PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Elodie

Elodie

Penulis:Cut Alika

Berlangsung

Pengantar
Hutan Otzarreta atau bisa disebut dunia para peri didatangi kabut tebal beserta angin kencang. Para peri diperintahkan untuk tinggal dirumah sampai kabut itu hilang. Tapi Elodie tidak mengetahui peristiwa yang terjadi itu. Ia pergi keluar rumah untuk berkunjung kesungai tempat favoritnya. Alhasil ia terbawa angin kencang itu. Ia terbawa jauh oleh angin kencang itu kedunia manusia. Ia mencoba untuk kembali kedunia peri, tapi tidak berhasil. Lalu tiba-tiba datang gadis kecil yang bernama Irene menarik tubuh Elodie dan membawanya kerumah. Meski sempat ragu. Mereka akhirnya menjadi teman dekat.
Buka▼
Bab

Otzarreta Forest adalah hutan yang berasal dari Spanyol. Hutan dengan pohon-pohon dan batang berukuran besar tumbuh di sepanjang sungai yang mengaliri Hutan Otzarreta.Hutan ini mempunyai lahan yang sangat luas. Hutan Otzarreta itni adalah dunianya para peri. Hutan ini dihuni oleh ribuan peri-peri cantik dan tampan dengan kulit putih mereka yang bersinar. Peri mempunyai fisik yang sama seperi manusia namun berukuran sangat kecil. Saking kecilnya, kelopak bunga bagi peri seperti sebuah seprai besar. Mereka tinggal dibatang-batang pohon besar tepatnya dirumah mungil yang berasal dari kayu, ranting, dan daun yang dibangun diatasnya.

Dunia peri ini dipimpin oleh Aine yang merupakan ratu para peri. Peri dengan sayap putih yang lumayan lebar, memakai baju putih panjang yang hampir menutupi kakinya, menggunakan mahkota kecil berwarna silver yang selalu berada diatas kepalanya. ia selalu terlihat sangat cantik dengan penampilannya yang serba putih. Ia dikenal sebagai ratu yang adil. Ia selalu memimpin dengan tegas dan tidak pernah membeda-bedakan rakyatnya.

Peri-peri mempunyai kekuatan ajaib yang berbeda-beda. Ada yang bisa menghilang, terbang dengan sekejap mata, mengetahui apa yang terjadi dimasa depan, dan lain-lain. Meski banyak yang bilang bahwa peri ada yang baik dan ada yang jahat, tetapi peri-peri disini menggunakan kekuatan ajaibnya untuk berbuat baik, bukan untuk berbuat jahat.

Selain itu, para peri disini mempunyai nama-nama yang sangat unik. Seperti Allura, Lin Lin, Afreda, Eurydice, Etain, Tenia, Faye, Elodie dan masih banyak lagi. Meski berjumlah ribuan, mereka dapat mengenal satu sama lain. Peri-peri disini sangat rajin bekerja. Dengan badan mungilnya, setiap hari mereka selalu terbang mondar-mandir, bekerja sampai siang datang.

Dihutan ini terdapat sungai panjang dengan air jernih yang mengalir dengan deras. Sungai ini menjadi tempat favorit para peri untuk mengisi waktu luangnya. Ada yang mengobrol dengan peri lain, bermain air, atau hanya sekedar malamun menikmati pemandangan indah. Sungai ini menjadi tempat satu-satunya yang sering dikunjungi para peri-peri disini. Selain itu terdapat juga goa besar yang digunakan untuk menyimpan bahan pangan, seperi buah-buahan, untuk makanan mereka sehari-hari. Dan juga tempat untuk menyimpan kayu, ranting, daun untuk membangun atau merenovasi tempat tinggal mereka.

Hutan ini tidak bisa dilihat atau dikunjungi manusia. Hanya para peri saja yang tahu tempat dan letak hutan ini. Jadi mereka tidak perlu risau dengan keberadaan manusia atau dunia luar. Sang ratu peri, Aine membuat satu peraturan yang sangat penting untuk para peri disitu. Yakni tidak boleh ada satupun peri yang keluar dari kawasan Hutan Otzarreta. Karna akan sangat berbahaya bagi peri untuk keluar kedunia luar atau dunia manusia. Jika tidak, mereka bisa saja terperangkap didunia manusia itu dan tidak bisa kembali ketempat asalnya.

ELODIE

Elodie, ia adalah tokoh utama dalam cerita ini. Peri dengan baju berwarna abu-abu pucat yang berasal dari daun kering. Menggunakan sepatu kecil berwarna putih, mempunyai sayap putih yang cantik dan lancip diujungnya. Rambutnya selalu digerai panjang berwarna cokelat keemasan. Ia memiliki bakat juga seperti peri-peri yang lain. Elodie bisa berpindah ketempat manapun dengan sekali kedipan matanya.

ia adalah anak terakhir dari Dua bersaudara. Kakaknya adalah Eurydice. Peri dengan sayap berwarna putih dan lancip diujungnya sama seperti sayap Elodie. Berbeda dengan Elodie, Eurydice selalu mengikat rambutnya yang panjang berwarna cokelat tua. Umurnya hanya berjarak 3 tahun dengan Elodie. Meski begitu, mereka tidak tampak seperti adik kakak. Kakaknya yang sangat rajin, sopan dan sangat peduli terhadap Peri lain, jauh Beda dengan adiknya, Elodie yang cenderung pemalas, dan sangat cuek dengan sesama peri bahkan keluarganya sendiri. Ia dan kakaknya pun bahkan jarang terlihat bersama, atau sekedar mengobrolpun kalau memang ada yang penting saja. Elodie malah lebih dekat dengan sahabatnya, Melusina.

Elodie dan Melusina sudah bersahabat lama sejak mereka masih kecil, dikarenakan jarak rumah mereka yang hanya berjarak satu pohon saja. Mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama. Seperti terbang bersama ke sungai hanya untuk berbincang-bincang saja, saling mengunjungi rumah satu sama lain untuk berbincang-bincang, dan masih banyak lagi. Mereka layaknya sendok dan garpu yang selalu bersama. Tidak bisa dipisahkan. Kemanapun Elodie pergi, pasti Melusina akan ikut juga. Melusina mempunyai umur yang sama dengan Elodie. Tingginya pun hampir setara dengan Elodie. Hanya bedanya badannya lebih berisi dari Elodie.

Bisa dibilang Elodie adalah peri yang sangat pemalu. Penampilannya yang anggun dan cantik dengan suaranya yang merdu membuat para peri lain terkagum-kagum padanya. Dirumah, ia selalu menghabiskan waktu dengan mengurung diri dikamarnya. Ia hanya akan keluar kamar jika memang sudah waktunya makan. Selebihnya tidak. Bahkan ia hanya mempunyai satu teman dari ribuan peri yang ada disana. Hanya Melusina yang ia kenal sebagai sahabat terbaikknya. Elodie sangat tidak suka dengan keramaian. Ia lebih suka sendiri, dan jarang bergaul dengan peri lain.

Elodie sangat suka mengunjungi sungai besar dengan air yang deras dihutan itu. Terkadang bersama Melusina juga. Tapi ia lebih suka sendiri. Untuk membaca buku, atau hanya untuk melamun entah memikirkan apa. Duduk dibatang pohon besar dengan daun yang lebat menghadap ke sungai besar itu. Ia selalu mencari batang pohon kosong hanya untuk dirinya sendiri. Tidak boleh ada satupun peri yang duduk bersamanya.Seakan tidak boleh ada yang mengganggunya. Pokoknya sungai itu adalah tempat favoritnya dihutan ini sama seperti peri lain, lebih dari rumahnya sendiri. Mungkin karna suasananya yang sejuk, suara derasnya air sungai, dan pemandangannya yang indah. Atau ia juga sering terbang mengelilingi Hutan Otzarreta yang luas, untuk mencari buah buleberry kesukaan. Lalu pulang dan kembali mengurung diri dikamar