PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Romansa Putih Abu Abu

Romansa Putih Abu Abu

Penulis:Pelangi_miminok

Berlangsung

Pengantar
Maricel Setyawan biasa dipanggil Icel, gadis pendiam yang mempunyai sahabat siswi idola, dia yang selama ini hanya menjadi bayang-bayang Sean sahabatnya. Persahabatan mereka mulai hancur saat Nicho cowok bintang sekolah yang dipuja seantero sekolah mulai mendekati Icel. Mampukah Icel dan Sean mempertahankan persahabatan mereka? Ataukah persahabatan mereka akan hancur karena Nicho?
Buka▼
Bab

Icel..!!!! panggil seorang cewek dengan seragam cheerleadersnya. Kamu mau kemana? Tanya Sean cewek cantik yang setengah berlari menghampirinya.

“Aku mau ke perpustakaan cari bahan buat persiapan olimpiade Fisika bulan depan” jawab Icel

“Ikut aku saja yuk ke lapangan, nonton pertandingan basket lebih seruu kaliii ketimbang melototin buku melulu di perpustakaan, kamu thu ya nggak belajar saja sudah encer otaknya, jangan keseringan belajar dong, nongkrong dong sekali sekali, yukk ikut akuu” seret Sean menarik narik pergelangan tangan Icel.

“Males ah paling cuma teriak teriak doang” elaknya lagi

“Ih ini anak susah banget ya di bilangi, cuci mata lah Cel sekali sekali lihat cowok keren pada main basket kan sekolah kita mau ikut kejuaraan basket sekota Semarang, kasih semangat dong ke mereka kan kalau mereka menang kita ikut bangga”

“Itu kan tugas kamu sebagai kepala Cheers” sanggahnya

“Aduh gimana caranya ya biar kamu itu mau buka mata buat lihat sekeliling bukan buka mata cuma buat baca buku, ayolah cel sekali saja, nanti aku tunjukin cowok cowok keren sekolah kita ini” Sean terus membujuk sahabatnya.

“Oke oke sekali saja” akhirnya Icel mengalah dan memilih mengikuti Sean ke lapangan.

Sean cewek cantik berperawakan tinggi semampai, kulit putih mata sipit dengan rambut lurus berwarna coklat adalah seorang kepala Cheers sekolah SMU Cahaya Negeri di kota Semarang. Sementara Icel justru bertolak belakang, gadis manis kulit sawo matang, mata bulat dengan rambutnya yang hitam lurus melewati pundaknya. Seorang cewek tomboy karena dia lebih suka naik sepeda keliling kompleks perumahan daripada jalan jalan ke mall, meski begitu dua anak manusia ini bersahabat dekat. Mereka tidak perduli dengan banyaknya perbedaan diantara mereka, bagi mereka yang terpenting adalah mereka tulus dalam bersahabat.

Sean anak seorang pengusaha di kota Semarang yang setiap hari ke sekolah diantar jemput mobil mewah, sementara Icel anak seorang pegawai biasa, sang bunda bekerja di yayasan yang sama tempat dia sekolah sehingga dia mendapatkan keringanan biaya sekolah. Setiap hari dia berangkat sekolah bersama dengan bundanya yang berangkat kerja dan setiap pulang sekolah naik bus ke rumahnya.

Persahabatan keduanya berawal sejak mereka duduk di kelas X, saat itu MOS hari pertama, Sean lupa membawa tugas MOS nya yaitu buah pisang ambon yang panjangnya harus 7cm, untunglah saat itu Icel membawa 2 pisang ambon. Bunda nya selalu meminta dia membawa lebih, siapa tahu nanti ada yang memerlukannya dan ternyata benar, Sean sudah ketakutan saat menyadari kelalaliannya tidak membawa tugas MOS nya. Icel yang saat itu duduk di samping Sean

mereka duduk di aula dengan lesehan

melihat muka cemas Sean yang berkali kali mengaduk aduk isi tasnya membuat Icel sadar bahwa Sean tidak membawa tugas MOS nya. Icel lalu mengulurkan 1 buah pisang ambonnya ke Sean, Sean langsung mengangkat wajahnya untuk melihat penyelamatnya pagi itu. Sejak itulah mereka bersahabat walaupun terlihat jelas perbedaan diantara mereka tapi itu tidak membuat persahabatan mereka goyah. 2 tahun berturut turut mereka selalu 1 kelas. Hanya di kelas XII mereka berpisah.

Lapangan cukup ramai, maklum sudah jam pulang sekolah, jadi lumayan banyak yang nonton pertandingan basket ini. Sebenarnya ini latihan basket bagi team inti sekolah yang akan mengikut kejuaaran tingkat kota. Latihannya sendiri belum di mulai karena team belum lengkap. Para pemain masih melakukan pemanasan di pinggir lapangan, ada juga yang masih ngobrol dengan teman-teman se team di bangku penonton.

“Eh ada Sean, sini duduk samping aku aja” ucap Bagas ketua Paskibra sekolah saat melihat kehadiran Sean di situ.

“Sama aku saja Sean, sini deh duduk samping koko ganteng nan imut ini” celetuk William

“Sean sini aak pangku saja biar enak duduknya empuk empuk gitu” timpal Dodok anak yang paling gendut di kelas

“Apain sih kalian bawel banget, Sean cuma mau duduk sama Nicho ya kan Sean?” Tanya Dicky sambil nyolek Nicho yang sedang mainin bola basket di tanganya. Nicho menoles dan tersenyum sekilas saat melihat Sean dan Icel.. tanpa sengaja matanya bertatapan dengan mata bulat Icel, Icel yang menyadari langsung mengalihkan pandangannya kea rah lain, sementara Nicho kembali memainkan bola di tanganya.

“Sudah sudah ribut banget sih kalian ini, aku cuma mau duduk sama sahabatku yang manis ini yuk Cel” ajak Sean ke Icel menuju bangku penonton.

Selalu begitu setiap kali Icel berjalan bersama Sean, sebenarnya dia risih karena cowok cowok sekolah ini selalu berebut perhatian dari Sean, ya secara Sean adalah idola sekolah ini. Siapapun tahu siapa Sean dan keluarganya sehingga tidak heran kalau Sean jadi pusat perhatian di sekolah ini. Icel seringkali menolak menemani Sean karena dia merasa rendah diri, ya bagaimanapun Icel tahu diri siapa dirinya dan siapa Sean, rasanya dia hanya menjadi bayang bayang Sean saja walaupun Icel juga istimewa karena beberapa kali mewakili sekolah mengikuti olimpiade dan selalu membawa pulang piala tapi tetap saja Icel selalu merasa canggung saat harus menemani Sean ke keramaian sekolah seperti ini.

Pertandingan basket sudah dimulai, semua mata memandang ke arah lapangan, tampak Nicho dengan leluasa memainkan bola di tanganya, tak butuh waktu lama bagi Nicho untuk memasukkan bola di tangannya ke dalam ring, sorak sorai penonton pun langsung meneriakkan nama Nicho, Sean sendiri terlihat begitu bersemangat, berkali kali dia menyerukan nama Nicho. Ya Sean memang sudah lama memperhatikan Nicho, dia sering curhat pada Icel tentang Nicho yang keren lah, Nicko yang ramah, Nicko idola lah blab la bla sampai kadang Icel bosan mendengarnya.

Ya Icel juga tahu siapa Nicho, siapa cewek yang tidak jatuh hati pada sosok Nicho, kapten team basket sekolah, yang tampan, bahkan tahun lalu menjabat sebagai ketua OSIS. Tapi sekali lagi Icel tahu diri siapa dia, sehingga bermimpi tentang Nicho pun dia tidak berani apalagi memandang dan meneriakkan namanya seperti yang biasa dilakukan cewek cewek sekolah ini. Nicho merajai lapangan basket, siapapun pasti mengakui bahwa Nicho memang seperti bintang di lapangan itu tak terkecuali Icel.