PopNovel

Baca Buku di PopNovel

OH  IMAMKU

OH IMAMKU

Penulis:P. Alw

Berlangsung

Pengantar
Kisah seorang wanita berlumuran dosa yang dinikahkan dengan pria sholeh. Surya menjodohkan anaknya dengan murid teladannya. Dimana muridnya itu terkenal akan kesholehannya. Berbeda dengan putrinya yang liar dan nakal. Ayaz terpaksa menerima perjodohan itu lantaran Surya memiliki banyak jasa terhadapnya. Lalu bagaimana rumah tangga mereka dengan karakter yang bertentangan itu?
Buka▼
Bab

THARA AZZAHRA

Suara hingar bingar musik memekakkan telinga. Tapi itu sudah keseharianku berada ditempat ini. Melepaskan penat dan juga tempat pelarian dikala stress melanda. Minuman beralkohol menjadi menu favoritku. Aku bahkan mampu menghabiskan satu botol namun tetap sadar. Aku adalah pemabuk yang handal.

Hari ini adalah hari spesial untukku. Hari dimana aku dilahirkan. Dan hal yang paling menyenangkan untuk merayakannya hanyalah disini. Bersama teman-temanku dan juga pacarku yang kini sedang memelukku dari belakang.

Namanya Viki Aryan. Cowok tajir melintir. Ganteng, dan yang pastinya hot.

"NIKMATI MALAM INI SEPUASNYA...!!" Aku berteriak kencang, sembari memegang sebotol wisky ditanganku. Suara sorak dan tepuk tangan dari teman-temanku membuatku semakin bersemangat. Aku berjoget dilantai dansa dengan gayaku yang pastinya sangat menggoda.

Pakaian sexy dengan body goals. Perfect! Begitulah yang sering orang-orang katakan tentang penampilanku. Dan aku yakin, hal itu juga yang membuat Viky tergila-gila padaku.

"Kau sangat liar malam ini, sayang." Viky berbisik dibelakang telingaku. Dan aku langsung berbalik merangkul lehernya agar tubuh kami lebih dekat. Aku tersenyum menggoda padanya.

"Dan kau menyukainya... "

Viky menyunggingkan senyuman nakalnya. Entah mengapa menurutku dia semakin tampan dengan senyuman itu.

Kami berpesta ria menghabiskan malam yang indah, tanpa memperdulikan apa yang akan terjadi besok. Karena bagiku, tidak ada hari esok untuk bersenang-senang.

****

AUTHOR POV

Ditempat lain. Seorang pria tengah menggulung kemejanya. Selepas seharian bekerja. Dia menyempatkan diri untuk mampir ke masjid. Mengambil air wudhu dan mengumandangkan Adzan seperti biasanya.

Suaranya merdu. Sangat merdu.

Hingga siapapun yang mendengarnya akan terkesima. Dan semakin bersemangat untuk datang kemasjid tersebut, dengan berbondong-bondong. Mencari tahu siapakah pemilik suara yang indah itu.

Sosok laki-laki tampan dan mapan. Mereka kagum. Namun tidak ada yang tahu bahwa laki-laki itu adalah seorang CEO. Dia kaya, namun kekayaannya tidak membuatnya silau akan dunia. Lulusan Al-Azhar. Namun memilih meneruskan perusahaan ayahnya yang telah lama wafat. Karena wasiat terakhir dari ayahnya.

Namanya Ayaz Mahendra.

Setelah mengumandangkan Adzan dengan begitu khusyuk. Dia juga menjadi imam disana. Lantunan ayat suci Al-Quran yang keluar dari mulutnya pun tidak kalah indah.

Setelah selesai sholat isya berjamaah. Ayaz meninggalkan masjid dan langsung kembali kerumahnya. Namun saat membuka pintu mobilnya. Sosok wanita berhijab panjang mendekatinya. Begitu manis dan anggun.

"Mas Ayaz!"

"Fatma, Kau masih disini? bukannya kamu bilang sedang haid? Aku pikir sudah pulang duluan."

"Fatma tadi emang mau pulang duluan. Tapi takut... Inikan udah malem. Boleh Fatma nebeng mobil Mas Ayaz lagi?" wanita itu tersenyum malu. Siapapun bisa melihat bahwa dia menyukai pria ini. Dengan alasan seperti itu, Ayaz tidak mungkin menolaknya.

"Baiklah. Ayo masuk."

Benar saja. Fatma bersorak senang dalam hatinya.

Mereka pulang bersama. Ayaz begitu pendiam. Dia hanya bicara seperlunya saja. Namun dia bukan termasuk pria dingin. Dia bisa ramah pada siapa saja. Apalagi orang-orang fakir dan yatim. Ayaz sangat senang menyantuni mereka.

Fatma sudah terbiasa dengan sikapnya. Karena memang sudah bertahun-tahun mengenal baik pria ini bahkan ibunya. Fatma pikir Ayaz adalah jodoh yang pas untuknya. Tapi sayangnya Ayaz menganggap biasa saja setiap perhatian dan sikap baik Fatma. Bagi Ayaz, Fatma hanyalah teman kecilnya. Namun tidak begitu dekat, hanya Fatma saja yang menyukainya dalam diam. Dan berharap Ayaz akan segera meminangnya.

"Em, Mas. Besok Fatma mau kembali ke Turky untuk sementara waktu. Masih ada banyak kerjaan yang harus diselesaikan disana. Bisa nggak, Fatma minta tolong dianterin sampe bandara," cicitnya.

"Kayaknya nggak bisa. Mantan Dosen saya sedang sakit. Besok saya ingin menjenguknya. Biar Mama saja yang anter kamu, ya?" ucap Ayaz dengan lembut. Dan hal itu membuat Fatma kecewa. Namun tetap tersenyum padanya.

"Yaudah kalo nggak bisa."

Mereka akhirnya sampai. Fatma segera turun dari mobil. Sebelum akhirnya masuk kedalam rumah neneknya. Kedua orang tuanya sudah tiada. Sebab itulah Fatma lebih bertumpu pada keluarga Ayaz. Beruntung ibunya Ayaz juga menyukai Fatma yang menurutnya adalah wanita sholeha.

****

THARA POV

Aku menguap lebar. Mataku rasanya sulit sekali terbuka. Kepalaku rasanya pusing gak karuan. Entah berapa banyak alkohol yang kuhabiskan. Intinya sekarang aku berakhir ditempat tidur seperti biasanya. Dan saat aku menoleh, Viky masih nyenyak dalam tidurnya dengan tubuh tengkurap.

Huh, aku ingat semalam kami menghabiskan malam panas seperti biasanya. Viky terkesan liar setiap kali diranjang. Namun sangat jarang memberiku kepuasan. Dia hanya memikirkan kepuasannya sendiri. Untung aku sayang sama nih orang. Kalo enggak, udah aku tinggalin.

"Sayang. Sayang, bangun!"

Nih orang kalau tidur emang kayak kebo. Susah bangunnya. Padahal badannya udah digoyang bahkan diguncang. Karena kesel, aku akhirnya teriak.

"SAYANG!!"

Viky langsung bangun dengan mata merahnya.

"Bisa gak kalo bangunin orang itu yang bener?!"

Huh, aku benci kalo lagi di situasi kayak gini. Cuma dibangunin begini aja udah marah.

"Aku udah bener tadi banguninnya. Kamu aja yang ngebo! Susah bangun."

Hal yang membuatku terkejut adalah...

Viky mendorong tubuhku sampe jatuh ke lantai. Dan rasanya tuh sakit banget. Bukan cuma fisik tapi juga hati!

Cowok kayak dia emang selalu gini. Tempramen dan bikin aku kadang jengah.

"Kamu bisa gak sih, gak usah kasar?! Kamu pikir aku gak sakit didorong kayak gitu!!"

"Salah sendiri bangunin orang seenaknya. Mamam tuh sakit!"

Jangankan merasa bersalah. Dengan santainya nih orang balik tidur. Dan inilah yang selalu terjadi pada kami setiap kali ketemu. Setelah seneng-seneng bareng dari pesta alkohol sampe sex. Setelahnya kita berantem kayak kucing sama anjing.

Cowok sialan emang!

Udah dapet enak. Boro-boro mau nganterin pulang.

Aku beranjak dari tempat tidurku. Lalu membersihkan diri dikamar mandi hotel. Terus pulang kerumah. Nggak guna lama-lama deket sama si cowok tempramen macam Viky. Entar juga kalo dia kangen paling dia sendiri yang nyariin.

Diperjalanan pulang aku udah nyiapin mental tentunya. Buat ngadepin papi dirumah. Jelas bakal kena amuk ini. Tapi yah, kalo nggak gitu ya bukan Thara namanya. Udah makanan sehari-hari dengerin si papi kotbah.

"Wah...

Ada tamu nih. Kayaknya kali ini aku bakal lolos dari kotbah papi." Aku bersorak senang dong. Papi gak mungkin marahin aku didepan tamunya.

Asikkkk

Baru aja satu langkah aku masuk kedalam rumah. Suara Papi udah menggelegar.

"Dari mana saja kamu?!"

Aku terjingkat kaget terus menatap papi yang pastinya udah melotot nih. Wah... Biasanya kalo ada tamu papi gak marah. Ini kok...

Eh tunggu dulu...

Itu cowok siapa ya?

Kok aku baru liat. Wih... ganteng banget. Body nya hot. Keliatan banget dari kemeja yang dia pakek, pasti Ada roti sobek di mana-mana. Dan hal yang bikin aku heran. Kok ada ya, cowok punya warna bibir seger gitu. Biarpun tebel biasanya item. Tapi dia...

Arrrggggg.....

Sayangnya aku gak suka sama kaca mata yang dia pakek. Kesannya agak kuno gitu. Tapi lain dari situ, aku sih yes!

"Thara, Papi bicara sama kamu!"

****

Lanjut?