PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Kembaran Biadab

Kembaran Biadab

Penulis:Camille Marion

Tamat

Pengantar
Season 1 : bab 1 - 71 Reeve adalah seorang tokoh petinggi mafia yang ditakuti di seantero New York. Sebuah kesalahan dia perbuat, yakni membuat robot klon dirinya sendiri. Klon yang adalah kopian diri Reeve sendiri, tahu semua kebusukan Reeve. Sang klon pun berkhianat terhadap Reeve asli dengan membeberkan segala kejahatannya pada pihak berwajib. Apakah klon Reeve bisa menjebloskan dirinya sendiri ke dalam penjara? Season 2 : start from bab 72 Ferris dan Isaac, sesama Pembalap Formula 1 terkenal yang saling bersaing. Tidak ada yang menyangka jika kedua orang ini sebenarnya adalah saudara kembar! Dan saat kenyataan itu terkuak ... Isaac menyambut Ferris dengan hangat dan terbuka, tapi mengapa Isaac justru merasa Ferris seperti yang berpura-pura senang melihatnya? Dan mengapa nyawa Isaac melayang di tangan Ferris?
Buka▼
Bab

New York City. 2005.

Dari salah satu ruang VIP sebuah nightclub eksklusif di tengah kota New York, Reeve 'Sin Forgiver' Galante memerhatikan ratusan anak muda sebayanya memadati dance floor, asyik bergoyang mengikuti entakan musik trance racikan seorang disc jockey paling ternama di seluruh Amerika Serikat. Dia masih asyik memerhatikan suasana di crowd sambil menyesap scotch dan tidak memedulikan panggilan teman-temannya yang duduk agak jauh di belakangnya.

Reeve merasakan seseorang datang mendekat, dan tepat seperti dugaannya, Nina mendekatinya dan menggelayut mesra di lehernya. Gadis itu merajuk manja, "Apa yang kamu lakukan di sini, sayang..?"

Bukannya menanggapi, Reeve malah memerhatikan gadis yang berada dalam dekapannya itu. Gadis itu begitu cantik dan polos, dan terutama Reeve menyukai bibir si gadis yang ranum, berwarna merah merekah. Reeve membungkuk dan meraih bibir si gadis dengan bibirnya sendiri, lalu mengulumnya dan melumatnya hingga gadis itu kehabisan nafas.

Gadis itu mendangak, menatap Reeve sambil tersenyum dan menggigit bibir, hingga tampak malu-malu, seperti seorang perawan yang baru saja dicium oleh kekasihnya. Reeve tahu betul, wajah polos Nina bak perawan itu hanyalah cover, anugerah alam padanya, padahal Nina adalah seorang wanita muda berpengalaman yang sangat piawai melayani kebutuhan seks para konsumennya.

Maka Reeve menanggapi gadis itu dengan mencumbunya sekali lagi, dan membiarkan gadis itu mengecupi lehernya dan mengusap dadanya yang bidang dari balik kemejanya. Sementara mata Reeve masih terus mengawasi suasana di dance floor, yang terletak satu tingkat dari lantai ruang VIP. Dan seketika itu dia melihat seorang pria muda keluar dari kerumunan crowd dan turun dari dance floor, sambil menggandeng seorang wanita. Ada sesuatu dari diri pria muda itu yang membuat Reeve tidak bisa melepaskan perhatian daripadanya.

Nina yang masih sibuk membangkitkan gairah Reeve berkata, "Reeve.. ayo kita segera ke tempatmu dan selesaikan ini..."

Lagi-lagi Reeve tidak menjawab. Dia masih asyik memerhatikan pria muda itu yang kini duduk di bar bersama dengan pacarnya sambil meneguk tequilla. Tanpa alasan dia merasa familiar dengan pemuda itu, dan yakin pernah mengenalnya, bahkan mungkin pernah akrab dengannya, entah kapan, suatu waktu dalam delapan belas tahun hidupnya di dunia ini. Pemuda itu terlihat tengah bermesraan dengan pacarnya, sebelum kemudian beberapa pemuda lain menghampiri dan menyapanya sejenak. Pemuda yang tinggi tegap, kira-kira sebaya dengannya, dan memiliki ketampanan khas Italia dengan rambut hitam panjang yang diikat ke belakang.

Reeve yakin, orang itu berdarah Italia pula seperti dirinya. Namun itu saja tidak cukup membuatnya teringat siapa pemuda yang membuatnya penasaran itu. Ingatannya seakan berubah menjadi tumpul.

Reeve masih berupaya keras untuk mengingat, ketika Nina yang sedari tadi mencurahkan perhatian padanya memprotes karena sikap cuek Reeve. "Reeve! Kenapa kamu cuek sekali, sih!" ketusnya.

Lagi-lagi tidak mendapat jawaban dari Reeve, Nina memandang mata Reeve dan mengikuti arah pandangan Reeve. Ia menoleh ke arah bar, dan melihat pemuda yang sedari tadi diperhatikan oleh Reeve. "Oh.. Rupanya kamu memerhatikan orang itu? Laki-laki yang rambutnya dikuncir itu, kan? Atau kamu malah memerhatikan perempuan yang bersamanya?" tanyanya seraya menyelidik. "Kan masih lebih cantik aku, Reeve.." lanjutnya manja.

"Kamu kenal?" tanya Reeve.

"Siapa, perempuan itu?"

"Bukan, yang laki-laki."

"Mmh.." Nina mengangguk. "Ya kenal baik sih tidak. Yang kutahu dia lumayan sering ke sini dan sesekali kutemani. Namanya Stone, teman-temannya biasa memanggilnya begitu."

"Stone? Batu? Nama yang cukup norak."

"Stone Killer, julukannya. Orang bilang dia tidak ragu menggunakan kekuatan tangannya untuk... Yaah, kamu tahulah.. Sama kan seperti kamu. Kamu punya julukan Sin Forgiver, sang pengampun dosa. Aku rasa memang orang-orang dari kalangan kalian senang sekali memberi label atau julukan sebagai pengganti nama asli.."

'Kalangan' yang dimaksud Nina merujuk pada para mafioso yang sering ia layani selama ini. Demikian juga dengan Reeve Galante. Reeve tidak lain adalah seorang capo atau kapten yang mengabdi pada keluarga kejahatan Burgueno yang disegani di New York. Semenjak mengabdi pada keluarga Burgueno, Reeve terkenal karena gayanya yang khas saat mengeksekusi lawan. Reeve tidak pernah langsung menarik pelatuk dan menewaskan musuh. Dia selalu mengikat kaki dan tangan lawannya, lalu dengan penuh kuasa dia berbicara pada sang lawan; mendapatkan informasi yang benar-benar diinginkannya, atau sekedar untuk membuat si lawan merasa menyesal telah bermain api dengannya. Setelah itu dia memutuskan bahwa orang ini bersalah, lalu mengeksekusi terlebih dahulu salah satu anggota tubuh lawan yang membuat si lawan ini bersalah.. atau lebih tepatnya, melakukan dosa terhadap keutuhan keluarga Burgueno.

Pernah suatu ketika, Reeve mendapat mandat untuk membereskan seorang rekanan keluarga yang berbuat kurang ajar pada salah seorang pacar Renato Gravano, mentor sekaligus atasan Reeve. Setelah menemukan si rekanan, Reeve mengikat tangan dan kakinya, lalu memaksanya berbaring di dalam sebuah peti mati. Dengan tenangnya Reeve mengatakan pada si rekanan bahwa yang membuat dirinya bersalah tidak lain adalah tangan, ujarnya seraya menghancurkan tangan si rekanan dengan pistol; alat vital, ujarnya lagi seraya menembak kemaluan si rekanan; dan, tanpa menghiraukan teriak kesakitan orang itu, Reeve menghancurkan kedua bola matanya dalam dua kali tarikan pelatuk seraya berkata bahwa faktor paling utama yang membuat orang ini sesat adalah kedua matanya yang cabul itu. Sebelum kemudian dia menghanyutkan peti mati berisi mayat rekanan itu di tengah laut.

Reeve Galante selalu bertindak bagaikan seorang tuhan tatkala tengah mengeksekusi lawan. Dia kerap menerapkan ayat dalam tiga injil yang menyatakan bahwa : "Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah atau buanglah itu, karena lebih baik bagimu untuk masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang daripada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu daripada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua."

Dan entah setan apa yang merasukinya, hingga bisa-bisanya Reeve memosisikan dirinya sebagai tuhan yang menghakimi, dan juga mengeksekusi orang-orang yang 'berdosa' terhadap keluarga Burgueno. Tapi itulah yang membuatnya ditakuti dan dihormati, dan juga menjadikannya orang kepercayaan Don Roman Burgueno, sang kepala keluarga.

Ciri khasnya ini membuatnya dijuluki 'Sin Forgiver', atau 'Sang Pengampun Dosa'. Namun, banyak di antara rekannya yang malas memanggilnya 'Sin Forgiver' lantaran terlalu panjang dan tidak praktis, maka mereka membuat panggilan lainnya untuk Reeve, yaitu 'Sinner', yang berarti 'Pendosa'. Arti yang sangat bertolak belakang dengan julukan Reeve sebenarnya, namun rekan-rekannya lebih tertarik memanggilnya 'Sinner' lantaran lebih praktis dan juga sebagai salah satu bentuk gurauan pada Reeve. Reeve sendiri tidak ambil pusing dengan nama-nama julukannya itu. Baginya, dia adalah seorang Reeve Galante, mafioso Burgueno yang handal dan terpercaya, yang kini menempati posisi sebagai seorang capo yang memiliki anak buah, seorang caporegime.

Reeve mendengus geli mendengar komentar Nina. "So what?"

"Tapi di antara kalian semua, memang cuma nama julukan kamu yang membuatku kagum. Keren. Apa sih yang membuatmu memilih nama Sin Forgiver?" Nina meletakkan tangannya di atas bahu Reeve, menggelayut manja.

"Well. Anggap saja aku malaikat pencabut nyawa yang bertugas memberikan kesempatan pada korbannya untuk bertobat.."

Nina terkekeh. Ia hendak merayu Reeve lagi namun urung saat pria itu bertanya lagi.

"Kamu tahu siapa nama asli si Stone itu?"

"Kenapa sih kamu penasaran sekali sama Stone?" Nina merajuk.

"Karena sepertinya aku mengenalnya."

"Benarkah? Well.. Kalau tidak salah sih.. nama aslinya Flav Maranzano."

Reeve tersentak begitu mendengar nama itu, dan seketika ingatannya pun pulih.