PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Wanita Bayaran

Wanita Bayaran

Penulis:Kia95

Tamat

Pengantar
Demi uang, Jesslyn rela menjual dirinya pada seorang CEO perusahaan besar bernama Leo Richard. Leo Richard yang menginginkan seorang anak, makanya dirinya rela membayar seorang wanita untuk melahirkan seorang penerus untuknya. Jika Jesslyn dapat melahirkan seorang anak untuk Leo, Jesslyn akan mendapatkan uang dari Leo, dan Jesslyn bisa keluar dari rumah pamannya yang selalu memperlakukan dirinya tidak baik. Semenjak orang tuanya meninggal dunia akibat kecelakaan, Jesslyn harus tinggal dengan keluarga pamannya yang tidak pernah memperlakukan dirinya secara manusiawi. Mereka selalu menyiksa Jesslyn baik fisik maupun psikis, jika Jesslyn tidak mau menurut pada apa yang mereka katakan dan inginkan. Bagaimana kisah Jesslyn bisa bertemu dengan Leo Richard? Bagaimana cara Jesslyn bisa keluar dari rumah pamannya? Ikuti kisahnya !!!
Buka▼
Bab

Di sebuah tempat yang private, seorang pria tampan dengan tubuh kekar dan tinggi dengan wajah dingin tampannya sedang duduk di temani sang asisten pribadinya yang juga tidak kalah tampan sedang berbicara dengan seorang gadis cantik yang masih polos.

"Berikan padanya.”

“Baik, tuan. Ini uang yang tuan saya janjikan pada anda,” ujar Demian sang asisten.

Demian memberikan tas berisi uang sebanyak 500 juta pada gadis cantik bernama Jesslyn. Jesslyn yang baru pertama kali melihat uang sebanyak itu hanya bisa menelan salivanya dan membulatkan matanya menatap uang yang ada di dalam tas hitam yang dibawa Demian.

“Uang ini hanya separuh dari perjanjian kita, jika anda bisa melahirkan seorang penerus untuk tuan saya. Anda akan mendapat setengahnya lagi.”

Leo yang tidak mengeluarkan suara sedikitpun hanya menatap Jesslyn dengan tatapan menghina wanita di depannya itu. Jesslyn yang tahu jika dirinya di tatap oleh Leo hanya berusaha tetap fokus pada pembicaraannya dengan asisten Demian.

Sebenarnya Leo tidak ingin melakukan hal ini, jika bukan karena desakan orang tuanya yang menginginkan seorang cucu dari Leo. Sebenarnya Leo merasa keberatan dengan ide mamanya tapi mau bagaimana lagi mamanya selalu mendesak dirinya dan memberikan ide-ide gila ini.

Setelah Jesslyn hamil dan melahirkan, maka dia akan mengirim Jesslyn jauh dari kehidupan dirinya dan calon anaknya nanti. Dia hanya butuh wanita itu untuk mengandung benihnya, Jesslyn hanya dijadikan sebagai alat. Alat untuk mencetak anak untuk keluarganya.

“Ini surat perjanjiannya, anda bisa membacanya satu persatu sebelum setuju,” ujar Demian memberikan surat perjanjiannya pada Jesslyn.

Jesslyn nampak serius membaca satu persatu lembar kertas yang dia pegang. Matanya terus menyisir deretan pasal yang ditulis oleh pria yang belum lama dia kenal.

Jika Jesslyn setuju, dirinya hanya tinggal tanda tangan di atas kertas itu, dan artinya Jesslyn tak bisa mundur lagi.

“Tenang saja, anda akan menikah dengan tuan saya hanya sementara selama anda hamil sampai anda melahirkan. Setelah itu anak itu lahir, maka anda bisa pergi jauh dari kehidupan tuan saya.”

Jesslyn sebenarnya merasa sangat deg-deg menghadapi masalah ini, tapi dirinya tidak punya pilihan lain. Jesslyn ingin keluar dari rumah pamannya, dan satu-satu caranya Jesslyn harus membayar biaya hidupnya selama tinggal bersama pamannya.

Pamannya yang sangat matre memberikan jumlah uang yang tidak dikit, dimana Jesslyn harus membayar sebanyak 500 juta pada pamannya. Makanya Jesslyn memilih jalan pintas, agar cepat selesai semua masalah hidupnya.

Jesslyn Mauvara yang masih berusia 20 tahun harus menikah dengan pria dingin di depannya yang sudah berusia 28 tahun. Leo akan menikahi Jesslyn untuk sementara waktu sampai Jesslyn melahirkan agar tidak ada omongan buruk tentang Leo.

Jika Jesslyn menandatangani surat itu sekarang, maka artinya dia akan segera menikah dengan pria yang berwajah dingin ini. Jesslyn baru tahu usia pria tersebut setelah membaca surat perjanjian yang ada di tangannya.

Usia Jesslyn terpaut lumayan jauh dari Leo sekitar 8 tahun, tapi pria ini masih terlihat muda dan tampan sekali seperti tidak sesuai dengan usianya.

Demi melepaskan diri dari keluarga pamannya, akhirnya Jesslyn menandatangani surat perjanjian itu yang sudah diberi materai.

“Ini, tuan,” ujar Jesslyn.

Jesslyn memberikan kembali surat perjanjian itu ke Demian yang sudah dirinya tanda tangani. Leo masih memperlihatkan raut wajah dinginnya, dengan acuh melihat Jesslyn memberi surat itu pada asistennya.

“Baik, nanti saya akan memberi salinannya pada anda,” ujar Demian menerima surat dari tangan Jesslyn.

“Lusa, baru akan mengadakan acara pernikahan yang dilakukan sederhana, jadi anda bisa mempersiapkan diri,” ujar Demian.

“Menikah? Lusa ? Mengapa buru-buru sekali?”

Gadis itu tidak pernah menyangka akan melakukan hal semacam ini dengan sebuah perjanjian pada pria asing di depannya.

“Karena tuan tidak ingin membuang waktunya. Apa anda mengerti Nona Jesslyn?” tanya Demian.

Jesslyn masih diam tak menjawab karena dirinya sibuk memikirkan kehidupannya ke depan, jika secepat itu melakukan pernikahan. Demian yang tahu jika Jesslyn melamun dan tidak fokus mencoba memanggil kembali.

“Nona Jesslyn.., nona apa anda mendengar saya?” panggil Demian.

“Ah.. iya, tuan,” jawab Jesslyn yang sadar dari lamunannya.

“Besok akan ada mobil yang menjemput anda, jadi persiapkan diri anda saja.”

“Baik, saya mengerti.”

“Dan tolong jangan panggil saya tuan, panggil asisten Demian atau panggil nama saja.”

“Ah.. iya, saya mengerti asisten Demian.”

Setelah selesai berbicara dengan asisten Demian, Jesslyn mencoba menatap manik mata Leo yang menatap dirinya dengan tatapan dingin dan membuat Jesslyn takut, Jesslyn lalu menundukkan kepala kembali, dan tidak berani menatap Leo lagi.

Selesai berbicara mereka berpisah, Leo dan Demian sudah berada di dalam mobil mereka. Leo masih tidak percaya dengan ide gila ini, dimana dirinya harus menikah dengan wanita bayaran.

Ini adalah ide tergila yang pernah dirinya lakukan, walaupun Leo lihat calon istrinya itu tidak buruk. Bahkan bisa dibilang sangat cantik secara natural, tapi tetap saja dia wanita bayaran yang dirinya bayar hanya untuk memiliki seorang anak.

****

Jesslyn yang sudah kembali ke rumah pamannya dengan membawa uang yang diberikan oleh Leo dan Demian untuk uang awal pernikahan.

“Dari mana saja kamu?” tanya Tante Jesslyn.

“Aku habis pulang kerja, tan. Memang tante tidak lihat!” jawab Jesslyn dengan malas.

“Beraninya kamu menyahutiku seperti itu, kamu pikir kamu siapa disini?”

“Iya, maafkan aku. Jesslyn hanya seorang pembantu di rumah ini.”

“Akhirnya sadar akan posisi kamu, maka dari itu jangan macam-macam di sini.”

“Iya, Jesslyn sadar, tan,” dia mencoba mengalah pada tantenya.

“Sekarang kamu bersihkan diri, dan siapkan makan malam untuk kami semua,” perintahnya pada Jesslyn.

“Iya, tan.”

Jesslyn berjalan masuk ke kamarnya yang terlihat seperti kamar pembantu. Ya, memang Jesslyn di taruh di kamar yang hanya dihuni untuk seorang pembantu.

Bisa dibilang Jesslyn seperti pembantu di keluarga pamannya, mereka memperlakukan Jesslyn layaknya seorang pembantu. Bahkan jika Jesslyn sekolah, dirinya harus menyiapkan sarapan dan membersihkan rumah pamannya.

Pulang sekolah Jesslyn harus bekerja sampingan untuk membiayai sekolahnya sendiri, karena pamannya tidak mau membiayai Jesslyn. Setelah pulang bekerja Jesslyn harus menyiapkan makan malam untuk keluarga pamannya, layaknya seorang pembantu.

Hingga dirinya hanya bisa bersekolah hingga SMA, karena Jesslyn tidak mampu membiayai kuliahnya. Walaupun bisa saja dirinya berkuliah dengan beasiswa, tapi sayangnya Jesslyn tidak meneruskannya dan lebih memilih bekerja.

Jesslyn berniat mencari uang lebih dulu, agar dirinya bisa terbebas dari keluarga pamannya yang sangat kejam pada dirinya. Jika nanti Jesslyn bisa keluar dari rumah pamannya barulah Jesslyn berniat melanjutkan pendidikannya.

****

Jesslyn yang baru selesai mandi, buru-buru keluar untuk menyiapkan makan malam untuk keluarga pamannya. Setelah selesai memasak dan menghidangkan makan di atas meja Jesslyn memanggil seluruh keluarga pamannya satu persatu.

Setelah semua orang keluar dari kamar mereka masing-masing yang terdiri dari paman dan bibi, juga satu anaknya bernama Tasya. Usia Tasya berusia sama seperti Jesslyn.

Tapi sikap Tasya pada Jesslyn sama saja seperti orang tuanya. Mereka semua memperlakukan Jesslyn layaknya pembantu bukan saudara. Setelah selesai semua orang makan malam, barulah Jesslyn membersihkan sisa bekas makan mereka.

Jesslyn mencuci semua piring bekas mereka makan, dan barulah Jesslyn bisa makan malam itu pun kalau ada sisa makanan dari mereka. Jika habis, Jesslyn harus berpuasa hingga besok. Makanya Jesslyn berusaha keluar dari rumah pamannya.