PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Wanita Malam

Wanita Malam

Penulis:I S M I

Berlangsung

Pengantar
Fayre Jasmin harus berperan sebagai wanita malam dengan identitas lain bernama Samantha Aphrodite untuk membalaskan dendam pada orang yang membuat keluarganya berantakan. Sosok Samantha yang disebut 'Dewi Malam' pun berhasil membuat musuh yang dia cari akhirnya bertekuk lulut pada pesonanya. Samantha berjanji akan membuat pria bernama Tomy hancur dan membuat keluarga pria itu merasakan apa yang keluarganya rasakan. Di sisi lain, sosok Fayre Jasmin jatuh cinta pada teman masa kecilnya yang bernama Kenzie Atalaric. Kenzie bahkan tahu semua rahasia Fayre dan meminta wanita itu untuk menghentikan balas dendam dan menjalani lembaran baru bersamanya. Apa yang harus Fayre lakukan? Melepaskan luka atau menyambut bahagia?
Buka▼
Bab

***

"Bisakah kita bertemu lagi?"

"Setiap malam selalu bertemu, bukan?" Samantha melepaskan pelukan dan perempuan itu bersiap untuk pulang.

"Hanya malam saja kita bertemu. Aku ingin lebih, kenapa kamu selalu menolak jika aku ingin terus bertemu setiap saat tanpa batas?"

"Tugasku memang sebagai kekasih bayaran di malam hari, Alex. Kamu lupa?"

"Aku pasti bayar kamu lebih mahal, apa yang kamu mau pasti aku penuhi."

"Untuk apa? Tidur denganmu?"

"Ya, salah satunya bisa itu. Jika kamu mau menjadi milikku, semua kebutuhanmu pasti aku penuhi. Kamu tidak perlu capek melayani klien yang mungkin salah satu dari mereka sudah tua."

"Tidak!"

"Kenapa?"

"Karena aku bukan pelacur," balas Samantha.

"Ayolah, kamu sudah dewasa dan aku memiliki segalanya, kamu bekerja sebagai kekasih bayaran karena uang, bukan?"

"Iya, aku memang bekerja karena uang, tapi aku tidak menjajakan tubuhku di atas ranjang. Jangan samakan aku dengan wanita malam seperti itu."

"Kamu juga wanita malam, kenapa sulit sekali membuat kamu bisa tidur denganku? Katakan aku harus bayar berapa? Pasti kubayar asal kamu mau tidur denganku," ucap Alex.

"Karena aku bukan wanita pemuas ranjang dan bukan seorang pelacur," jawab Samantha. "Kamu bisa mencari wanita lain yang memang berprofesi sebagai wanita pemuas." Samantha memakai blazer-nya, malam ini udara sangat dingin karena hujan turun sangat deras. "Aku pulang karena tugasku sudah selesai. Besok aku libur, jadi kamu tak perlu menghubungi Mami Susan."

Alex menahan lengan Samantha, ia menatap wajah wanita yang akhir-akhir ini membuatnya gila. "Kamu tidak bermalam di sini? Sudah larut begini tidak baik untuk kamu pergi ke luar."

Samantha setengah tertawa. "Kamu lupa siapa aku? Aku ini ratunya malam, tidak ada yang bisa membuatku terluka saat malam hari.

Alex masih belum melepaskan tangannya, ia masih penasaran dengan sosok Samantha yang sangat misterius. Lelaki itu ingin sekali tahu sosok perempuan itu di dunia nyata.

Alex meraih lengan Samantha dan mencium bibir perempuan itu sekali lagi. Ciuman yang sangat dalam dan juga mendominasi. Menyentuh bibir Samantha saja sudah gila, apalagi jika ia bisa menyentuh tubuh lainnya. Alex semakin gila, tangannya mulai nakal menyentuh bagian dada Samantha.

Dengan cepat, Samantha langsung menepis tangan nakal Alex. "Aku pergi, selamat malam. Jangan tidur menjelang pagi hari," ucapnya. Samantha mengecup pipi Alex singkat.

Alex memang tidak bisa menahan Samantha karena resikonya, ia akan kehilangan perempuan itu.

Alex memang tergila-gila dengan kecantikan dan pesona perempuan itu. Mungkin sejak tiga bulan terakhir ini, hanya Samantha lah, wanita yang mampu menarik mata dan juga hatinya.

"Kamu pasti akan jadi milikku, Samantha. Aku akan terus mencari siapa kamu sebenarnya dan menemukan titik lemahmu," gumam Alex.

***

Samantha memutuskan datang ke salah satu Bar bersama sang asistennya, Hary. Perempuan itu merasa jenuh jika harus kembali ke apartemennya yang sepi. Samantha butuh kekuatan agar esok pagi, ia bisa menjalani peran sebagai Fayre Jasmin–perempuan pecundang yang selalu dipandang sebelah mata oleh orang-orang sekitarnya.

"Bagaimana dengan Alex? Dia menahanmu di apartemen-nya?" tanya Hary.

"Hmm... Dia memang selalu begitu," balas Samantha.

"Dia itu pewaris dari Athena Corporation, jika kamu bisa menarik hatinya, kamu jadi wanita paling beruntung," ungkap Hary.

"Aku tahu."

"Kamu kenapa tidak menerima tawarannya? Mami Susan pun tidak akan menahanmu, dia hanya mengistimewakan kamu dan membuat yang lainnya iri."

Samantha menghela napasnya pendek. "Dia hanya butuh teman tidur dan aku bukan wanita yang cocok karena aku bukan pelacur."

"Tapi banyak anak-anak Mami Susan yang mengambil kesempatan karena tergiur dengan uang yang para klien tawarkan. Kamu hebat, Samantha. Kamu bisa menahan godaan yang para wanita sukai. Harta, kedudukan dan juga ketenaran."

"Karena hal itu juga Mami Susan memberiku hak istimewa. Aku selalu berprinsip dengan jasa yang kita tawarkan. Kita bukan menjual jasa prostitusi, hanya menemani kaum elit untuk kencan atau juga menyelidiki para lelaki kaya yang berselingkuh."

"Besok kamu mendapat tugas menggoda pria kaya, bukan?"

"Iya. Aku sudah janjian dengan pria brengsek itu di salah satu hotel dan klien-ku yang merupakan istri sahnya pun sudah menyiapkan segalanya."

"Kamu bukan hanya jadi favorit para pria kaya yang menyewa jasamu untuk jadi kekasih bayaran, tapi jadi favorit para istri yang curiga kalau suaminya selingkuh."

"Samantha selalu jadi nomor satu saat di malam hari," puji Samantha. 'Dan jadi pecundang di pagi hari,' tambahnya dalam hati.

"Tapi identitasmu pun aku tidak tahu. Aku hanya bertemu denganmu di malam hari saja. Kenapa Mami Susan dan kamu menutup rapat identitas di depanku? Aku ini asistenmu dan sudah bekerja di 'Perfect Partner' sejak lama. Padahal di dunia nyata, aku juga ingin mengenalmu sebagai teman," ucap Hary.

"Tidak ada yang istimewa tentangku, Hary. Kehidupanku sehari-hari sungguh membosankan dan tidak menarik. Jadi kamu tak perlu rugi karena tidak mengenalku lebih dalam. Kita lebih baik seperti ini, hanya mengenal karena kita itu partner yang klop."

"Kenapa? Apa aku tidak pantas mengenalmu? Aku tidak pantas berteman denganmu?" tanya Hary penasaran.

Samantha tertawa kecil. "Kamu hanya akan menyesal kalau tahu siapa aku di kehidupan sebenarnya," balasnya.

"Menyesal karena apa?" tanya Hary bingung.

Samantha hanya tersenyum, ia menaruh gelas wine di atas meja. "Aku mau ke toilet dulu, habis dari toilet antar aku pulang ya!"

Hary hanya mengangguk samar, ia lagi-lagi kecewa karena Samantha tidak menjelaskan alasan yang tepat padanya.

***

Samantha mendengar suara aneh di toilet pria. Perempuan itu melangkahkan kakinya ke arah sumber suara ribut itu. Samantha terkejut melihat dua orang sudah terkapar di lantai. Satu orang tersenyum menatap kedatangannya.

'Lelaki itu!' pekik Samantha terkejut di dalam hatinya.

"Kamu bisa bantu aku untuk mengurung mereka di toliet? Mereka tidak kubuat mati, mereka hanya pingsan," pinta lelaki itu dengan tenang.

Samantha dengan bodohnya mengangguk, ia menyeret tubuh lelaki yang sudah tak sadarkan diri ke toilet dan menguncinya.

"Mereka ingin membunuhku dan sudah mengincarku beberapa hari terakhir ini," ucap lelaki itu menjelaskan.

"Aku tidak peduli," jawab Samantha.

"Terima kasih karena kamu meringankan tugasku," ucap lelaki itu lagi.

Samantha mencuci tangannya di wastafel, ia tak menggubris ucapan lelaki itu. Lengan Samantha ditahan oleh lelaki itu ketika hendak pergi.

"Kenapa kamu begitu berani datang ke toilet pria? Harusnya kamu takut karena mendengar keributan, bukan?"

Samantha tersenyum smirk. "Karena aku bukan pecundang."

"Kenalkan, namaku Kenzie. Siapa namamu? Bisakah kita bertemu lagi?"

Samantha menepis uluran tangan lelaki. "Panggil aku Samantha... Dan kita tidak akan pernah bertemu lagi," ucapnya sambil berlalu pergi.

Aku benci melihatmu, Kenzie.

***

Selamat datang di buku ketiga Ismi di HotBuku, ya. Jangan lupa masukin rak dan review. Baca juga karya Ismi yang lainnya.

–Perempuan Kedua

TAMAT

–Aku Wanitamu.

Terima kasih, jaga kesehatan.