PopNovel

Baca Buku di PopNovel

I'm Back

I'm Back

Penulis:Hana Frederick

Berlangsung

Pengantar
Jessie Valencia dan Carry Anderson bersahabat sejak kecil tak ubahnya bak saudara kembar, Jessie memiliki kekasih bernama Gerald Ford Cassano yang ternyata jatuh cinta kepada Carry saat pernikahan Jessie dan Gerald, Gerald justru memilih mengakui perasaannya pada Carry dan membawanya kabur. Akhirnya mereka menikah dan membawa petaka pada diri mereka.
Buka▼
Bab

"Sorry Jess, aku nggak mencintaimu lagi aku mencintai Carry, entah sejak kapan tapi aku dan Carry sudah saling mencintai aku harap kau mengerti Jess, aku tidak bisa melanjutkan pernikahan kita" Ucap Gerald tepat sebelum acara dimulai, ia mengungkapkan itu dihadapan semua orang dan berlari membawa pergi Carry. Jessie hanya tersenyum getir melihat hal itu semuanya sia-sia saja, ia memilih pergi dari tempat itu dan kembali ke kamar melepaskan semua pakaiannya menghapus make up dengan santai dan menangis sejadi-jadinya, ia sangat kecewa pada mereka dan berjanji akan membalas dengan cara yang lebih menyakitkan bukan hanya fisik tapi hati dan mental mereka juga akan rusak.

Malam pertama pengantin yang ditinggalkan calon suaminya adalah live streaming di media sosial berbagai komentar hinggap disana bermacam-macam ada yang menguatkan ada yang mencaci maki mereka aku tidak peduli, ini langkah pertama membalas mereka aku akan memalsukan kematianku dengan cara bunuh diri secara live di media sosial, bahkan aku mengirimkan link siaranku kepada mereka lewat nomor anonim.

"Maaf teman-teman sepertinya rasa kecewa dan sakit ini sangat luar biasa aku bahkan tidak sanggup untuk menahannya lagi" kuucapkan sambil tertawa diiringi air mata yang luruh begitu deras sehingga terlihat lebih menyakitkan bagi yang menonton.

"Teruntuk Carry dan Gerald" aku sengaja menjeda aku tau mereka menontonku, aku menunjukkan foto kami bertiga. "Sangat indah aku membayangkan saat aku menikah dan memiliki sahabat yang sangat baik dan kami akan menua bersama diiringi tawa bahagia namun itu hanya angan semata" aku berkata sambil tertawa sumbang lagi-lagi air mataku jatuh tak beraturan.

"Tak ada keinginan untuk itu lagi aku akan mengakhiri segalanya disini hari ini biar kalian menjadi saksi betapa aku hancur" ucapku sambil mulai menusukkan pisau di jantungku dan tepat saat itu pintu kamarku didobrak oleh Papa dan menghentikan siaran itu dengan wajah panik dan tangan berlumuran darah.

Carry POV

Aku terkejut bukan main saat Gerald menyatakan ia mencintai aku ada rasa bahagia dan juga bersalah pada Jessie, kami kabur dan langsung menikah di KUA setelah itu kami bersembunyi di apartemen yang sudah disiapkan Gerald, Gerald sudah merencanakan ini semua aku tau Jessie pasti akan sangat kecewa dengan kami tapi kami yakin Jessie akan menerima hubungan kami nantinya tak disangka malam pertama kami justru kami menyaksikan Jessie bunuh diri secara live di media sosial.

Saat itu ada sebuah pesan dari nomor anonim membagikan sebuah link yang aku kira tidak penting namun seiring dengan itu nomor dari teman-temanku membagikan link itu dan mengatakan bahwa Jessie sedang live disana aku langsung membuka link tersebut betapa kagetnya aku melihat Jessie berbicara sambil menunjukkan foto kami bertiga dan yang lebih mengejutkan lagi ia menghunuskan pisau ke Jantungnya aku berteriak dan dengan panik meminta Gerald untuk pergi ke rumah Jessie aku menunjukkan live itu pada Gerald dan Gerald pun menjadi cemas kami pergi kerumah Jessie dan menemukan banyak karangan bunga turut berduka cita aku menangis sejadi-jadinya.

"Gerald ini salahku kenapa aku mengkhianatinya aku yang menyebabkan ia mati" ucap Carry sambil menangis

"Ini kesalahanku, aku yang menghancurkan kalian aku memang pecundang" Gerald menjambak rambutnya dengan frustasi.

Mereka masuk dan menyaksikan puluhan pasang mata menatap jijik dan benci kearah mereka, keluarga Jessie bahkan tidak mempermasalahkan ia datang dengan lewogo mereka menerima kami, aku bahkan sangat sakit mengetahui bahwa mereka masih sanggup menerima kami tanpa ada tatapan benci.

'Ya Tuhan kenapa aku sejahat ini melukai Mereka semua' batinku tergejolak.

Mama Diandra bahkan masih memelukku dan menenangkan aku, keluarga macam apa yang kami sakiti tapi bahkan masih memperlakukan kami dengan sangat baik.

"Carry, Jess bilang tolong jaga Gerald Jess sangat mencintainya tapi kau lebih mencintainya Jess tidak marah hanya saja Jess enggan berurusan dengan dunia ini lagi. Jess sudah tenang disana" ucapnya sambil tersenyum tapi matanya berkaca-kaca, sakit sekali menyaksikan mereka berusaha setegar ini.

"Jess bilang Carry jangan nangis nanti Jess sedih" sambung mama Diandra, itu kata-kata yang selalu aku dengar ketika aku menangis, aku semakin tersedu dan semakin linglung dengan keadaan ini, pikiran ku kacau jiwaku terguncang hebat akibat tewasnya Jessie.

Aku melihat Gerald menangis dan bersimpuh di depan peti Jessie sambil terus meminta maaf dan meminta Jessie bangun kembali.

Aku dan Gerald pulang diantarkan supir ke rumah Gerald sesampai disana semua menatap kami dengan benci dan jijik, ini pantas kami dapatkan mengingat kami penyebab utama kematian Jessie.

Jessie POV

Setelah live itu berakhir aku bangun kembali dan segera menuju rumah sakit bertemu dengan dokter pribadi menukar tubuhku dengan orang lain dan dimasukkan ke dalam peti mati aku yakin setelah ini akan ada kejadian besar yang mengguncang jiwa mereka, dugaanku tidak meleset mereka langsung datang dengan wajah panik bukan main aku sangat menikmati momen ini bukankah sebanding dengan pengkhianatan mereka terhadapku. Aku datang ke acara pemakamanku sendiri aku datang bersama wanita bercadar yang berjumlah 7 orang jadi mereka tidak akan mengenaliku aku hanya duduk dan memperhatikan, aku harus memuji akting ayah dan ibu sangat bagus bahkan harus mendapatkan penghargaan, setelah acara usai aku akan langsung terbang ke Korea Selatan untuk mengoperasi plastik seluruh tubuhku dengan begitu aku bisa kembali dengan wajah dan identitas baru maka akan lebih mudah bagiku menghancurkan mereka, kapan aku kembali hanya aku dan Tuhan yang tau.

Author POV

Semenjak Jessie meninggal dunia Gerald dan Carry hancur, karir Carry pun tak luput dari kehancuran setiap hari di pagi hari Carry akan datang ke makam Jessie dan menangis meminta maaf sambil berharap ia kembali, harusnya Carry bahagia bisa bersatu dengan cintanya tapi mengapa justru sebaliknya ia sering berfikir apakah ini karma.

Gerald tidak bisa fokus kerja perasaan bersalah terus menghantuinya bahkan ia selalu mengonsumsi obat penenang dan obat tidur agar dia merasa lebih baik dan berhenti memikirkan Jessie, bahkan ia tidak bisa menyentuh Carry yang sudah sah menjadi istrinya, ia takut Jessie akan datang dan membunuhnya ia mulai berhalusinasi dimana-mana ada Jessie yang selalu mengawasinya.