PopNovel

Baca Buku di PopNovel

CEO Arrogant

CEO Arrogant

Penulis:Barisan_Aksara

Berlangsung

Pengantar
"Saya tidak mau tahu. Kamu harus bawa perempuan itu ke hadapan saya secepat nya. Saya ingin dia yang menjadi sekretaris saya bukan yang lain." Bentak lelaki yang merupakan CEO Perusahaan Batu Bara terbesar di Indonesia itu pada asisten pribadinya. Kenzo Aditama. Itu lah nama lelaki tersebut. Dengan sikap yang arogan, sombong, angkuh tidak pandang bulu untuk menhancur kan siapapun yang menghalangi keinginan nya terkecuali sang Ibunda yang kini tengah terbaring lemah di rumah sakit.
Buka▼
Bab

"Saya tidak mau tahu. Kamu harus bawa perempuan itu ke hadapan saya secepat nya. Saya ingin dia yang menjadi sekretaris saya bukan yang lain." Bentak lelaki yang merupakan CEO Perusahaan Batu Bara terbesar di Indonesia itu pada asisten pribadinya.

Kenzo Aditama. Itu lah nama lelaki tersebut. Dengan sikap yang arogan, sombong, angkuh tidak pandang bulu untuk menhancur kan siapapun yang menghalangi keinginan nya terkecuali sang Ibunda yang kini tengah terbaring lemah di rumah sakit.

"Tunggu apa lagi. Cepat kamu cari perempuan itu" Bentak lelaki itu lagi. Membuat sang asisten bergegas keluar dari ruangan macan tersebut. Hal yang membuat sang asisten bingung. Sejak kapan bos nya mau mempekerjakan perempuan untuk menjadi sekretarisnya.

***

Setiba nya sang asisten di luar ruangan asisten yang bernama Roy Ma'ruf lelaki yang tak kalah tampan nan berwibawa seperti bos itu di menghampiri beberapa karyawan perusahaan tersebut.

"Kalian kemari." Panggil Roy pada salah satu karyawan itu yang membuat mereka semua bertanya-tanya ada hal apa hingga asisten bos mereka itu memanggil mereka secara serentak. Hal buruk. Itulah yang ada di pikiran mereka semua.

"Iya ada apa pak?" Tanya salah satu karyawan bernama wahyu itu penasaran agar pikiran-pikiran negatif itu hilang.

"Kalian kenal dengan anak perempuan Ibu pemilik Loundri yang langganan pak bos saat mencuci pakaian nya?" Tanya Roy pada semua karyawan yang ada membuat para karyawan itu bingung. Mereka tidak tahu Laundri yang mana yang di maksud Pak Roy ini.

"Maaf pak. Kita tidak tahu Loundri yang mana yang bapak maksud. Saol nya di sini kan banyak banget tempat loundri" Ujar Aldo salah satu karyawan itu.

"Itu yang di depan pelabuhan"

"Di depan pelabuhan ada dua loundri pak. Dan mereka sama sama memiliki anak perempuan." Ujar Beni salah satu karyawan yang juga merupakan penduduk di sana.

"Iya pak, di rumah saya juga ada laundri memiliki empat anak perempuan" Ujar Erwin.

"Nah iya itu saya lupa. Laoundri yang di depan rumah kamu" Ujar Roy semangat.

"Laundri itu memiliki empat anak perempuan jadi anak perempuan yang mana yang Bapak cari" Ujar Erwin lagi.

"Saya juga tidak tahu" Ucap Roy tidak bersemangat.

"Emang kenapa Bapak mencari anak perempuan Ibu Loundri itu?" Tanya penasaran Beni.

"Iya pak ada apa?" Sahut Aldo.

"Itu si Pak Bos lagi nyari Sekretaris dan hanya anak perempuan Ibu Laoundri itu yang Pak Bos mau" Ucap Roy lesu.

"Pak Roy tau ciri-ciri nya?" Tanya Aldo penasaran.

"Ini aku ada potoh ke - empat anak perempuan Ibu Loundri itu mungkin Bapak bisa mengenal salah satu dari mereka." Ujar Wahyu menyerahkan hp nya pada Roy.

Roy memeperhatikan satu persatu anak perempuan itu sampai akhirnya Roy menemukan perempuan yang di cari sang bos.

"Ini." Tunjuk Roy pada salah satu potoh itu membuat para karyawan mengerumuni hp milik Wahyu.

"Whaaat" Terikan serentak para karyawan itu mengagetkan Roy. Membuat Roy bingung ada hal apa sebenarnya.

"Pak. Beneran yang ini?" Tanya Beni tak yakin.

"Iya" Jawab Roy lugas.

Jawaban Roy itu membuat para karyawan tertawa lepas kecuali Beni. Karena semua karyawan tahu hubungan antara Beni dan salah anak perempuan Ibu Loundri yang kini jadi pembahasan mereka. Melihat tawa para karywan membuat Roy bingung.

"Ada apa sebenarnya?" Tanya Roy penasaran.

"Ini pak. Perempuan yang Bapak tunjuk itu adalah MANTAN PACAR nya Beni hahaha" Tawa lepas Aldo pecah begitu saja.

"Beneran Ben?" Tanya Roy penasaran.

Belum sempat Beni menjawab pertanyaan Roy suara sang Bos lebih dulu menghentikan percakapan mereka. Siapa lagi kalau bukan Kenzo Aditama.

"Kenapa kalian pada kumpul di sini. Saya bayar kalian untuk kerja bukan untuk berkumpul gak jelas." Bentak Kenzo dingin.

"Dan kamu Roy. Kamu saya beri tugas apa tadi. Mana gadis itu?" Tanya Kenzo pada Roy.

"Maaf Bos. Ini saya lagi cari tahu lewat mereka semua." Ujar Roy.

"Kerja sama yang bagus. Kalau sampai jam delapan pagi besok gadis itu tidak ada juga, jangan salah kan saya kalau kalian semua saya pecat" Ucap Kenzo lalu meninggalkan para karyawan itu begitu saja.

"Anjiir.. gimana dong. Gue gak mau sampai di pecat. Mau makan apa anak bini gue" Ucap Erwin panik.

"Gagal nikah gue kalok sampai di pecat" sambung wahyu.

"Eh do. Lo kan yang sering tu main ke rumah bunda. Lo bujuk deh si Riri biar mau jadi sekretaris nya si Bos" Bujuk Beni pada Aldo.

"Bunda? Bunda siapa?" Tanya Roy.

"Itu Ibu Loundri. Kita semua memang dekat sama Ibu Loundri dan anak-anak nya. Wahyu mantan pacar anak ke-dua Ibu Loundri yang kami panggil Bunda seperti ibu kami sendiri. Beni Mantan Pacar anak pertama Bunda yang kini di minta Pak Bos jadi sekretaris nya" Ucap Aldo menjelas kan.

"Nah Kalau kalian semua dekat sama Ibu Loundri dan Anak-anak nya itu kan lebih mempermudah kita bukan?" Jawab Roy senang.

"Iya mudah Pak, tapi masalah nya kami semua udah lama gak main kesana" Ujar wahyu lesu.

"Ya pak. Lebaran kemarin aja kita gak ada yang kesana" Ujar Beni.

"Gue ke sana kok" Ujar Aldo tiba-tiba.

"Beneran do? Kalau gitu loh aja yang nemui Bunda atau Riri." Ujar Beni lagi.

"Bentar-bentar gue rasa gue masih nyimpan deh kontak wa nya kak riri." Ujar Aldo sambil mengecek kontak di hp nya. "Nah bener. Gue telpon dulu aja ya." Tambah Aldo lagi lalu menelpon Riri.

Tuuut..tuuut...tuuuut...

"....."

"Hallo kak"

Hidupkan specernya bisik Beni yang di Anggukkan oleh Aldo.

"Iya, kenapa do?"

"Lo besok ke mana?"

"Kerja. Kenapa?"

"Lo masih kerja?"

"Lah iya, emang kenapa sih?"

"Gak. Ini kak bos gue lagi nyari sekretaris. Lo mau gak?"

"Kan gue udah bilang, gue kerja. Itu artinya gue udah punya perkerjaan do."

"Duh kak, gue minta tolong banget kak. Lo mau ya jadi sekretaris Bos gue"

"Gak bisa do. Gue udah nyaman sama pekerjaan gue."

"Kak jadi sekeretaris Bos gue gaji nya lebih besar dari perjaan kakak sekarang loh kak"

"Gue tahu. Tapi lo tau kan do. Sekretaris itu bukan bidang kakak."

Aldo menjauh kan hp meminta solusi pada teman-teman nya. Wahyu yang melihat kebingungan Aldo mengambil alih hp tersebut.

"Hallo Kak" Panggil Wahyu

"Iya Hallo"

"Kak. Ini gue Wahyu kak."

"Iya kenapa yu? Kalian ada masalah?" Tanya Riri di seberang sana.

"Kak gue minta tolong banget sama lo. Mau ya jadi sekretaris Bos gue" Mohon Wahyu.