PopNovel

Baca Buku di PopNovel

I LOVE YOU MR JACK

I LOVE YOU MR JACK

Penulis:Atickha

Berlangsung

Pengantar
Jacklyn Fernando Sebastian merupakan CEO dari perusahaan JFS Group yang bergetak di bidang pengembangan Softwere. Pada usia yang baru menginjak 28 tahun Mr. Jack sapaan akrab pria tampan sejuta pesona tersebut berhasil membawa perusahaannya menjadi perusahaan nomor 1 di Indonesia. Pria kelahiran Inggris tersebut memilih untuk menetap di Indonesia dalam menjalankan bisnisnya. Kesuksesan yang diraih oleh pria tampan tersebut tentunya didukung oleh sang sekretaris handal bernama Zeline Putri Wijaya. Zeline begitu cekatan dalam mengimbangi cara kerja CEOnya, bahkan Zeline mengabdikan waktunya 24 jm dalam sehari. Zeline menyiapkan segala kebutuhan bosnya dari kebutuhan pribadi, pekerjaan hingga urusan kencan sang pecinta wanita. Suatu hari Zeline memutuskan untuk ke luar dari pekerjaannya hanya karena ia tak sanggup meredam rasa cintanya kepada Mr. Jack. Akankah Jack mengabulkan pemgunduran diri Zeline? Sanggupkan Jack bekerja tanpa Zaline? Ikuti kisahnya dalam novel I Love You Mr. Jack, karya Atickha
Buka▼
Bab

Setelah beberapa hari mengenal sang CEO Zeline harus bisa menyesuaikan diri dengan karakter bosnya, iya harus benar-benar mampu menjadi sekretaris yang memiliki tingkat kesabaran di atas rata-rata.

Selain membaca buku Zeline juga mencari bagaimana kiat menghadapi CEO arogan, ramah hanya pada wanita cantik, dingin dan cuek plus irit bicara seperti CEOnya.

Zeline membuang napas kasar ia nampak frustasi dengan hasil yang akan ia dapatkan daru buku dan internet. "Lo sekalinya lahir jadi orang kaya dan pintar, kenapa enggka dilengkapi dengat sipat yang ramah dan tak menyusahkan," umpat Zeline di dalam hatinya.

"Gua enggak yakin mampu naklukukin es batu ini," ucapnya lagi, namun mata dan tangangnya bergerak lincah mencari trik yang simaksud. Masalahnya dengan wanita lain bosnya begitu ramah dan gatel tp dengan pegawai kantornya ia sedikit dingin dan cuek.

"Gua sadar untuk menjadi seorang karyawan memang tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi atasannya saat bekerja di sebuah perusahaan. Agar bertahan dan sukses dalam bekerja, Anda pun diharuskan menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan dan atasan, lalu pertanyaannya apa gua bisa?" Batinnya berkata.

"Nah ini dia yang gua cari," mata Zeline berbinar ketika menemukan solusi untuk menaklukan si gunung es.

Sama halnya seperti pasangan hidup, karyawan dan atasan diharuskan punya sinergi yang sama, bedanya urusan pekerjaan diharuskan menggunakan lebih banyak pikiran dan logika—dan meminimalisasi emosi.

Hubungan Anda dan atasan menjadi begitu penting untuk menciptakan sinergi yang baik demi kesuksesan perusahaan. Nah, karakter atasan yang bermacam-macam menjadi tantangan Anda agar bisa survive bekerja.

Ketika Anda bisa menghadapi dan bekerja sama dengannya, pekerjaan akan mudah digenggam, motivasi terus meningkat, dan Anda pun lebih loyal pada perusahaan.

"Sudah gua lakukan semua itu namun hasilnya telur angsa," ucap Zeline seolah tulisan di depannya bisa mendengar yang diucapkannya. "Lanjuuuut mbah," Zeline udah seperti orang yang kurang waras.

Saatnya mencuri ilmu bagaimana menghadapi berbagai macam karakter atasan atau pemimpin perusahaan di bawah ini.

Atasan tipe ini bukan tanpa kelemahan lho, Glitzy. Intinya, jangan menyalahgunakan sikap baik dan hangat atasan. Tetaplah bekerja sesuai dengan job decription Anda, secara profesional, dan penuh tanggung jawab.

Anda boleh mengutarakan pendapat dan masukan, tapi fokuslah pada kebaikan dan kemajuan perusahaan—bukan kepentingan Anda dan tim semata.  

Tunjukkan pula sikap sopan santun yang baik meskipun atasan tidak memberikan jarak kepada anak buahnya. Hindari sikap terlalu sok akbrab dan mencampuri urusan pribadinya. Ya, bagaimana pun dia tetap atasan Anda, kan?

"Mbah boro-boro gua manfaatin sifat baiknya, dia kagak ada baik-baiknya," lagi-lagi Zeline seolah orang di depannya padahal hanya tulisan. "Untung sepi, jadi lumayan bisa nutupi stres gua," Zeline tertawa geli dengan tingkahnya.

"Atas Arogan," nah ini dia juga nih pokonya diborong semua sama die," Zeline membatin dan mulai membaca.

Tak ada salahnya mencari tahu apa yang digemari atasan tipe arogan. Ketika berdiskusi bukalah topik pembicaraan yang memilki relevansi dengan kegemarannya tersebut. Itu akan memudahkan Anda berkomunikasi kepadanya.

Lakukan semua tugas yang diberikan dengan baik untuk menghindari konflik dengannya. Hindari melakukan kesalahan terlalu sering, kalau Anda tidak ingin menjadi sasaran empuk omelan atau kritik pedasnya. 

Sebaliknya, saat Anda mendapat kritikan atau penolakan akan ide yang diajukan, tak perlu langsung sakit hati. Jika Anda bisa mencari celah dan memenangkan hatinya—dengan cara positif—tipe atasan seperti ini justru tak segan menaruh kepercayaan yang besar kepada Anda.  

Tipe atasan seperti ini biasanya menunjukkan kalau ia selalu benar dan tak terbantahkan. Jika Anda pemain baru di perusahaan, sebaiknya ikuti aturan main yang ada. Lakukan semua perintahnya, sambil cermati adakah ilmu pengembangan karier yang bisa Anda ambil selama bekerja di sana.  

Jangan menunda pekerjaan Anda, selesaikan semua tepat waktu sebelum atasan memberikan Anda tugas lainnya. Tak perlu pula terus-terusan mengeluh saat Anda merasa atasan sudah bertingkah berlebihan. Daripada menciptakan gosip dan lingkungan yang tak sehat, sebaiknya Anda mencari pekerjaan baru saja. 

"Loh-loh kenapa ini jadi nyuduti gua, ngajak ribut lo mbah," Zeline menyingsingkan lengan bajunya seolah menantang tulisan yang ada di layar komputernya.

Sebenarnya tidak ada standarisasi khusus yang menuliskan bagaimana seharusnya menjadi atasan

pemimpin perusahaan atau bos

yang sempurna itu. Sekalipun seorang atasan sudah lulus mengikuti training leadership, toh pada akhirnya seorang atasan hanyalah manusia biasa yang juga memiliki kelemahan.    Memberikan julukan “atasan ideal” melibatkan sisi objektif dan subjektif—tergantung bagaimana cara kerja dan sifat dari anak buah itu sendiri. Atasan yang tepat waktu tentu tidak akan bisa bekerja dengan karyawan yang lambat dan sering telat atau atasan yang superdetail tidak akan cocok bekerja dengan karyawan tidak teliti dan teledor.

Sebagai anak buah, mau tak mau kita dihadapkan pada posisi yang harus lebih dulu menyesuaikan diri dengan atasan. Setelah itu

biasanya

predikat “atasan ideal” bisa Anda berikan ketika cara bekerja atasan dirasa cocok dengan kita—alias bisa ‘klik’. 

Nah, agar kinerja Anda tetap nyaman, produktif, dan meningkat, tak ada salahnya mengenal lebih dalam sifat, karakter, dan cara kerja atasan Anda. Kira-kira karakter mana yang dimiliki oleh atasan Anda saat ini? 

Tipikal atasan ini seperti susah ‘tersentuh’. Jarak antara atasan dan bawahan begitu jelas. Ia enggan berkomunikasi dengan bawahan di level junior—kecuali benar-benar penting. Jangankan memberikan ide, tingkah lakunya saat rapat saja sudah membuat anak buah tegang duluan.

Positifnya: Bawahan menjadi tunduk kepada atasan khususnya untuk karyawan yang kurang bertanggung jawab. Anda pun dituntut well-prepared menyelesaikan pekerjaan dan tugas. 

Negatifnnya: Atasan tipe ini biasanya enggan menerima masukan, kritik, dan saran—lebih karena gengsi. Di satu sisi kreativitas Anda pun terbatas dan terasa sulit berkomunikasi ketika menemukan masalah.    

Tipe atasan ini cenderung lebih mengutamakan hasil kerja

juga keuntungan

dan mengabaikan proses kerja. Karena itu, saat bekerja atasan tipe ini dirasa terlalu menuntut bawahannya.

Semakin menyebalkan saat tugas yang diberikan tidak sesuai job desc Anda—atau terkesan suka-suka dia saja. Atasan yang mendadak mendapatkan posisi tanpa memiliki jam terbang tinggi juga berpotensi berada di tipe ini.