PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Grace I Love You

Grace I Love You

Penulis:Alya Zahira

Berlangsung

Pengantar
Menjalani hidup yang normal di kota besar yang sibuk ternyata menuntun takdir Grace sendiri untuk bertemu laki-laki rapuh dan begitu pendiam. Hubungan yang meletakkan mereka berdua di posisi yang sulit karena laki-laki ini adalah mantan kliennya. Kasus-kasus yang ditanganinya membuatnya banyak kecewa pada kehidupan pernikahan dengan mengikatkan diri pada pasangan seumur hidup, membuatnya untuk tidak mudah percaya pada laki-laki. Bagaimanakah akhir cerita mereka nantikan kelanjutannya di novel ini.
Buka▼
Bab

Hidup ditengah hiruk pikuk kota San Diego memang membuat bangga, apalagi jika mengenyam pendidikan mentereng, serupa Universitas Ivy League. Asosiasi yang terdiri dari 8 universitas di Amerika Serikat. Inilah aku, Gracia Parker lulusan California University dengan gelar pengacara khusus perceraian. Kemampuan akademikku yang berada di atas rata- rata mengundang minat Pengacara Senior di daerah Midwest ini untuk magang di firma hukum miliknya.

Mr. Humfrey Abygaill-- demikian kami semua karyawan tempatku bekerja memanggilnya, memiliki firma hukum yang lumayan terkenal dengan banyak pengacara handal. Abygaill sendiri adalah pengacara senior dengan banyak kenalan yang bisa memperlancar setiap kemenangan kasusnya. Meskipun aku baru bergabung dua tahun di firma ini tapi performa persidanganku lumayan menyenangkan hatinya di setiap rapat kerja.

Di sayap kiri perusahaan ini, hanya ada 2 kantor yang mengisi, 1 kantor kami berisi aku, Marry, Jim dan beberapa karyawan magang. Sedangkan 1 kantor lagi adalah gudang tempat meletakkan seluruh berkas perkara kami. Kubikel kantor memanjang dengan kaca tranparan yang memudahkan satu sama lain bekerja, yang membuatku sering menangkap basah Jim sedang memandangiku sambil tersenyum manis.

“ Hai Grace.”

“ Apa kamu ingin secangkir kopi hangat Grace, cukup dingin disini bukan?”

“ Ayo kita makan siang bersama?”

“ Grace, kau tidak sibuk kan?”

Grace… Grace… dan banyak lagi ajakan-ajakan yang cukup menggoda dari Jim, seringkali mendapat siulan-siulan jahil dari sesama rekan kerja.

“Oh Jimmy, harusnya bukan segelas kopi yang kau tawarkan, coba ajak Grace makan malam hahahah.” tawa Ethan

“ Dan segelas wine.” timpal yang lain

“ Dan sebuah cincin berlian, tentu saja.”

Disambut dengan banyak dukungan untuk Jim agar lebih agresif untuk mendekatiku. Tapi sayangnya tidak kutanggapi secara serius karena aku kurang menyukai romansa di tempat kerja. Biasanya tiap aku dan sahabatku Marry, pulang dari firma hukum kami akan menggunjing tentang Jim sepanjang waktu sambil menonton TV dirumah.

Hingga tibalah hari naas itu, yang seharusnya hari liburku kemudian menjadi titik balik kehidupanku. Hari libur yang seharusnya kugunakan untuk bermalas-malasan seharian malah harus berangkat kekantor untuk menangani kasus perceraian yang pelik. Hari libur yang rusak karena suara dering telepon dari Abygaill, atasan kami yang tak pernah bisa dibantah apapun keinginannya.

"Grace, kutunggu di kantor hari ini"

"What, no-no-no. Tidak Gail, kau telah membuatku kerja di tiap cutiku. Come on Gail, banyak orang di perusahaan. Nggak harus aku semua kan yang menanganinya!" sahutku.

"Grace, kau tahu administrasimu cukup bagus dan kau adalah pengacara yang paling recommended di California ini. Ayolah, aku tak bisa memberi klien pengacara sembarangan kau tahu. Kredibilitas perusahaan di pertanggungjawabkan disini." gerutunya.

"Oh betapa aku ingin mengirimmu ke penjara karena ini. Aku bukan bekerja Sir! Aku diperbudak. Tidak, tidak kau harus membayar mahal untuk cutiku yang ini Gail..!"

"Off course Grace, kau adalah pegawai kami yang dermawan. Hahahahha. " sahut Abygaill di seberang telepon.

Beranjak dari tempat tidur sambil membaca e-mail berkas perkara dari Abygaill. Gugatan dari seorang Pengusaha kosmetik dan parfum yang cukup terkenal di California, sepertinya aku hafal dengan yang tergugat- suaminya- adalah orang yang sering bermain golf dengan Abygaill. Mereka sering berfoto bertiga di media social Abygaill, itu merupakan petunjuk bahwa mereka berdua adalah teman akrab.

Oh, apa ini alasan Abygaill memintaku untuk membantunya, karena tentu saja pertemanan mereka bisa jadi mempengaruhi profesionalitas jalannya persidangan. Mereka bersahabat dekat, saling bertemu dengan istri masing-masing, pastilah Abygaill merasa tidak enak hati, mengingat boss kami adalah orang yang tidak pernah absen mengambil kasus yang berbau ketenaran.

Rose, si pegawai magang, mengernyitkan dahi melihatku begitu rajin masuk kantor bekerja di hari liburku.

“ Hari libur yang malang bukan?” ujar Rose sambil memberiku segelas teh beraroma chamomile.

“ Begitulah, kusangka aku telat dari janji, ternyata masih pukul 4.”

“ Kau dengar gossip, katanya pengusaha kosmetik kaya raya di kota ini sedang mengajukan cerai…”

“Miss sok tahu, berkasnya sudah selesai? Berikan padaku sekarang daripada terus bergosip.” jawabku

”Oh, Grace kami yang berhati mulia, gossip adalah sarana melepaskan setres yang baik Dear.” Ujar Rose tak mau kalah.

“ Ya, sampai kau sendiri mengalami perceraian dan perceraianmu menjadi topik panas yang dibicarakan dimana-mana,” sahut suara dari balik pintu.

Aku tersedak demi mendengar suara perempuan dari balik pintu, terlihat masih berdiri dipintu ruangan adalah perempuan yang akan menjadi klienku.

“ Maafkan kami, kami tidak bermaksud… dan anda adalah ? ” ucapku sambil berdiri kalimatku menggantung berusaha meminta maaf

“Miss Parker, anda bisa memanggil saya Elizabeth, Elizabeth Miles sebenarnya, tapi buat apa toh setelah ini Miles sendiri nama suami, dan kami akan berpisah.” Katanya getir.

Tentu saja kutangkap makna kerinduan diwajahnya yang cantik terawat itu ketika dia menyebutkan nama suaminya. Gurat-gurat lelahnya terukir diwajahnya seolah beberapa hari teakhir ini adalah waktu yang teramat berat baginya untuk dilewati dalam keadaan waras.

Senyum yang dipaksakan dibibirnya dan kata-kata yang terucap menandakan kedewasaan seseorang yang terbiasa menghadapi tekanan hidup.

Secara rinci Elizabeth menjelaskan harta gono gini yang akan dibagi dua dengan suaminya. Dia menyerahkan penuh urusan persidangan pada kami karena dia tidak akan hadir pada hari putusan pengadilan nanti.

“ Yang terpenting bagi saya adalah hak asuh anak, Evan pasti mengerti ini untuk kebaikannya sendiri agar Chloe tinggal bersamaku.” jelasnya

“ Adakah pesan yang akan disampaikan nanti pada pengacara tergugat?” tanyaku memastikan.

“ Evan hanya boleh menjenguk Chloe di akhir pekan, jika dia ingin membawa Chloe jalan-jalan untuk memberitahuku dulu.”

“ Jadi saham beserta rumah ini dibagi dua ya, tentu akan saya sampaikan nanti pada pengcara Mr. Miles, senang bekerja sama dengan anda.” kataku ramah sambil menyalaminya.

“ Yah, kucingku sedang menunggu dirumah. Keadaan di kantor bukan prioritasku lagi sekarang, kabar baiknya mungkin aku harus berlibur kan. See you!”jawab Elizabeth

“ Percayakan pada kami, masalah anda akan selesai, anda telah bertemu pengacara yang tepat.” kataku menenangkan

“ Itulah alasanku menghubungi Abygaill, dia adalah orang yang bisa dipercaya.”kedipnya

Aku mendesah nafas panjang, kasus perceraian kali ini tidak perlu permintaan yang begitu komplek dari klien, mengingat dia adalah orang kaya raya yang memiliki banyak asset, dia tidak repot memikirkan seluruh kekayaan untuk dirinya sendiri, dengan begitu tabah Elizabeth justru murah hati untuk membaginya berdua dengan suaminya. Kasus perpisahan ini seolah menjadi perpisahan yang damai tanpa perlu kedua belah pihak bertemu. Aku menjadi penasaran seperti apakah sosok laki-laki sempurna yang akan kutemui nanti untuk membicarakan pembagian harta bersama ini.