Gunung Naga Emas,Tempat kediaman klan Naga. Suatu klan aliran putih terkuat yang menjaga kedamaian dunia dan sudah ratusan tahun tidak ada yang berani menyerang kediaman klan Naga. Namun,klan itu kini telah musnah dan gunung Naga Emas telah diratakan dengan tanah beserta para anggota klan Naga.
Beberapa bulan lalu saat Tetua Xing
ketua klan Naga
mencoba meningkatkan kemampuan bela dirinya hingga ke titik tertinggi ia gagal dan hasilnya tenaga dalamnya berbalik menyerang dirinya sendiri. Ia yang sudah berada di tingkat berlian sekalipun tidak mampu mencapai tingkat ahli berlian yang merupakan tingkat ilmu tertinggi didunia persilatan. Konon katanya hanya 3 orang yang mampu mencapainya dan ketiga orang tersebut sudah lama menghilang.
Tingkat kemampuan bela diri dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu :
Tingkat pemula Kayu
tingkat 1
Tingkat ahli Kayu
tingkat 2
Tingkat pemula perak
tingkat 3
Tingkat ahli perak
tingkat 4
Tingkat pemula emas
tingkat 5
Tingkat ahli emas
tingkat 6
Tingkat Berlian
tingkat 7
Tingkat Ahli Berlian
tingkat 8 / tertinggi
Disaat Tetua Xing gagal meningkatkan kemampuannya,energinya terasa hingga ke klan Roh Iblis
klan aliran hitam terkuat di dunia persilatan
.
Melihat peluang itu, tetua Iblis Hitam
pemimpin klan roh iblis
menggerakkan beberapa klan yaitu : Klan Kematian, Klan Ular Hitam, Klan Tapak Sesat dan Klan Amarah Naga untuk menyerang klan Naga. Upaya mereka kali ini berhasil setelah ratusan tahun tidak ada yang berani mengusik klan Naga.
"Tetua Xing! akhirnya kita bertemu di medan pertempuran dan kini telah tiba waktu kematian bagimu hahaha" ucap Iblis Hitam."
Terlihat pada saat itu ada ratusan ahli bela diri dari aliran hitam yang berada disana mulai dari tingkat ahli perak hingga ahli emas bersiap menyerang tetua Xing.
Tetua Xing cukup kesulitan menghadapi ratusan pendekar aliran hitam karena dia hanya bisa mengeluarkan 25% kemampuannya akibat dari kegagalan mencapai tingkat tertinggi dunia persilatan. Tetua Xing memiliki istri yang bernama Dewi Kristal dan seorang anak bernama Gen Xing. Ia memerintahkan istrinya untuk memberikan setengah dari tenaga dalamnya kepada anaknya yang baru berusia 13 tahun dan memerintahkannya untuk mengirim anaknya jauh ke timur.
Sementara itu,Tetua Xing memenjamkan matanya dan mengumpulkan seluruh kekuatannya untuk berusaha melawan ratusan pendekar itu dan mengulur waktu untuk kabur bagi istri dan anaknya.
Setelah energinya terkumpul ia langsung melesat dengan ilmu meringankan tubuh dan mengalirkan tenaga dalamnya ke pedang yang dia gunakan. Langsung saja dalam 1 tebasan yang secepat kilat membunuh beberapa pendekar tingkat ahli perak. Wajar saja jika ratusan pendekar disana tidak berani langsung melawan karena perbedaan kekuatan yang sangat jauh bahkan dengan 25% kekuatan saja tetua Xing mampu membunuh pendekar aliran hitam dengan mudah.
Melihat hal itu,semua pendekar memutuskan untuk maju bersama untuk mengalahkan Xing. Mereka melesatkan berbagai jenis serangan kearah Xing. Xing yang tidak memiliki banyak tenaga dalam terpaksa harus bertahan dan menghadapi semuanya. Ia berhasil membunuh setengah dari para pendekar itu hingga sisanya terpaksa mundur kembali. Mereka mundur karena melihat pria paruh baya berusia 61 tahun itu masih mampu berdiri meskipun ia telah terkena luka diseluruh tubuhnya dan kehilangan beberapa jari tangannya.
Xing sendiri sadar bahwa tenaga dalamnya hanya tersisa sedikit dan hanya bisa menopang tubuhnya tetap berdiri tetapi ia juga cukup lega karena berhasil mengulur waktu lebih lama agar keluarganya bisa kabur menjauh. Tidak lama kemudian,sekitar 20 orang dengan tingkatan ilmu pemula emas datang dan melindungi tetua Xing.
"Guru,maaf terlambat datang. kami baru saja kembali dari misi kami dan setibanya disini kami melihat kediaman klan Naga telah dihancurkan dan banyak anggota klan yang terbunuh lalu kami merasakan energimu disini sehingga kami langsung menghampirimu."
Xing hanya mengangguk karena hampir kehabisan tenaga. Puluhan pendekar aliran hitam yang tersisa hanya melihat dalam diam dan saling menunggu pendekar yang berani memulai serangan lagi. Tiba-tiba ada sesuatu yang bergerak secepat cahaya dan meninggalkan api dalam setiap gerakannya. Ia adalah Iblis tanduk banteng
Ahli beladiri dari klan Roh Iblis yang diutus sebagai pemimpin serangan
disusul oleh kematian abadi
tetua klan Kematian, Ular Beracun
Tetua Klan Ular Hitam
, Tapak Api
Tetua Klan Tapak Sesat
, Naga Pemarah
Tetua Klan Amarah Naga
. Kelimanya merupakan ahli bela diri tingkat berlian.
20 orang murid klan Naga langsung melesat dan menyerang kelima orang itu. Namun hanya selang beberapa menit,semua murid klan Naga kehilangan nyawanya dan hanya tersisa seorang Xing saja.
"Tetua Xing,menyerah saja! jika kamu dalam kemampuan terbaikmu tentu saja melawan kami berlima bukan masalah. Tetapi dengan kondisi seperti sekarang kamu pasti akan kami bunuh dalam sekejap,hahaha" ucap Iblis Tanduk Banteng.
Ia mencoba membujuk tetua klan Naga untuk menyerah lalu membunuhnya tanpa perlu bersusah payah.
Tanpa banyak bicara lagi,Xing langsung melesat dan mengayunkan pedangnya kearah musuhnya. Ia melawan meskipun tahu bahwa ia sudah mencapai ambang kemampuannya. Selang 15 menit,Xing kehabisan tenaga dan hanya berdiri terdiam. Matanya menjadi sayup dan berkedip perlahan hingga menjadi semakin gelap pandangannya. Samar-samar ia melihat seseorang yaitu istrinya,Dewi Kristal.
Ia melihat Dewi Kristal muncul dihadapannya dan menangis sembari berteriak "Suamiku! jangan pergi dahulu,jika kau mau pergi mari kita pergi bersama!." ucap istrinya.
Dengan nafas pelan dan suara pelan ia bertanya kepada Dewi Kristal "Bagaimana dengan anakku Gen Xing? kelak dialah yang akan mengembalikan kedamaian didunia ini." tanyanya.
"Hiks-Hiks,tenanglah Xing,aku telah memberikan 80% tenaga dalamku kepadanya dan kusuruh dia berlari ketimur menuju klan Ulat. Dia akan aman dan baik-baik saja disana" Jawab Dewi Kristal sembari menangis.
Xing hanya tersenyum mendengar hal itu lalu sebelum menghembuskan nafas terakhirnya ia berkata lagi "Syukurlah,sekarang aku bisa pergi dengan tenang dan aku begitu mencintaimu Dewi Kristal." Xing tersenyum dan meninggal dunia. Dewi Kristal langsung mengeluarkan seluruh kemampuannya dan menyerang membabi buta kearah pendekar aliran hitam. Setelah beberapa jam bertarung,ia akhirnya meninggal. Begitulah bagaimana Klan Naga dibinasakan dan Gunung Naga Emas menjadi saksi dalam pertempuran kali ini.