Hi My name is Jeslyn mootiara Andini aku seorang wanita karir berusia 22 tahun aku bekerja di perusahaan mandiri milikku yang aku bangun sendiri dengan usahaku dari nol jika kalian bertanya kemana orang tuaku jawabannya orang tuaku sudah berpisah dan aku kini hanya tinggal bersama mamaku yang dulu disia-siakan papaku saat aku masih kecil dan hingga kini luka itu masih membekas diingatanku yang dimana mamaku diperlakukan bagai sampah oleh lelaki yang kusebut papa sungguh miris hidupku begini kisah lengkapnya.

"Aku sudah muak dengan kamu!" ucap papa langsung marah marah membanting piring yang ada dimeja sontak aku dan mama kaget dan aku langsung bersembunyi dikamar dan mengintip pertengkaran itu dari kamar karena aku gak ingin membuat mama semakin sedih dengan melihatku yang menyaksikan pertengkaran mereka saat ini dan aku hanya bisa menangis menyaksikan pertengkaran itu.

"muak aku salah apa mas aku kan selalu berbakti padamu mas!" ucap mama terisak mendengar penuturan papa yang kejam dan dia sangat menyakiti hati mama yang sangat aku sayangi dan aku baru tahu sifat papaku yang amat sangat busuk dan tak pantas dipanggil sebagai seorang papa aku hanya bisa menangis menyaksikan itu dan aku pun terus melihat pertengkaran itu yang sudah mulai menghancurkan kehidupan masa kecilku saat itu aku terus mengeluarkan air mata karena sungguh tidak sanggup melihat kejadian itu ingin rasanya ku pergi dari sana dan menolong mamaku yang sedang disakiti oleh pria busuk yang ku sempat ku sebut papa sungguh ku rasa panggilan itu tak pantas untuk dirinya kini.

"kamu sudah tidak cantik lagi aku bosan melihat dirimu," ucap papa seenaknya mengatakan mama tak cantik lagi jadi mama tak pantas mendampinginya dasar pria menyebalkan mulai hari itu aku jadi anti pada pria dan fokus membahagiakan diriku sendiri tanpa perlu memikirkan persoalan cinta yang membuat masa kecilku hancur saat itu dan aku muak dengan sosok lagi aku tuh sangat benci segala yang berurusan dengan lelaki makanya kantorku isinya wanita semua dan itu adalah para wanita tersakiti karena aku tidak ingin membuat kaum wanita disebut kaum yang lemah oleh para lelaki buaya yang hanya bisa menyakiti wanita seenaknya ketika bosan ditinggalkan begitu saja bagaikan sampah yang tidak ada gunanya lagim

"bosan kamu bilang? aku begini karena dirimu juga mas!" ucap mama kesal ketika dirinya ditinggalkan hanya karena rasa bosan oleh lelaki yang kusebut papa ingin rasanya ku memarahi papa tapi aku takut dan tak berani melakukan itu karena umurku yang masih sangat kecil saat itu dan aku pun sebagai anak kecil hanya bisa menangis dikamar meratapi nasibku nanti sebagai anak brokenhome yang ditinggal cerai mama papanya saat masih kecil tapi aku bersyukur kini aku menjadi wanita kuat tangguh dan hebat tanpa adanya lelaki dibelakangku

"apa urusannya denganku itu salahmu sendiri!" ucap papa tak mau disalahkan dan tetap mau pergi meninggalkan mama dan aku sendirian sungguh sangat miris hidupku dimasa itu dan karenanya kini aku hidup tanpa rasa cinta sedikit pun dihatiku yang ada hanya rasa benci dan benci terhadap seseorang lelaki dan kini aku membuat kantor hanya khusus wanita dan itu wajib wanita yang tersakiti oleh para lelaki unik kan kantorku ya karena aku ingin membuat wanita tidak dipandang rendah lagi oleh kaum lelaki yang sangat meresahkan yang sungguh membuatku jengkel karena lelaki telah merusak masa kecilku yang indah dan sangat ku impi impikan dahulu tapi kini telah sirna semuanya.

"mas tunggu mas jangan pergi," ucap mama berusaha menahan papa tetapi semua sia sia tenaga mama kurang kuat dan dia terdorong hingga jatuh dan aku yang melihatnya hanya bisa nangis dan menangis meratapi nasib diriku yang sangat malang tapi kini gadis kecil itu telah tumbuh jadi gadis pembenci namun pekerja keras dan dia hanya benci pada satu makhluk yaitu lelaki.

"sudah lepaskan ikhlaskan aku pergi!" ucap papa dengan kasar mendorong mama hingga terjatuh dan kini mama hanya bisa memangis dilantai akibat perbuatan papa yang brengsek.

dan aku pun yang melihat itu hanya dapat menangis sendirian

"Papa jahat mengapa papa pergi meninggalkan ku dengan mama sendirian," ucapku menangis dan meratapi nasibku yang kini akan ditinggal oleh papa yang dulu ku anggap hebat sebagai papa yang baik untuk ku dan mama ku.

dan gak lama mama menghampiri ku dan mengelap air mataku lalu berkata

"sudah jangan nangis lagi kita bisa hidup berdua saja tanpa papamu mama janji," ucap mama membuatku terseyum dan menghapus air mataku kerena aku tak ingin membuat mama sedih.

"ya mah kita harus buktikan kalau kita bisa mama gak usah takut masih ada Jeslyn disini," ucapku berusaha menguatkan mama yang tanpa masih bersedih karena ditinggal oleh papa sesaat tadi.

"ya nak mama akan akan kuat ko demi kamu maaf ya jika ini menyakiti kamu," ucap mama terlihat sekali merasa bersalahnya karena menurut mama aku yang menjadi korban akibat pertengkaran mereka tadi yang ku lihat.

"udah mama gak usah khawatir aku akan kuat ko mah," ucapku dengan penuh seyum kepedihan karena dimasa kecilku harus merasakan pedihnya jadi korban brokenhome tapi aku harus kuat ini semua demi mama sang wanita hebatnya aku aku sangat bangga padanya tetap tegar demi aku anak tercintanya padahal waktu itu aku tahu mama sangat terluka karena ulah papa ku itu yang sangat brengsek.

bagaimana mama bisa tenang kalau karena papamu kamu harus menjadi korbannya ucap mama menangisi keberadaan papa yang telah menghilang bersama wanita murahan tadi saat papa mengatakan bahwa papa sudah tak mencintai mamaku lagi sekarang.

"udah biar itu jadi urusanku dalam menghadapi masa depanku yang hancur karena papa yang menghilang bersama wanita murahan itu dan meninggalkan mama sekarang dengan luka," ucapku menenangkan mamaku yang cemas akan hidupku dimasa depan karena telah melihat adegan pertengkaran mama papa.

"Tapi mama kasihan sama kamu nak," ucap mama yang tak tega melihatku yang pura pura kuat dan percaya baik-baik saja karena sudah melihat pertengkaran antara mama dan papa.

"udah mama tenang aja ini urusanku aku kuat ko," ucapku meyakinkan mama yang terlihat cemas terhadap diriku sekarang ini.

"tapi mama gak rela masa depanmu rusak karena kami," ucap mama masih mencemaskan keadaanku yang sudah melihat pertengkaran mereka tadi.

"udah ini udah malam mah kita bahas nanti aja ya," ucapku pada mama mengalihkan pembicaraan.

"yaudah nak iya makasih ya udah dengerin curhatan mama," ucap sang mama akhirnya mendengarkan perkataan Yudha

"udah kewajiban aku mah sebagai anak," jawab ku tetap seyum meskipun hatiku sangat terluka karena melihat pertengkaran tadi di depan mata kepala ku sendiri

bagaimana miris sekalikan hidupku saat kecil dahulu masih banyak kisah kelamku yang lain nantikan semuanya hanya di sini kisah Jeslyn