PopNovel

Baca Buku di PopNovel

OPPA SARANGHAE

OPPA SARANGHAE

Penulis:Avaya0627

Tamat

Pengantar
Dua insan yang tidak mau menikah dipertemukan oleh takdir. Arabelle memutuskan untuk fokus menjadi influencer. Tidak ingin membuka hati pada pria mana pun karena kekasih pertamanya meninggal dunia dan meninggalkan jantung di dadanya. Park Ji Woe. Pria Korea Selatan yang putus asa karena ditinggal oleh kekasih demi karier. Datang ke Indonesia untuk mengelolah perusahaan cabang milik sang ayah. Ternyata Park Ji Woe adalah sepupu dari Timothy, kekasih Arabelle yang telah meninggal dunia. Pernikahan pun menyatukan mereka. Akan kah keduanya bahagia?
Buka▼
Bab

Namaku adalah Arabelle Magdalena Zhuang. Orang-orang biasa memanggilku dengan nama Ara. Papaku berdarah Chinese, sementara mamaku orang Sunda asli.

Jadi aku memiliki darah Chinese dan Sunda. Tapi tenang! aku tetap orang Indonesia.

Keluargaku adalah orang paling kaya nomor sepuluh di Indonesia. Papaku mewarisi sebuah perusahaan besar dari Kakek Nenekku. Bisa dikatakan kami sudah kaya dari tiga generasi sebelumnya.

Aku punya kakak Laki-laki. Namanya adalah Joel Alexander Zhuang. Usia kami terpaut tujuh tahun.

Oh iya, dari kecil aku sangat menempel dengan Joel. Hampir semua kegiatannya aku ikut. Dia belajar taekwondo aku ikut, dia belajar musik aku ikut, dia ngumpul sama teman-temannya aku juga ikut.

Perbedaan usia tujuh tahun menjadikan dia seperti guardian angel buatku.

Aku merasa kesepian semenjak Joel harus kuliah di Korea Selatan.

Di usia 17 tahun aku didiagnosa oleh dokter mengalami gagal jantung. Hal itu menjadi pukulan berat untuk keluargaku.

Selama tiga tahun kami harus berjuang sama-sama. Aku bisa menyaksikan bagaimana keluargaku mengupayakan yang terbaik untuk kesembuhanku.

Di usia 20 tahun, aku operasi transplantasi jantung. Seseorang dengan sukarela memberikan jantungnya untukku.

Usia 20 tahun menjadi langkah awal bagaimana aku melihat masa depan. Aku ingin mandiri, tidak manja, berprestasi, dan selalu bahagia.

Aku belajar murah hati dari kedua orang tuaku. Mereka sering membantu perusahaan-perusahaan yang hampir bangkrut, dan membantu pengusaha-pengusaha kecil yang sedang merintis.

Semenjak didiagnosa gagal jantung, keluargaku tidak pernah memaksaku untuk bekerja di perusahaan. Karena itu Joel yang ambil alih untuk mengurus perusahaan. Walaupun keputusan itu atas keinginanku sendiri.

Orang-orang selalu bilang jika aku sangat mandiri dan keras kepala. Aku bahkan sangat menyadari hal itu.

Setelah operasi dan keadaanku benar-benar pulih, aku memutuskan untuk menjadi youtuber.

Karirku berkembang dengan baik. Di usia 22 tahun, aku sudah punya manager dan tim sendiri.

Walaupun mereka sering mengeluh karena keras kepalanya aku. Tapi sampai sejauh ini mereka sangat sayang dan peduli padaku.

Kini usiaku sudah 25. Dan aku dikenal orang sebagai influencer. Walaupun aku keras kepala, tapi konten-konten yang aku bagikan sudah mengubahkan kehidupan banyak anak-anak muda.

Sebagai youtuber, aku juga aktif di sosial media yang lain. Aku sudah punya follower ratusan juta.

Walaupun orang tuaku kaya, mereka tidak pernah memanjakan aku dan Joel.

Oh iya, semenjak usia 20 tahun aku sudah memutuskan untuk tidak menikah. Tentunya aku punya alasan tersendiri untuk itu.

***

Namaku adalah Park Ji Woe. Aku asli orang Korea Selatan. Aku dibesarkan di keluarga yang sangat harmonis. Aku anak bungsu dari tiga bersaudara.

Kedua kakakku adalah perempuan. Kakak pertamaku namanya Park Song Ahh. Dia sudah menikah tiga tahun lalu. Kakak keduaku namanya Park Hye Ri. Dia bekerja sebagai jaksa di Seoul. Di usia 35, dia memutuskan tidak menikah karena sudah bahagia dengan hidupnya.

Hidup jadi anak bungsu dan satu-satunya laki-laki membuat mereka sangat memanjakanku.

Apa pun yang aku inginkan selalu dituruti asalkan itu tidak membahayakan keselamatanku.

Waktu kuliah, aku mengambil jurusan Bahasa Indonesia di salah satu universitas ternama di Korea Selatan. Aku juga memiliki beberapa teman orang Indonesia. Hal itulah yang membuat aku fasih berbicara dalam bahasa Indonesia.

Pada usia 28 tahun, aku menceritakan keinginanku untuk tidak menikah pada kedua orang tua dan kedua saudara perempuanku. Tentu saja ada kekecewaan di wajah mereka, karena kakak keduaku juga melakukan hal yang sama.

Bukan hanya itu, mereka sangat berharap aku menikah karena aku anak laki-laki yang harusnya menjadi penerus keluarga.

Kini usiaku sudah 32 tahun. Keluargaku memiliki perusahaan yang bergerak di bidang kecantikan. Perusahaan ini sudah ada di Korea, Hongkong, Singapura, dan Indonesia.

Di usiaku yang sekarang, terpaksa aku harus menetap di Indonesia demi menyelamatkan cabang perusahaan yang hampir bangkrut. Inilah pertama kalinya aku harus tinggal jauh dari keluarga.

Seperti yang aku katakan tadi, meskipun usiaku sudah 32 tahun, mereka masih memperlakukanku seperti anak kecil yang harus dijaga.

***

Di sebuah kamar hotel di Seoul, Korea Selatan Arabelle sedang terburu-buru. Dia melihat jam tangannya.

"Aku kok bisa ketiduran sih? gawat nih kalau sampai ketinggalan pesawat," gerutu Arabelle sambil memakai sepatu sneakernya. Dia memanggil taxi dan meminta untuk diantarkan ke bandara Internasional Icheon.

Bandara adalah tempat yang selalu hidup. Selama 24 jam selalu banyak orang yang mondar mandir dengan keperluan yang berbeda-beda. Salah satu bandara yang dikenal dengan kemegahannya adalah Bandar Udara Internasional Incheon.

Bandar Udara Internasional Incheon adalah airport terbesar di Korea Selatan dan merupakan salah satu yang terbesar di Asia.

Sesampai di bandara, Arabelle keluar dari taxi. Sopir taxi membantunya mengambil koper dari bagasi.

"Gamsahabnida

Terimakasih

" Arabelle mengucapkan terimakasih kepada sopir taxi yang mengantarnya ke bandara.

Setelah membayar uang taxi menggunakan lembaran mata uang won, Ara langsung berlari ingin check in. Tanpa sadar, tiketnya jatuh di lantai .Ketika ingin check in, kertas di tangannya sudah tidak ada.

Kedua matanya menjelajah dan melihat tiketnya terletak di lantai. Arabelle berjalan cepat untuk mengambil tiketnya. Dia tidak mau ketinggalan pesawat. Sepersekian detik, tiketnya menempel di sepatu seorang pria yang tidak sengaja menginjak.

"Jeogiyo!

permisi!

" Arabelle memanggil pria itu. Namun pria itu tidak mendengarnya.

"Jeogiyo" Ara memanggil lagi pria yang terlihat jauh lebih tua darinya.

Merasa diabaikan, Ara berlari dan menarik tangan pria itu. "Ahjussi!

paman!

" panggil Arabelle.

"Ahjussi?" Pria itu menunjuk dirinya sendiri. Wajahnya memperlihatkan kemarahan dan kekesalan karena dipanggil Ahjussi.

Ahjussi adalah panggilan untuk pria dewasa yang memiliki rentang usia kurang lebih 10-20 tahun lebih tua dari orang yang memanggilnya.

"Joesonghabnida

saya minta maaf

can I get my ticket back?

bolehkah saya meminta tiket kembali?

" Ara minta maaf dan meminta tiketnya kembali.

"Are you kidding me? I don't have your ticket.

Kamu bercanda ya? aku nggak punya tiket kamu

" jawab pria dewasa itu.Ara menunjuk ke sepatunya.

Arabelle melihat ke bawah dan menunjuk sepatu laki-laki Korea di depannya dengan jari telunjuk. Tampangnya sungguh sangat menyebalkan di mata Pria yang memiliki nama Park Ji Woe.

Park Ji Woe melihat ke bawah. Dia baru menyadari jika dia menginjak sebuah tiket.

Pria itu mengambil tiketnya dan melihat jadwal keberangkatannya. Dengan wajah kesal dia mengembalikan tiket tersebut.

"Gamsahabnida." Dengan bahasa formal, Ara mengucapkan terima kasih dan mengambil tiketnya dari tangan pria itu. Setelah itu dia berlari.

"늦은 것 같습니다

sepertinya dia telat .

" ucap pria itu dalam hati. Ji Woe melihat kali Arabelle berlari meninggalkannya.

Note : Sambil menunggu, bisa mampir ke karya saya yang lain. Ketik saja di kolom pencarian Avaya0627

1. Married by Accident

tamat

2. My Tomboyish Wife

tamat

3. You Are My Bride

on going

Selamat membaca....