PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Nusantara Warior

Nusantara Warior

Penulis:Fan77

Berlangsung

Pengantar
Perlawanan dan perjuangan masyarakat nusantara, di tengah keterbatasan khaidir yang berjuang menghalau pasakan bantuan belanda yang menyerbu markas pejuang nusantara di tengah hutan . Yang harus berkorban ditengah luka yang diderita akibat pertempuran dengan pasukan penjajah belanda .demi masyarakat nusantara yang terus ditindas dan Di jajah. Yang mengakibatkan pengorbanan dan perundingan merugikan masyarakat musantra
Buka▼
Bab

Khaidir. : "kiai cepat masuk kedalam hutan biar aku yang menahan mereka"

Kiai. : "sabar dan berdoa lah nak"

Khaidir. ; ku tuk saudara saudara di hutan. Yang tengah berjuang kiai"

Di tengah dentuman meriam , dan hujanan peluru yang datang membawa gelak lantunan takbir dan sederet pasukan putih menyerang pertahanan pertahanan pasukan penjajah,

hingga petang hari tiba perjalanan menuju ke hutan,

Khaidir yang tengah tersasar peluru terus mengigau akibat luka mesiu yang merobek punggung hingga kaki. Nya.

Dengan sorban putih yang dilapisi dedaunan yang membalut luka khaidir, sang Kiai membawa khaidir masuk ke tengah hutan, ke tempat markas para pejuang tanah air. Namun di kala

senja itu angin kencang disertai awan mendung yang dilanda kabut di bawah pesisir sungai, Jalan pelarian menuju jalan pintas markas para pejuang.

Khaidir berkata

Khaidir. : lari kiai masuk hutan itu"

Kiai. : terus sebut nama allah dan berdoa lah nak"

Di tengah pelarian membawa luka khaidir terus mengigau berada Di tengah pertempuran.

Hingga senja itu pasukan penjajah telah berhasil Dipukul mundur.

Di tengah perhitungan tahun perintah untuk melaksanakan haji untuk umat islam tiba, namun Kolonial belanda.

melarang masyarakat nusantara untuk pergi melaksanakan perintah ibadah haji.

Perlawanan masyarakat nusantara pun kian tak dapat dibendung lagi,

Dari mulai pinggiran sungai desa, Kegeraman masyarakat sudah terkihat dan tak dapat tertahankan,

laju amarah yang terbendung kian memuncak.

Saat ini jalan jalan,

Hingga jalur laut, sarana sarana masyarakat untuk pergi menunaikan ibadah haji tertutup dan dari segala arah kepungan kolonial belanda mengawasi dan terus

mengitrvensi masyarakat nusantara,

Elok tepi sungai yang mengalir ke laut serta semilir angin sore di pantai masuk pelayaran laut pun telah dijaga sangat ketat oleh pasukan penjajah.

Negosiasi dengan penjajah belanda

kerap tidak membuahkan hasil, setelah penjajah melanggar perjanjian dan juga Penghianatan terhadap masyarakat.

Namun kiai mengingatkan,

setelah kembali menegosiasi perjanjian terhadap penjajah.

Mengingatkan Bahwasanya bergaul dan bernegosiasi dengan penjajah tidak akan bermanfaat dan berguna.

Karena kita harus memilih bernegosiasi dengan penjajah yang akan merusak jiwa dan mengkhianati kita.

"Khaidir yang tengah sadar terhentak, melihat sekeliling dan bertanya, dimanakah ini."

"Kiai menjawab istirahatlah pulihkan luka mu, dan banyak beristighfar."

"Khaidir yang ingin kembali ke medan pertempuran untuk mengusir penjajah."

Dengan sedikit tegap laju khaidir mencoba untuk berdiri dan berkata, "aku ingin sekali bertempur lagi, hingga penjajah pergi dari bumi nusantara.

Tuntun aku untuk kembali. Ke pertempuran."

Luka yang masih berwarna merah ditutupi perban itu kian terbuka. Diantara rerumputan hijau, khaidir terus berjalan memasuki hutan untuk menyerang pasukan tentara belanda

dengan taktik taktik gerilya.

Perlahan lahan Ayunan Langkah kaki dengan sepucuk senjata yang digendong di bahu nya, khaidir terus melangkah melewati jalur rahasia dengan langkah tertatih tatih langkah khaidir terhenti.

Setelah Melihat sekumpulan pasukan belanda yang melintas memasuki hutan Itu

Di tengah jalan dua tapak itu, yang Dikelilingi bambu bambu hutan,

khaidir mulai membuat senjata dan rencana untuk melawan pasukan belanda.

Bambu bambu yang telah

Diruncingkan dan jebakan jebakan bambu yang tengah berdiri berderet.

Dipersiapkan dengan di taburi garam di ujung nya, juga ranting ranting pohon yang menutup nutupi jebakan

jebakan bambu yang telah di runcingkan kian Dipersiapkan.

oleh Khaidir. khaidir mulai

mengintai para pasukan belanda dan membuat jebakan jebakan untuk

menjebak pasukan belanda dari bambu bambu yang di runcingkan.

Dengan sedikit Rasa geram di dalam dada khaidir bersembunyi untuk melihat ke arah pasukan

belanda yang memasuki hutan.

Namun di antara keringat yang menyerupai biji biji jagung Khaidir terkejut melihat sekumpulan pasukan putih yang datang menyergap

Para pasukan penjajah Belanda itu.

Dengan segudang bambu bambu yang diruncingkan, khaidir berencana mencegah para pasukan belanda yang datang dari balik tebing hutan.itu

pasukan ini datang untuk memberi bantuan untuk para pasukan lain yang telah datang terlebih dahulu.

Segudang ide Yang ada di kepala khaidir menyeruak pecah keluar.

Dengan persiapan jebakan jebakan bambu runcing yang ditanam didalam

lubang lubang di hutan yang ditutupi dedaunan.

Khaidir mulai melempari bambu bambu runcing itu ke arah

pasukan pasulan belanda dan berharap mereka dapat mengejar khaidir.

letnan yang memimpin pasukan itu

menyadari bahwa ada nya jebakan yang ditutupi dedaunan di dalam hutan.

Khaidir yang kala itu tengah berlari ke arah jebakan yang telah di buat Nya, harus terhenti sejenak ketika menoleh dan melihat kebelakang, pasukan belanda itu tidak lagi mengejar. Khaidir

Letnan memerintahkan pasukan untuk bersembunyi dan membidik senapan.senapan para pasukan ke arah khaidir, untuk membuat khaidir gentar dan membuatnya takut.

Dan Letnan sendiri yang akan menyergap Khaidir di kala hutan itu telah membuat bising suasana dengan suara senapan dan hati

Khaidir yang mulai gelisah dan gentar.

Di tengah kabut hutan yang lebat menutupi pandangan mata , dan diantara kabut tebal yang mulai turun ke bawah. Khaidir mulai khawatir

dengan pasukan pasukan putih yang masih bertempur.

Dengan ada nya pasukan pasukan bantuan belanda yang datang

mengejar dan belum berhasil khaidir kalahkan.

Namun otak nya kembali menyusul kan imajinasi dan ide ide untuk segera kembali menyergap para

pasukan bantuan musuh Yang datang.

Khaidir pun mulai memanjati pohon pohon yang tinggi untuk menyergap para pasukan pasukan bantuan belanda.

sang letnan belanda yang terus menerus mengintai khaidir

Di tengah pepohonan itu akhir nya dapat menemukan khaidir yang tengah berdiri diatas pohon besar,

yang sedang mencoba memanjat ke atas pohon yang lebih tinggi. Seketika

Door........

Door.......

Sang letnan menembakan senapan.....

Khaidir pun terengah engah karena terkena bidikan senapan. Sang letnan.yang tepat mengenai nya, Khaidir yang terjatuh dari pohon itu akhir nya dapat selamat karena

terjatuh tepat di atas tubuh sang letnan. Yang Lalu menimpa tubuh sang letnan belanda itu.

Letnan belanda pun pingsan diterjang khaidir yang menimpa tubuh nya yang jatuh dari atas.

Mengenai Kepala letnan,

Khaidir yang terluka di tangan dan di

bahunya, terengah engah kesakitan.

Pasukan belanda yang mulai maju itu mendengar suara senapan sang letnan dan menyusul mulai maju. Untuk ikut dalam penyergapan Khaidir ,

Khaidir yang menyadari nya akhir nya memutuskan untuk membuat perangkap. Dengan menahan Sang letnan. Belanda itu.

Agar Pasukan belanda yang datang ingin menyergap Khaidir mau bernegosiasi.

Untuk melepaskan Sang letnan yang ditawan.

Perangkap Khaidir pun mulai digunakan khaidir Dengan memancing..... Para Pasukan pasukan belanda yang ingin bernegosiasi.

Untuk melepaskan sang letnan yang

tengah di tawan khaidir, dan mengikuti khaidir Menuju perangkap perangkap bambu yang telah di runcing kan di lubang tanah itu...... yang telah ditutupi dedaunan.

Setelah berhasil menjebak pasukan belanda yang berjumlah puluhan pasukan itu memasuki lubang

perangkap. Yang ditanami bambu runcing di sisi nya.

Khaidir mulai merasakan luka pada nyeri di kaki dan sekujur tubuhnya karena luka luka tembak, yang di derita nya,

khaidir dengan mata yang agak berkunang kunang, dan

luka luka di yang belum pulih seutuhnya pun .

Luka luka Mulai meradang kembali,

Namun pasukan pasukan bantuan belanda masih terus berdatangan.

Memasuki hutan.

Hingga akhir nya Khaidir pun terjatuh. Dan Pingsan di pinggir pepohonan itu.

Jalan yang akan dilalui para pasukan bantuan belanda Itu tepat berada di sisi khaidir yang jatuh terkulai lemah dan pingsan tak sadarkan diri,

Sementara Hentakan kaki kaki kuda dan puluhan pasukan bantuan belanda yang datang berkali kali lipat pun mulai berdatangan memasuki hutan yang penuh dengan

Perangkap perangkap yang telah Khaidir buat sebelumnya.

di tengah perjalanan itu sang kapten pasukan belanda telah mengetahui adanya pertempuran dan jebakan,

sang Kapten pasukan pun tersadar melihat adanya pertempuran dengan melihat senapan senapan yang terjatuh tertinggal Di sisi sisi pohon besar di hutan itu,

Sang Kapten pun mulai menyiagakan posisi para pasukan nya

Setelah menyisir hutan itu beberapa lama. Sang kapten menemukan

Khaidir......

khaidir yang akhirnya tertangkap pasukan bantuan belanda dalam keadaan pingsan dan penuh luka Di tubuhnya itu yang tak sadarkan diri.

Namun Sang Kapten belanda belum menyadari adanya pasukan pasukan belanda yang tengah terjebak didalam lubang yang telah tertutup dedaunan.itu

Kapten pun mulai menyisir dan memeriksa kembali area hutan itu disertai dengan puluhan prajurit yang berjaga.

Ketika senja merah mulai tiba, hujan yang deras kala itu membasahi area hutan yang kala itu di selimuti kabut putih. Yang sangat tebal

Hingga aliran air pun mulai memasuki dan mengisi perangkap perangkap didalam lubang lubang yang telah di buat khaidir.

Kapten dengan langkah yang

perlahan lahan menggunakan sepatu dan perlahan lahan melangkah menuju tanah yang membasahi sepatu nya yang lengket,

dengan langkah yang perlahan lahan mulai mendekati lubang itu

Di Dedaunan yang tadinya kering kini mulai tengah di masuki air kedalam lubang itu,

yang diterjang rintihan rintihan air hujan yang kian deras.

Ketika itu malam pun mulai menyapa,

langit dihutan itu yang mulai gelap dan mendung nya awan yang menambah gelap suasana hutan.

Lubang yang dimasuki aliran air hujan pun kian dibuka pasukan pasukan belanda,

namun tidak terlihat ada apa apa di bawah Lubang itu.

Sang kapten pun mulai berbalik arah perlahan lahan melangkah menuju para pasukan belanda yang telah berangkat setengah hari sebelumnya,

Menuju hutan ,

lalu dengan tiba tiba sang kapten dikejutkan dengan suara suara yang berteriak, dari arah para prajurit belanda yang terjebak...... dan kian perlahan lahan tenggelam, di dalam Lubang jebakan itu