PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Ayah Jangan Ganggu Ibu Saya!

Ayah Jangan Ganggu Ibu Saya!

Berlangsung

Pengantar
Dia adalah tentara bayaran global yang, pada saat dia memegang pintu senjata, mengenalinya sebagai favorit masa kecilnya dan ragu-ragu untuk ditangkap. Dia tidak tahu siapa dia, dan dia menjadi gila untuk "menyiksa" dia, tetapi tanpa sadar kehilangan hatinya. Mengetahui bahwa dia hamil, dia melarikan diri dari kurungannya. Lima tahun kemudian, dia dan putranya dalam harta hitam dan putih, ibu panas yang keren masuk ke dunia. Hari kesempatan bertemu, "Bagaimana kau terlihat seperti aku ah, kamu adalah ayah bajingan." Sebuah harta bertanya. Dahi presiden tiga baris hitam: "Nak, Ayah akan menebusmu?" " "Bagaimana jika kamu ingin semua rumahmu?"
Buka▼
Bab

Hari yang cerah, matahari pun bersinar terang.

Hari ini adalah perayaan anniversary Grup Hamzah di hotel bintang lima paling elit di Jakarta, yaitu Sherawan International Hotel. Banyak tamu yang berdatangan hingga membentuk kerumunan.

Tamu-tamu yang berkumpul di sini merupakan orang kelas atas dan pebisnis yang tidak akan menyia-nyiakan kesempatan "berkenalan" ini. Mereka sibuk mondar-mandir mencari mangsa.

Grup Hamzah merupakan grup perusahaan yang paling berpengaruh di Jakarta. Banyak perusahaan ternama yang berada di bawah naungannya, seperti perhiasan, berlian, stasiun televisi, minyak bumi, ekspedisi, dll. Dia menaungi berbagai bidang perusahaan dan semuanya merupakan perusahaan terkemuka. Logo Grup Hamzah selalu terpampang di seluruh jalan-jalan kota Jakarta, tidak ada satu orang pun yang tidak tahu.

Ratna Irawan yang mengenakan gaun V-neck berwarna putih gading, perlahan-lahan berjalan mendekati kerumunan.

Dia diam dan tenang seperti kristal dalam salju, tidak ada yang memerhatikan kehadirannya. Hanya saja pupil matanya yang berwarna biru laut itu tampak dingin.

Tujuan Ratna hari ini adalah membunuh penerus Grup Hamzah, yaitu Nicholas Hamzah.

Ini merupakan tugasnya yang ke-103. Dia tidak pernah gagal dalam menjalankan misinya, termasuk hari ini.

Ratna mendengar arahan majikannya dan menjalankan misi, inilah tujuan hidupnya. Tapi dia tidak tahu bahwa tugas hari ini dapat mengubah jalan hidupnya.

Acara berada di outdoor hotel, orang-orang berinteraksi dengan suara berbisik, tidak ribut.

"Hadirin sekalian, maaf mengganggu waktunya. Pertama-tama, terima kasih telah hadir pada perayaan anniversary Grup Hamzah hari ini di tengah-tengah kesibukan Anda. Selanjutnya, mari kita sambut Presdir Grup Hamzah yaitu Pak Adam Hamzah dengan tepuk tangan yang meriah."

Di tengah suara tepuk tangan itu, seseorang yang berusia sekitar 50 tahun berjalan ke podium. Dia terlihat energik, sedikit gemuk, berwibawa, seperti seorang pebisnis yang tenang dan terkendali.

Seluruh tamu melihat ke podium dengan ekspresi iri dan kagum.

Ratna juga mengikuti arah pandangan para hadirin dan melihat ke podium.

"Pertama-tama, terima kasih atas dukungan dan kedatangan dari para hadirin, saya sangat berterima kasih kepada kalian semua." Begitu Adam mengeluarkan suara, mereka semua langsung bertepuk tangan dengan meriah.

"Hari ini adalah perayaan anniversary Grup Hamzah, melalui lebih dari 30 tahun diterpa oleh angin dan hujan, dapat memiliki prestasi yang luar biasa dan brilian hari ini, semuanya ini tidak akan ada tanpa kerja keras, usaha, serta upaya semua orang, saya dengan tulus berterima kasih kepada kalian semua."

Semuanya bertepuk tangan lagi, Adam melirik ke bawah lapangan, sudut mulut terangkat, dua tangan terangkat tinggi, tiba-tiba suasana di bawah lapangan menjadi tenang.

"Hari ini ada pengumuman penting yang akan saya umumkan. Grup Hamzah akan secara resmi diserahkan kepada anak saya, Nicholas. Kedepannya, dialah yang akan memegang jabatan Presdir. Saya rasa dengan usia saya yang sudah mulai menua, saya sudah harus pensiun dan menikmati hidup."

Suasana menjadi agak hening dan kerumunan-kerumunan itu pun mulai bergosip.

"Selanjutnya, saya persilahkan Nicholas untuk naik ke atas panggung." Ucap Adam dengan tegas.

Dalam suasana keterkejutan itu, sosok yang tinggi dan kurus muncul dari kejauhan.

Tinggi badannya pasti di atas 190cm. Dengan mengenakan setelan jas ala Italia berwarna hitam yang disesuaikan dengan bentuk tubuhnya, dia terlihat semakin tinggi dan kurus.

Kulit kecokelatan, bentuk wajah yang terlihat simetris sempurna seperti patung Yunani, tatapan matanya yang dingin juga terlihat menawan. Tetapi kilatan di matanya, membuat ia terlihat tidak bisa direndahkan.

Nicholas berjalan di antara kerumunan yang memandangnya dengan tatapan terkejut dan iri, tetapi daya tariknya melebihi pandangan-pandangan itu. Dia berjalan layaknya seorang pemimpin.