PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Reinkarnasi

Reinkarnasi

Penulis:Navilaa

Berlangsung

Pengantar
Reinkarnasi atau Lahir kembali.. Kepercayaan bahwa seseorang yang sudah mati akan dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan lain... Kemunculan Rana membuat Ezar teringat kembali dengan Ginta teman kecil nya, Cinta pertama nya yang 10 tahun telah tiada. Ezar selalu berfikir Rana adalah Reinkarnasi dari Ginta yang datang kembali untuk nya, Ia terus berusaha untuk mendapatkan hati Rana. Sampai pada akhirnya Rana jatuh hati dan mengetahui semua nya... "Gue harap hati lo segera sembuh."
Buka▼
Bab

*secarik kertas dan pulpen*

Reinkarnasi atau lahir kembali, Ya kepercayaan bahwa seseorang yang sudah mati akan dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan lain. Sulit dipercaya, bahwa itu benar adanya dan butuh waktu yang cukup lama aku mencerna dan menerima semuanya bahwa diriku pernah ada di 10 tahun yang lalu.

Hingga aku kehilangan seseorang, bertemu dia dan lain nya...

10/Maret/2019

Bandar Udara Abdulrachman Saleh 16:00

Udara yang cukup sejuk untuk di hirup dengan sapuan angin yang mengibaskan rambut

bondol seorang gadis yang mendorong kopernya menuju tempat penjemputan. Sambil berteriak..

"Wellcome MALANG!!! Rana kembali!!!"

Rana Agsyesia gadis asli Malang berusia 20 Tahun yang menetap di Malaysia sedari kecil karna tuntutan pekerjaan orang tuanya. ia gadis yang sangat dekat dengan saudara nya, Sudah lama Rana berpisah dengan saudara nya semenjak kepergian Rana ke Malaysia.

Hari ini Rana kembali untuk menemui Saudara laki-laki dan Eyangnya di Malang, Bukan untuk liburan tetapi Rana kembali untuk melanjutkan pendidikan nya di salah satu Perguruan Tinggi di Malang.

Dekat pintu penjemputan Rana menunggu seseorang, Rana berjalan mundar-mandir sambil melihat ke arah jam tangan nya dengan raut muka yang sangat riang.

"Ranaaaaa.. naaaa." teriak seseorang dari belakang.

"Aaaa Bang Tiannnnn," Rana sambil berlari kecil dan langsung memeluk orang tersebut.

"Ampun dah kangen banget gue sumpah," peluk nya semakin erat.

"Ulululu sama tau, gimana Bang Tian sehat? Eyang sehat? Baik-baik aja kan?" tanya Rana dengan semangat.

"Masih bawel ya adek gue ini, alhamdulillah gue sehat eyang juga sehat, dah yuk masukin kopernya ke bagasi mobil," jawab Tian sambil mengelus rambut Rana dan menuju mobil.

Restian Anggoro atau biasa dipanggil Tian adalah saudara laki-laki Rana satu-satunya, memang orang tuanya hanya memiliki 2 orang anak. Jarak Usia Tian dan Rana hanya 4 tahun dan Tian lah yang tetap tinggal di malang bersama Eyang nya selama Rana dan Orang tua menetap di Malaysia. Tian salah satu Orang yang terdekat dengan Rana. Tian selalu melihat Rana dengan detail apa yang setiap Rana lakukan.

Dalam perjalanan Tian langsung menanyakan kedua orang tuannya kepada Rana, Rana yang sedang asyik memainkan ponsel nya menengok ke arah Tian

"Ran Mama sama Papa gimana?" tanya Bang Tian sambil menyetir mobil.

"Ya baik aja sih, oh ya nanti Mama sama Papa bakal nyusul kesini loh bang."

"Loh ini lo kenapa dateng sendiri? Kenapa ga bareng Mama Papa Ran?"

"Rana kan mau pindah kuliah disini bang, dan kemarin dikabarin 3 hari lagi kedepan Rana udah mulai masuk," jawab Rana sambil menatap Bang Tian.

"Ha? Serius kok gak ngabarin gue dulu? Lu gak balik lagi ke negara upin ipin?" tanya Tian dengan keras.

"Hahaha iya nggak tau deh tapi untuk sejauh ini kayaknya bakal disini, Mama Papa juga udah izinin Rana buat tinggal sama Eyang jadi Mama sama Papa nanti kesini cuma mau nengok kita aja, dan nanti bakal balik lagi kesana," jelas Rana dengan senyuman yang sangat lebar, rana sangat tidak sabar untuk bertemu dengan Nenek nya dan Rumah yang telah Ia tinggalkan sewaktu kecil.

"Astaga gue kira lo cuma liburan bentaran, akhirnyaaaa si rusuh balik lagi," tambah Tian sambil kembali mengelus puncak rambut Rana.

Tentang kampus Rana yang akan di tempuh nya, Adalah Kampus Terbaik di Malang, Rana memberitahukan ke Tian kalau Ia sudah di daftarkan oleh Teman papanya.

"Oh ya soal kampus tenang aja bang tian, udah diurus sama temennya Papa," Ucap Rana dengan tersenyum kecil ke arah Tian.

"Yeh emang gue mau urusin pemindahan kuliahan lu," ledek Bang Tian.  "Ishh bangggg," Rana sambil menjitak kepala bang tian.

Di perjalanan Rana terlihat menikmati deruan suara angin yang berhembus, Rana sekejap memejamkan matanya menikmati suara suara di sekeliling nya. Dan tiba-tiba Rana merasa sakit kepala, Dan merasakan sekelebatan memori hitam yang lewat di kepalanya, Ia meringis kesakitan di samping Tian yang sedang fokus menyetir mobil nya.

"Aw duhhh Bang Tian," sambil memegang kepalanya meringis kesakitan.

Tian yang mendengar ringisan langsung menengok kearah Rana "Lah kenapa? Pusing?" tanya Bang Tian seketika khawatir "Ngilu deh kepala Rana, kayak nya kecapean," jawab Rana yang masih memegangi kepalanya

"Mau beli minum dulu? Bentar gue minggir dulu deh,"sambil memelan kan mobil nya.

"Eh bang tian gak usah gakpapa, pengen cepet-cepet ketemu kasur rana."

"Beneran gakpapa?" Bang Tian memastikan, "Iyaa gapapa."

Tian pun langsung melanjutkan perjalanan melaju dengan sedikit kecepatan tinggi supaya cepat sampai di rumah nya.

Sesampainya di rumah, sakit kepala yang menyerang Rana dan memori hitam yang lewat tadi hilang begitu saja. Rana pun melamun merasa ada yang aneh dengan sakit kepala nya seakan akan jalanan yang di lalui nya tadi harus memaksa otak Rana untuk mengingat suatu hal.

Tian yang melihat adik nya belum turun dari mobil nya langsung tersenyum dan menghampiri Rana "DORRRR," Tian membuyarkan lamunan Rana.

"Eh bengong aja dah sampe, koper gue yang bawa," tambahnya lagi sambil menurunkan koper Rana dan membawa nya masuk kedalam

"Iyaa bang," jawab Rana singkat. Rana pun disambut eyang nya yang bernama eyang Sri. Eyang Sri adalah Ibu dari Ayah nya Rana, yang memang sudah lama tinggal di rumah Rana bersama dengan Tian.

Eyang sri sangat menyayangi Rana karna Rana dan Tian adalah satu satu nya cucu dari Anak nya. Rana cukup dekat dengan Eyang sri.

"Cucuku udah dateng yaa, rana ku sayangggg," Eyang Sri keluar dengan raut wajah yang sangat ceria

"Eyangggg Sriii, eyang sehat kan, baik baik aja kan?" teriak Rana berlari kecil dan memeluk eyang nya.

"Nih liat Eyang sehat bugar." sambil mengelus rambut Rana.

"Mulai deh cerewet nya." Tian dengan mengangkat koper Rana menaiki anak tangga.

"HUH DASAR BANG TIAN," teriak Rana sambil memonyong kan bibir nya.

Eyang Sri sangat senang dengan kehadiran Rana, yang akan membuat Rumah yang ditempati nya dengan Tian tidak akan sesepi biasanya. Rana adalah anak yang periang, Sikap Rana hanya akan manja jika dengan Eyang Sri dan Tian saudara laki-laki nya.

"Ayo masuk masuk, Eyang udah siapin makanan kesukaan Rana." mengajak Rana masuk dengan setengah memeluk.

"Wihhh udang disambelin buatan Eyang, kangen." Rana langsung masuk kedalam berlari ke arah kamar nya.

Eyang Sri sambil tersenyum melihat tingkah Rana yang masih seperti Anak-anak.