panas!

Tubuhnya panas seperti terbakar api!

Rosaline menggigit bibirnya dengan keras, di dalam hatinya muncul lautan badai. 

Bukankah dia sudah mati! Mengapa masih bisa mengalami penyiksaan api penyucian ini!

Tapi tak lama kemudian dia menemukan... Panas yang membara ini berasal dari dalam tubuhnya, dimulai dari perutnya dan menjalar hingga ke otaknya, di mana dia merasa hampir pingsan.

Rosaline berusaha keras untuk melihat pemandangan disekitarnya dengan jelas, tetapi penglihatannya kabur, hanya bisa mendengar suara seorang pria yang marah: "Ke mana dia pergi?! Segera temukan dia untukku!"

...... Itu suara Daniel!

Rosaline tiba-tiba sedikit tersadar. Daniel! Pria yang tidak akan pernah dia lupakan bahkan ketika dia meninggal nanti!

Di dalam cermin memancarkan wajah gadis yang memerah, matanya berkabut, penampilannya masih muda, tetapi dia sudah terlihat menawan, seperti peri yang berjalan di malam hari.

Rosaline terpaku menatap wajah itu.

Wajah itu terlihat seperti dia saat berusia delapan belas tahun.

Apa yang sedang terjadi?! Mengapa semua ini sangat familiar?!

Ini jelas-jelas adalah adegan saat dia diundang ke pesta yang diadakan oleh Daniel ketika dia berusia delapan belas tahun.

Pada saat itu, dia sangat naif dan lugu, meminum jus yang telah ditambahkan sesuatu oleh Daniel, dan ketika terbangun lagi, telah "diperkosa di tempat tidur", Daniel dengan tulus berkata kepada orang tuanya akan bertanggung jawab untuknya, karena mepertimbangkan reputasinya, keluarga hanya bisa membiarkan dia dan Daniel bertunangan, ini adalah awal dari mimpi buruk Rosaline seumur hidup.

Daniel! Daniel!

Rosaline terpikirkan untuk melempar pematik untuk membakar dia sampai mati,  dan tidak sabar untuk menguliti pria ini. 

Kembali ke malam ini... Dia tidak boleh membiarkan pria itu menemukannya! Tidak boleh!

Rosaline menggertakkan giginya, membuka pintu kamar mandi, dan terhuyung-huyung ke lantai bawah, tetapi dengan segera, dia mendengar suara yang akrab: "Rosa? Dimana kamu?"

Punggung Rosaline terasa dingin, dia bergegas bersembunyi di balik pohon palem yang ada di taman, sambil berkeringat gugup di sekujur tubuhnya. Untungnya mereka tidak menemukannya, menunggu suara orang-orang menjauh, Rosaline bernafas lega. Ketika dia keluar dari balik pohon, siapa sangka ketika ia muncul, langsung terlihat wajah pria yang nampak sedikit aneh di malam hari : "Rosa, ternyata kamu ada di sini, apa yang menyenangkan di sini? Ikutlah denganku."

Pupil mata Rosaline membesar, menjerit, dia berbalik dan berlari ke atas, Daniel mengikutinya tidak jauh, seolah-olah sedang melihat hewan yang sekarat, "Rosa, untuk apa kamu belari? Tidak ada seorang pun di lantai paling atas. "

Rosaline tidak menjawab, berlari dengan putus asa, dan berjalan sempoyongan menaiki anak tangga, Daniel terlihat seperti hantu, dengan lembut berkata di belakangnya: "Rosa, kamu mabuk, biarkan aku membawa kamu kembali ke kamar untuk beristirahat ya?"

Akhirnya tiba di koridor, Rosaline melihat lantai atas yang sepi dan kosong, rasa putus asa tumbuh di dalam hatinya. 

Apa yang harus dilakukan?! Apa yang harus dilakukan?! Apakah masih akan berakhir sama seperti kehidupan sebelumnya?!

Tiba-tiba, dia berniat menemukan sebuah kamar secara acak dan belari menabrakkan diri untuk masuk ke dalam, berpikir kalaupun dia meninggal, dia tidak bisa membiarkan Daniel manusia sampah ini berhasil, siapa sangka pintu kamarnya tidak tertutup, Rosaline tiba-tiba menabrak dada seseorang.

Di luar terdengar suara Daniel: "Rosa, jangan sembunyi, cepat keluar, aku tidak akan menyakitimu."

Rosaline tiba-tiba merinding, berdiri berjinjit memeluk leher pria itu, bibirnya menempel di samping bibir pria itu, suaranya terisak: "... Kumohon padamu... Selamatkan aku! "