PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Night Lover

Night Lover

Penulis:Anna SeciL

Berlangsung

Pengantar
Meti, Diana dan Laksmi tiga sahabat yang bekerja di sebuah klub malam. Mereka bekerja di sana karena kebutuhan masing-masing dan terpaksa menjalaninya. Meti janda anak satu yang ditinggalkan suaminya karena selingkuh. Dia menjadi single parent dan tinggal bersama orangtuanya. Diana seorang remaja yang terjebak di dunia malam karena hutang piutang orang tuanya. Sedangkan Laksmi wanita sangat tua berumur 30 tahun yang terpaksa menjadi wanita malam karena memang tidak ada yang membiayai dia hidup. Setelah 10 tahun menikah dia ditinggalkan oleh suaminya karena memang tidak pernah dikaruniai anak. Suatu hari mereka mendapatkan hidayah dan ingin terlepas dari pekerjaan mereka ini. Segala cara sudah ditempuh Dapatkah mereka terlepas dari semuanya?
Buka▼
Bab

"Met, kamu punya uang ya untuk ibu, ibu ingin bayar utangnya bu Lina dan nagih terus nih." ucap Ibubya Meti membangunkannya yang sedang tidur.

Meti lalu merogoh tasnya untuk melihat tips yang didapat semalam ternyata ada sekitar satu juta. Dia mengambil tiga ratus ribu lalu diberikan kepada ibunya.

"Makasih ya. Oh ya nanti kalau kamu keluar, beli susu ya, susu Mayang udah abis tuh."

"Ya. Bu aku tidur lagi ya ngantuk nih."

Meti melihat jam masih pukul tujuh pagi. Dia melanjutkan tidurnya karena memang semalam dia pulang hampir mau subuh.

Hari ini Meti libur. Tetapi dia sudah janjian dengan ketemu orang paling istimewa untuk menemaninya makan dan menonton. Kali ini dia harus menggeser janjinya kepada anaknya Mayang, karena memang tuntutan pekerjaan. Meti tinggal dengan kedua orang tuanya, dia membagi hasil kerjanya kepada ibu dan ayahnya karena ayahnya hanya seorang pensiunan.

Sore hari pun tiba. Meti yang sudah perjanjian dengan tamunya sudah siap dan berpakaian rapi. Mayang yang melihat ibunya sudah rapi dia pun menghampiri ibunya di kamar.

"Mama… "

"Halo, anak mama gimana sekolahnya lancar."

"Lancar dong, aku tadi dapet nilai 10. Pinter kan Mah?"

"Cakep banget sih anak mamah."

"Oh ya, Mama mau kerja?"

"Iya sayang Mama hari ini masuk sore."

"Mama kapan libur sih? Aku kan pengen jalan-jalan sama Mama!"

"Besok pagi ya kita jalan-jalan."

"Asik, berenangnya mah aku mau berenang."

"Iya, Sayang. Besok kita berenang ya. Ya udah Mama mau jalan dulu, salim dulu dong anak mama yang cantik."

Meti lalu keluar dengan membawa tas kesayangannya itu tidak lupa dia memberikan selembar kertas uang sepuluh ribu kepada anaknya Mayang. Dia juga pamit kepada ayah dan ibunya.

"Bu Meti jalan dulu ya."

"Bukannya kamu libur hari ini?"

"Aku ada janji sama temen."

"Pulangnya jangan malam-malam," sahut ayahnya Meti.

Meti pun sudah dijemput akhirnya dia pergi. Dia pergi ke sebuah mall yang ada di kotanya. Lelaki itu memberikannya bajunya, beberapa baju anaknya dan juga make up nya. Setelah itu mereka pergi makan.

"Makasih ya sayang hadiahnya."

"Iya sama-sama, kalau liburan kita jalan terus ya."

"Selama kamu ada waktu, aku juga selalu ada waktu untuk kamu."

"Gitu dong, cantik. Besok aku main ke tempat kerjamu sama temen-temen."

"Aku tunggu ya, nanti sama temen aku Diana sama Laksmi."

"Iya, Sayang."

Makanannya pun tiba, mereka menunda obrolan. Setelah makan Meti mengajak lelaki ini itu untuk menonton film. Mereka pun menonton film romantis. Meti sengaja menempel kepada lelaki tersebut. Mereka terlihat mesra sekali. Lelaki itu sungguh sangat senang.

Film itu selesai lelaki tersebut duluan pergi keluar dan Meti pergi ke kamar mandi dulu untuk membenarkan riasannya.

Setelah keluar dari kamar mandi dia bertemu dengan seseorang yang ingin sekali dia lupakan.

"Wahh, kebetulan sekali kita ketemu di sini!" ucap lelaki itu bersama dengan seorang wanita di adalah mantan suami dari Meti.

Meti diam saja dan dia bersiap untuk meninggalkan mereka.

Tetapi lelaki itu mencegahnya.

"Eits, mau kemana nih, gua belum selesai ngomong. Katanya semenjak lu pisah sama gue lu jadi lonte. Kasian banget sih lu!"

"Ya ampun katanya dulu ada yang ngomong, nggak apa hidup tanpa lelakinya, tapi sekarang miris banget sih hidupnya," ucap wanitanya membuat Meti naik darah.

"Aduh kalau berdua lagi bikin drama apa sih, gua kenal tuh sama lu berdua!"

"Heh jalang, jangan belagu lu!" ucap wanita itu sambil mendorong Meti.

Meti enggan meladeni mereka berdua akhirnya mendorong mereka dan pergi dari sana. Dia langsung mengajak lelakinya itu pergi dari Mall tersebut.

Meskipun raga Meti tertawa, tetapi hatinya sungguh menangis dan miris kenapa dia dulu bisa mencintai lelaki yang modelnya seperti itu.

Diana yang jomblowati dia baru bangun dari tidurnya sekitar sore hari karena hari ini dia libur. Baginya tidak ada waktu untuk pacaran karena hari-harinya hanya kerja dan kerja katanya libur di hanya menghabiskan waktu libur untuk tidur. Diana wanita yang sangat cantik tetapi dia tidak mau mendekati lelaki karena setiap lelaki yang ingin menikah dengannya harusnya membayar hutang orang tuanya yang sangat banyak.

Tring… tring…

Sebuah pesan masuk dari Laksmi membangunkan Diana.

Lu lagi di mana? Ke rumah gua sini!

Diana langsung menelepon Laskmi karena dia enggan untuk mengetik.

"Halo. Apa Cong?"

"Lu di mana Cong, ke rumah gua sini!"

"Gue di kosan, baru aja melek mata."

"Tidur mulu lu, gendut entar."

"Hahaha. Sial, ya udah gue mandi dulu ntar ke rumah lo si Meti udah dikabarin?"

"Udah, tapi dia lagi jalan dulu sama si papi."

"Ya ampun, dasar dia masih aja ngejar duit."

"Udah, cepetan buruan mandi terus ke sini!"

Diana langsung beranjak dari tempat tidur dan langsung mandi.

Sepeninggalan suaminya Laksmi tinggal sendiri di rumah itu dia nggak mau jual rumah itu Karena dia tidak tahu akan tidak di mana jika rumah itu dijual. Dia anak yatim piatu yang tinggal di Panti Asuhan setelah menikah hidup Dia sangat senang tetapi nasibnya naas setelah sepuluh tahun pernikahannya dia tidak dikaruniai anak.

Ingin bunuh diri Tetapi dia tidak berani melakukan yang akhirnya dia memilih jalan ini karena dia masih punya sahabat sahabat yang masih peduli terhadapnya.

Setelah mati jalan sama lelakinya dia pun pulang untuk mengajak anaknya Mayang. Karena Laksmi sangat suka dengan anak kecil.

Mereka pun akhirnya kumpul di rumahnya Laksmi. Ternyata Laksmi sudah memberikan beberapa mainan untuk Mayang.

"Aduh, si nenek ngebeliin Mainan mulu," ledek Diana.

"Hahaha, bisa aja lu ngeselin banget." Jawab Laksmi.

"Eh, gua mau cerita tadi gua ketemu sih monyong, tanpa dosa dia ngata-ngatain gue lonte lah, ini lah itu lah. Rasanya gue jadi nyesel banget dan merasa bodoh pernah kenal semua orang seperti itu." curhat Meti.

"Kalau kata gua sih udah sih, nggak usah dipikirin orang kaya gitu. Biarin nanti juga dia kena ketulah nya sendiri." Diana paling marah jika ada yang menghina teman-temannya.

"Iya bener tuh kata si Diana udah, udah lu nggak usah bahas dia lagi nggak usah inget-inget lagi toh anak lo juga tahu kan kalau di anak yatim. Lagian lu tenang aja kalau dia pengen mainan bilang ama gue permainan apa gua beliin nanti." tukas Laksmi menghibur Meti.

"Eh besok pakai seragam apaan?" tanya Diana.

"Buat catatan apa Din, dasar lu pelupa. Masih muda udah lupa nanti lu lupa lagi rumah lu di mana? Wkwk." ledek Laksmi.

"Hahaha, sial lo!"

Mereka tertawa bersama meskipun ada kesakitan di antara mereka masing-masing tetapi ketika mereka berkumpul di situlah titik kebahagiaan mereka. Selain berbagi rasa senang mereka pun sering berbagi rasa sedih.

Kring… kring…

Telepon Diana berdering ternyata itu dari ibunya sama ngangkatnya. Ketika di anda berbicara dengan ibunya matanya seketika berkaca-kaca Laksmi dan Meti ikut panik melihat Diana. Setelah Diana selesai menelepon. Dia tertunduk sambil menangis.

Laksmi yang memang keibuan ia langsung menghampiri Diana dan memeluknya.

"Lu kenapa?"

"Bapak gua meninggal!"

Bersambung…

Jangan lupa ya dianya dan juga follow IG @annasecil dan @annasecilstory