durasi 2 jam setiap harinya. Terus terang ini sangat menyiksa saya pak dokter, apa lagi saya memiliki postur tubuh yang agak kecil sementara suami saya memiliki postur tubuh yang tinggi besar.

Sebenarnya masalah ini sudah sering kami bicarakan secara baik-baik namun tidak pernah ada jalan keluarnya, saya sering memohon pada suami agar hubungan badan sebaiknya dilakukan sekali seminggu atau 2 x seminggu saja, namun suami saya marah dan selalu mengancam akan menceraikan saya jika saya tak sanggup mengikuti kemauannya. Saya benar-benar tertekan pak dokter, kalo bukan karena memikirkan masa depan anak saya... mungkin saya sudah minta diceraikan sekarang. Mohon solusinya pak dokter bagaimana caranya agar saya dan suami tidak sampai bercerai sementara saya pribadi sudah tidak sanggup melayani nafsu suami. Dan setahun terakhir ini memang suami sudah memberi sedikit kelonggaran buat saya yaitu hubungan badan kami lakukan sekali dua hari, namun itu tidak mengurangi penderitaan saya... karena durasi selama 2 jam membuat saya tersiksa setiap kali melakukan hubungan intim. Saya sudah tidak pernah lagi merasakan kenikmatan selain rasa takut dan rasa sakit. Rasanya durasi 2 jam itu seperti setahun lamanya, melelahkan sekali dan perih sekali.

Terkadang sering saya memohon sambil menangis saat ditindih oleh suami agar dia kasihan dan menghentikannya karena saya sudah sangat lelah, tapi semakin saya menangis dan memohon maka semakin bertambah nafsu dan semangatnya menggagahi saya. Sedikitpun tak ada rasa kasihannya pada saya. Terkadang saya sudah mencapai klimaks sebanyak dua atau tiga kali tapi dia tidak akan orgasme sebelum 2 jam. Saya juga tidak mengerti kenapa suami saya sekuat itu setiap hari. Dan bila saya mengeluh sedikit saja maka dia seperti tak peduli dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan ancaman CERAI. Saya merasa tersiksa sacara lahir batin. Dan setiap hari selalu dipenuhi rasa ketakutan akan melayani suami, karena jangankan untuk melayaninya... membayangkannya saja saya sudah merasa lelah dan tersiksa...hampir setiap hari saya merasa ketakutan bila malam hari sudah tiba, karena bila malam sudah tiba maka akan terbayang betapa menderitanya saya nanti saat melayani suami dan betapa lelahnya dan betapa perihnya berada dalam tindihannya selama dua jam. Pikiran itu selalu meneror menakutkan hingga rasanya ingin sekali pergi menjauh darinya, tapi itu tidak mungkin kulakukan mengingat akan tugas dan tanggung jawabku sebagai istri.

Sekali lagi...saya sangat berharap ada solusi yang terbaik dari pak dokter untuk masalah yang sedang saya hadapi dalam rumah tangga saya pak dokter. Agar suami tidak lagi mengancam saya untuk bercerai. Saya sangat mencintai Putri kami satu-satunya.

Dan atas waktu juga perhatian serta solusi yang akan bapak berikan pada saya, maka pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak. Semoga pak dokter selalu diberikan kesehatan.

Salam santun dan hormat saya,

Sari Marshelly