PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Pernikahan Kontrak With CEO

Pernikahan Kontrak With CEO

Penulis:Tri Ani

Tamat

Pengantar
Alisa adalah seorang gadis yang tumbuh dalam keluarga berkecukupan walaupun ia hanya bersama dengan sang ayah. Ayahnya pemilik perusahaan group H. hidupnya penuh kemewahan karena putri satu-satunya. Hingga di usianya yang ke dua puluh satu tahun, hidupnya seakan berputar seratus delapan puluh derajat, bisnis ayahnya hancur dan ia harus dititipkan kepada kerabat jauh ayahnya. Kakasihnya yang sudah lima tahun menjalin hubungan, mengkhianatinya di depan matanya. Hingga ia harus terjebak pernikahan kontrak dengan putra kerabatnya ayahnya, pewaris pertama group E. Karena sebuah insiden hingga mengakibatkan Alisa mengandung dari group E. Akankah penikahan merika berujung cinta ataukah akan berakhir dengan perceraian?
Buka▼
Bab

Alisa adalah seorang gadis yang tumbuh dalam keluarga berkecukupan walaupun ia hanya bersama dengan sang ayah. Ayahnya pemilik perusahaan group H. hidupnya penuh ke mewahan karena putri satu-satunya.

Hingga di usianya yang ke dua puluh satu tahun, hidupnya seakan berputar seratus delapan puluh derajat, bisnis ayahnya hancur dan ia harus di titipkan kepada kerabat jauh ayahnya. Kakasihnya yang sudah lima tahun menjalin hubungan, menghianatinya di depan matanya.

Hingga ia harus terjebak pernikahan kontrak dengan putra kerabatnya ayahnya, pewaris pertama group E. karena sebuah insiden hingga mengakibatkan Alisa mengandung dari group E. akankah penikahan merika berujung cinta ataukah akan berakhir dengan perceraian?

Cerita ini hanyalah sebuah fiktif belaka yang semata-mata di buat dan di tulis hanya untuk maksud menghibur, apa bila ada kesamaan nama, tokoh dan latar dalam penulisan cerita ini, itu hanya kebetulan semata. Cerita ini juga tidak mengandung unsur sara atau sindiran, murni keluar dari sebuah pemikiran pengarang.

Di sini penulis hanya ingin menampilkan beberapa sisi dari kehidupan yang mungkin saja di alami oleh beberapa orang di luar sana. Jika ada kesamaan cerita mungkin itu hanya sebuah kebetulan saja.

Kalian bisa kunjungi juga instagram saya : tri.ani.5249 dan temukan beberapa cerita lainnya. Salam kenal dari author.

Selamat membaca !!!!

Srekkkkkk

Sebuah tas melayang ebgitu saja di atas tempat tidurnya. Seorang adis cantik melompat ebgitu saja di atas tempat tidur yang empuk itu.

‘biiiiiii ….!” Teriaknya. Seorang wanita yang sudah paruh baya berjalan tergopoh-gopoh menghampiri gadis itu.

‘Iya non Alisa …, ada pa?” tanya wanita itu dengan nafasnya yang ngos-ngosan.

“Bi …, bentar lagi teman-teman Alisa akan datang jadi bibi siapkan makanan dan camilan yang enak-enak buat mereka!” ucapnya tanpa melepas headset yang sudah melekat di telinganya.

‘baik non!” ucap wanita itu sambil menundukkan kepalanya tanpa berani menatap ke depan, saat wanita itu hendak berbalik, tiba-toba ia kembali memanggilnya.

“ada lagi bi…!” ucapnya sambil bangun, melepas headsetnya dan menatap wanita di depannya itu. Ia seperti putri raja di rumahnya, semua orang memanjakannya terutama sang ayah.

“di luar sangat panas, jadi buatkan minuman dingin buat saya …!”

“baik non …!”

“Ada lagi …!” ucap Alisa , kali ini ia berdiri, “jangan ada yang berantakan, soalnya saya nggak suka ada yang berantakan sedikit pun!” ucapnya lagi.

“baik, nona! Kalau begitu saya permisi!”

Bibi itu meninggalkan Alisa di dalam kamarnya, gadis itu begitu manja, bahkan semua asisten rumah tangganya memanjakannya. Tidak ada kesempatan baginya untuk mengeluh ataupun menangis.

Ia hanya tinggal dengan sang papanya, seorang pengusaha dan pemilik pabrik besar sebuah produksi makanan kaleng dan beberapa produk makanan instan. Mamanya sudah lama pergi meninggal dunia itulah kenapa sebagai putri semata wayangnya papa Alisa tiak ingin putrinya menderita.

Alias segera menuju ke kamar mandi, asisten rumah tangga sudah menyiapkan air hangat untuknya mandi, aroma terapi dan segala macam perlengkapan mandinya. Di rumah ebsar itu lenih dari dua puluh asisten rumah tangga di pekerjakan hanya untuk melayani keperluan Alisa.

Setelah selesai mandi, terdengar bel pintu berbunyi, asisten rumah tangga buru-buru membukakan pintu dan ternyata itu teman-teman Alisa. Mereka semua adalah anak-anak orang kaya, kampusnya pun kampus elit.

“Hai Alisa …!” sapa dua gadis seumuran dnegan alias, mereka adalah Mei dan Dita dua teman sekelas Alisa.

Alias yang sedang menaiki tangga mempercepat langkahnya. Ia segera ,menghampiri kedua temannya itu.

“hai teman-teman kalian datang juga, duduklah …!”

Alisa mengajak kedua temannya untuk duduk di sofa yang begitu mewah itu, sofa berwarna hitam putih dengan bulu yang begitu lembut.

Asisten rumah tangga Alisa sudah beriap untuk menyiapkan berbagai macam hidangan. Mereka menikmati banyak makanan dan camilan di ruang keluarga yang begitu luas itu.

“Gimana Al, jadi nggak acara ulang tahunnya?”

“ya jadi lah, Mei …, papa aku pasti udah siapin pesta ulang tahun terbaik untukku dan ini undangannya, kalian tuliskan siapa saja yang bakal kalian undang buat aku!”

‘kamu serius nih nyuruh aku yang nulis!”

“Iya bebas …, siapa aja boleh hadir!”

“Termasuk Jo ..?”

“Ya iya lah …, kalian tahu kan Jo cowok aku!”

“Dia emang kerena, tapi kamu yakin dia bakal datang, dia kan sibuk!”

“yakin …!”

“Jadi nggak sabar nih buat menunggu pesta kamu! Atau jangan-jangan kamu bakal tunangan lagi sama Jo?”

“Mudah-mudahan sih …, aku juga berharap gitu soalnya!”

Joe adalah pria yang sudah memacari Alisa selama lima tahun ini, semenjak mereka duduk di bangku SMP. Jo begitu memanjakan Alisa. Ayah dan ibu Jo sudah meninggal, ia hanya tinggal bersama kakeknya, ia juga meneruskan perusahaan kakeknya.

Alias masih kuliah sementer lima. Teman-temannya adalah anak-anak orang yang berada semua, kuliahnya juga di tempat yang hanya bisa di masuki oleh anak-anak kalangan atas saja.

***

Siang ini Alisa terlihat begitu kesal, seharusnya Jo kekasihnya menjemputnya tapi ternyata ia membatalkan janjinya. Tiba-tiba ada Meething penting dan Alisa terlanjur meninta pulang sopirnya.

“sayang jemput aku ya …!” ucap Alisa dalam sambungan telponnya. Ia sedang berdiri di depan kampusnya. Wajahnya yang bantik dan tentunya penampilannya yang fashioneable selalu menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitarnya.

“Maaf sayang …, aku sedang banyak kerjaan, di kantor begitu sibuk, tiba-tiba ada meeting mendadak dan ini sangat penting buat perusahaan aku!”

“ah …, selalu begitu!”

“Maaf ya …, apa aku minta sopir untuk jemput kamu ya …!”

“Nggak perlu!”

Alias memnutup sambungan telponnya secara sepihak. Ia begitu kesal, akhir-akhir ini pacarnya itu sulit sekali di temui. Ia masih saja terus berdiri di pinggir jalan, berharap aka nada yang datang dan menghampirinya. Ia sama sekali tidak punya pengalaman untuk naik kendaraan umum apalagi memesan taksi.

Dn benar saja sebuah mobil mewah keluaran terbaru tiba-tiba berhenti di depannya. Pemilik mobil menurunkan kaca mobilnya hingga Alisa bisa melihat siapa pemilik mobil.

“hai Alisa …!” seorang gadis keluar dari balik candela mobil itu, ia tersenyum begitu manis. Mnamanya Renata, tetangga dekat rumahnya.

“hai Renata …!” ucap alias sambil melambaikan tangannya. Ia berusaha keras untuk tersenyum, selama ini Renata selalu saja mengangap Alisa sebagai sainagnnya. Alias pandai dalam berbagai hal, itu lah yang mungkin membuat banyak pria lebih menyukainya dari pada Renata. Bukan Cuma kaya tapi juga cukup cerdas.

‘Lagi nungguin jemputan ya?”

“Iya …!”

“sayang sekali aku nggak bisa kasih tumpangan sama kamu, maaf ya aku ada urusan!”

‘Iya nggak pa pa!”

“Ya udah kalau gitu aku duluan ya, bye …!” ucap renata sambil menutup kembali kaca mobilnya dan berlalu begitu saja meninggalkan Alisa.

“Ya udah aku duluan ya , bye …, emang siapa suruh berhenti trus nyapa aku …., dasar tukang pamer, papa aku juga bisa Cuma buat beli mobil kayak gitu aja, Cuma aku belum boleh bawea mobil sendiri!” gerutu Alisa.

Alisa pun memilih untuk duduk di sebuah bangku yang biasa di gunakan oleh mahasiswa lain untuk menunggu jemputan. Alisa segera mengambil kembali ponselnya, ia akan menghubungi sopir atau papanya.

Klung klung klung

‘ahhhhh ….., lowbatt lagi, kenapa aku lupa sih ngecasnya!” gerutu alias saat ponselnya yang tiba-tiba mati.

“lalu aku sekarang harus gimana?”

Alias menatap sekitar, teman-temannya sudah pulang duluan, ia tidak mungkin menunggu lagi saat ini.