PopNovel

Baca Buku di PopNovel

A Modern Rapunzel

A Modern Rapunzel

Penulis:Classic Penny

Berlangsung

Pengantar
Hai, ini cerita tentang aku. Tentang aku yang menikah dengan CEO tampan karena aku ingin kabur dari rumah. Pertengkaran antara Ayah dan Ibu benar-benar membuatku frustasi. Karena itulah aku memutuskan untuk menerima lamaran Rum. Setidaknya, dengan berpisah dari orang tua, jiwa dan raga ku akan aman. Bahkan setelah menjadi istri Rum, saya harus dikurung seperti Rapunzel. Ya, saya Rapunzel di dunia modern. Rum sangat cemburu, makanya dia tidak mau aku keluar rumah karena takut selingkuh. Akankah kisah cintaku dengan Rum berakhir bahagia? ? Baiklah, izinkan aku menceritakannya pada kalian
Buka▼
Bab

1. Pertama Kali

Yasmin POV

"Pergi saja dengan selingkuhan mu!!"

"Jangan main-main,Mary! Ayo cepat. Nanti kita terlambat lagi!"

"Pokoknya aku nggak mau! Terserah kamu mau pergi sama siapa!"

Ya ampun,mulai lagi.sudah hampir seminggu orang tuaku bertengkar.mereka berdebat tentang hal yang sama.aku bingung, meskipun di masa lalu, Ibu dan Ayah jarang bertengkar,tapi sejak setahun yang lalu, ketika Ibu mendengar rumor bahwa Ayah selingkuh, Ibu dan Ayah sering bertengkar.itu membuatku pusing setiap kali aku ada di rumah.

Seolah-olah cinta antara orang tuaku tidak pernah ada sebelumnya.Ibu selalu ingin membuktikan gosip itu,tetapi tidak pernah berhasil. atau,Ayah yang terlalu pintar untuk menutupi perbuatannya.

Sebagai seorang anak, tentu saja aku sedih.padahal mereka sudah menikah selama 30 tahun.mengapa mereka tidak bisa memperbaiki hubungan mereka? Mengapa Ayah tidak mencoba untuk setia kepada Ibu?

Mengapa semua harta ini, semua kekayaan ini,tidak bisa membuat Ibu dan Ayah merasa puas dan bahagia?

Benarkah pernikahan seperti itu? Hanya indah pada awalnya saja.namun,setelah sepuluh tahun, lima belas,dua puluh tahun,cinta itu akan memudar.sehingga tidak ada gunanya lagi menjaga keutuhan pernikahan.

Ya Tuhan,jika sudah waktunya aku menikah nanti, mungkinkah akan berakhir sama dengan pernikahan orang tuaku??

"Yas?kamu lagi ngapain??"

Ayah mengetuk pintuku beberapa kali. Saat aku membuka pintu, aku melihat wajah Ayah yang terlihat menahan emosi.

"Rebahan.kenapa,Ayah?"

"Ayo pergi ikut Ayah ke pesta pernikahan anak temen Ayah."

"Kenapa Ayah tak pergi sendiri saja?"

"Canggung,Yas.kamu ikut,ya?temani Ayah."

Setelah berpikir sejenak,aku pun memutuskan untuk ikut.selain bahagia karena sudah lama aku tidak berduaan dengan Ayah, aku juga merasa kasihan padanya.

Karena ibuku yang sedang marah,ia tidak mau diajak Ayahku.

"Oke,tunggu!Yasmin mau siap-siap dulu."

Ayah tersenyum lega lalu menutup pintu kamar.aku melirik jam, sudah pukul 06.00 sore.acara sendiri yang aku baca dari undangan akan dimulai pukul 07.00 WIB. Ah,aku harus bersiap-siap dengan cepat.

Setelah lima belas menit, aku sudah siap dan segera turun untuk menemui Ayah.

"Ayo,Ayah.nanti kita telat.Ibu,Yasmin dan Ayah pergi dulu,ya?"pamitku meskipun aku tidak tahu di mana Ibu.

"Tidak ada gunanya,Yas.Ibumu tidak akan menjawab. Ita,tolong jaga Ibu. jika ada sesuatu,segera telepon saya!" Perintah Ayahku yang langsung disambut anggukan patuh oleh Mbak Ita.

Sepertinya,Ibu sangat marah.rasanya aku ingin bertanya pada Ayah,benarkah dia memiliki wanita lain selain Ibu?tapi,entahlah.aku terlalu pengecut.aku tidak berani bertanya kepada Ayahku sendiri.aku takut,Ayah akan memarahiku karena terlalu banyak mencampuri urusan orang tua.

"Kalau teman-teman Ayah bertanya dimana Ibu,bilang saja Ibu sedang sakit,Yas."

Aku mengangguk.selama perjalanan,aku tidak banyak bicara dengan Ayah.dia hanya menanyakan bisnis toko buku ku yang baru berjalan enam bulan.

Ayah untungnya tidak seperti kebanyakan seorang pengusaha lain.jika pada umumnya mereka akan melarang anak-anak mereka untuk mengikuti kehendak mereka sendiri, Ayahku tidak.Ayahku tidak pernah melarang apa yang aku inginkan selama itu adalah hal yang positif.Ayahku tidak pernah memaksaku untuk mengikuti jejaknya sebagai seorang pengusaha.

"Ayah?"

"Hmm?"

"Bagaimana kalau besok kita ke rumah Lily? Mungkin kalau kita ajak Ibu kesana, Ibu tidak akan marah lagi karena dia sudah bertemu cucunya."

"Besok Ayah harus ke Batam,Yas.Sudah lama Ayah tidak mengunjungi kantor cabang di sana."

Aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. sebagai pemilik perusahaan di bidang tour and travel, kesibukan Ayah sangat luar biasa.apalagi menjelang akhir tahun seperti ini, minat masyarakat untuk berwisata sedang mencapai puncaknya.

"Tapi,Ayah akan coba akhir pekan depan, kita bertiga bisa pergi ke rumah Lily."

Aku tersenyum lebar ketika Ayah menghiburku.aku berharap itu benar-benar terjadi.di tengah pertengkaran Ayah dan Ibu yang semakin parah,refreshing sejenak seperti inilah yang memang kami butuhkan. Siapa yang tahu ketegangan yang terjadi dalam setahun terakhir karena Ayah dan Ibu sibuk dengan pekerjaan mereka.

"Yasmin?"

"Ya,Ayah?"

Ayah terdiam… dia sepertinya ingin mengatakan sesuatu padaku tapi dia ragu-ragu.

"Ada apa,Yah?" Tanyaku sekali lagi.

Ayah menatapku lalu berkata, "Ayah tidak pernah berniat selingkuh dari ibumu. Itu hanya gosip murahan yang disebarkan oleh orang-orang yang iri pada Ayah."

Tiba-tiba aku melotot sempurna. Jadi selama ini??

“Sumpah,Yas.Ayah harap kamu bakalan percaya.Ayahmu ini tidak seburuk yang orang katakan.setidaknya Ayah tidak punya niat untuk mencari wanita lain selain Ibumu.Ayah sudah tua,mengapa Ayah melakukan hal seperti itu?"

Ya Tuhan.

Aku benar-benar tidak menyangka akan menjadi seperti ini. dari raut wajah Ayah,aku yakin dia mengatakan yang sebenarnya.yang tidak aku mengerti saat ini adalah,jika itu benar-benar hanya rumor,lalu mengapa dia tidak mencoba meyakinkan Ibu?

“Ayah sudah berulang kali menjelaskan semuanya kepada Ibumu,Yas.tapi selalu, Ibu tidak pernah percaya.apalagi orang-orang itu terus mengirim pesan gelap berisi foto-foto Ayah yang sedang berpelukan dengan rekan kerja Ayah yang kebetulan lagi adalah seorang wanita.padahal,berpelukan dan mengobrol dengan rekan sesama pebisnis itu, hal yang biasa kan,Yas?"

Seolah-olah Ayah tahu apa yang aku pikirkan,Ayah menjelaskan semuanya terlebih dahulu.Ayah menjelaskannya dengan nada frustrasi.mungkin,Ayah lelah karena Ibu tidak percaya padanya.

"Kenapa tidak lapor Polisi??itu sudah dianggap pencemaran nama baik lho,Yah?!"

Ayah menggelengkan kepalanya pelan "Menurut Ayah percuma saja.buang-buang waktu saja.lebih baik Ayah mengurus bisnis Ayah agar semakin berkembang.Ayah mati-matian mengurus bisnis ini,bukan untuk siapa-siapa kecuali keluarga kita, Yas.saya juga heran dengan perubahan Ibumu.sekarang,Ibumu sangat susah untuk percaya tiap kali Ayah memberikan penjelasan,meskipun Ibumu dulu sangat percaya pada Ayah.."

"Mungkin,Ibu sudah kecewa saat pertama kali mendengar gosip itu,Ayah."

Ayah menghela napas kasar."Ayah bosan, Yas.Ayah harus menggunakan cara apalagi untuk meyakinkan ibumu,Yas.Ibu sudah berubah sekarang."

Ya Tuhan,maafkan aku Ayah.

Ternyata selama ini ia menahan kesedihannya sendiri.aku merasa bersalah karena telah termakan gosip sialan itu. Aku merasa bodoh.kenapa aku tidak berani bertanya langsung pada Ayah??

"Kenapa selama ini,Ayah tidak pernah memberitahuku?"

"Karena kemarin Ayah pikir kamu juga percaya pada gosip murahan itu."

Aku mengutuk diriku sendiri.aku yang anaknya sendiri,bahkan lebih percaya pada gosip daripada bertanya langsung padanya. salahku karena tidak bisa mendekati Ayahku sendiri.

"Kamu percaya sama Ayah kan,Yas??"

Aku mengangguk cepat tanpa ragu,"Aku akan mencoba berbicara dengan Ibu nanti ya, Yah.oke?"

Ayah kembali fokus pada kemudi sementara aku masih memikirkan apa yang Ayah katakan tadi.apa yang aku herankan di sini adalah, mengapa Ibu tidak percaya pada Ayah lagi? padahal mereka sudah menikah puluhan tahun.kenapa kepercayaan Ibu hilang begitu saja?apakah karena kecewa? apakah kebohongan itu sudah terlalu buruknya sampai menutup mata hati Ibu?

Ah,sudahlah.nanti atau besok,aku akan mencoba berbicara dengan Ibu.mungkin karena itu sesama wanita,Ibu ingin mendengarkanku.

Tidak lama kemudian,kami sampai di sebuah hotel terkenal di Jakarta.aku meraih tangan Ayah.setelah sekian lama tidak seperti ini, aku mencoba menikmati saat-saat seperti ini.rasanya seperti aku kembali ke hari-hari ketika aku masih kecil.

Begitu masuk,dekorasi mewah dan mahal memanjakan mataku.benar-benar berkelas. Dekorasi serba putih seakan membuat pernikahan ini seperti pernikahan seorang putri kerajaan.aku tahu siapa pemilik pesta mewah ini.dia adalah Om Candra. Aku tahu putrinya yang akan menjadi pengantin malam ini,meskipun tidak terlalu akrab. Putrinya,Carisa,adalah teman sekelasku di sekolah menengah.sedangkan Om Candra adalah pemilik stasiun televisi swasta yang sedang naik daun.

"Yah,uang Om Candra sebanyak pabrik ya? gila banget bisa bikin pesta semewah ini!"kataku.dari sekian banyak pesta mewah yang pernah aku hadiri,pesta pernikahan ini adalah yang paling mewah menurutku.

Ayah menertawakan ocehanku "Menantu nya juga kaya,Yas."

"Emang menantu nya kerja apa,Yah?"

"Anaknya Kapolri."

Wow!

Kalau dipikir-pikir,kesuksesan Ayah tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kesuksesan Om Candra. lihat saja putrinya! dia bisa membuat seorang anak dari orang nomor satu di Kepolisian, terpesona!

Setelah itu Ayah sibuk mengobrol dengan teman-temannya yang berada di pesta ini. Ayah juga memperkenalkan aki kepada teman-temannya yang semuanya seumuran dengannya.aku tidak terlalu menikmati percakapan mereka.mereka selalu membicarakan bisnis,membosankan.

Aku izin untuk mengambil minum dan membiarkan Ayah mengobrol dengan teman-temannya.aku menjauh,berjalan mengelilingi ballroom. aku terkesan dengan dekorasi pesta ini yang benar-benar seperti pernikahan kerajaan.kira-kira,berapa uang yang dikeluarkan Om Candra untuk pesta putrinya,ya?

Saat aku asyik melihat orang-orang,saat itulah aku menyadari ada seseorang yang sedang menatapku tanpa berkedip.tidak hanya itu,dia juga mengikutiku.aku pergi ke stand makanan,dia juga ikut.aku tidak tahu apa tujuan dia.

Sesekali mataku memperhatikannya, pura-pura tidak memperhatikan apa yang dia lakukan.sengaja agar aku tahu apa maksud dia.

Tampan.

Itulah yang ada di pikiranku saat pertama kali aku mendapatinya menatapku tanpa berkedip.itu juga alasan mengapa aku tidak marah dengan perlakuannya.manatahu dia naksir aku kan? hehehe..

Sebagai seorang wanita yang sudah matang untuk menikah,tentu pikiranku tidak jauh dari masalah cinta.dan mungkin,pria tampan itu memang tertarik padaku tapi mungkin terlalu malu untuk mengajakku untuk berkenalan duluan.

Aku pun memutuskan untuk kembali ke tempat Ayah yang masih mengobrol dengan temannya.sengaja,aku ingin tahu apakah pria itu masih berani mengikutiku saat aku berada di dekat Ayah seperti ini.

Siapa dia?