PopNovel

Baca Buku di PopNovel

PENAKLUK HATI TUAN CASSANO

PENAKLUK HATI TUAN CASSANO

Penulis:Via15

Berlangsung

Pengantar
Marcela Diandra Libertix yang biasa dipanggil Diandra, harus menikah dengan Arya Xaviero Cassano, yang merupakan generasi ketiga penerus perusahaan besar Cassano grup. Sifat mereka yang sama-sama keras kepala, dingin dan berasal dari keluarga kaya, harus menerima perjodohan yang sudah diatur oleh kedua keluarga besar Cassano dan Libertix. Bagaimana mereka menghadapi pernikahan tanpa cinta?
Buka▼
Bab

Marcella Diandra Libertix atau yang sering dipanggil Diandra, hari ini mengenakan gaun pengantin berwarna putih mewah, berdiri dengan senyuman yang menawan menyambut para tamu. 

Pengantin pria juga terlihat sibuk menyalami tamu-tamu terhormat yang datang ke pesta pernikahan mereka. 

Orang-orang terkagum-kagum melihat keserasian kedua pengantin. Apalagi mereka sadar, keluarga besar pengantin bukan orang sembarangan. 

Diandra menikah dengan Arya Xaviero Cassano. Dipanggil Arya oleh orang terdekatnya dan dipanggil tuan Cassano oleh rekan-rekan bisnisnya. 

Arya adalah generasi ketiga dari keluarga besar Cassano grup. Keluarganya masuk dalam daftar orang terkaya dengan harta yang melimpah ruah. Cassano grup memiliki puluhan anak perusahaan dibidang perhiasan, elektronik, restoran, tempat hiburan dan lain-lain. Tidak ada yang tau pasti berapa jumlah kekayaan keluarga Cassano. 

Arya memiliki sifat perfeksionis, dingin dan susah ditebak. 

Diandra sendiri adalah putri tunggal dari Stevenson Libertix. Pendiri sekaligus presdir Libertix Company. Dan sudah memiliki cabang usaha di mana-mana. Diusia Diandra yang menjelang 28 tahun, Diandra sudah diangkat menjadi CEO di perusahaan milik papanya. 

Sifat Diandra sedikit berantakan. Tetapi Diandra juga memiliki sifat dingin pada orang yang tidak dia sukai, tapi bisa sangat ramah dengan orang yang dia sukai. Diandra juga keras dan tidak suka diusik. 

Diandra yang baru pulang dari Amerika untuk menyelesaikan pendidikannya, terpaksa menerima perjodohan ini. Perjanjian sebelum Diandra berangkat ke Amerika adalah, setelah selesai pendidikan, Diandra harus membawa calon menantu untuk Stevenson. Jika Diandra tidak berhasil, maka papanya yang akan mencarikan jodoh untuknya. 

Diandra bukan tipe wanita yang gampang jatuh cinta, bahkan sampai umurnya yang ke 28 tahun pun, Diandra belum pernah merasakan yang namanya pacaran. Dengan sangat terpaksa, dia harus dijodohkan. Karena tidak ada laki-laki yang berhasil mendekati Diandra. 

Arya juga harus bersedia menerima perjodohan yang dilakukan oleh keluarga besar Cassano. Arya yang merupakan putra sulung, harus segera menikah supaya ada yang menjadi penerus keluarga Cassano. 

Arya mendapati kekasih yang akan dinikahinya tidur dengan sahabatnya sendiri. Padahal rencana pernikahan sudah disebarkan, agar keluarga besar Cassano tidak menanggung malu, maka papanya mencari wanita yang akan dinikahi oleh Arya. 

Bagai gayung bersambut, papa Arya yang sudah bersahabat lama dengan papa Diandra menerima tawaran perjodohan anak mereka. Mereka meyakini bahwa semakin sering Arya dan Diandra bertemu maka cinta akan tumbuh di antara mereka berdua. 

Sekarang dua keluarga besar sudah menyatu, tidak ada yang bisa menandingi kekayaan keluarga Cassano grup dan Libertix Company. Para tamu hanya bisa berdecak kagum akan kesempurnaan keluarga ini. 

"Ingat sekali lagi Diandra, kita menikah hanya di atas kertas. Jangan harap aku bisa mencintaimu," bisik Arya ke telinga Diandra dengan suara dingin. 

Diandra menatap tajam ke arah Arya, "baik tuan Cassano, saya juga tidak butuh cinta dari tuan Cassano. Saya bisa mencintai diri saya sendiri. Kalau bukan karena saya janji sama papa, saya tidak akan bersedia menikah dengan tuan." Bisik Diandra tidak kalah dingin. 

"Syukurlah jika kamu sadar, saya tidak usah capek-capek menjelaskannya lagi." Arya berbicara tanpa menoleh lagi. 

"Dasar laki-laki sialan," maki Diandra pelan.

Ternyata Arya mendengar ucapan Diandra, dia kembali melotot, seakan-akan meminta Diandra memperjelas ucapannya tadi. Diandra pura-pura tidak melihat, dia sibuk dengan kedatangan teman-teman dekatnya. 

"Diandra, kamu cantik banget. Selamat ya sudah menjadi nyonya Cassano. Suami kamu tampan ya. Aduh,, aku meleleh melihatnya." Teman Diandra yang bernama Luccy melirik suami baru Diandra. 

Luccy tidak menyangka, sahabat lamanya ini langsung menyebarkan undangan pernikahan setelah empat tahun tidak pernah pulang ke Indonesia. Tapi dia turut berbahagia dengan pernikahan Diandra, karena Luccy tahu Diandra tidak pernah dekat dengan siapa-siapa, tiba-tiba sudah menyebarkan undangan pernikahan. 

"Kamu diam-diam menjalin hubungan dengan laki-laki lain tanpa sepengetahuan kami ya? Sekarang kamu sudah main rahasia-rahasiaan, apa kamu tidak anggap kami sahabat lagi?" tanya Rio sahabat Diandra yang sudah lama memendam rasa pada Diandra terlihat sedikit kecewa. 

"Tidak ada yang dirahasiakan Rio, ini juga tiba-tiba kok. Kami dijodohkan," bisik Diandra pelan, membuat Rio dan Luccy membelalakan mata mereka. 

"Sudah kami duga, nona dingin ini pasti tidak akan bisa menikah secepat ini kalau bukan karena perjodohan. Orang kaya memang susah ya?" ucap Luccy masih setengah berbisik. 

"Kalau kamu nanti tidak tahan dengan pernikahan kamu, langsung hubungi kami ya. Kami selalu ada untukmu 1x 24 jam." Rio sengaja berbicara agak keras supaya Arya bisa mendengar ucapannya. 

Mendengar ucapan Rio, tentu saja Arya langsung memalingkan wajahnya dan memandang tajam ke arah Rio. Seakan-akan dia ingin menerkam Rio. Rio membalas tatapan Arya tanpa ada sedikitpun rasa takut dalam dirinya. 

Luccy yang menyaksikan itu langsung menarik tangan Arya. "Ayo kita pergi dari sini, kita datang bukan untuk cari masalah. Tapi kita mau menyelamati Diandra."

"Diandra, kami pamit duluan ya. Kapan-kapan kamu harus main bareng kita lagi. Jangan karena kamu sudah menjadi nyonya Cassano, kamu jadi lupa dengan kami." Luccy akhirnya pamit sambil terus menarik tangan Rio yang sedang terbawa emosi. 

Rio cemburu atas pernikahan sahabatnya itu. Rio benar-benar mencintai Diandra, tapi Diandra selalu menolak dengan alasan tidak ingin merusak persahabatan yang sudah lama mereka jalin. 

"Kamu ajari teman-teman kamu itu supaya bisa lebih sopan lagi berbicara. Apa dia tidak kenal siapa Arya? Dia mau cari mampus?" Kekesalan Arya yang dari tadi dia tahan akhirnya meluap juga. 

"Baik, Tuan. Siapa di negara ini tidak mengenal Tuan Cassano? Orang terkaya di negara ini. Teman saya itu tidak bodoh-bodoh amat tuan." Tanpa ada rasa bimbang, Diandra menjawab perkataan Arya. 

Arya mendengus kesal, dia tidak menyangka akan dihadapkan dengan wanita dingin dan cuek seperti Diandra. Dia langsung ingat mantan kekasihnya yang sangat lembut dan hangat tapi tega menghianati dia. 

Mata Arya tertuju ke ujung ruangan gedung pernikahan ini. Dia melihat wanita yang tidak asing datang melangkah ke arah mereka. Arya sangat mengenal wanita itu, dia adalah Stephanie mantan kekasihnya.