PopNovel

Baca Buku di PopNovel

TRUE LOVE

TRUE LOVE

Penulis:Ling Ling Dee

Berlangsung

Pengantar
Pernikahan kilat yang dijalani Juliet ternyata hanyalah sebuah manipulasi, yang diatur sedemikian rupa oleh Suaminya. Harta warisan ternyata mendasari semua tragedi yang menimpanya. Pada malam pernikahan mereka, Perselingkuhan di atas ranjang penghianatan Suaminya membuat Juliet membuka matanya dan menyadari kesalahan terbesarnya. Niat jahat suaminya seketika langsung terbongkar. Pada malam itu juga, kepergian Juliet membuatnya bertemu dengan seorang pria Misterius. Pria misterius yang sangat tampan itu akhirnya membantu Juliet, dan membawanya pulang malam itu. Kehancuran Juliet atas penghianatan suaminya, membuat Juliet menggugat cerai suaminya yang baru saja diresmikan. Seketika Juliet langsung berstatus menjadi seorang janda. Janda tapi perawan. Perjalanan hidup Juliet yang sebenarnya dimulai sejak hari itu. Baca juga Novel saya yang lain : -Flash Marriage (Tamat)
Buka▼
Bab

Siang yang panasnya begitu terik, tidak terasa oleh Juliet dan Yoga yang perasaannya sedang bahagia.

“Setelah menikah nanti, kamu jangan kerja lagi ya Jul. Kamu di rumah saja buat proses kehamilanmu,” ujar Yoga sambil terkekeh pelan, dan meletakkan sebelah tangannya pada pinggang Lily yang ramping.

Lily yang merasa sedikit risih, menepis tangan itu dengan menggenggam tangan kekar yang tadi sedang merengkuhnya.

“Terserah kamu saja Yoga. Tapi sebaiknya kita lihat nanti saja,” gumam Lily juga tersenyum malu, karena perkataan Yoga benar-benar membuatnya merasa speechless.

Bayangkan saja, mereka baru saja kenal dan akan langsung menikah. Dan kini Yoga sudah berkata tentang prihal anak, yang sebenarnya sangat sensitif di telinga Lily.

Saat mereka menunggu di pinggir jalan untuk menyeberang, tiba-tiba saja sebuah mobil menyerempet dan menyenggol Lily dari Yoga.

Yoga yang kaget langsung menarik tangan Lily, tapi dia tidak bisa menyelamatkan Lily dari senggolan mobil yang secepat kilat itu.

Syiiittttt!

Brakkkkk!

“Akhhhhh!”

Seketika tubuh Lily terpental di jalanan, dengan darah segar yang langsung mengalir dari peipisnya.

“Jul?! Julieeeett!”

Yoga berteriak menatap tidak percaya, jika kekasihnya sudah tergeletak tidak berdaya di jalanan.

Tidak lama kemudian, terdengar suara Sirine Ambulance mendekat. Lily langsung diangkat ke dalam Ambulance, Yoga juga langsung masuk dan duduk di sisi Lily, sambil memegang tangan Lily dan memandangi pelipis Lily, yang terus mengeluarkan darah segar, Suster yang mendampingi segera membersihkan luka dan memberikan pertolongan pertama.

*

Juliet Davinson Cassandra adalah seorang desainer, dan di kontrak oleh Permata Mulia Group menjadi perancang di Perusahaan tersebut. Kehidupan dan kisah masa kecilnya, bersama pangeran impiannya yang penuh misteri tidak pernah diceritakannya kepada siapapun juga, termasuk sahabat karibnya dan juga Kekasihnya yang baru dikenalnya beberapa bulan lalu.

Tragedi masa lalu tepat nya 15 tahun silam, membuat Lily enggan membiarkan orang lain mengetahui kehidupan masa lalunya, termasuk nama panggilan Lily juga tidak diketahui oleh semua orang di sekitarnya sekarang, karena nama panggilan itu hanya di panggil oleh Ayah, Ibu, serta Sahabatnya, yang merupakan pangeran impiannya di masa kecilnya dulu.

Lily memutuskan untuk mengubur semua kenangan masa lalunya yang sangat menyedihkan hatinya, karena kejadian itu telah merenggut nyawa Ayah dan Ibunya. Sekarang Lily akan membuka lembaran barunya, dan akan menikah dengan seorang pria yang mencintainya dan sudah melamarnya.

“Emmhhhh ... ahh ... ,” Lily bangun terkaget dengan tubuh yang bergetar, Lily baru sadar setelah beberapa saat diobati oleh dokter Ricco.

“Sayang ... kamu udah sadar ...?!” Yoga panik, dan segera memeluk Kekasihnya yang terlihat ketakutan.

Lily terdiam merasa aneh sekaligus senang, karena ini pertama kalinya kekasihnya Yoga, memanggilnya dengan panggilan Sayang. Seketika Lily mulai tenang setelah mendapat pelukan dari kekasihnya.

“Yoga ... Aku kenapa ada di sini?? Bukankah kita tadinya akan ke butik ya ... emmhhhh ...!” Lily kebingungan sambil meringis, menahan sakit di pelipis dan lengannya.

”Sayang ... mana yang sakit ... ??” ujar Yoga sambil meraba perban di kening dan lengan sang Kekasih.

“Sayang ... Kamu tenang dan jangan berpikir terlalu keras dulu ya, istirahat aja dulu,” sambil merapikan selimut hingga ke dada Juliet “tidur aja Sayang ... Mas akan menemanimu di sini.”

Kembali kening Lily mengkerut, dan hatinya terenyuh serta merasa aneh mendengarkan Yoga menyebut dirinya sendiri dengan sebutan ‘Mas’ apa kekasihnya sekaligus calon suaminya ini, secara tidak langsung mengharapkan dirinya memanggilnya dengan sebutan itu.

“Iya Mas ...,” Lily menjawab sambil tersenyum, dan langsung memejamkan matanya yang memang terasa berat, mungkin pengaruh obat yang diberikan Dokter tadi.

Tidak butuh waktu yang lama, Yoga melihat calon istrinya sudah kembali tertidur lelap, dengan raut wajah yang menahan sakit. Yoga terus memandangi wajah calon istrinya yang sangat cantik dan manis itu ... betapa hatinya merasa bersalah dan tidak tega, tetapi semua ini harus dilakukannya, demi Kekasih nya yang sebenarnya. Hingga Yoga akhir nya tersadar dari lamunannya dan segera beranjak ke luar dari ruangan itu.

“Dok, bagaimana keadaan Juliet? Tidak ada luka yang parah kan Dok? Apa seminggu lagi keadaan nya akan pulih seperti sediakala?” tanya Yoga yang ternyata sudah memasuki ruangan Dokter yang menangani Lily barusan.

“Iya, pak Yoga, tidak ada luka yang parah, mungkin lukanya akan segera sembuh, tapi sepertinya Juliet sedikit Trauma dengan kecelakaan yang menimpanya tadi, karena dari bahasa gerak tubuh nya seperti terguncang, dan jiwanya penuh tekanan. Apa Juliet pernah mengalami kekerasan, atau kecelakaan lain sebelum ini pak Yoga?” tanya Dokter sambil memandangi Yoga penuh selidik.

Yoga merasa kaget mendapatkan pertanyaan seperti itu, karena Yoga baru mengenal Juliet 4 bulan yang lalu, dan tidak pernah bertanya tentang keluarga ataupun masa lalunya. Yoga hanya mengetahui bahwa Lily bekerja di Permata Mulia Group sama seperti dirinya, karena dari situlah awal mula perkenalan mereka, dan setelah itu mereka jadian, walaupun itu seperti kejadian tanpa di sengaja, tetapi itu semua sesuai dengan yang telah di rencanakannya bersama Kekasihnya.

“Tidak pernah Dok, mungkin Juliet ketakutan karena kajadian tadi. Baiklah Dok, saya permisi dulu, terima kasih.”

Yoga secepatnya beranjak dari ruangan itu, karena bukannya dia yang bertanya, malah dia yang mendapatkan pertanyaan.

“Cihh ... !!” Yoga mendengus kesal setelah dia keluar dari sana.

Yoga berlalu keluar ke tempat parkiran, yang dirasakannya aman untuk menelepon seseorang.

Bersambung