PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Obstacles To Be With U

Obstacles To Be With U

Penulis:Ailee_Vye

Berlangsung

Pengantar
Senyum manismu membuatku yakin, jika perjuangan ini tidaklah sia-sia, maaf jika aku menempatkanmu dalam bahaya, tapi aku janji aku akan melindungimu, aku akan menjagamu, dari orang jahat. Kita bisa melewati masalah ini jika kita saling membuka diri untuk bicara, jangan menyembunyikan apapun karena aku tidak suka kau bohong padaku, katakan jika kau terluka, katakan jika kau sakit, katakan jika kau Bahagia bersamaku, dan jangan lupa katakan juga kau mencintaiku.
Buka▼
Bab

Jakarta Indonesia.

Nikah, nikah, nikah dan nikah. Entah kenapa pertanyaan itu yang ditanyakan hampir semua orang untuk basa-basi jika bertemu dengan seseorang yang belum menikah di usia dua puluh tahun keatas.

Acara amal yang harusnya fun bersama anak-anak panti asuhan seketika membuat Tania Bhaskara badmood, karena pertanyaan dari seorang wartawan yang sempat mewawancarainya beberapa saat yang lalu. Huuhhhfft, hampir tiap minggu Tania yang berprofesi sebagai Model di wawancara wartawan dari pertanyaan seputar karir hingga kehidupan sehari-hari selalu mereka ajukan, tak jarang mereka mengajukan pertanyaan kapan seorang Tania Bhaskara menikah. Padahal usia Tania saat ini beru dua puluh enam tahun, jalan Tania masih panjang, bahkan untuk mencari seorang pacar Tania sama sekali belum kefikiran.

"Kenapa muka lo, kecut gitu?". Lyla, asisten Tania menghampiri Tania yang duduk di ayunan di samping panti asuhan, tempat lumayan sepi karena semua undangan sedang makan siang di dalam bersama Ibu panti dan anak-anak panti asuhan.

"Biasa, wartawan." Tania hanya bergumang pelan, takut-takut suaranya di dengar orang, bisa jadi masalah untuknya suatu saat nanti.

"Kenapa lagi dengan mereka?." Tanya Lyla sembari ikut duduk di ayunan samping Tania.

"Pertanyaan yang mereka ajukan tuhh basi banget, kapan nikah, kapan bawa pasangan, kapan rencana punya momongan, astaga,, mual gue dengernya apa lagi jawab pertanyaan mereka satu-satu," Tania menyenderkan kepalanya pada tali ayuanan yang terbuat dari besi.

"Karir lo lagi naik, mereka tanya kapan Married, sekalinya lo udah Married tanya kapan punya anak, mereka, gak akan habis ngejar berita, bahkan yang enggak ada pun bisa mereka adain buat naikin ratting mereka lah." Lyla juga tidak habis fikir dengan pemberitaan yang telah di terima Tania, mulai berita bagus tentang prestasi Tania maupun berita negatif tentang skandal yang tidak pernah Tania lakukan.

"Huuufffttt,,," Tania menghela nafasnya kuat-kuat, sebenarnya siapa sih yang membuat pemberitaan segila ini, Tania sampai tidak habis fikir dengan semua pemberitaan yang ada.

"Gak usah terlalu di fikirin, mending fokus ke karir lo aja, jangan sampai pemberitaan kaya gini bikin lo enggak fokus." Lyla tidak Tania terlalu memikirkan ucapan wartawan yang sialnya sangat mengganggu Tania beberapa waktu ini.

****

Las Vegas USA.

Athur Holmes A, laki-laki tampan, mapan, ahhh tidah, mungkin sangat-sangat mapan, berusia tiga puluh tahun. Pengusaha Properti Las Vegas Amerika serikat sedang tertarik dengan Benua Asia untuk mengembangkan bisnis property miliknya. Setelah banyak pengasaha asal Indonesia, Singapura dan Filiphina bahkan Australia yang mengajukan kontrak kerja sama dengan perusahaannya, saat ini Athur sedang mempertimbangkan datang ke tiga negara di Asia Tenggara untuk melihat seperti apa properti yang banyak di butuhkan saat ini dan mungkin untuk jangka sepuluh tahun ke depan.

"Rexi, siapkan semua keperluan selama perjalanan ke Asia, jangan sampai ada yang tertinggal." Athur memberikan perintah pada Rexi asistennya.

"Semuanya telah saya siapkan jauh-jauh hari Tuan, anda bisa mengeceknya, Rexi menyerahkan tab yang dibawanya pada Athur.

Athur dengan teliti mengecek semua dokumen yang telah di siapkan Rexi. Athur mengangguk puas ketika dokumen yang di mintanya telah tersusun rapi dalam satu folder di tab milik Rexi.

"Hubungi Pilot kita berangkat tiga hari lagi," Rexi mengangguk mendengar perintah dari Athur.

"Apa anda akan kembali ke Indonesia juga?," Tanya Rexi, pelan.

"Emmmm,, kita sekalian mengunjungi Indonesia dan Filiphina, jadi atur waktu sepuluh hari untuk mengunjungi tiga negara itu," Balas Athur tanpa mengalihkan padangannya dari tumpukan kertas di hadapannya.

"Baik Tuan." Rexi langsung meninggalkan ruang kerja Athur untuk mengatur semua keperluan mereka berdua selama mengunjungi tiga negara di Asia Tenggara itu.

Setelah kepergian Rexi mengatur penjalanan ke Singapura tiga hari lagi, Athur kembali melanjutkan pekerjaannya, tidak ada waktu bersantai bagi Athur di jam kerja, hal inilah yang membuat perusahaan Athur bertumbuh dengan pesat dalam waktu delapan tahun.

Athur dengan segala tekat kuatnya, kerja kerasnya, menjadikan hal yang semula tidak nyata kini menjadi kenyataan bahkan sangat nyata untuk di lihat hasilnya.

Athur berhasil membuktikan jika ia bisa membangun bisnisnya dari awal.