PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Dosenku Suamiku

Dosenku Suamiku

Penulis:Dedels

Berlangsung

Pengantar
Keluarga Suzy menelpon meminta dia untuk pulang kekampung halaman karena ayahnya sedang sakit. Sesampainya di rumah Suzy shock mendengar permintaan ayahnya untuk menikah dengan sosok pria pilihannya. Tak ingin mengecewakan ayahnya Suzy pun menerima perjodohan tersebut dengan berat hati. Saat Suzy pergi menemui jodoh pilihan ayahnya, tak disangka sosok calon suami yang diajukan oleh ayahnya adalah Fahri dosen killer yang sangat dibencinya.
Buka▼
Bab

“Hidup ini pilihan, siapa kalian hari ini ditentukan dari pilihan-pilihan kalian dimasa lalu dan siapa kalian dimasa depan ditentukan oleh pilihan kalian hari ini, jadi do your best! Kurang-kurangin main media sosialnya, nongkrong-nongkrong gak jelas, kalian paham?” ucap Fahri didepan para siswanya.

“PAHAAAAM!” jawab siswa serentak.

Lalu Pak Fahri mengembalikan tugas makalah kepada setiap siswa “jangan heran dengan nilai yang kalian dapatkan, semua sudah saya koreksi dengan teliti, banyak sekali isi makalah yang sama, saya sudah bilang menggunakan bahasa kalian masing-masing tidak hanya meng-copas dari internet!”

Suzy menirukan gerakan bibir Pak Fahri dengan ekspresi wajah yang sangat kesal karena dia mendapatkan nilai D “dasar gak punya hati! sok bijak! dosen psikopat! Aaaaaaarrrgh!! Gak bisa apa dia menghargai kerja keras orang lain” gumam Suzy dalam hati. Tanpa Suzy sadari ternyata Pak Fahri memperhatikan kearahnya. “Hey kamu, kenapa wajah kamu begitu? Kamu mengejek saya!” sambil menatap ke arah Suzy “eee,,eenng,,,enggak Pak, saya lagi senam wajah” Suzy menjawab dengan salah tingkah. Sambil menggeleng kepalanya Pak Fahri melangkah pergi meninggalkan kelas. “Huuuuuuhhhh” Suzy menghembuskan nafas merasa lega.

Di akademik Suzy berkumpul dengan teman-temannya dia menceritakan kekesalannya kepada dosen killer Pak Fahri. “Gila ya, aku udah rela-rela begadang untuk kerjain tugas dari dosen killer itu tapi dengan rasa bersalah dia kasih nilai D! duh bener-bener psikopat tu orang, gak punya hatiiiiiiiiiiiiiii!” berbicara dengan ekspresi kesal.

“Sudah-sudah Suz, jangan kesel lagi ya, yang sabar” ucap Dea

“Kamu mah enak bilang sabar-sabar, nilai kamu mah aman” jawab Suzy dengan kesal

“Kalau bisa nih ya Suz, aku mau deh change nilai sama kamu, biar semester depan bisa ketemu lagi sama dosen ganteng Pak Fahri” Dea menjawab sambil berkhayal

“Siniin deh jidat kamu biar aku periksa! Sakit kali ni anak ya, kok suka sama dosen psikopat gitu” jawab Suzy dengan nada kesal.

Tiba-tiba terdengar suara dengan nada bicara yang tak asing lagi didepan mereka, ternyata Pak Fahri sedang berdiri didepan mereka dengan tangan yang menyilang dan ekspresi wajah yang sangat dingin. “Siapa dosen psikopat yang kamu maksud?” ucap Pak Fahri dengan tegas.

Suzy mulai berkhayal dia berdiri kearah Pak Fahri dengan ekspresi wajah garang dia berkata “Ya,,, lu lah. Siapa lagi dosen yang gak punya hati, sok ganteng, psikopat di kampus ini”

“hey! Malah bengong” ucap Pak Fahri kepada Suzy, karena reflek Suzypun menjawab “eeee, itu Pak,,, eeee,,,” Suzy menjawab dengan terbata-bata “duh mati nih gue, malah belum sarjana lagi, belum sempat bahagiain orang tua” gumam Suzy dalam hati. “Kita lagi ngobrolin spoiler film action Pak” ucap Dea memotong perkataan Suzy “Ahhh, iyaa Pak. Kita lagi ngobrol tentang spoiler film” sambung Suzy. Pak Fahri pergi, setelah beberapa langkah dia berhenti dan menoleh kebelakang lagi “kurang-kurangin ngelakuin hal gak jelas ya!” lalu Pak Fahri kembali melanjutkan langkahnya.

Mendengar hal itu Suzy semakin kesal dan kembali mengutuk Pak Fahri “Emang yaa tu orang yang keluar dari mulutnya nyakitin semua, aku sumpahin deh besok dia nikah sama cabe-cabean!”

Dari depan pintu akademik terlihat seorang pria tampan melangkah kearah mereka dia adalah Adi pacar Suzy. Adi adalah Mahasiswa kedokteran kampus mereka berbeda lokasi tapi Adi selalu datang kekampus Suzy untuk menjemputnya atau sekedar nongkrong bareng bersama Suzy dan sahabat-sahabatnya. “looh kenapa wajah tuan putri yang cantik ini murung banget” ucap Adi “Beb kamu lihat makalah ini, ini makalah yang waktu itu aku kerjain sampe begadang, tapi apa coba dikasih nilai D. Siapa yang gak kesal coba! Gak bisa menghargai orang banget, tau gini gak usah aku kerjain!” Suzy kembali menggerutu.

“hmm, beb – beb , kamu gak boleh gitu ya beb, jangan nyerah dong. Saran aku mending kamu temui aja deh dosen kamu itu minta tugas kek untuk memperbaiki nilai kamu ini” ucap Adi sambil mengelus rambut Suzy. “Hmmm, iyaa beb makasih ya” jawab Suzy sambil menatap Adi dengan mesra. “uuuwweeekk, sumpah ya mau muntah aku setiap liat kalian berdua” Sahut Reno melihat kelakuan Suzy dan Adi. “Alaah dasar jomblo! Makanya cari pacar dong” ucap Suzy merespon ucapan Reno.

Suzy berjalan di lorong akademik menuju ruangan Pak Fahri, ketika hendak masuk dia melihat Pak Fahri sedang memarahi mahasiswa bimbingannya. “ni orang emang gak bisa gak marah sedetik apa ya, kudu siap mental” gumam Suzy dalam hati. Akhirnya giliran Suzy masuk keruangan Pak Fahri “mmm,, permisi Pak” dengan nada gemetar. Pak Fahri pun melihat kearah Suzy lalu memegang keningnya seolah merasa terganggu dengan kehadiran Suzy. “Ada apa?, saya tidak ada waktu” ucap Pak Fahri. Suzy pun duduk di hadapan Pak Fahri dan memohon agar Pak Fahri meluangkan sedikit waktu untuknya “Ok, dua menit” jawab Pak Fahri. Suzy pun tercengang dan menatap ke arah Pak Fahri “dikira aku sales apa bisa ngomong cepet dalam dua menit! Dasar sok sibuk, sok ganteng, gak punya hati!” gumam Suzy dalam hati. “OK, waktu habis, silahkan keluar” ucap Pak Fahri “Pak, tapi Pak”dengan wajah memelas “Ke-lu-ar” sambil menunjuk ke arah pintu.

“aaaaaaaaa bener – bener deh tuh orang!”sambil mengacak-acak rambutnya. “Kenapa lu Suz? Gimana – gimana hasilnya?” Tanya Dea “Boro-boro dapat hasil, sempet ngomong aja nggak!” bayangin deh Cuma dikasih waktu dua menit” Jawab Suzy dengan kesal.

Suzy memutuskan untuk menunggu Pak Fahri di lobby akademik, Suzy tak ingin kalau orang tuanya kecewa lagi melihat nilainya jelek. Waktu telah menunjukkan pukul 16.00 WIB tapi Pak Fahri belum juga terlihat. Beberapa menit kemudian akhirnya dia melihat sosok dosen muda yang killer itu keluar dari ruangannya dan segera berjalan ke arah lobby akademik. Sesampainya Pak Fahri di lobby akademik Suzy memberhentikan Pak Fahri kembali memohon untuk diberikan kesempatan agar bisa memperbaiki nilainya. “Saya udah baik loh ngasih kamu nilai D, kamu tau kesalahan kamu?” ucap Pak Fahri. Suzy pun menggeleng “isi makalah kamu semuanya gak jelas! Bagusan anak SD kali ya. Yaudah saya beri kesempatan untuk kamu buat tugas yang sama minimal 50 halaman, besok pagi letakkan dimeja saya” . “Pak, tapi Pak mana bisa besok pagi Pak sebanyak iitu?” jawab Suzy sambil memelas “Bisa kalau otaknya diPakai” jawab Pak Fahri sambil berjalan meninggalkan akademik.

Suzy berjalan ke arah parkiran dengan sangat lesu, tak bertenaga, seperti sudah mendengar kabar buruk. “Hey beb, kenapa?” Tanya Adi “Beb, aku tadi udah nemuin dosen killer itu. Terus apa coba, dia suruh aku kerjain tugas yang sama minimal 50 halaman. Kamu kan tau berapa kecepatan mikir otak aku, kalau diPaksa bisa meledak kali ni kepala, mana dikumpulnya besok pagi” ucap Suzy sambil memelas. Adi memegang tangan Suzy “Beb, liat ke arah aku deh, ada aku yang akan selalu membantu kamu, ayo kita kerjain bareng-bareng” Suzy pun memeluk Adi.

***

Sebelum mengerjakan tugas Adi membawa Suzy berjalan mengelilingi taman untuk menghilangkan beban sejenak, melihat indahnya bunga-bunga, daun yang berterbangan, kupu-kupu yang indah sambil menyantap eskrim coklat kesukaan Suzy. Adi lelaki yang romantis dia palling mengetahui bagaimana cara menghibur hati orang lain, terutama hati orang yang dicinitainya. Sambil menyantap eskrim yang sangat lezat Suzy melihat ke arah Adi dengan tatapan penuh cinta dan kebahagiaan, dia sangat bersyukur bertemu dengan sosok seperti Adi yang sangat mencintainya, mampu melengkapi kekurangannya dan menerimanya apa adanya. Adi pun menatap Suzy dengan penuh cinta, lalu dia mencubit pipi Suzy karena itu memang terlihat sangat menggemaskan. “Suzy, aku mencintaimu. jangan pernah merasa sendiri, karena aku akan selalu ada” ucap Adi, mendengar kata-kata itu Suzy pun terharu dan langsung memeluk Adi dengan erat.

Selanjutnya mereka mampir di cafe yang letaknya tak jauh dari rumah Suzy, mereka menyantap makanan yang telah dipesan sambil mengerjakan tugas Suzy yang deadline pengumpulannya besok. Disana mereka bertemu dengan sahabat-sahabat Adi, mereka pun berkumpul dan ikut membantu mengerjakan tugas makalah Suzy sampai selesai.

Hai pembaca, terimakasih telah membaca novel saya. Yuk mampir ke novel saya tang berjudul "SI GENDUT KESAYANGAN CEO" Di Pf no vel toon. Jangan lupa tinggalkan jejak kamu ya.