PopNovel

Baca Buku di PopNovel

I NEED YOU

I NEED YOU

Penulis:Queen_f

Berlangsung

Pengantar
Nadira Kenzie adalah seorang yatim piatu yang ditinggal mati kedua orang tuanya karena kasus pembunuhan dijodohkan oleh kakek angkatnya dengan Arya Putra Wijaya, cucu dari sahabat kakek angkat Nadira. Karena penyakit yang diderita kakeknya, akhirnya Nadira terpaksa mau menerima pernikahannya dengan Arya. Arya yang juga mendapat ancaman dari kakeknya terpaksa menyetujui perjodohannya dengan Nadira.
Buka▼
Bab

Dor ....

Suara tembakan

"Bunda, itu suara apa?" Tanya nadira kepada ibunya

"Nadira sayang, kamu sembunyi didalam lemari ya sayang, jangan sampai keluar sebelum bunda suruh"

"Siapa mereka bunda?, Kenapa dira harus sembunyi?"

"Dira nurut sama bunda!, Cepat sembunyi" pinta amanda kepada anaknya

Melihat nadira yang tidak bergeming sedikitpun karena ketakutan langsung menarik tangan nadira menuju lemari baju disamping kasur. Dengan cepat amanda membuka pintu lemari dan membawa nadira masuk kedalam.

"Sayang .... dengar bunda!, Apapun yang terjadi jangan pernah buka pintu lemari dan jangan bersuara!, Dira paham?!" Kata amanda kepada anaknya seraya memeluknya dengan erat seakan ini terakhir mereka bersama.

Mendengar ucapan ibunya nadira hanya bisa mengangguk dengan takut dan menutup mulut dengan kedua tangannya.

Amanda langsung menutup pintu lemari dan keluar dari kamar untuk menemui dan memastikan suaminya baik-baik saja.

Langkah Amanda terhenti saat melihat suaminya sudah tergeletak dilantai bersimbah darah, kakinya lemas sehingga membuatnya terduduk dengan keras.

"Mas antooooooonnn.........!!!" Teriak amanda, dengan cepat ia merangkak menghampiri suaminya.

"Apa yang kalian lakukan kepada suamiku!!" Tatap amanda marah dengan mata yang memerah kerena menangis

"Dimana memory itu?!" Ucap seorang lelaki kekar berjas sambil menggosokkan ujung pistol yang digunakannya untuk membunuh suami amanda di sisi dahinya.

"Memori apa yang kamu maksud?!" Ucap amanda dengan suara bergetar

"Tidak usah berpura-pura bodoh, aku tau kamu dan suamimu yang menyimpan memori itu"

"Apakah MAJIKANMU merasa terancam dengan hilangnya bukti kejahatan yang dia lakukan!?" Kata amanda dengan senyum smirknya.

Mendengar ucapan Amanda membuat lelaki itu marah, dia berjongkok didepan amanda dan mengarahkan pistol yang ada ditangannya tepat didagu amanda.

"Cepat katakan dimana memori itu atau aku akan membunuhmu!" Ujar lelaki itu dengan marah.

"Sampai kapanpun, kamu tidak akan bisa menemukannya!" Tatap amanda dengan tatapan kebencian yang terpancar di matanya.

Lelaki itu bediri dan menghadap kearah anak buahnya dan mengisyaratkan kepada mereka untuk menggeledah rumahnya.

Rumah Amanda tidaklah besar sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menggeledahnya.

Amanda melihat kearah suaminya yang sudah tidak bernyawa, tak sengaja tangannya menyentuh sebuah pisau disaku baju suaminya saat memeluknya.

"BERHENTI!!" teriak amanda saat melihat salah satu bawahan lelaki itu akan masuk ke kamar tempat nadira sembunyi.

Teriakan dari amanda membuat nadira semakin takut, dia mengatur pernapasannya agar tidak menimbulkan suara, rumahnya yang kecil membuat nadira dengan mudah mendengar percakapan diluar.

"BERHENTI MENGACAUKAN RUMAHKU DASAR BRENGSEK" Teriak Amanda dengan kemarahan yang sudah memuncak

Tanpa menghiraukan teriakan amanda, lelaki itu tetap kekeh menyuruh bawahannya masuk kekamar itu.

Ceklek.....

Melihat lelaki itu membelakanginya memberi kesempatan untuk amanda mengambil pisau disaku baju suaminya. Dengan sekuat tenaga amanda berdiri dan menusukkan dengan sekuat tenaga pisau yang ada ditangannya ketubuh lelaki brengsek itu.

"Aaaarrgghh" teriak Lelaki itu kesakitan karena tusukan amanda mengenai lengan kanannya.

Teriakan lelaki itu membuat semua bawahannya menghentikan aksinya. Nadira yang mendengar teriakkan itu menangis ketakutan, ia mengeratkan tangannya menutup mulut agar suaranya tidak terdengar oleh mereka.

"Bos" panggil salah satu bawahan lelaki itu dan langsung menghampirinya.

"Dasar wanita jalang" teriak lelaki itu menodongkan pistol miliknya ke arah amanda

Dor.....dor......dor.....dor

Suara tembakan terdengar nyaring ditelinga nadira dan membuatnya gemetar ketakutan.

Bruk!

Tubuh Amanda terjatuh tepat setelah beberapa peluru menancap ditubuhnya.

'nadira sayang....., Setelah ini mereka tidak akan menemukanmu, maafkan ayah sama bunda yang gagal menjagamu, gagal menepati janji untuk selalu ada disampingmu, bunda harap kamu bisa dan kuat bertahan didunia yang kejam ini, bunda harap kamu menemukan orang-orang yang sayang denganmu, ayah sama bunda sayang nadira.... selamat tinggal Nadira sayang' ucap amanda dalam hatinya.

"Bos, dia sudah mati" kata salah satu bawahan lelak i itu setelah memastikan bahwa amanda sudah tidak lagi bernafas

"Sekarang kita kembali dulu, dia pasti tidak sembarangan menyembunyikan memori itu dirumah ini" lanjut lelaki itu kesakitan

Mereka pergi dari rumah itu dan bergegas kerumah sakit karna tusukan amanda cukup dalam sehingga akan berakibat fatal jika dibiarkan lebih lama lagi

Mendengar suara mobil yang semakin menjauh membuat nadira melepaskan tangan dari mulutnya, tangisnya sudah tidak bisa dibendung lagi dia menangis sesenggukan.

"Hiks...hiks...hiks... Bundaaa apa nadira sudah boleh keluar?"

"Bundaaaa.....dira takut, kenapa bunda tidak menjawab dira?" Ucapnya dengan suara bergetar

Tangan nadira meraih pintu lemari dan membukanya, dengan tubuh gemetar nadira memberanikan diri keluar dari lemari.

"Ayah....bunda....kalian dimana?, Dira takut"

"Ayaaaah" tangis nadira ketakutan karena tidak menemukan kedua orang tuanya

Langkah nadira terhenti saat melihat hal yang ia takutkan terjadi. Mulutnya tidak bisa lagi mengeluarkan suara saat matanya menemukan sosok yang ia cari-cari tergeletak dilantai bersimbah darah. Kakinya yang lemas ia paksakan untuk menghampiri kedua orang tuanya.

"Hiks hiks hiks Ayah....bunda, kenapa kalian tidur dilantai?, hiks Kenapa kalian tidak ngajak dira tidur bersama?, Ayo kita tidur dikamar ayah...bunda...!"

"Hiks hiks, ayaah... Ayo bangun, ayahkan kemarin janji sama dira kalo hari ini kita akan jalan-jalan ditaman merayakan ulangtahun dira, hiks Kenapa ayah bohong, kenapa ayah malah tidur siang hiks hiks" tangis nadira tidak berhenti melihat kedua orang tuanya yang sudah tidak bernyawa.

Hari ini adalah hari ulangtahun nadira yang ke 5 tahun, gadis kecil itu harus mengalami kejadian menakutkan yang merenggut nyawa kedua orang tuanya dan kebahagiannya, nadira tidak memiliki kerabat lain selain kedua orang tuanya.

Mengambil tangan amanda, meletakkannya di pipinya "ayah...bunda...dira janji kalau dira sudah besar dira akan cari orang yang sudah buat ayah sama bunda kaya gini, dira akan buat dia merasakan sakit yang ayah sama bunda rasakan, dira janji....dira janji hiks hiks....hiks dira janji" tatapan yang awalnya penuh dengan keceriaan dengan sekejap berubah menjadi tatapan kosong yang penuh kebencian.