PopNovel

Baca Buku di PopNovel

WIRA

WIRA

Penulis:Rnirhmawati

Berlangsung

Pengantar
Perwira laksamana arta atau biasa di panggil wira laki laki tampan dingin dan pintar ya bisa dibilang paling populer disekolah dia juga sempat mengikuti beberapa Olimpiade fisika dan menjadi juara, meskipun juara 2. Dibalik semua kesempurnaan yang ia punya ada hal yang membuat ia bersikap dingin. Kisah cinta nya yang belum selesai dengan gadis cantik bernama jesselyn veronika rahmani yang kebetulan satu sekolah dengan wira.
Buka▼
Bab

Dua orang laki laki berjalan di lorong sekolah menuju ruang guru "wir lu yakin mau ngundurin diri jadi ketua osis?", Bagas bertanya kepada tentang keputusan wira untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua osis.

"Iya yakin banget gua, lagian ni ya gas kalo gua ga ngundurin diri dari jabatan gua, gua gaakan pernah bisa deket sama jesselyn lagi dan perbaiki hubungan gua sama dia karna gua selalu disibukin sama urusan urusan osis ntah acara atau apapun itu", bagas menyuruh wira berhenti sambil memegang kedua pundak wira dan menghadapkan ke wajah wira ke dirinya bagas kembali meyakinkan wira "wir percaya sama gua lu bisa perbaikin semuanya tanpa ngundurin diri kaya gini. Nih ya semenjak lu jadi ketua osis semua nya tertata rapi lu selalu konsisten sama apa yang lu kerjain lu cocok lu itu punya leader wir", wira melepas pegangan bagas dan melanjutkan perjalanan. Sampailah mereka berdua didepan pintu ruang guru

"Gas tolong ngertiin gua, gua udah nyari jesse selama 3 tahun ini tanpa kepastian dia ngilang gitu aja ga bilang putus atau pergi kemana gaada kabar dan sekarang mumpung gua satu sekolah sama dia ini saatnya gua tanya sama dia kenapa dia ninggalin gua, gas lu tunggu sini gua bakal minta izin ke guru pengurus osis buat mundur dari jabatan gua",

"Tunggu! Lu mau alesan apa kalo lu mundur gitu aja ha?"

"Ya gua bilang aja kalo gua lagi ribet banyak urusan, udah deh ah gua mau masuk ruang guru dulu lu diem tunggu disini oke anteng lu"

"Wir, elah" wira tidak menghiraukan penggilan bagas dan menghadap ke pak Prasetyo yaitu guru pengurus osis atau bisa dibilang pembimbing osis "permisi pak maaf bila saya mengganggu ada yang mau saya sampaikan apakah bapak tidak sibuk?", Pak Prasetyo langsung berdiri dan merangkul pundak wira "ngga nak ngga sibuk ayo kita ke ruangan osis aja sekalian bapak mau beberes disana" wira dan pak pras berjalan menuju ruang osis

"Heh ssstt... Bagas.. ayo ikut gua ke ruang osis"

"Emang gapapa?", Wira meminta izin ke pak pras untuk mengajak bagas

"Pak saya ajak bagas ya?",

"Oiya ayo"

****

Sampailah mereka di ruang osis. Wira dan bagas membantu pak pras membereskan ruangan osis

"Kenapa wir mau ngomong apa?"

"Em.. anu pak saya mau ngundurin diri aja jadi ketua osis"

Jesse yang sedang berjalan menuju kantin bersama alecia pun tak sengaja mendengar percakapan mereka saat melewati ruang osis

"Hah! Jes itu serius kak wira mau ngundurin diri?", Cia berteriak, lalu jesselyn menutup mulut cia dan menariknya kembali berjalan menuju kantin "ya kaya yang lu denger kan?mungkin iya"

"Aduh kenapa ya, padahal selama dia jadi ketua osis ni sekolah kita jadi tertib loh"

"Udah lah biarin aja", mereka sampai di kantin dan memesan makanan

"Mba sriiiiiiiii... Pesen mi ayam 2 sama es teh 2 ya", cia memesan makanan untuk dia dan jesse

"Siappp...", Saut mba sri si penjual di kantin

Kembali lagi ke topik wira yang ingin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua osis "loh kenapa mendadak gini?"

Sambil membereskan buku di meja bagas menyenggol tangan wira "wir ni feeling gua ga bakal di bolehin",

"Udah lu diem... Maaf pak saya lagi sibuk banget takut keteteran lagian kan saya udah kelas 12 pak mau fokus sama ujian"

"Haduh gimana ya wir bapak bingung ini soalnya masa jabatan kamu kan setahun sedangkan kamu baru aja jadi ketua osis dan selama ini kamu cukup bagus kerjaan nya bapak kaya nya susah nyari pengganti kamu untuk saat ini"

"Jadi gimana pak?"

"Ga bisa ya kamu harus habiskan masa jabatan kamu sampai kamu lulus kalo perihal kamu mau ujian itu gampang kan ada wakilnya si Laura dia juga kan masi kelas 11 jadi bisa nanti minta bantuan dia dan di bimbing sama kamu maksud bapak nanti kamu yg arahin"

"Nah kan bener ga boleh batu si dibilangin"

"Oo gitu ya pak yaudah pak"

"Pak ini udah beres ni apalagi yang bisa kita kerjain pak?", Bagas bertanya ke pak Prasetyo

"Udah gas kamu sama wira bisa istirahat dulu sana"

"Iya pak", bagas dan wira keluar dari ruangan osis dan menuju kantin, tiba tiba datang seorang laki laki menepuk pundak wira ya siapa lagi kalau bukan apriano mahesa sahabat wira dan bagas apriano ini bisa dibilang paling kocak dan petakilan dikelas kalo ngga ada dia mungkin bakalan sepi

"Abis rapat apaan wir kok dari ruang osis", wira hanya menegok dan terdiam

"Itu si wira mau ngundurin diri jadi ketua osis",

"Buset serius?ni gua yg gantiin aja dah yak", bagas mengelus wajah apri

"Yeee ngarep kalo lu yang jadi ketua osis gua yakin ni bakal berantakan"

"Lah ngeremehin kemampuan gua"

"Udah lu berdua bisa diem ga si!"

"Ya maap", dengan kompak bagas dan apri menjawab dan langsung terdiam

"Sut..sut.. wir itu jesse, cia sama.... Lah kok ada bima si", apri kembali menepuk pundak wira dan menunjuk ke arah jesse wira melihat ke arah yang di tunjuk apri. Apri menggenggam tangannya kesal melihat kedekatan jesse dan bima "sayang banget gaada mauren" celetuk bagas

"Gas lu suasana lagi panas malah sibuk sendiri, tapi gua tenang si ada cia untung dia sendiri"

"Yaelah lu sama aja"

Wira tiba tiba berjalan berniat menghampiri jesse namun ditahan oleh bagas dan apri "woisssss… mau kemana?mau ngampirin jesse?gagaga lu g bisa kesana kalo lu kesana ni kan orang orang gatau dulu lu sama jesse kenapa nanti mereka pada curiga"

"Nah bener tu kata apri, tumben bener lu"

Tak lama datang laura bersama jenita dan mawar menghampiri wira

"Kenapa?panas?udah lah lupain jesse toh dulu kak wira yang ditinggalin", sambil memegang tangan wira. Wira kebingungan dengan tingkah laku laura "apaan si lo sok tau banget udah deh gausah kesini lepasin tangan gua" Wira langsung masuk kedalam kantin "kak wira.. kak..", jenita mengelus punggung laura "raaa… sabar ya", bagas juga ikut menyusul wira masuk ke kantin "loh loh kok kak bagas ikut masuk" jenita juga mengelus punggung mawar "lu juga ya mawar sabar" apri berjalan mendekati laura, jenita dan mawar "kenapa neng?dicuekin ya? Sinu abang gandeng" apri menggoda laura sambik tertawa "apaan si lu pergi ga?" Apri hanya terdiam sementara laura bersiap ingin melepas sepatunya dan melempar nya ke arah apri "pergi ga!" Apri berlari masuk ke dalam kantin