PopNovel

Baca Buku di PopNovel

THE SEXY BABY SITTER

THE SEXY BABY SITTER

Penulis:Rhaniie

Berlangsung

Pengantar
"Sekarang, kamu tanda tangani disini!" titah Zou dengan menunjuk kertas bagian bawah. Maria menatapnya sekilas. Lalu, ia mengambil sebuah pulpen dan mencoretkan ke kertas tersebut, "Sudah." "Good, girl!" serunya menyeringai. Zou sangat senang sekali karena telah mendapatkan apa yang dia mau. Seorang Baby sitter muda dan sexy yang telah mencuri perhatiannya. Zou rela melakukan apa saja demi mendapatkannya.
Buka▼
Bab

I HATE YOU !!!

Maki Maria saat ia bangun dari tempat tidur sudah ada seseorang yang terus memencet bell Apartment-nya secara berulang-ulang.

Maria segera bangkit dari tempat tidur dengan wajah kusut dan rambut acak-acakan.

"Siapa, sih! Jam segini ganggu banget!" gerutu Maria sembari melangkahkan kaki-nya gontai.

Maria turun ke lantai bawah dengan separuh ingatan-nya belum terkumpul.

Cklekk ....

Maria langsung membuka pintu Apartemen dengan pelan.

"Hm...," gumam Maria seraya membuka pintu dengan lebar.

"Hai, Nona!" serunya saat sudah nampak wajah Maria dari balik pintu.

"Ada apa? Hari ini saya lagi libur!" kata Maria dengan nada sengit. Ia tidak memperdulikan apa yang akan orang ini bicarakan.

Yang jelas,

Maria hari ini mau istirahat.

"Tapi, Nona! Ini utusan dari atas ...," ucapannya langsung Maria potong.

"Potong gaji!, hari ini full time di rumah. Gak kerja!" tolak Maria nyolot.

"Bukan it ...,"

Maria menatap tajam ke arah orang yang baru ia lihat di depan-nya itu, "Saya udah bilang, kalo ini hari saya lagi libur," tegaskan Maria dengan mengepalkan tangan-nya seraya menghentakan kakinya kuat.

Brakkk ....

Maria langsung menutup pintu dengan sangat keras.

"Heran, Gue! Ngeyel banget, sih! 'Kan pengurus Bayi masih banyak, bukan cuman Gue aja," gerutu Maria sembari terus melangkahkan kakinya kembali ke lantai atas.

Tapi,

Baru saja Maria berada di tangga yang kedua, Maria harus menghentikan langkah kakinya.

Kring ....

Kring ....

Telpon rumahnya berdering secara berulang-ulang.

Hhhhhh ....

Maria mengeratkan gigi-nya kuat, tangannya mengepal, "Hari sialan! Gue benci hari ini!" dumel Maria mengutuk hari sekarang.

Ia berjalan cepat ke arah meja yang terdapat telpon rumah.

"Hallo!" angkat Maria dengan suara penuh kekesalan.

Terdengar suara dari balik telpon nyerocos terus menerus. Sampai Maria tidak dikasih celah untuk bicara.

"Hm ...," jawab Maria hanya bisa berdehem saja.

"......"

"Kasih ke Joly aja, Bu. Hari ini Maria lagi flu. Jadi gak bisa untuk bekerja. Maria takut anak yang akan Maria asuh tertular!" alasannya.

Hacuw ….

Hacuw ....

Ha-ha-hacuw ....

Maria berpura-pura bersin secara berulang-ulang dengan diarahkan ke telepon yang ia genggam.

"......." Terdengar jawaban panjang lebar dari balik sana.

"Makasih, Bubucan Anez! Maria akan istirahat lagi, ya!" ucap Maria lemah gemulai.

Setelahnya, telpon langsung Maria matiin secara sepihak. Ia tersenyum senang saat atasan-nya membiarkan Maria untuk libur dan beristirahat total.

Maria berlari kecil ke arah tangga bermaksud untuk kembali ke kamar kesayangan-nya.

Aahhhh ....

Maria berteriak kesal, sebal, greget, juga frustasi pada siapapun orang yang datang ke Apartemen-nya.

"Siapa lagi, sihhhhhhh!" rutuk Maria sambil mendudukan bokongnya di atas tangga terakhir.

"Gak bisa kah aku tenang dalam sehariiii saja. Aku hanya ingin istirahat, gak lebih," gerutunya sambil menundukan kepalanya lesu.

Ia menghela nafas pelan dan turun kembali ke lantai bawah.

Cklek ....

"Apa lagi, siiihh?" tanya Maria pada orang yang sama dengan yang pertama kali datang, "Bisakah kau tak mengganggu hari liburku? Aku lelah Pak! Aku gak bisa bekerja dengan kondisi kayak gini," keluh Maria dengan wajah di lemes-lemesin.

"Bolehkah aku masuk terlebih dahulu?" tanyanya sopan.

Maria menatap lama orang yang ada di hadapan-nya.

"But?" Maria merasa heran dengan orang ini. Panjang lebar ia berakting. Tapi, apa?

Hah!

Bukannya menjawab, orang itu langsung masuk gitu aja tanpa menunggu Maria mempersilahkan.

"Hei! Yang sopan, dong!" teriak Maria.

"Maaf, Nona! Aku hanya ingin numpang duduk saja," jelasnya santai sembari mengedarkan pandangannya.

Ck …, ck …, ck ....

Maria berkaca pinggang dan berdecak tidak percaya pada orang ini.

"Kenapa kau gak pulang saja?" tanya Maria heran.

"Aku nungguin Nona terlebih dahulu untuk ikut bersamaku, baru aku akan pulang," jawabnya santuy sekali.

Astaga ....

Maria menarik napas dalam-dalam dan membuangnya pelan.

"Kau tuli apa budeg, sih! Saya sudah bilang, saya gak bisa," tegaskan Maria lagi.

"Tapi, Nona! Ini suruhan at ...,"

"Apa? Atasan, dia udah ngijinin saya buat istirahat," potong Maria langsung.

"Bu-bukan itu No ...,"

"Apa lagi, sih! Joly yang gantiin saya, Tuan!" jelas Maria tetap menolak.

"Tapi, tapi ...,"

"Tapi apa lagi. Sana! Cepetan pulang! Saya mau istirahat!" usir Maria menarik tangan orang itu.

Maria mendorong pelan punggung orang itu sampai ia berhasil keluar.

"Ngebet banget," gumam Maria sambil menutup kembali pintunya.

Akhirnya, Maria tidak jadi untuk tidur kembali, rasa kantuknya hilang, sirna ditelan kekesalannya.

Maria langsung duduk di kursi ruang tamu dengan wajah lusuh.

"Astaga, cobaan hari ini begitu banyak menguras emosi," gumam Maria sembari menyandarkan kepalanya di sandaran kursi.

Kring ....

Kring ....

Kring ....

Ya ellah!

Maria menatap sinis ke arah ponsel yang berdering nyaring. Ia tidak ingin sama sekali untuk menyentuh apalagi mengangkat panggilan yang masuk tersebut. Maria biarkan begitu saja, meski tuh ponsel terus berdering secara berulang-ulang.

Maria langsung bangkit dan pergi ke lantai atas untuk Mandi.

Berselang beberapa menit, Maria keluar dengan kimono membalut tubuhnya yang sexy. Serta handuk kecil melilit di kepalanya membungkus rambutnya yang basah.

Maria berjalan ke walk in closet untuk berpakaian.

"Maria …, Maria …, Maria …, maria … kenapa kau begitu cantik dan sexy!"

Ia bernyanyi memuji dirinya sendiri di depan cermin ruang ganti miliknya.

Maria memperhatikan penampilannya dari balik cermin untuk hari ini.

"Sudah Maria. Kamu sudah sangat cantik. Hihi ...," katanya lagi sambil terkikik geli.

"Hah, sekarang waktunya shopping gaess ...," ucap Maria sambil menyambar tas pink kecil, lalu ia sampirkan ke bahu.

Maria berjalan ceria dengan senyum tak hilang dari wajahnya.

Maria turun ke lantai bawah.

Ia terlebih dahulu berjalan ke ruang tamu untuk mengambil ponselnya.

Setelah itu, Maria kembali melangkahkan kakinya ke pintu utama.

Cklek,

Hahhhhhhh ....

Maria menghirup udara segar di pagi hari dengan sangat dalam.

"Ye ..., akhirnya bisa jalan-jalan. yeyeyeye ...," teriak Maria kegirangan.

Ia segera mengunci Apartemennya dengan sangat apik. Setelah itu, Maria kembali berjalan menuju jalan besar di depan.

"Maria!" panggil seseorang dari seberang jalan.

Maria melirik sana-sini mencari seseorang yang memanggilnya barusan.

"Aku disini!" teriaknya lagi sambil melambaikan tangan.

Maria menatap lekat pria yang melambaikan tangan kepadanya.

"Hm ...," Maria berpikir keras, "Apa aku mengenalnya?" pikir Maria bingung.

.

.

.

.

.

Sebelum dilanjut, boleh dong follow akunnya. Tinggalkan komen semangatnya.

Makasih