I spend my weekends tryna get you off
My mind again, but I can't make it stop
I'm tryna pretend I'm good, but you can tell
good but you can tell
Gavin terbangun ketika dering suara hpnya terdengar cukup lama sehingga ia merasa terusik dengan suaranya.Lantas dengan malas ia mengambil hp dari nakas mejanya.
"Haloo.." suara serak khas orang bangun tidur menyapa orang di sebrang telepon nya.
"Kamu dimana by?Baru bangun tidur?"
"Iyaa nih,ada apa hmm?" jawab Gavin dengan mata masih tertutup
"Bisa ketemu? ada yang mau aku omongin sama kamu"
"Boleh,ketemu di starbucks deket kampus aja ya?"
"Okee.Aku tunggu "
"Iyaa by, See you later" jawab Gavin
Dia langsung menutup teleponnya dan bangun bergegas untuk mandi.Setelah hampir 20 menit ia bersiap siap,Gavin mengeluarkan motornya dan bergegas ke tempat yang ia tuju
Sesampai nya di Starbucks,Gavin menggerakan pandangan nya ke seluruh ruangan untuk menemukan seseorang yang sedang menunggunya hingga ia melihat Nathan.Gavin seketika tersenyum melihat pacarnya tampak menggemaskan seperti biasanya lalu ia menghampiri Nathan yang sedang memainkan ponsel miliknya.
"Hai by, udah lama nunggu?" seru Gavin sembari duduk dihadapan Nathan
Nathan yang melihat Gavin, segera mengalihkan pandangan ke arah sang empu nya dan dia memasang senyum manis seperti biasanya.
"Enggak kok, aku juga baru nyampe sih" lanjut Nathan
"Ohh yaudah, mau pesen minum dulu?" jawab Gavin
"Boleh deh" seru Nathan
Gavin pun memanggil waiters untuk memesan minuman mereka.Setelah waiters menulis apa yang dipesan Gavin ia pun meninggalkan meja Gavin dan Nathan.
"Gimana acaranya by?" tanya Gavin sambil menatap penuh rindu mahluk di depannya.Pasal nya mereka baru ketemu setelah Nathan liburan ke Korea bersama keluarganya untuk menghadiri pernikahan sang paman.
"Biasa aja sih,gak begitu seru yaa karena pernikahan nya cuman dihadiri keluarga terdekat aja" jawab Nathan dengan mempoutkan bibir nya.
"Yaa wajar dong kalo dihadirin keluarga doang,emang kamu mau gimana acaranya?" Nathan terkekeh mendengar cerita dari sang pacar
"Aku sih berharap BTS hadir disana" diikuti tawa renyah dari Nathan
Gavin yang mendengar itu lantas menyentil dahi Nathan "Ayo bangun,ini udah siang jangan mimpi mulu"
"Arghh...sakit tau.Lagian kan aku cuman jawab pertanyaan kamu gak ngarep lebih yaa walaupun mereka datang aku pasti dengan senang hati menyambut mereka" jawab Nathan cemberut sambil mengusap dahi nya yang disentil oleh Gavin
"Maaf hhe,iyaa deh terserah kamu by" seru Nathan sambil mengelus rambut hitam kelam milik Nathan
Setelah keributan kecil itu,waiters datang membawa pesanan mereka lalu kembali ke belakang.
Melihat cappuccino cream miliknya,Nathan langsung meminumnya.
"Ohh iyaa,kamu mau ngomong apa by?" tanya Gavin sambil meminum minumannya
Mendengar pertanyaan Gavin,sontak Nathan mengingat apa yang ia mau bicarakan dengan Gavin.Mengingat tujuannya membuat ia dilanda rasa gugup
"A-ah ituu emm aku mau bicara serius tentang hubungan kita" seru Nathan menundukan kepala sambil memainkan jari kelingking nya.
Gavin yang mendengar itu lalu mengalihkan atensi sepenuhnya pada mahluk didepan nya.Ia bisa melihat bahwa Nathan ragu dengan apa yang ia bicarakan
"Memangnya ada apa dengan hubungan kita?" tanya Gavin dengan serius
Nathan semakin gugup mendengar pertanyaan Gavin.Lalu ia memberanikan diri untuk menatap pacarnya itu dengan serius
"Aku mau kita putus" jawab Nathan dengan yakin tanpa keraguan lagi
Mendengar apa yang diucapkan Nathan,Gavin terkejut.Dia tidak pernah menyangka sosok yang dihadapan nya mengatakan hal yang sakral tentang hubungan mereka.
"Putus?Kamu serius?Jangan becanda" Gavin berharap ia salah dengar atau bermimpi.Sayangnya apa yang ia alamin bukan sekedar mimpi belaka
"Aku serius.Aku mau hubungan kita sampe disini" seru Nathan
Gavin yang mendengar itu lantas terkekeh sambil menunduk.Lalu dia berkata "Tapi kenapa?Apa aku berbuat salah atau sesuatu yang menyakiti kamu by?" Gavin menatap Nathan sendu.Ia masih tidak percaya apa yang dikatakan oleh pacarnya itu
"Kamu tidak melakukan kesalahan apa pun.Alasan kenapa aku minta berhenti karena aku akan melanjutkan pendidikan aku ke Amerika.Aku harap kamu ngerti." jawab Nathan
Gavin yang mendengar itu hanya tersenyum kecut,bagaimana pun itu keputusan Nathan ia tidak mau memaksakan kehendak ego nya sendiri untuk tetap mempertahankan hubungan mereka.
"Baiklah kalau itu mau kamu.Aku gak bisa ngelarang impian kamu disana.Baik baik di Amerika jaga kesehatan jangan sering begadang lagi" tutur Gavin.
Nathan tersenyum simpul mendengar nasihat dari Gavin.
"Makasih,Vin.Kamu juga jaga kesehatan disini.Aku berangkat ke US seminggu lagi.Aku harap kamu datang ke Bandara" seru Nathan
"Ahh iyaa.Aku usahain datang hhe" terdengar tawa yang dipaksakan oleh Gavin.Ia masih tidak percaya Nathan nya pergi dari hidup nya ahh bahkan ia harus mengkoreksi kata Nathan "nya" yang sekarang bukan miliknya lagi.Ia tertawa miris dalam hati.
Setelah bicara untuk waktu yang lama,dering ponsel milik Nathan mengintrupsi percakapan mereka.Nathan pun mengangkat panggilan dari bunda nya tersebut,setelah berbicara di telepon Nathan menatap Gavin dengan tatapan merasa bersalah
"Ahh bunda menyuruh aku pulang.Sebaiknya aku pulang duluan,gpp kan vin?" tanya Nathan
"Gpp lah.Yaudah hati hati dijalan ya" ucap Gavin
Setelah kepergian Nathan,Gavin memutuskan untuk pergi ke tempat nongkrong teman teman nya.Ia merasa harus melampiaskan hal ini pada kebiasaan nya dulu sebelum bertemu Nathan.
***********
"Wihh ada apa nih gerangan seorang Gavin Pradipta datang ke tempat tongkrongan" seru Satria heboh setelah melihat Gavin masuk ke bar yang biasa mereka nongkrong
Sontak Raja dan Dean menengok ke arah pandangan Satria.Mereka sempat merasa terkejut melihat Gavin datang ke tempat ini.Semenjak Gavin berpacaran dengan Nathan,mereka tahu bahwa Gavin tidak pernah menginjakkan kakinya ke bar ini karena Nathan melarangnya.
"Tumben vin lo datang kesini,ada masalah sama kalian" tanya Raja
Gavin mengerti apa yang ditanyakan sahabat nya itu,tapi ia malas untuk membahasnya apalagi di tempat yang kurang tepat menurutnya.
"Gue butuh minuman" jawab Gavin.Raja yang mendengar ucapan Gavin langsung mengerti apa yang dialami sahabat nya itu
Setelah meminum minuman beralkohol itu cukup lama dengan ocehan Satria tentang cewe baru nya,Gavin mulai merasa mabuk cukup berat dilihat dari pandangan nya.
"Ehh bro,gue punya tantangan nih yang menang gue traktir satu bulan penuh" ucap Dean tiba tiba.Satria yang mendengarnya bersorak dengan lantang
"Tantangan nya apa nih?" tanya Satria dengan percaya diri sambil membusungkan dadanya.
"Eitsss...ini tantangan khusus buat sohib kita yang baru gabung kesini lagi" jawab Dean sambil menatap Gavin tersenyum licik.
Melihat sahabat nya memberi tantangan,mau tidak mau ia harus menerima nya.Gavin tidak mau reputasinya hancur di depan teman teman nya."Apa tantangan nya?" jawab Gavin dengan percaya diri.
Dean yang mendengar sahabat nya menerima tantangan darinya,ia menyeringai puas.
"Lo liat cewe yang di depan?yang pake baju merah.Gue tantang lo sentuh dia,kalo perlu ajak dia tidur" ucap Dean dengan yakin
Raja dan Satria mendengar itu langsung tertawa,mereka merasa ide Dean benar benar konyol.Mereka semua tahu,bahwa seorang Gavin adalah Gay.Dia suka yang berbatang bukan nya berlubang.
A/N:Sorry bahasanya agak ambigu T_T
Gavin yang merasa diremehkan oleh teman teman nya merasa kesal.Lalu dengan lantang dia menjawab "Okee gue terima tantangan nya.Dengan syarat taruhannya ditambah 1 bulan lagi.Gimana?" dengan senyum licik nya
Semua yang ada disitu langsung merasa terkejut apa yang dikatakan Gavin.Pasalnya mereka baru pertama kali melihat seorang Gavin mendekati wanita apalagi mendengar Gavin harus meniduri wanita tersebut.
"Okee gue terima asalkan lo harus nidurin cewe itu!" jawab Dean.Semuanya bersorak ketika Gavin melancarkan aksinya mendekati cewe yang mereka bicarakan
"Hai sweetie" goda Gavin ke gadis yang berada di hadapan nya.Merasa ada yang memanggil,Alisa menoleh kebelakang dan mendapati seorang cowo yang menurutnya tampan.
"Hi juga" jawab Alisa dengan senyum manisnya.Setelah berkenalan hingga berbicara hal random mereka berdua mulai mabuk cukup parah.
Entah keberanian darimana,Gavin mencondongkan badannya ke arah Alisa dengan agresif ia menyatukan lidah mereka berdua.Merasa tidak ada perlawanan dari cewe itu,Gavin kembali melakukan adegan yang lebih panas.
Dari jauh Raja,Dean dan Satria menatap Gavin dengan takjub.Pasalnya Gavin dengan mudah menaklukan wanita apalagi seorang Gavin tidak pernah memiliki pengalaman dengan seorang wanita