PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Faleriya

Faleriya

Penulis:Faleriyafollens

Berlangsung

Pengantar
Bukan tentang apapun Aku adalah aku. Faleriya Follens nama lengkap yang di berikan kedua orang tua ku dengan penuh kasih. Tapi malangnya ketika faleriya beranjak dewasa mulai lah kehancuran membumi di dalam dirinya. Rintihan sendu yang terpampang di wajah cantik nya,setelah kedua orang tua nya tiada akibat kecelakaan mobil 2tahun silam. *** Aku memulai lembaran baru dalam hidup yang pana ini dengan berdiri di kaki ku sendiri. Bahagia ? Ntahlah akhir apa yang aku dapatkan setelah ini. __________ Jangan lupa vote.
Buka▼
Bab

Faleriya Follens nama yang indah seperti wajah cantiknya. Dia gadis lembut yang enerjik, yang merubah kepribadian nya, demi kelanjutan hidupnya.

Gadis malang ini telah menghancurkan hidupnya sendiri dengan mencintai orang yang hanya menginginkan tubuh nya.

Dia tau ini bukan cinta. Tapi perasaannya telah terjerumus kedalam hati pria itu dan sialnya dia memang tampan.

Bangkit? Dia sudah berulang kali ingin mengakhiri tapi perasaannya sudah jatuh kedalam lubang kegilaan manusia biadab itu

Kembali lagi pada seseorang yang tengah termenung dengan secangkir teh di tangannya menatap jendela kamar dengan sangat tenang.

"Haa.."helaan nafasnya.

"Gue cape. Tapi gak bisa berhenti" gumamnya masih menatap lurus

"Hmm enak juga ini teh" ucapnya meletakan gelas di atas nakas

Tok tok tok..

Faleriya menoleh menatap pintu kamar yang egan untuk ia buka.

Tok tok tok..

Ketukan pintu terdengar untuk yang kedua kalinya. Faleriya memutar bola matanya malas, mengganggu waktu tenangnya saja orang itu.

"Siapa?" Teriaknya

"Gua girls" ucapnya santai

"Sorry gak terima tamu malem malem. Gue sibuk" balasnya ketus.

Faleriya beralih menuju gorden dan menutup nya ,ia kembali ketempat ternyaman kasur empuk king size miliknya.

"Gua dobrak nih, fale bukaa!" Teriak orang itu lagi

"Gue ngantuk! Besok aja Lo kesini lagi" balasnya

"Sial" umpatnya kesal

"Gua udah jauh jauh Dateng kesini malah di usir." Ucapnya pergi menghentak hentakan kakinya kesal.

"Siapa suruh Lo kesini" gumam faleriya yang mungkin tidak terdengar di telinga orang tersebut.

****

Pagi yang cerah hari yang indah untuk gadis cantik ini. Faleriya Follens dengan bibir ranum nya terpoles lipstik berwarna pink pich yang membuat wajah tampak imut.

Helaian dress putih selutut nya sangat mempesona dan sepatu cat yang membuat semakin anggun walaupun sangat sederhana.

Ia terkenal sebagai putri kecantikan di kampus tempat ia mendamba ilmu.

Kembali lagi ke faleriya yang sekarang sudah sangat cantik dengan balutan dress, ia melangkahkan kaki indahnya menuruni tangga menuju dapur yang sudah tersaji makanan serba ada di sana.

"Pagi bibi" ucapnya pada sang pembantu, bi Arum namanya

"Eh non udah selesai. Ini susunya udah siap" ucapnya lembut penuh sayang .

Setelah peninggalan orang tuanya ia tinggal bersama Bi Arum yang juga tidak mempunya anak dan suami alias janda.

"Makasih bibi, bibi juga sarapan atuh" ucapnya tersenyum manis

"ih bibi mah udah atuh neng dari subuh" ucap bi Arum.

"Hmm yaudah atuh,hmm.. ini udah aku berangkat ya bi" ucapnya beranjak dari kursi tempat ia duduk.

"Iya non hati hati di jalan jangan ngebut" ucap bi Arum

"Siap bi Arum. Oh iya nanti sore fale pulang agak malem jadi bi Arum gak usah masak buat fale ya" ucapnya

Bu Arum mengangguk samar seperti ada yang tertahan di benaknya

"Byee " sambungan lagi

"Non tunggu ada yang mau bibi sampein juga"

"Iyah bi?" Ucapnya menghentikan langkahnya

"Bibi mau ijin pulang kampung dulu ya non kalo di ijinkan sama non fale" ucap bi Arum mendadak

"Kapan bi?" Ucap fale mendadak bingung.

"Nanti sore non, itu pun kalo di ijinin sama non ." Ucapnya terlihat sendu.

"Hmm yaudah iya mau berapa hari ni?" Ucap fale tak rela sebenarnya tapi kasihan juga bisa Arum sudah lama meninggalkan keluarga nya.

"Satu Minggu non gapapa?" Ucap nya Ragu

"Hmm lama banget ya , aku jadi ngga ada temen dong di rumah." Ucapnya menghela nafas melihat wajah bisa Arum mulai terlihat murung

"Tapi gapapa itung² bibi refreshing juga kan. Yaudah aku ijinin dehh" ucap faleriya tersenyum manis

"Makasih non makasih banget"ucap bi Arum menundukkan kepalanya antusias

"Iyah bibi have fun yaa, aku mau berangkat nih udah telat" ucap faleriya melihat arloji di tangan kirinya.

"Iyah non hati²"

***

Drett drett..

Dering ponsel faleriya berdenyut, ia hanya menoleh karna sedang menyetir mobil. Ia memakai headset bluetooth di telinga indahnya.

"Halo,baby girl" ucap seseorang di sebrang sana, faleriya hanya mendengus pelan mendengarnya.

"Why?" Tanyanya

"Nanti malem kita hangout bareng mau?" Ucapnya dengan nada menggoda

"Oke, kebetulan gue gada temen buat keluar" ucapnya santai

"Ada plus plus nya ngga fale?" Ucap centilnya lagi

"Liat aja ntar. Sebenarnya gue ogah sama Lo" ucapnya

"Kenapa, emang ada yang salah sama aku" ucapnya sok lembut

"Gue yang salah udah cinta sama Lo! Gue benci sama cowok brengsek kaya Lo." Ucapnya tegas

"Ko kamu kaya marah sama aku. Aku brengsek? Maksudnya apa sih"

"Maksudnya apa! gila kamu ya kaya orang bodoh yang ngga ngerti sama keadaan"

"Jelasin yang, aku ga paham"

"Udahlah percuma ngomong sama Lo!"

Tutt tutt..

Telpon di matikan sepihak oleh faleriya dengan nafas yang sudah tersulut.

"Pacaran ngga, ada hubungan ngga. Gue cuma mau ada kepastian. Ngga kaya gini cuma jadi budak sex biadabnya doang" ucapnya menggebu gebu.

"Dan dengan enak nya dia ngomong gak paham! Gila sih, dari kemarin kemarin kita ngapain aja bego!"

"Heuhhh.." helaan nafas nya pajang . Meredam emosinya

Sangat menyakitkan hubungan tanpa kejelasan itu memang. Apalagi hanya di manfaatkan untuk pemuas nafsu saja.

Cinta itu pahit sepahit racun kehidupan. Indah tapi tak nyata dan dengan bodohnya faleriya mau mau saja di sentuh oleh makhluk tidak bermoral seperti itu.

Faleriya berjalan dengan lemas menuju kelas pertamanya. Ia melihat kini orang orang di sekitarnya terus menatapnya dengan berbinar seperti buah mangga yang sangat matang dan mereka ingin melahapnya. Huh faleriya bergidik ngeri membayangkan nya saja.

Faleriya berjalan cepat menuju kelas nya ,karena merasa terintimidasi oleh manusia manusia aneh itu.

"Ngeri gue ngeliat orang orang" gumamnya membuka pintu kelas.

Faleriya duduk di paling depan menghadang sang dosen sehingga tidak bisa berkutik untuk apapun.

"Sial, malah duduk paling depan lagi gue " sesalnya

"Hei?" Tanya perempuan cantik itu penepuk punggung faleriya, faleriya mendongak menatapnya

"Ada apa ya?" Tanyanya

"Kenalin gue Calista Andini" ucapnya mengulurkan tangan

"Oh iya, gue faleriya Follens mahasiswa pindahan sebulan lalu" ucapnya tersenyum manis

"Salam kenal, boleh gue duduk disini?" Tanyanya menunjuk kursi kosong di samping gadis itu

"Tentu" ucap faleriya

"Makasih yah" ucapnya tersenyum manis

"Faleriya kaya nya gue gak jadi deh ikut kelas ini" ucapnya tertahan

"Eh kenapa?" Tanya faleriya khawatir

"Biasa bulan gue dateng. Gue duluan ya mau ketoilet" ucapnya langsung bangkit

"Iyah, mau gue anter?" Tanya faleriya menawarkan

"Ngga usah gue bisa sendiri ko tenang aja, bye" ucapnya langsung lari terbirit-birit keluar kelas

****

Jam telah berlalu faleriya termenung sendiri di dalam ruang sunyi dan kosong itu. Saat faleriya Hendak bangkit dari duduknya ia sedikit tersentak karena tiba ada tangan kekar melilit tubuhnya dari belakang.

"Eh" ucapnya bingung ia melihat orang yang sudah sedang memeluk nya ini dengan sangat erat.

"Lo ngapain disini" ucapnya sedikit kaget

"Aku kangen" ucapnya menyembunyikan kepalanya di ceruk leher jenjang faleriya.

"Udah deh lepasin. Kalo ada yang liat kita gimana" ucapnya panik

"Gak bisa. Udah nyaman" ucapnya semakin menelusup kedalam ceruk leher

"Udah ih geli gue. Ayo kita jalan. Kapan jalannya kalo kaya gini terus" ucapnyaa

"Bentar yangg" manjanya

"5 menit lagi yah" timpalnya lagi

Faleriya memutar bola matanya malas, selalu saja seperti ini,Ia tidak menolak. Seperti terhipnotis Melihat wajah lelaki itu membuatnya lemah dan menerima apapun yang dia inginkan.

"Udah 5 menit nih" ucapnya

"Yah oke" ucapnya melepaskan pelukan,beralih menggenggam tangan faleriya.

"Yaudah yu" timpalnya lagi melangkah pergi meninggalkan ruangan itu bersama perempuan yang ia genggam tangannya berjalan ke parkiran

"Gue gak tau apa yang hati gue rasa sekarang,kenapa perasaan gue gak bisa berpaling dari cowok brengsek kaya dia" Batin faleriya sambil memandang pira tampan di sampingnya

"Hey" ucapnya mengibaskan tangan di depan wajah faleriya.

Faleriya mengerjapkan matanya lucu menatap pria itu. Ia tersenyum manis menderetkan gigi kelincinya

"Hemm ngga" ucapnya

"Kamu kenapa hm aneh banget, ngeliatin aku gitu" ucapnya mencubit gemas hidung faleriya.

"Aduh sakit tau" ucapnya kesal.

Delon Afriza

nama pria tampan sekaligus brengsek

dia blasteran india- Korea jadi gak salah kalo di memang sangat tampan. Bibir tipisnya, Hidung yang mancung runcing banget ala India bokapnya, kulit yang putih mulus bersih. Seperti nya para kaum hawa iri melihatnya apalagi Iris matanya yang sangat indah. Siapapun yang melihatnya pun bisa luluh dalam sesaat di hadapannya.

Faleriya senyum senyum sendiri di buatnya melihat wajah tampan di hadapannya, meskipun ada rasa benci di dalam dirinya tapi cinta selalu mendominasi di saat berdua.

"Kenapa sih liatin Mulu ,ada yang aneh ya sama muka aku" ucapnya

"Jangan Geer deh Lo Delon minyak telon" ucapnya

"Tumben panggil nama" ucapnya ketus

"Lah kenapa itu kan nama Lo"

"Yaudah lah, ayo masuk" ucapnya keluar dari mobil yang ia tumpangi

"Lah udah sampe, dimana kita?" Tanyanya celingak-celinguk

"Ya kamu ngoceh Mulu"gumamnya memutari mobil membuka pintu untuk gadis itu.

"Ngomong apa tadi" tanya faleriya

"Ngga ngomong apa² sayang" ucapnya membelai rambut indah faleriya.

"Hmm" faleriya hanya mendengus berjalan lebih dulu masuk kedalam rumah yang dia sendiri tidak tau rumah siapa ini

"Sayangg" teriaknya mengikuti langkah faleriya

Faleriya termangu melihat seisi ruangan itu satu kata untuk ruangan ini "indah" mawar merah yang bertaburan pot bunga yang tertata rapih menambah kesan manis di ruangan ini.

"Gimana bagus ngga?" Tanyanya memeluk tubuh mungil faleriya

"Cantik yah" gumam faleriya

"Iyah apalagi orang yang aku peluk" ucapnya mempererat pelukannya

"Tapi Lo bukan siapa siapa gue Delon" timpalnya melepas rengkuhan tangan Delon

Faleriya berbalik menghadapnya menatap pria itu dengan tenang.

"Gue-" ucapnya terpotong kala Delon langsung mecium dengan lembut bibir faleriya, dia tidak membalas hanya diam mematung di tempatnya.

Meski bukan yang pertama kali Delon melakukan ini padanya, tapi rasanya tetap sama seperti baru pertama kali bertemu.

Delon semakin menuntut ciumannya pada bibir indah faleriya menyesapnya dengan sangat lembut, faleriya mulai terbuai dengan permainan ini.

Ciuman ini semakin dalam, semakin menuntut lutut faleriya mulai melemas tidak sanggup berdiri karena gelenjar kenikmatan yang sudah mendominasi dirinya.

Delon mengangkat tubuhnya menggendong ala koala ke pinggiran sopa menghimpit tubuh faleriya.

"Mmhh.." desahnya lagi menepuk nepuk dada bidang Delon karna hampir kehabisan nafas.

Delon melepaskan bibirnya menghirup udara sebanyak banyaknya

"Enak yah" ucapnya usil mengecup bibir faleriya

Faleriya hendak memulai permainan panas ini lagi tapi Delon menghindar dan mengatakan sesuatu di telinganya.

"Kalo di lanjutin , aku gak bisa berhenti kaya tadi" ucapnya menggoda

Faleriya tersenyum manis di hadapannya, menggangguk mengiyakan.

Delon langsung melumat bibir faleriya dengan lembut, mula mula lembut setelah beberapa menit mulai menuntut menginginkan lebih. Delon pindah meraih leher mulus faleriya menyesapnya dengan kuat

Delon semakin ke bawah membuka dress atas yang gadis itu pakai.Ia mendongak melihat faleriya yang juga menatapnya

"Kita pindah ke kamar" ucapnya menggendong faleriya ala bridal style sambil menyesap payudara yang sudah terpampang di hadapannya.

****

"Lah si fale udah pulang" ucapnya merunduk

"Yaudah lah, besok aja gue kasih ini" ucap

Calista memegang sebuah kotak di tangannya.

Calista berbalik pergi meninggalkan ruang kelas yang sudah kosong. Tiba tiba saja dari berlawanan arah seseorang sedang mengutak ngatik ponselnya dengan sangat gusar dan berakhir lah menyenggol tubuh mungil Calista

"Aws.." ringisnya

"Eh sorry sorry" ucapnya membantu Calista berdiri, ia mematung untuk sesaat melihat wajah cantik Calista. Sangat cantik di matanya

"Jalan liat liat dong" ucap Calista kesal

"Sorry, gue gak sengaja" ucapnya meminta maaf

"Gue Fino kelas informatika 2 , dan Lo" ucapnya mengulurkan tangan yang langsung di tepis oleh Calista.

"Gue Calista. Gue duluan ,permisi" ucapnya langsung berlalu dari hadapan Fino, ia langsung sigap menahan tangan Calista agar berbalik menghadap nya.

"Tunggu, Lo Calista anaknya om rafan kan?" Tanyanya

"Iya, Lo tau?" Ucap nya

"Iya om rafan temen papa gue" ucapnya melepas tangan Calista

"Oh, yaudah gue duluan" ucap Calista pergi meninggalkan Fino.

"Cantik" gumam fino senyum senyum sendiri percis orang gila kasmaran.

TBC: Bersambung