PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Love Me Alone

Love Me Alone

Penulis:LEE_NHANA27

Berlangsung

Pengantar
Tak sengaja mendapatkan sesuatu yang pertama kali ia rasakan. Membuat Yuki Nery, gadis bodoh tak tertolong mengejar sosok lelaki dingin tak tersentuh bernama Ferdi. Perjuangannya mendapatkan perhatian Ferdi sering diakhiri dengan kekecewaan. Ferdi sering kali mengacuhkannya bahkan secara terang-terangan memberitahu kalau dia tak suka melihat Yuki. Tapi ia tak menyerah dan selalu berusaha, Ia rela melakukan apapun jika itu mengenai cinta pertamanya. Tak disangka-sangka ketika cobaan hidup mulai merebut kebahagiaan Yuki, Ferdi justru orang pertama yang berada di sisinya. Saat ayahnya bangkrut dan meninggal, Ferdi juga orang pertama yang mengetahui penyebabnya. Dia mencari tau semuanya tanpa terkecuali. Berbagai kejutan tak terduga menghampiri kehidupan Yuki. Dimulai dari munculnya seorang lelaki paruh baya mengangkatnya sebagai anak, yang ternyata lelaki itu punya hubungan kuat dengan Ferdi. Lalu dilanjutkan dengan kejutan lain yang tak pernah Yuki bayangkan sebelumnya... Ternyata dan ternyata...
Buka▼
Bab

“ Aku akan mencintaimu dengan seluruh genap jiwa ragaku, baik di kehidupan kini maupun di masa depan nanti.”

Seorang gadis berambut gelombang pirang, terlihat bosan dan mencoba kabur dari pertemuan murid baru di aula. Mendengar kepala sekolah berceramah yang ia yakin banyak murid tidak paham dengan apa yang disampaikan. hal itu dilihat dari sebagian murid lainnya terlihat mengantuk dan merenggangkan tengannya, mereka sama hal nya dengan gadis itu, yaitu sama-sama bosan.

Pertemuan yang memuakkan, batinnya.

Perut yang terus berbunyi menambah rasa bosannya sehingga timbul keinginan gadis itu untuk pergi saja dari sana. meminta izin tentu tidak mungkin dilakukan karena meminta izin pada siapa, dalam aula ini tidak satupun yang ia kenali, kecuali dua temannya yang duduk sangat jauh darinya. Tapi detik berikutnnya ia mendapatkan ide.

Dengan cara mengendap-ngendap akhirnya ia berhasil menuju pintu keluar dan kabur tanpa di ketahui. Namun tanpa disadari, seorang lelaki memperhatikannya dan diam-diam mengikutinya.

Gadis itu berjalan dengan tergesa-gesa tanpa tau arah kemana yang akan ia tuju. Kakinya terus saja melangkah menaiki tangga koridor dan sampailah ia pada sebuah tempat paling atas pada bangunan.

Dia sedang berada di atap gedung sekolah!

Ia bersorak gembira dengan keberhasilannya untuk kabur dari pertemuan. Ia melihat kesekitar, tidak ada orang selain dirinya. Dia semakin senang, untuk mereklesasi pikirannya, ia mencoba melakukan sesuatu.

Dengan pelan ia melepaskan tasnya dan menaruh ke tempat yang bersih. Lalu berdiri di paling sudut bangunan sambil merentangkan kedua tangannya. ia ingin menghirup udara kebebasannya dengan cara yang tidak biasa.

Ia menghirup udara kebebasannya dengan perasaaan antara senang, dan juga lega. Tempat ini akan ia tandai untuk ia jadikan tempat persembunyian ataupun tempat ia istirahat nanti. Siapa tau dia strees dengan pelajaran lalu meredakannya dengan santai disini.

“ Hei, jangan bergerak!” suara lelaki asing yang ia yakini sedang meneriakinya. Ia menoleh.

Nampaklah seorang lelaki berwajah tampan bak dewa yunani sedang menatapnya khawatir.

'Aku kira Cuma aku sendiri disini.'

Gadis itu tidak menghiarukan perkataan lelaki itu, ia justru sibuk memandang lelaki itu dengan perasaan kagum tiada tara. Wajah, serta tegab tubuhnya membuat wanita manapun akan terpesona jika melihatnya.

“ Tuhan,,, kalau ini mimpi, tolong jangan bangunkan aku dari mimpi ini. Aku masih belum puas memandang wajah tampannya.” Ia bergumam dalam hati.

Lelaki itu berjalan mendekatinya, bermaksud ingin menyelamatkannya. Matanya tak bisa berbohong kalau lelaki itu memang sedang khawatir.

“ Aku akan menolongmu, tolong jangan bergerak dulu.” Menjulurkan tangannya mencoba meraih gadis itu.

Gadis tadi belum menyadari apa yang dilakukan lelaki itu. Dengan mata yang terus menatap dan bibir yang terus mengutarakan rasa kagum. Dia tidak menyadari bahwa salah gerak sedikit saja dia bisa kehilangan nyawa. Tapak tanah di bawah sana sudah bersiap menjemput nyawanya lalu menyerahkan pada malaikat maut jika gadis itu memang sudah bersiap dengan kematian.

Tapi tunggu, bukan itu niatnya berdiri disini!

Ia mulai paham bahwa lelaki itu sedang ingin menolongnya, lalu karena kaget dengan posisinya kini, membuat tubuhnya tidak seimbang dan..

Aaaaa

Hap!

Dia sudah berpasrah dengan kematian yang sudah menunggunya, mungkin. Tapi itu semua tidak terjadi karena lelaki yang ingin menolongnya tadi sudah mendapatkan tubuhnya lalu menariknya agar menjauh dari posisi awal.

Namun lelaki itu justru terpeleset yang membuat mereka berdua jatuh pada akhirnya dalam posisi yang intim.

Cup!

Kedua manusia itu terdiam sejenak, kehilangan pikiran. Dalam keheningan yang tercipta mereka saling memikirkan apa yang sedang mereka lakukan saat ini.

Bibir mereka bertemu dan masih melekat bersamaan dengan diamnya mereka. keduanya kaget namun tidak bergerak sama sekali. Beberapa detik kemudian lelaki itu tersadar,

“ Au...” gadis itu menjerit kesakitan saat lelaki tadi mendorongnya dengan kasar.

“ Jangan merepotkan orang lain kalau mau bunuh diri, sana di lautan saja agar tubuhmu lenyap dimakan hiu bersama nyawamu.” Dengan nada marah lelaki itu memarahinya Sambil mengibas-ngibas bajunya yang terkena debu. Tapi Gadis tadi tidak memperdulikan apa yang dikatakan lelaki itu. Otaknya tengah berperang dengan batinnya.

' Tidak salah kan ini, aku tadi berciuman dengan lelaki tampan itu. Astaga.. ini tidak benar. Tapi kenapa aku malah senang...'

“ Tadi kita ciuman?” sang gadis malah bertanya pertanyaan yang langsung membuat lelaki itu membuang muka, tanpa gadis itu sadari wajahnya sudah memerah bak tomat karena malu.

“Auuu” mengusap keningnya.

'Kenapa dia menyentilku?'

“ Anggap saja tidak ada yang terjadi di antara kita!” lelaki itu segera meninggalkan sang gadis yang masih memperhatikannya dengan tatapan kagum, Sampai lelaki itu lenyap dari pandangnnya.

Untuk sesaat gadis itu terdiam sambil menyentuh bibirnya. Ia tidak salah lagi, ini bukan hanya sekedar mimpi, tadi mereka benar-benar berciuman.

Sang gadis kembali menyentuh bibirnya, kali ini mengusap juga, masih tidak percaya dengan kejadian hari ini. Apa mungkin dia malaikat yang jatuh dari langit, lalu di perintahkan untuk menjadi jodohnya? Gadis itu berkhayal.

Sebuah keberkahan baginya bisa kabur, dan bertemu dengan lelaki itu. Dia tidak bisa berucap. Antara senang dan tak menyangka, rasa-rasanya ia mau teriak sekencang-kencangnya. Jantungnya berdegub kencang.

'Gila, dadaku berdebar-debar. Tuhan,, mungkinkah aku jatuh cinta?'

Ia berdiri bangkit dari duduk, mengibas roknya yang juga terkena debu. Tidak terasa ia meneteskan air mata.

“ Kenapa ciuman pertamaku tidak romantis kayak drama korea sih. Hua...” kecewa karena ciuman pertamanya tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan selama enam belas tahun ia hidup.

Tidak sadar lelaki yang menolongnya tadi ternyata masih berada disana memperhatikan sang gadis yang sedang sedih tapi terlihat sangat lucu sekali. Ia tersenyum tipis lalu mengusap bibirnya. Sangat seksi jika di lihat.

'Ciuman pertama?'

Memastikan gadis itu aman-aman saja dia pun pergi dengan perasaan tak menentu. Kembali ke aula tempat pertemuan yang ditinggalkannya sebentar dan merubah ekspresinya menjadi datar, seperti tidak terjadi apa-apa.

Para siswi yang melihatnya sempat berbisik membicarakannya, namun di tanggapi dengan acuh. Sudah biasa, Ya sudah biasa dia seperti itu di perhatikan dengan tatapan kagum oleh para wanita yang bertemu dengannya.

Dia tampan, sudah jelas dia bak dewa yunani seperti yang gadis tadi pikirkan. Rahang tegas, serta mulus itu hampir terlihat sempurna dengan penampilannya yang mempesona. Sangat, sangat tampan.

Sedangkan gadis tadi?

Dia masih sibuk dengan perdebatan antara pikiran dengan batinnya.

Gadis itu masih belum terima dengan kejadian yang sudah merebut ciuman pertamanya, tak ada romantis-romantisnya. Namun di sisi batinnya mengatakan tak apalah wong ciuman pertamanya di ambil sama lelaki tampan kok.

Deg deg.

Jantungnya berdebar kencang, tak kala teringat kembali dengan lelaki tadi.

'Namanya siapa ya? kelas berapa? Alangkah baiknya kalau sekelas kan. Hahah. Setelah ini aku akan mencari tau tentang dirinya.'