PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Terpikat Nyonya Boss

Terpikat Nyonya Boss

Penulis:Mrs. Dream Writer

Berlangsung

Pengantar
Langit Cakra, seorang bodiguard terpercaya dari pengusaha ternama Angkasa Prabu, tak akan pernah menduga jika pernikahan Tuannya itu akan melibatkannya dalam cinta yang rumit. Senja Mahessa adalah wanita yg akhirnya memenanvkan hatinya. Hingga membuat Langit bertekad untuk kembali ke kehidupannya yg sebenarnya demi menolong Senja.
Buka▼
Bab

"Tuan, semua sudah siap." ucap Langit kepada Angkasa.

Tanpa menjawab Angkasa langsung berdiri dan berjalan mengikuti bodiguardnya itu menuju sebuah ruang meeting di dalam ballroom sebuah hotel mewah.

Begitulah Langit melakukan kesehariannya selama 4 tahun ini sebagai bodiguard kepercayaan Angkasa Prabu yang merupakan seorang pengusaha ternama di Yunan.

Wajah tampan namun sangat dingin tanpa ekspresi apapun, postur tegap dan atletis, mata tajam seperti elang, seperti itulah gambaran seorang Langit.

Dia tak pernah berbicara kepada siapapun selain kepada Angkasa, itu juga hanya dilakukannya dalam kondisi terdesak saja.

Langit adalah bayangan hidup dari seorang Angkasa Purba, bertahun tahun hilir mudik kesana kemari bersama Angkasa namun tak ada satupun yg mengetahui namanya. Kecuali Angkasa dan isterinya yaitu Vania Dinnata.

Seperti siang ini, Angkasa yang memiliki pertemuan khusus para pengusaha utama di Yunan, maka Langit akan terlebih dahulu mengecek segalanya untuk memastikkan keamanan kliennya itu.

Tempat duduk yang disiapkan untuk Angkasa akan diperiksanya dengan teliti jika saja ada sesuatu yang bisa membahayakan kliennya. Begitu juga dengan makanan dan minuman yang disajikan akan dicicipinya dahulu sebelum disantap oleh Angkasa.

Ketampanan bodiguard ganteng ini sudah sangat menarik lerhatian publik. Namun raut dingin dan sorot matanya yg tak bersahabat hanya akan membuat siapapun di hadaannya terdiam.

"Tuan Angkasa, bagaimana kabar anda?" tanya seorang pebisnis lainnya hendak menyapa Angkasa.

'Seet'

Langit langsung berjalan untuk memberikan jarak antara orang itu dengan Angkasa.

"Bodiguard anda sangat posesif Tuan" ucap pria itu sambil tetap berjalan mengiringi langkah Angkasa.

Sebagai pewaris utama Prabu Corporation, banyak sekali yang sering mencari mjka di depan Angkasa.

Senja mulia turun, rapat Angkasa juga telah selesai.

"Tuan, kita ke Venaam sekarang? Haruskah kita memberi tahu Nyonya Vania?" ucap Langit setelah mereka berada di Roll Royce-nya.

"Vania, adalah satu satunya yang tidak boleh mengetahui perjalanan kita ke Venaam." ucap Angkasa dengan wajah putus asa dan kesal.

Langit hanya mengangguk mengiyakannya saja. Dia langsung melajukan Roll Royce nya ke jalanan, membelah senja yang semakin jingga.

Perjalanan dari Yunan menuju Venaam berjarak 100km an, yg ditempuh hanya dalam satu setengah jam saja oleh Langit. Terlihat jelas bagaimana skill mengemudinya yang sangat mumpuni.

Perjalanan ini adalah untuk menemui seorang sahabat lama kakek Prabu. Angkasa diberikan perintah oleh kakeknya untuk memberikan sebuah surat kepada sahabat lamanya itu.

Sebagai pewaris utama, Angkasa seringkali mendapatkan mandat penting dari kakeknya. Namun kali ini Angkasa tak mengetahui apa isi surat yang dibawanya ini.

Jalanan berliku mulai dilewati, laju mobil semakin lambat ketika bertemu dengan jalanan kecil diantara pematang sawah.

Venaam adalah sebuah kota kecil dimana hanya ada sedikit penduduk yg tinggal sebagai petani disana.

'Ciiit'

Langit memarkirkan mobil tepat di depan sebuah rumah sederhana yg dipenuhi dengan banyak sekali bunga dan tanaman herbal.

Setelah turun dan memeriksa semuanya, Langit kemudian membuka pintu belakang mobil untuk Angkasa turun.

Angkasa melangkah ke luar,

Rumah ini sangat hening sekali, hanya ada suara serangga dan kicau burung yang terdengar.

Hingga beberapa kali mengetuk namun belum ada jawaban.

"Kalian cari siapa?" tanya seorang gadis yang muncul dari balik kebun bunga membuat Angkasa dan Langit cukup terkejut.

'Degg'

Untuk pertama kalinya, Langit merasa sangat kecolongan. Dia berkeliling sejak tadi namun tak ada orang. Lalu tiba tiba saja seorang gadis menyapa mereka dengan jarak sangat dekat.

"Aku kesini mencari Kakek Mahessa" ucap Angkasa menjawab.

"Ohh, senang bertemu dengan kalian, namaku Senja. Tunggulah sebentar aku akan memanggilnya." ucap Senja sambil langsung berpamitan pergi ke bagian lain kebun bunganya.

Tak berselang kemudian, Senja datang kembali dengn seorang kakek yang usianya pasti tak jauh berbeda dengan kakek Prabu.

"Kalian mencariku? Mari, silahkan!" ucap Kakek Mahess sambil mempersilahkan mereka duduk di sebuah gazebo kayu.

Angkasa tak hendak berlama-lama. Dia segera memberitahukan maksudnya.

"Kakek, ini adalah titipan dari Kakek saya, Prabu Chandra." ucap Angkasa sambil memberikan sebuah surat pada Kakek Mahess.

"Prabu Chandra? Syukurlah, dia masih hidup rupanya." ucap Kakek Mahes.