PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Tuan CEO Sangat Mencintaiku

Tuan CEO Sangat Mencintaiku

Penulis:Cindy Colite

Berlangsung

Pengantar
Batari Sukma Widuri, yang telah hilang selama sepuluh tahun akhirnya meninggalkan desa untuk kembali ke keluarganya yang kaya dan berkuasa, dengan tujuan mencari tahu fakta di balik kematian ibunya. Semua orang mengira bahwa dia hanya lah gadis desa biasa, dibesarkan di pedalaman yang jauh dari ibu kota. Tak disangka, gadis desa itu benar-benar orang yang luar biasa! Tidak hanya mengejutkan semua orang, tetapi ia juga berhasil merenggut cinta orang terkaya di ibukota, Pandu Cakra Birawa. "Sayang, siapa yang berani menggertakmu? Aku akan menghancurkan mereka semua untukmu!" suara tuan muda dari keluarga Birawa itu terdengar cukup berat. Batari tersenyum senang menerima tawaran itu, tapi ia menolaknya. "Tidak perlu sayang, aku tidak ingin merepotkanmu dan biarkan aku melakukannya sendiri." Pandu diam sejenak mendengar penuturan sang istri, helaan nafas terdengar dari sela-sela bibirnya. "Memang istriku ini terlalu hebat. Sepertinya tidak ada yang bisa aku lakukan selain memanjakan, mencium, memeluk dan membuatmu menangis karena kesenangan."
Buka▼
Bab

"Sepertinya semua sudah berakhir sekarang. Aku tidak ingin mati di sini, apakah aku akan mati?"

Di Samudera Pasifik, di pulau tak berpenghuni, seorang gadis muda berkemeja linen dan celana hitam berkaki lebar sedang duduk di atas bebatuan karang, memandang kejauhan dengan matanya yang kosong.

Dia telah terjebak di pulau ini selama tujuh hari.

Tujuh hari yang lalu, dia menemukan keluarganya yang telah lama hilang dan bersiap untuk kembali ke keluarga Hadiwijaya. Ia ingin mencari tahu kebenaran kematian ibunya dan fakta bahwa dia telah diculik dan dijual.

Siapa yang mengira bahwa dia tiba-tiba mendapatkan serangan dari para pembunuh dalam perjalanan pulang?

Dia sendirian, bertarung dalam pertempuran berdarah untuk mempertahankan nyawanya, hingga akhirnya ia berhasil mengalahkan para pembunuh itu. Tak hanya sampai di situ, bahkan alam pun ikut mengujinya. Saat melewati tepian pantai sebuah ombak yang cukup besar menghantam mobilnya, membuat wanita itu kehilangan kendali dan jatuh ke laut.

Ia tak ingat persis apa yang terjadi, namun yang pastinya ia berbaring di atas papan kayu untuk menompang tubuhnya dan terdampar di pulau tak berpenghuni. Tidak ada telepon seluler atau makanan di sini. Dia hanya bisa makan buah liar setiap hari.

“Haaaaa…” helaan nafas berat dan putus asa terdengar darinya.

Memikirkan semua yang terjadi, membuat Batari Sukma Widuri merasa bahwa hidup itu sulit. Sebagai orang yang memiliki kedudukan tinggi, bagaimana dia bisa terjebak di sini? Bahkan ia tidak tahu apakah dia bisa pulang dengan selamat.

"Sangat memalukan untuk mengatakan tentang kekuasaan dengan lantang disini,” ujarnya sembari menghela nafas, dan ada jejak kekesalan di matanya yang halus.

Dia memiliki wajah yang begitu cantik sehingga menyesakkan. Tubuhnya dipenuhi dengan perasaan seorang gadis muda. Namun, temperamennya dingin dan arogan, terlebih lagi matanya acuh tak acuh. Jika seseorang melihat dia untuk kedua kalinya, mereka akan merasa bahwa itu adalah bentuk penghinaan.

Dia tinggi dan ramping, proporsi sempurna yang di tunjang dengan kaki lurus dan jenjang. Dari kejauhan, dia tampak seperti putri duyung yang secara tidak sengaja memasuki dunia manusia.

Tetapi pada saat ini, putri duyung itu lapar.

Batari menyentuh perutnya, yang menggeram karena lapar. Dia pergi untuk mencari beberapa lobster dan kerang di tepi laut untuk mengisi perutnya. Begitu dia sampai di pantai karang, dia menemukan bahwa ada seorang pria yang terdampar di laut!

Pria itu mengenakan kemeja putih yang basah kuyup. Dia tampan dan rupawan. Matanya terpejam dan sebagian tubuhnya berada di dalam air, bergoyang lembut mengikuti ombak. Sosoknya juga sangat luar biasa. Otot dada dan otot perutnya yang seksi sebagian tersembunyi dan sebagaian lainnya terlihat di bawah kemeja tembus pandang.

Kakinya yang lurus dan ramping terbungkus celana panjang setelan, yang membuatnya seksi dan menggoda. Sekilas, dia tampak seperti seorang model yang datang ke pantai untuk mengambil foto!

Batari tertegun dan tiba-tiba merasa sedikit haus. Dia tidak punya waktu untuk memikirkan mengapa dia bereaksi seperti itu. Dia dengan cepat melompat turun dan menyeret pria itu ke dalam gua batu di pantai.

Lengan pria itu terluka. Lukanya terkena air laut membuat luka itu menjadi putih dan membengkak. Bibir pria itu juga sangat putih pucat, mungkin karena dia telah kehilangan terlalu banyak darah dan di tambah lagi dehidrasi. Suhu tubuhnya juga sangat panas, dan dia mengalami demam tinggi!

Batari tidak punya waktu untuk memikirkannya. Dia dengan cepat berlari ke hutan di pantai dan mulai mencari tumbuhan untuk ia racik menjadi ramuan yang dapat meredakan demam.

Tidak ada peralatan di pulau tak berpenghuni itu. Ia hanya bisa menghancurkan semua bahan yang ia dapat menggunakan batu seadanya, setelah itu ia memeras ramuan hingga menjadi cairan dan menampungnya di daun. Dengan perlahan ia menuangkannya ke mulut pria itu.

Ketika tubuhnya bersentuhan dengan suhu tubuh pria itu yang panas, seluruh tubuh Batari menjadi lemas seketika. Kakinya mau tidak mau menjadi lemah dan dia terjatuh di samping pria itu.

Apa yang sedang terjadi?

Bagaimana tubuhnya bisa begitu panas?

Emosi yang tak dapat ia artikan tiba-tiba muncul begitu saja. Batari menggigit bibirnya, menahan hasrat yang begitu kuat, ia mengangkat tangannya untuk memeriksa denyut nadinya sendiri. Setelah beberapa saat, dia tiba-tiba membuka matanya.

Apa yang sedang terjadi?

Bagaimana bisa ada racun mata air di tubuhnya?

Racun semacam ini memang tidak fatal. Selama tidak bersentuhan dengan pria, racun itu tidak akan berpengaruh. Tapi begitu dia bertemu dengan seorang pria, dia tidak akan mampu menahan keinginannya. Bisa-bisa ia akan mati kelaparan dan kehausan jika dia tidak dapat meredakan keinginannya!

Dia telah diracuni sekarang. Bahkan jika dia menjauh dari pria ini, itu akan sia-sia. Ini adalah pulau tak berpenghuni. Pada saat ini, seorang pria dan wanita berdekatan di dalam sebuah gua yang cukup gelap.

Batari memandang pria itu tanpa sadar dan menelan ludahnya kasar.

Pakaian basah pria itu telah dilucuti olehnya, otot dada yang kuat serta delapan kotak otot perut yang sempurna jatuh langsung ke matanya. Ia tidak bisa berhenti menatap otot-otot yang sempurna itu.

Sekarang ia semakin tidak sabar untuk menerkamnya dan bersikap lancang.

“Ah! Sialan!” Batari mencoba yang terbaik untuk menahan keinginannya dan berjuang untuk bangun, mencoba keluar dari sini.

Pada saat bersamaan, pria itu perlahan membuka matanya. Dia melihat sekelilingnya yang tampak aneh, dan ketika dia melihat sosok Batari, pupil matanya tiba-tiba mengecil. Detik berikutnya, dia bergerak tiba-tiba meraih pergelangan kaki Batari dan menariknya dengan cukup kuat.

"Aaah!" Batari tidak menyangka bahwa dia akan mendapatkan kejutan seperti ini. Dia terhuyung-huyung ke depan dan jatuh di atas pria itu.

"Oh..."

Keduanya sama-sama terkejut saat kulit mereka bersentuhan, Batari tidak bisa berbuat apa-apa selain menghela nafas.

Ia tiba-tiba merasakan gatal dan geli di sekujur tubuhnya, seperti ada ribuan semut yang mengerayanginya sekarang. Batari mengerutkan kening dan berpikir sejenak, karena sudah terlanjur seperti ini ia memutuskan untuk tidak menahannya lagi.

Dibandingkan dengan mati kelaparan, dia lebih suka menggunakan pria ini untuk memulihkan dirinya sendiri!

Dia mengangkat kepalanya dan meletakkan tangannya di dada si pria. Detik berikutnya, dia tiba-tiba menundukkan kepalanya dan menggigit pelan jakun pria itu.

***