PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Ketulusan Cinta Sang Dokter

Ketulusan Cinta Sang Dokter

Penulis:INDAH97.RY

Berlangsung

Pengantar
Arif Akbar Praja seorang dokter umum di rumah sakit terkenal. Pernah jatuh cinta kepada seorang dokter muda yang masih menjalani koas di tempatnya bekerja. Akan tetapi wanita itu malah menikah dengan orang lain. Ayesa Khanza Gunawan seorang anak panglima TNI, perempuan yang sering dipanggil Khanza itulah yang membuat Arif kembali meraskan jatuh cinta. Seorang wanita yang menjadi pasiennya sendiri.
Buka▼
Bab

Di sebuah ruangan bernuansa putih, seorang pria tampan sedang duduk termenung sambil menatap kertas undangan dari wanita yang dia cintai.

Dr.Arif Akbar Praja berprofesi sebagai dokter umum, bekerja di sebuah rumah sakit ternama milik sahabatnya.

Di rumah sakit itulah dia bertemu dengan seorang dokter wanita yang masih Bekerja sebagai Koas, dokter Siska namanya, wanita yang berhasil membuat seorang Arif jatuh cinta, entah apa kelebihan dari Siska hingga Arif melabuhkan hatinya.

“Hah, aku harus ikhlas” desahnya pelan.

Sebenarnya Arif sudah tahu dari awal kalau Siska tidak mencintainya, tapi Arif masih berbesar hati untuk tetap berusaha merebut hati wanita itu.

Sebelum janur kuning melengkung maka masih ada jalan untuk memilikinya.

Semboyan itulah yang selalu membuat Arif semangat, namun sekarang janur itu telah melengkung, di depan matanya sudah ada surat undangan dari Siska.

Patah hati itu pasti, tapi Arif tidak ingin menunjukan kepada siapapun bagaimana perasaan nya sekarang, baginya percuma harus mengumbar semua itu, tak ada gunanya, toh hatinya masih akan tetap seperti ini dan Siska masih akan terus melanjutkan pernikahan nya.

Hanya satu kata yang terucap dari bibir lelaki itu.

Selamat menempuh hidup baru wanita yang ku cintai !!!!!

-

-

Ayesa Khanza Gunawan, wanita cantik yang masih menempuh pendidikan nya di bangku kuliah semester 4, anak dari panglima TNI angkatan darat yang bernama Hadi Gunawan.

Khanza tumbuh menjadi wanita yang keras, Manja dan semaunya sendiri itu karena dia sering di tinggal oleh sang Ayah pergi bertugas, sementara ibunya sudah tiada saat melahirkan Khanza.

Dari kecil Khanza di asuh oleh Bik Sri wanita yang sering di panggil Ibu oleh Khanza itu sangat menyayangi dirinya, Bik Sri membesarkan Khanza dengan penuh kasih sayang, dimana Khanza tak mendapatkan kasih sayang dari ibu kandungnya.

Begitupun dengan sang Ayah, semenjak istrinya meninggal karena melahirkan putrinya, Pak Hadi sama sekali tak ada niatan untuk menikah lagi, dia hanya fokus bekerja dan membesarkan Khanza, bagaimana supanya Khanza mendapatkan kasih sayang yang lebih.

Bagi Pak Hadi anaknya sudah cukup mendapatkan kasih sayang dari nya dan juga Bik Sri, tapi apa yang terjadi Khanza masih sering membantah omongan nya dan selalu bersikap seenaknya jika Khanz ada keinginan saat itu juga harus di turuti.

“Pak kok non Khanza belum pulang ya ?? ini udah hampir malama saya khawatir Pak” ucap Bik Sri kepada Pak Hadi yang saat itu juga sedang duduk di teras rumah sambil menunggu kepulangan putri satu-satunya.

“Tunggu sebentar lagi Sri, jika dia belum pulang juga biar ku susul”

Selang 30 menit sebuah mobil mewah memasuki perkarangan rumah tersebut, baik Pak Hadi maupun Bik Sri saling pandang karena heran mobil siapa itu.

Tidak berapa lama seorang perempuan cantik keluar dengan mengenakan kaca mata hitamnya, melihat Pak Hadi dan Bik Sri ada di depan rumah, Khanza langsung berlari dan memeluk tubuh kekar Ayahnya.

“Ayah” Khanza berlari dan menerjang tubuh sang Ayah, Pak Hadi menyambut pelukan putrinya walau masih dalam keadaan bingung dengan mobil yang di bawah putrinya.

“Dari mana kamu Nak ??” tanya sang Ayah

“Habis jalan-jalan sama teman Yah”

“Terus itu mobil siapa yang kamu bawah ?? mana mobil kamu”

Khanza melepaskan pelukan nya dia memandang wajah sang Ayah dengan tersenyum.

“Ini mobil Khanza Yah, gimana bagus gak ??”

Tanya Khanza sambil mendekati mobil barunya.

Sang Ayah hanya melongoh tak percaya begitupun dengan Bik Sri pasalnya 2 minggu yang lalu Khanza baru saja mengganti mobilnya dengan alasan mobil yang lama sudah jelek tak layak pakai, dan sekarang apalagi.

Pak Hadi mengusap wajahnya dengan kasar, putri yang sangat dia sayangi menjadi manja seperti ini, entah apa yang salah dalam mendidiknya.

“Kamu beli mobil baru lagi ?? mobil yang kemaren mana ??”

“Khanza jual, kebetulan ada teman Khanza yang suka sekali sama mobil itu karena kasian ya udah Khanza jual aja terus uangnya aku beliin mobil ini, nambah dikit lah ”

“Astaga Khanza, Ayah kan udah bilang jangan menghamburkan uang !! kamu gak kasian sama Ayah ??”

Pak Hadi ingin sekali marah, tapi melihat wajah polos Khanza, akhirnya Pak Hadi mengurungkan niatnya.

“Sana masuk !!” titah Pak Hadi dengan tegas.

Khanza menurut dia masuk kedalam rumah dengan wajah cemberut, sekarang tinggalah Pak Hadi dan Bik Sri.

“Non Khanza sangat manja pak, harunya Bapak lebih keras lagi agar Non Khanza bisa bersikap dewasa sedikit” ujar Bik Sri.

“Aku hanya takut Sri, aku hanya takut kalau Khanza marah padaku, Sudah cukup dia kehilangan ibunya.”

Bik Sri hanya bisa pasra, Pak Hadi lebih berhak menentukan kehidupan Khanza dari pada dirinya.

Pak Hadi pamit duluan untuk masuk kedalam rumah, setelah itu Pak Hadi langsung masuk kedalam kamarnya..

Di dalam kamar dia menatap foto sang istri yang sedang tersenyum manis.

“Apa yang salah dalam mendidik Khanza ?? sehingga dia tumbuh menjadi gadis manja seperti ini Mel ??” ucap Pak Hadi sambil berbicara kepada Foto Almarhum istrinya,yang bernama Melati.

“Aku sudah berusaha keras untuk mendidiknya tapi tetap saja Khanza seperti ini,jika saja saja kamu masih ada mungkin saja Khanza tidak akan seperti ini”

Tak terasa air mata Pak Hadi mulai menetes, sedih karena merasa gagal dalam mendidik putrinya.

“Kenapa kamu begitu tega meninggalkan kami Sayang” ucapnya lirih.

Masih teringat dengan jelas saat istrinya meregang nyawa karena melahirkan putrinya, beliau hanya berpesan untuk memberikan nama putrinya dengan nama Khanza, makanya setiap memanggil Khanza, Pak Hadi akan selalu teringat dengan istrinya.

Sekarang tak ada yang perlu di tangisi, Pak Hadi hanya harus berusaha lebih keras lagi agar putrinya bisa beruba menjadi gadis yang lebih baik, untuk sifat manja nya itu bukan salah Khanza melainkan salah Pak Hadi yang selalu memanjakan Khanza dari kecil.

Malam semakin larut, Pak Hadi merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Sesekali dia melirik tas besar di samping tempat tidur nya, besok pagi dia akan kembali bertugas membela negara dan mengabdi pada ibu pertiwi.

Dia akan kembali meninggalkan Khanza, walau sekarang Khanza sudah berumur hampir 21 tahun Pak Hadi akan tetap khawatir, dia akan selalu berpesan kepada Bik Sri untuk menjaga Khanza dengan baik, dan jika ada apa-apa segera hubungi dirinya.

BERSAMBUNG--------

BERIKAN LIKE DAN KOMEN KALIAN GUYS !!

JANGAN LUPA BAGI HADIA DAN VOTENYA YA !!!

NOVEL INI AKAN SANGAT BERBEDA DARI NOVEL SEBELUMNYA, TIDAK AKAN ADANYA PELAKOR ATAU PUN SEJENISNYA. JADI KALIAN TENANG AJA.

TAPI AKAN BANYAK SEDIHNYA KALAU PENASARAN TETAP SABAR MENUNGGU UPDATENYA.. INSYA ALLAH AKAN UPDATE SETIAP HARI