PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Shifter

Shifter

Penulis:Dian Armay

Tamat

Pengantar
Di dalam ramalan kuno kehancuran manusia pernah terjadi dan akan terjadi bila naga api hitam telah muncul. Sayangnya itu adalah Zada. Zada harus terlibat di dalam berbagai pertempuran hanya untuk melindungi dirinya. Bahkan Zada pun harus bersiap menghadapi saudaranya sendiri yang bernama Ervas. Dari pertarungan itu bukannya damai tapi malah semakin hancur.
Buka▼
Bab

Keluarga Sherkan berkumpul di ruang tengah rumah. Raditya, kepala keluarga sekaligus pemilik rumah dan ayah bagi anak-anaknya mengumpulkan semua anggota keluarga.

"Anak-anakku, kalian semua kukumpulkan di sini ada sebuah pengumuman penting. Ervas dan Zada tahun ini ikut wajib militer. Mau tak mau kalian harus ke sana," kata Raditya.

"Tapi Ayah, aku tak mau masuk militer. Aku ingin menjadi petani saja. Aku ingin hidup damai bersama alam sekitar," kata Ervas.

"Sama, aku ingin pelihara ikan konsumsi," tambah Zada.

"Dengarkan Ayah dahulu. Ayah sebenarnya tidak ingin memaksa kalian. Tapi pemerintah menginginkan semua anak muda ikut wajib militer terutama para shifter. Bila kalian menunda hingga dua tahun siap-siap dijemput paksa," kata ayahnya.

"Ayah, aku ini anak pungut. Jadi aku tak perlu ikut wajib militer," alasan Zada.

"Zada, kamu juga ikut, apalagi Ervas yang seorang shifter," kata ayah.

"Ayah, apa keuntungan menjadi shifter?" tanya Ervas.

"Semuanya shifter akan mendapatkan fasilitas yang istimewa. Makanan yang mewah dan bergizi serta liburan tiap minggu. Tapi latihannya agak berat sedikit. Selain itu fasilitas latihannya memang fantastis. Namun tak berlaku untuk lima shifter yaitu naga api hitam, cacing batu dan yang tiga aku lupa," kata ayah.

"Ayah, mengapa kelima shifter itu tidak mendapatkan fasilitas seperti shifter yang lain?" tanya Ervas.

"Karena kelima shifter itu yang membawa kehancuran bagi umat manusia, setidaknya memusnahkan sedikitnya sepuluh persen umat manusia. Bahkan dulu hanya tersisa satu persen saja. Karena itulah pemerintah mengadakan wajib militer untuk mengantisipasi kemunduran shifter itu. Sesuai dengan ramalan setidaknya shifter naga api hitam sudah muncul hari ini," kata ayah.

"Oh, itu sebabnya mengapa ada pembaruan terhadap beberapa shifter terutama naga api hitam," kata Ervas.

"Iya," kata ayah.

"Tapi aku tak suka ramalan itu. Bagaimana kalau orangnya baik," kata Zada.

"Kau pikir keturunan pembantai bisa menjadi orang baik!" bentak ayah.

"Ayah tak perlu semarah itu. Zada hanya bicara baik-baik," kata ibu.

"Pokoknya kalian besok harus berangkat. Ervas, Zada, jagalah diri kalian. Ervas, gunakan wujud harimau agar latihanmu lebih maksimal dan lindungi Zada jika kalian bersama," kata ayah.

"Baik Ayah," kata Ervas.

"Zada, aku tak terlalu berharap banyak padamu. Segeralah pulang dengan selamat," kata ayah.

"Baik," kata Zada.

Zada dan Ervas pergi ke kamarnya. Mereka berdua menata pakaiannya. Sang ibu mendatangi kamar Zada.

"Zada, Ibu tahu kamu tak ingin bertarung. Tapi ikuti saja apa yang pemerintah inginkan. Kita berpisah hanya tiga tahun saja," kata ibu.

"Bu, sebenarnya naga api hitam itu orangnya baik. Karena itulah aku malas bertarung," kata Zada.

"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya ibu.

"Karena aku orangnya."

"Hahaha, bisa saja kau bercanda," kata ibu yang tidak percaya.

"Bu, aku tidak bercanda," kata Zada.

"Zada, jika benar kamu itu naga api hitam Ibu akan tetap menyayangimu. Ibu rela menggantikan posisimu," kata ibunya. Sang ibu mengeluarkan sejumlah uang. Ibu pun berkata, "Nak, gunakan uang ini untuk membeli barang yang kau inginkan sebelum besok berangkat."

Zada pun menerima uang itu.

Zada keluar dari rumahnya. Di depannya sudah ada Ervas yang menaiki sebuah mobil.

"Kak, mau kemana?" tanya Zada.

"Ke pusat perbelanjaan. Aku ingin membeli semua barang yang akan kubawa saat latihan militer," kata Ervas.

"Sama, Kak."

"Kalau begitu ikut aku saja."

Zada menaiki mobil itu. Bersama dengan Ervas mereka menuju ke pusat perbelanjaan. Sesampainya di sana Zada dan Ervas berpisah karena beda barang yang akan dia beli. Ervas pergi ke lantai 20. Di sana dia disambut meriah bagaikan seorang pahlawan. Beberapa orang meminta untuk menjadi manusia harimau. Ervas pun mengikutinya, Ervas berkata, "Ganti," seketika dia menjadi manusia harimau dan orang-orangyang ada di sana menyukainya.

"Ervas, aku cinta padamu!" teriak salah satu fans Ervas.

Zada naik lagi menggunakan lift. Tak ada seisi lift yang mau berbicara kepada Zada. Mereka semuanya cuek tak memperhatikannya. Berganti-ganti orang yang menaiki lift tapi tetapsaja tak ada yang memperhatikannya.

Tibalah Zada di lantai 200. Di sana Zada tetap tak ada yang memperhatikannya. Zada mencari barang yang dia inginkan tapi sudah raib diserobot oleh orang lain. Zada hanya mengelus dadanya. Zada berjalan lagi untuk mencari barang yang lain. Saat itu Zada melihat seorang pekerja yang membenahi kaca. Saat itu tali pengamanannya putus. Petugas itu tergelincir. Hanya tangannya yang memegang ujung kayu yang terjatuh. "Argh, tolong!" teriak orang itu.

Zada yang mendengar suara minta tolong langsung menengok orang itu. Zada pun berteriak "Tolong! Ada yang jatuh!" tapi tak ada orang yang mempedulikannya. Zada ingin meraih tali itu tapi tangannya tak mampu meraihnya. Orang yang tergelincir itu sudah tak kuat menahannya. Tangannya mulai licin karena keringat yang terus membasahi papan itu. Akhirnya pegangannya terlepas dan orang itu pun jatuh. Zada pun ikut terjun untuk menyelamatkannya. Zada berteriak, "Ganti!" dan Zada pun berubah menjadi naga yang berwarna hitam seukuran sedikit lebih tinggi daripada tubuh aslinya. Zada pun terbang meluncur ke bawah dan menangkap orang itu. Zada yang berwujud naga itu kemudian mendarat dengan mulus di tanah.

"Anda tidak apa-apa, Pak?" kata Zada si naga itu.

"Naga api hitam, pergi sana," kata orang itu. Orang Itu melempar barang yang dipegangnya.

Orang-orang yang ada di sekitar situ langsung melihatnya. Mereka melempari Zada dengan berbagai benda. Mereka pun berteriak, "Pergi sana, dasar iblis?"

"Tolong hentikan, aku ini hanya ingin menolongnya," kata Zada.

Tapi orang-orang di sekitar tak mempercayai ucapan Zada. Semakin lama semakin banyak benda yang dilemparkan para penduduk. Zada menyemburkan api agar para penduduk. Tapi mereka salah sangka. Mereka menyangka Zada ingin menyerang mereka. Para penduduk mundur agar bisa selamat. Tak lama setelah itu datanglah beberapa polisi. Mereka mengepung Zada dari berbagai arah. Tembakan pun mulai diluncurkan. Zada segera lari dari sana. Zada pergi sambil menghindari tembakan itu. Zada melewati gang kecil agar bisa bebas dari kejaran polisi. Zada menghilangkan diri sebuah gang yang tak dijangkau oleh helikopter. Zada pun berkata, "Ganti," dan Zada kembali menjadi manusia normal. Tapi tanpa dia sadari dia diikuti oleh sebuah drone kecil yang seukuran kupu-kupu.

"Naga manis, datanglah ke kakakmu yang cantik ini. Kakak selalu menunggumu," kata pemilik drone yang mengendalikan dari jarak jauh. Wanita itu mengembalikan drone miliknya.

Zada membeli beberapa bahan makanan dan pergi ke sebuah hutan yang jarang terjamah manusia.

"Pak, naga api hitam telah muncul. Tolong beritahu atasan," kata seorang polisi melalui telepon.

"Dimana posisinya?" tanya orang yang diteleponnya.

"Untuk sementara kami kehilangan jejak."