PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Faiqh Chandra Lea

Faiqh Chandra Lea

Penulis:Madam Ko

Tamat

Pengantar
Faiqh Chandra lelaki yang beraura humoris dan cukup perhatian tersebut bertemu dengan gadis yang memiliki penyakit mental skizofreina. Awal pertemuan mereka mungkin menimbulkan sedikit kekesalan karena perilaku dari si gadis. Siapa sangka jika ternyata gadis itu mampu membuat seorang Faiqh Chandra merasakan rindu yang begitu dalam jika tidak bertemu dengannya. Dan itu membuatnya cukup penasaran dengan masa lalu si gadis, bagaimana dirinya bisa divonis memiliki penyakit mental tersebut. Alhasil, gadis yang bernama Azalea itu dirawat dengan baik dan sepenuh hati oleh Faiqh di rumahnya. Bagaimana kelanjutannya? Akankah Faiqh membiarkan Azalea di jalanan atau tetap merawatnya? Yakin gak bakal jatuh cinta padanya? Gak yakin kan? Ikuti terus ya ...
Buka▼
Bab

Hujan turun dengan deras pagi ini. Gue yang harus bekerja pun terpaksa harus berteduh sejenak di sebuah halte penantian angkutan umum. Sayang banget, jagoan gue si ninja merah sedang berada dalam fase manja, apalagi kalau bukan mogok. Untung hari ini hujan, beruntung sekali kau motor. Gue pun duduk seorang diri di halte itu, dengan terus menerus melihat jam tangan agar tidak terlambat bekerja. Beberapa menit kemudian ada seorang wanita yang ikut berteduh juga, tapi anehnya wanita ini seperti bukan wanita normal pada umumnya. Atau lebih jelasnya lagi wanita ini terlihat seperti orang gila, namun tidak seperti orang gila pada umumnya, rambutnya tetap tertata rapi hanya saja pakaiannya yang sedikit terlihat lusuh dan tidak mengenakan alas kaki. Gue menatapnya dengan tatapan aneh.

Saat gue tengah memperhatikan segala gerak-gerik wanita itu. Mulai dari tertawa sendiri, berbicara sendiri bahkan sibuk dengan bermain air hujan, sepertinya dia memang gila. Pikir gue. Gue pun mengabaikannya dengan menyibukkan diri bermain game, mungkin dengan begitu hujan akan cepat reda dalam beberapa menit. Tiba-tiba wanita itu duduk mendekat ke arah gue. Sontak gue langsung melihat ke arahnya dengan tatapan sinis tanpa berkata apa pun. Wanita itu pun kembali menatap gue

"Abang ganteng hahaha ...

Tertawa

ini benda apa? Kok aneh? Seperti tatapan Abang ganteng saat melihatku, apa aku terlalu cantik?" Tutur wanita itu sambil tersenyum lebar di dekat wajah gue. Gila ... Cewe ini memang gila. Gue pun menjauh darinya dan berdiri di ujung halte, alhasil gue sedikit terkena cipratan air hujan. Di kira gue tuh, cewe bakal diem di tempat. Tahunya dia malah ikut berdiri di samping gue juga, untung gue anak baik jadi gak di usir nih cewe gila. Sabar Faiqh sabar.

"Abang ganteng hahaha ...

Tertawa

kenapa menjauh dari Azalea? Namaku kepanjangan ya? Panggil Lea saja. Abang ganteng tahu, padahal ini masih pagi tapi sudah turun hujan. Lea suka hujan, hahaha ...

tertawa

" ucap wanita gila itu yang bernama Azalea. Dia terus bermain rintikan air hujan di depan gue, dan berbicara tentang hal yang sudah gue tahu.

Gue sudah tahu ini masih pagi. Ngapain juga nih, cewe kasih tahu namanya ke gue. Mepet terus lagi

Tatapan gue semakin aneh melihat wanita tersebut, dengan terus mengerutkan dahi karena merasa risi dengan perilaku wanita tersebut dengan terus mendekat ke arah gue. Saat hujan mulai terlihat reda, gue pun langsung berlari menuju tempat kerja yang tak jauh dari halte tersebut dan meninggalkan wanita gila itu yang sedang asik main kubangan air tanpa menyadari kepergian gue.

"FAIQH! kamu telat lagi? Ini sudah kedua kalinya kamu telat masuk kerja, kali ini alasannya apa lagi? Jangan bilang karena si jagoan merah ninja mu itu yang ingin di manja?" Tanya pak Hendri-manager di cafe tempat gue bekerja

"Bukan pak, kali ini alasanku berbeda. Padahal hari masih pagi, tapi hujan turun dengan begitu derasnya. Alhasil, aku terjebak hujan, pak." Jawab gue tanpa ada rasa takut sedikit pun.

" Jika sekali lagi kamu telat, saya akan memberikan SP 1, mengerti?"

"Baik, pak,"

"tapi kenapa kamu tidak takut saya marahi?" Tanya pak Hendri penasaran.

"Bapak juga tahu alasannya apa, saya permisi," jawab gue sambil tersenyum. Gue pun pergi meninggalkan ruangan pak Hendri dan terlihat Aska yang sudah menunggu di depan pintu. Gue paham betul dengan tatapan penasarannya itu, jika bukan alasan gue telat pasti dia mau bertanya pak Hendri bicara apa saja.

"Kenapa Lo bisa telat Faiqh?" Tanya Aska langsung melontarkan pertanyaan ke gue saat menutup pintu ruangan pak Hendri. Tuh, kan! Bener, kan? Dia pasti bakal tanya itu. Dasar makhluk kepo.

"Kejebak hujan ganteng. Tuh, kan ... Gue malah ikutan bilang ganteng sepeti wanita gila itu. Sudahlah jangan bertanya lagi Aska," jawab gue sambil berjalan mendahului Aska.

"Apa? Lo ketemu sama wanita gila? Apa dia cantik?" Tanya Aska di sela perjalanan mereka menuju tempat pencuci piring. Gue yang mendengar pertanyaan itu langsung berbalik arah menatap Aska sebentar.

",Sama-sama gila Lo," jawab gue ketus.

"Gue kutuk Lo jatuh cinta sama cewe gila itu. Meski gue gak tahu orangnya, tapi gue yakin kutukan gue ini manjur faiqh," teriak Aska.

"Bodo amat," balas gue dengan berteriak juga.

Tak terasa hari semakin sore. Lebih herannya lagi, kenapa hari ini hujan terus? Cuaca memang sedang tidak berpihak sama gue. Saat gue gak bawa motor hujan turun, giliran gue bawa motor malah mogok di jalan. Malang sekali hidup gue. Mau tak mau gue harus berteduh lagi di halte itu sambil menunggu hujan reda. Gue juga cukup penasaran sama tuh, cewe gila. Siapa namanya? Azalea kalau gak salah. Saat berlari menuju halte, gue sudah melihat cewe itu sedang berjongkok sambil bermain rintikan air hujan yang turun dari atap halte. Gue pun duduk dan terus melihat aktivitas tidak bermakna nya gadis itu. Membosankan. Gue pun memutuskan bermain game sambil menunggu dia selesai dengan kesenangannya itu.

"Abang ganteng datang hore ... Hore ..." Ucap wanita itu sambil bertepuk tangan dan duduk di samping gue.

"Kenapa Lo berkeliaran di sekitar halte? Pulang sana," ujar gue. Cewe ini malah tertawa puas sambil bertepuk tangan. Oh iya! Gue lupa, nih, cewe kan gila.

"Lea, panggil aku Lea," sahutnya.

"Eh Marni! Gue gak nanya nama Lo. Gue bilang kenapa gak pulang?"

"Lea gak punya tempat tinggal, Lea boleh tinggal sama Abang ganteng?"

"Apa? Tinggal sama gue? Enak banget tuh, mulut ngomongnya. Gak bisa. Lo itu cewe dan gue cowo. Haram. Lo pakai jaket gue biar gak kedinginan, gue mau balik. Hati-hati Lo di sini," ucap gue sambil memberikan jaket pada Lea tunggu! Kenapa gue jadi perhatian sih sama tuh, cewe? Tapi gak enak juga kali kalau harus di ambil lagi jaketnya. Anggap aja gue beramal. Gue pun berlari menembus hujan dan kembali meninggalkan cewe gila yang bernama Azalea tersebut di halte.